Ternyata Searah

"Siapa yang suruh kamu duduk di belakang?" tanya Farhan ke Candy.

"Kemaren aku juga duduknya di belakang." Candy menjawab Farhan dengan santai.

"Emang aku sopir kamu, kalau kemaren kan ada Budhe!" bentak Farhan

Dengan cemberut Candy pindah duduk di kursi samping kemudi. Melihat muka imut Candy saat cemberut, Farhan merasa puas dan tersenyum geli.

Tidak lama mobil melaju di jalanan Ibu kota. Farhan mengemudi kan mobil dengan pelan.

"Apa kamu gak berani nyetir di jalan?" tanya Candy sewot.

"Memang kamu maunya seperti apa, begini?" Farhan menambah kecepatan mobilnya.

"Woooiii yang bener dong nyetirnya!" teriak Candy

CIIITTTTTT...! Farhan menginjak rem mendadak.

DUK.....! Kepala Candy pun kejedot darboard mobil.

"Aauuwww ! Kamu sengaja ya?!" teriak Candy lagi.

"Makanya pakai sabuk pengaman yang bener, lagian mau kamu sebenarnya apa?" tanya Farhan jengkel.

"Terserah, penting aku sampai tujuan dengan selamat!" kata Candy.

"Lama-lama aku cium ya kamu, tujuan kamu itu mana?" teriak Farhan ke Candy

"Eh... amit-amit dasar mesum, baru kenal sudah main cium!" balas Candy nyolot.

Farhan menarik nafas panjang dan duduk menghadap Candy.

"Tuan Putri... tujuan kamu ke mana, alamatnya di mana?" tanya Farhan sambil menahan amarahnya.

Candy pun terperanjat kaget, Dia mengambil alamat yang di simpannya di tas.

"Maaf beribu kali maaf... aku lupa ngasihnya." jawab Candy dengan wajah memelas.

Candy memberikan kertas yang tertulis alamat Bu Dewi saudara jauh Bu Rahma. Farhan pun menyambar kertas itu dengan cepat dari tangan Candy. Sejenak Farhan melihat alamat di kertas itu.

"Huuffttt!" keluh Farhan

Dia memutar balik mobilnya. Dalam perjalanan mereka saling diam dan suasana tampak sunyi. Sesekali mereka saling mencuri pandang satu sama lain. Hampir satu jam mereka tenggelam dalam suasana sunyi. Berulang kali Cindy menguap karena ngantuk. Rasa yang tidak nyaman pun sudah di rasakan Candy.

Karena tidak tahan mulutnya terkunci, Candy meminta Farhan untuk menghentikan mobilnya.

"Mas... menepi aku mau turun!" pinta Candy.

"Nama ku Farhan, jangan panggil Mas lagi!" jawab Farhan gak nyambung.

"Farhan, aku mau turun tolong hentikan mobilnya." dengan nada pelan Candy memohon ke Farhan.

Di dekat warung kecil Farhan menghentikan mobilnya.

"Dah berhenti, kalau mau turun kamu turun saja!"

Candy membuka pintu mobil dan keluar. Farhan pun hanya memandang saja.

"(Dasar gadis bodoh seneng kemakan gengsi)" dengan senyum liciknya Farhan melajukan lagi mobilnya.

Melihat kelakuan Farhan, dalam hati Candy hanya penuh dengan kemarahan.

"(Dasar cowok songong, sok ganteng, tega banget ninggalin wanita di jalan sendiri)" gerutu Candy.

Karena Candy haus, Dia mampir ke warung di dekatnya.

"Bu minta es teh jumbo nya satu ya!" pinta Candy pada orang yang tunggu di warung.

"Baik kak, tiga rebu ya."

Dia tidak langsung pergi

"( aku tanya saja alamat ini ke Ibu warungnya)" batin Candy

Candy pun mendekat lagi sambil menunjukan alamat yang ada di kertas Dia pegang.

"Mau tanya Bu, alamat ini masih jauh dari sini gak ya?" tanya Candy

"OH... Kos Putra Bu Dewi, tuh mba di depan, paling jalan cuma 50 meter lagi." sambil menunjukan arah ke mana mobil Farhan tadi berlalu.

"Makasih ya Bu!" ucap Candy

"Sama-sama!" jawab Ibu yang di warung.

Sesuai kata dari Ibu di warung tadi, Candy berjalan sambil melihat pemandangan sekitar.

"(lumayan padat juga bangunan di sini)" kata Candy dalam hati.

Hingga tiba di rumah yang mempunyai halaman luas dengan garasi mobil yang bisa muat sepuluh lebih , Candy mendekat ke gerbang untuk memastikan.

Sambil memandangi alamat yang Dia pegang dan tulisan Di Plakat "KOS PUTRA BU DEWI", Candy semakin yakin kalau memang rumah itu yang Dia cari.

" Aku masuk saja lah."

Dengan pelan Candy mendekat ke pintu utama kos an.

"Assalamualaikum...!" teriak Candy

Belum ada jawaban, Candy duduk di kursi dekat teras. Saat sedang menikmati indahnya taman kecil di halaman rumah dengan di lengkapi ayunan, berdiri sosok pria yang menyandarkan tubuhnya di gawang pintu.

Melihat Candy yang masih asyik dengan pandangannya, pria tersebut mengetuk pintu kos an agar Candy berbalik ke arahnya.

Tok Tok ! Mendengar ketukan pintu yang keras, Candy segera berbalik arah.

Sangat amat kaget dan tidak sesuai dengan ekspetasi , Dia malah melihat Farhan yang berdiri di depan nya.

"Kamu kenapa seperti hantu buatku, kamu sengaja ya ngikutin aku?" tanya Candy dengan PD nya.

"Aku... ngikuti kamu... jangan ngarep!" balas Farhan

"Tapi nyatanya kamu...!" Candy menghentikan ucapannya saat melihat di belakang Farhan berjalan seorang Ibu paruh baya itulah Bu Dewi.

"Kenapa Farhan?" tanya Bu Dewi.

"Kita kedatangan tamu aneh!" jawab Farhan sambil meninggalkan mereka.

Bu Dewi menghampiri Candy dan menanyakan keperluannya.

"O... kamu yang namanya Candy, Rahma sudah ngabari kemaren." jelas Bu Dewi

"Ini bener Bu Dewi kan?" tanya Candy memastikan.

"Iya... Candy, ayo masuk!" pinta Bu Dewi.

Dia mengikuti Bu Dewi menuju rumah utama yang melewati beberapa kamar kos.

"Masuk Can...!" suruh Bu Dewi.

Candy masuk dan duduk di kursi kayu dekat dapur.

"Untuk sementara kamu tidur di kamar kos yang pojok sana dekat kamarnya Farhan." sambil memberikan kunci kamar ke Candy.

"Haaa....!" reaksi Candy yang terkejut, karena Dia harus ketemu Farhan setiap hari dan kamarnya berdekatan.

"Kenapa Candy, apa ada masalah?" tanya Bu Dewi.

"Oh.. gak koq Bu, cuma belum terbiasa saja di lingkungan baru." Candy berusaha menutupi kegalauannya.

"Ya sudah, kamu bisa ke kamar dulu dan istirahatlah."

Dengan langkah lemas, Candy berjalan menuju kamar paling pojok.

"(Nasib... kalau jodoh tidak ke mana, kenapa harus Dia, si usil, jahil Dasar pria songong!)"

Dalam perjalanan ke kamar Candy ngomel terus dalam hati.

Episodes
1 Hidup di Panti
2 Tertinggal Bus Karena mengejar jambret
3 Andai saja Dia Ibuku
4 Ternyata Searah
5 Mirip tapi beda karakter
6 Salah satu wanita kriteriaku
7 Buah dari kesalah pahaman
8 Lengah sedikit bisa tertukar
9 Naluri ku berkata lain
10 Gak nyambung
11 Aku bukan anak kecil lagi
12 Ibu Di mana Kamu?
13 Gaji Pertamaku
14 Memangnya Aku boneka mainan Mama?
15 Kapan lagi ?
16 Menghilang sesaat
17 Petunjuk Pertama
18 Kalau bukan Dia siapa lagi
19 Yang Terbaik
20 Perfect
21 First Love
22 Hampir Tak percaya
23 Apa memang bukan Aku
24 Jangan kabur!
25 Bagaimana caranya kabur?
26 Tak Kusangka Dia lah Pahlawanku
27 Pembatalan sepihak
28 Salah Lagi
29 Gara-gara Berita Viral
30 Informan yang lepas
31 Menurut mu Siapa Aku
32 Aku lebih suka memanggilmu Aliando
33 Cemburu tak beralasan
34 Sudah mendekati umpan
35 Rasamu juga rasaku
36 Jangan sampai lepas lagi
37 Drama sudah dimulai
38 Siapapun Dia tetap Ibuku
39 Keegoisan berujung salah paham
40 Aku lelah
41 Siapa Dia sebenarnya
42 Aku baru tahu
43 Ikatan Batin
44 Dia tega membawa kabur hartaku
45 Rasa tidak pernah bohong
46 Sandiwara yang terbongkar
47 Di luar Dugaan
48 Seperti tidak percaya
49 Maafkan Aku
50 Muncul lagi kebohongan baru
51 Aku sebenarnya siapa?
52 Cukup Aku saja
53 Tidak akan pernah kulepaskan
54 Salah tangkap
55 Sepertinya memang Dia dalangnya
56 Hari yang penuh dengan amarah
57 Akhirnya Bertemu
58 Aku memang Bukan Ibumu
59 Kepergianku untuk sementara
60 Jangan sakiti Dia
61 Jangan menangis Ibu
62 Terjadi lagi
63 Tidak akan pernah Kuberi
64 Tidak pernah membenci
65 Sudah ku duga mereka pelakunya
66 Tidak mau Kehilangan
67 Aku percayakan padamu
68 Aku masih seperti yang dulu
69 Aku akan selalu menunggumu
70 Jangan pernah melawanku
71 Pergi untuk kembali
72 Menghilang tanpa jejak
73 Merelakan semuanya
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Hidup di Panti
2
Tertinggal Bus Karena mengejar jambret
3
Andai saja Dia Ibuku
4
Ternyata Searah
5
Mirip tapi beda karakter
6
Salah satu wanita kriteriaku
7
Buah dari kesalah pahaman
8
Lengah sedikit bisa tertukar
9
Naluri ku berkata lain
10
Gak nyambung
11
Aku bukan anak kecil lagi
12
Ibu Di mana Kamu?
13
Gaji Pertamaku
14
Memangnya Aku boneka mainan Mama?
15
Kapan lagi ?
16
Menghilang sesaat
17
Petunjuk Pertama
18
Kalau bukan Dia siapa lagi
19
Yang Terbaik
20
Perfect
21
First Love
22
Hampir Tak percaya
23
Apa memang bukan Aku
24
Jangan kabur!
25
Bagaimana caranya kabur?
26
Tak Kusangka Dia lah Pahlawanku
27
Pembatalan sepihak
28
Salah Lagi
29
Gara-gara Berita Viral
30
Informan yang lepas
31
Menurut mu Siapa Aku
32
Aku lebih suka memanggilmu Aliando
33
Cemburu tak beralasan
34
Sudah mendekati umpan
35
Rasamu juga rasaku
36
Jangan sampai lepas lagi
37
Drama sudah dimulai
38
Siapapun Dia tetap Ibuku
39
Keegoisan berujung salah paham
40
Aku lelah
41
Siapa Dia sebenarnya
42
Aku baru tahu
43
Ikatan Batin
44
Dia tega membawa kabur hartaku
45
Rasa tidak pernah bohong
46
Sandiwara yang terbongkar
47
Di luar Dugaan
48
Seperti tidak percaya
49
Maafkan Aku
50
Muncul lagi kebohongan baru
51
Aku sebenarnya siapa?
52
Cukup Aku saja
53
Tidak akan pernah kulepaskan
54
Salah tangkap
55
Sepertinya memang Dia dalangnya
56
Hari yang penuh dengan amarah
57
Akhirnya Bertemu
58
Aku memang Bukan Ibumu
59
Kepergianku untuk sementara
60
Jangan sakiti Dia
61
Jangan menangis Ibu
62
Terjadi lagi
63
Tidak akan pernah Kuberi
64
Tidak pernah membenci
65
Sudah ku duga mereka pelakunya
66
Tidak mau Kehilangan
67
Aku percayakan padamu
68
Aku masih seperti yang dulu
69
Aku akan selalu menunggumu
70
Jangan pernah melawanku
71
Pergi untuk kembali
72
Menghilang tanpa jejak
73
Merelakan semuanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!