Ranjau dari Diana

...Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian....

...Jalan hitam dan gelap yang di lalui Diana semakin menyesatkan hidup yang dia jalani....

...----------------...

"Arrgghh..."

Suara jeritan seorang lelaki korban pertama yang baru saja berjumpa dengannya dengan suara yang tersapu oleh hujan deras di pinggiran lintas jalan menuju kota.

Sungguh nasib malang yang menimpa sang lelaki. Dia ingin berniat baik mengantar Diana menuju kota akan tetapi yang ada jasadnya terbujur kaku menjadi tontonan para pengendara yang melintas di tepi jalan.

"Astaga, mengerikan sekali", ucap salah satu pengendara jalan.

Mayat seorang lelaki yang telah menghitam terlihat bekas gigitan tepat pada leher.

"Ya benar-benar mengerikan, aku tadi tadi ingin meminjam ban serep karena ban mobil ku bocor. Malah aku mendapati mayat di dalam mobil itu."

"Sepertinya sang pelaku bukanlah manusia!" Bisik salah seorang wanita yang mengenakan topi berwarna merah.

Siapa yang dapat mengira bahwa wanita cantik berpakaian hitam yang ikut menyaksikan kematian korbannya sendiri adalah Diana. Jalur lintas daerah yang ramai terhenti sejenak dengan di pasang tanda polisi. Diana pergi berlalu, dia menumpang di salah satu angkutan bus yang keluar dari area lintas hutan menuju perkotaan.

"Kita sudah sampai kota, nona mau turun dimana?" kata pak supir dari balik kaca bus.

Tidak ada sahutan dari Diana, air mata menetes dan pandangan menggoda menuju ke arah pria muda yang duduk di sebelahnya. Seakan sedang mencari perhatian lebih, gerak-gerik jari jemari Diana menyapu manja pipinya yang putih dan bening. Pria mana yang tidak terpesona dengan Diana yang berbeda, ilmu hitam yang di wariskan sang nenek tua di hutan terlarang nyaris sempurna di hidupnya. Sang lelaki muda itu terus menerus memandang Diana sampai begitu lamanya sampai dia tersadar dan menyapu wajahnya sendiri. Lalu dia memberikan sapu tangan kepada Diana.

"Terimakasih ya", sahut Diana bersama senyuman menyeringai.

Di dalam benak dan pikiran Diana sudah mengincar pria muda tersebut.

"Kakak hendak kemana?" dia bertanya kepada Diana.

"Tidak tau bang, aku tidak punya tujuan."

Sahutan lembut Diana dengan menatap sang pria, lalu kembali dia berkata; "Aku sedang tersesat."

Jalur pemberhentian kendaraan sudah sampai menuju halte. Sang supir membukakan pintu, mereka adalah penumpang terakhir di dalam bus.

"Sudah, biar saya saja yang bayar pak."

"Terimakasih."

Bus pergi berlalu meninggalkan mereka, Diana dan pria muda itu duduk di halte bus kota.

"Perkenalkan namaku Andi."

Andi dan Diana berjabat tangan, senyum Diana manis tertuju pada Andi dengan efek sorotan kelap kelip cahaya lampu malam. Tidak tahu pasti, Diana hari itu mengurungkan niat awal untuk menyantap darah segar Andi. Nalurinya kembali sebagai manusia, sedikit iba dengan perlakuan Andi yang begitu lembut dan sopan kepada Diana.

"Aku sudah berkeluarga. Jika kamu tersesat, silahkan bermalam di rumahku."

Andi mengeluarkan botol air mineral. Diana yang sudah lupa dengan kebiasaannya dahulu menjadi manusia, terus menerus memperhatikan botol air dari andi.

Diana benar-benar lupa cara untuk minum, karena air minum dia kini hanyalah darah segar manusia. Jari telunjuk Diana menyentuh botol air dan mendorong hingga terjatuh. Andi mencari-cari dimana jatuhnya botol air untuk Diana. Kepala Andi menoleh ke bawah kolong kursi halte tanpa sengaja melihat kaki Diana yang mulus. Andi kaget dan berdiri kembali mengusap wajahnya. Dia teringat pada istri di rumah yang sudah menanti kepulangannya. Akan tetapi Andi yang begitu polos, terlalu mementingkan rasa kemanusiaan.

Terpopuler

Comments

annas

annas

benar-benar membuat jantung saya berdebar-debar! Dari kejaran Feni sampai suasana mistis di hutan, semuanya tersaji dengan sangat baik. Namun, q setuju dengan Agus, alangkah baiknya jika diberikan lebih banyak informasi tentang alasan Feni mengejar Diana dan bagaimana mereka bisa sampai ke titik tersebut

2024-06-24

0

Wulan Sari

Wulan Sari

kak biasanya yang namanya kuyang...yang d incar bayi ..darah haid ..Ataw ari2 bayi..ko ini para laki2 yang JD korban nya..ini sebenarnya cerita kuyang apa cerita pampir😁😁🙏🙏

2023-12-31

0

V3

V3

duuh ... korban pertama sdh selesai. kini Diana sdg mengincar korban keduanya yaitu Andi.
jgn sampai Andi jd korban nya yaa. kasihan istri nya yg sdh nungguin.
sadar dong Andi , klu Diana itu bukan manusia biasa 🤦🤦
minum nya jg bukan minum air lg melainkan minuman nya adalah darah manusia 😱😱😩😫

2022-05-30

0

lihat semua
Episodes
1 Duka Nestapa
2 Awal kesesatan Diana
3 Diana yang berbeda
4 Ranjau dari Diana
5 Prahara
6 Marsya yang malang
7 Pelaku mistis
8 Korban Diana selanjutnya
9 Kepala Putung
10 Jeratan selanjutnya
11 Tewasnya si mbok
12 Bercak darah hitam
13 Pergilah menjauh
14 Darah selanjutnya
15 kepala Putung yang semakin ganas
16 Perangkap dan menangkap
17 Kematian Makhluk di hutan terlarang
18 Kehadiran Diana lagi di hidup Andi
19 Lambaian semerbak perlakuan kuyang
20 Kelanjutan tragis
21 Sidik jari pelaku
22 Maut yang mengejar Andi
23 Kelam merenggut nyawa
24 Asa tidak bertepi menetes darah hitam kental
25 Persiapan pernikahan siluman
26 konotasi kuyang
27 Simpul penyatuan kepala Putung
28 Sangkar
29 Dahaga kepala Putung
30 Pengejaran maut
31 Terpaut kelam
32 Kelok titik tumpu
33 Bagian organ untuk Andi
34 Lengkang monster
35 Kenyataan Monster legam
36 Rasa mendayung neraka
37 Terbukanya Rahasia Diana
38 Kuyang si pembunuh
39 Darah hitam membuncah
40 Tali hitam
41 Pengejaran kuyang
42 Meregang tanpa asa
43 Melenyapkan pengganggu kuyang
44 Di balik sesuatu
45 Mengandung bayi kuyang
46 Terjal berlapis tragedi
47 Sisi liar Diana
48 Perubahan utuh
49 Lembar hangus
50 Waktunya pergi
51 Kematian dan kelahiran kepala Putung
52 Darah ganas ahli waris kepala Putung
53 Sekat Waktu
54 Merampas
55 Retakan darah daging hitam
56 Ilmu Keabadian tidak terkendali
57 Bi Inah selamat dari kepala putung
58 Kematian
59 Sepenggal rasa sakit
60 Brutal
61 Memangsa terpotong masa
62 Menyebar tumpahan darah hitam kental
63 Membunuh
64 Tragedi kuyang
65 Pengepul drama kepala Putung
66 Darah dari kepala putung
67 Kabar duka
68 Mutilasi Manusia
69 Mentari tidak bersinar untuk kepala Putung
70 Tetesan darah kuyang
71 Korban
72 Penyiksaan untuk Sinta
73 Kepuasan Fanka mencabik wajah Sinta
74 Fanka kecil belum terkendali
75 Isi yang tertinggal
76 Kepanikan kepala Putung
77 Hadirnya kinan
78 keranjang buah, lili merah muda dan urat nadi segar
79 Tentang duka menyakitkan
80 Terdampar di hati kuyang
81 Lingkup Fanka
82 Di bunuh
83 Amarah Fanka
84 Kejam
85 Jiwa yang kembali selamat
86 Bisikan hantu Marsya
87 Hari terakhir berganti keabadian
88 Menyusun sepuluh jari penulis
89 SEASON II (BANGKITNYA PEWARIS KUYANG DARI ALAM KUBUR)
90 Racun waktu
91 Mematikan
92 Rakuta pedih
93 Mati
94 Kembalinya satu suro
95 Memusnahkan jasad Fanka
96 Sengsara tiada berujung
97 Melenyapkan jasad Fanka
98 Pemisah darah bekas kepala Putung
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Duka Nestapa
2
Awal kesesatan Diana
3
Diana yang berbeda
4
Ranjau dari Diana
5
Prahara
6
Marsya yang malang
7
Pelaku mistis
8
Korban Diana selanjutnya
9
Kepala Putung
10
Jeratan selanjutnya
11
Tewasnya si mbok
12
Bercak darah hitam
13
Pergilah menjauh
14
Darah selanjutnya
15
kepala Putung yang semakin ganas
16
Perangkap dan menangkap
17
Kematian Makhluk di hutan terlarang
18
Kehadiran Diana lagi di hidup Andi
19
Lambaian semerbak perlakuan kuyang
20
Kelanjutan tragis
21
Sidik jari pelaku
22
Maut yang mengejar Andi
23
Kelam merenggut nyawa
24
Asa tidak bertepi menetes darah hitam kental
25
Persiapan pernikahan siluman
26
konotasi kuyang
27
Simpul penyatuan kepala Putung
28
Sangkar
29
Dahaga kepala Putung
30
Pengejaran maut
31
Terpaut kelam
32
Kelok titik tumpu
33
Bagian organ untuk Andi
34
Lengkang monster
35
Kenyataan Monster legam
36
Rasa mendayung neraka
37
Terbukanya Rahasia Diana
38
Kuyang si pembunuh
39
Darah hitam membuncah
40
Tali hitam
41
Pengejaran kuyang
42
Meregang tanpa asa
43
Melenyapkan pengganggu kuyang
44
Di balik sesuatu
45
Mengandung bayi kuyang
46
Terjal berlapis tragedi
47
Sisi liar Diana
48
Perubahan utuh
49
Lembar hangus
50
Waktunya pergi
51
Kematian dan kelahiran kepala Putung
52
Darah ganas ahli waris kepala Putung
53
Sekat Waktu
54
Merampas
55
Retakan darah daging hitam
56
Ilmu Keabadian tidak terkendali
57
Bi Inah selamat dari kepala putung
58
Kematian
59
Sepenggal rasa sakit
60
Brutal
61
Memangsa terpotong masa
62
Menyebar tumpahan darah hitam kental
63
Membunuh
64
Tragedi kuyang
65
Pengepul drama kepala Putung
66
Darah dari kepala putung
67
Kabar duka
68
Mutilasi Manusia
69
Mentari tidak bersinar untuk kepala Putung
70
Tetesan darah kuyang
71
Korban
72
Penyiksaan untuk Sinta
73
Kepuasan Fanka mencabik wajah Sinta
74
Fanka kecil belum terkendali
75
Isi yang tertinggal
76
Kepanikan kepala Putung
77
Hadirnya kinan
78
keranjang buah, lili merah muda dan urat nadi segar
79
Tentang duka menyakitkan
80
Terdampar di hati kuyang
81
Lingkup Fanka
82
Di bunuh
83
Amarah Fanka
84
Kejam
85
Jiwa yang kembali selamat
86
Bisikan hantu Marsya
87
Hari terakhir berganti keabadian
88
Menyusun sepuluh jari penulis
89
SEASON II (BANGKITNYA PEWARIS KUYANG DARI ALAM KUBUR)
90
Racun waktu
91
Mematikan
92
Rakuta pedih
93
Mati
94
Kembalinya satu suro
95
Memusnahkan jasad Fanka
96
Sengsara tiada berujung
97
Melenyapkan jasad Fanka
98
Pemisah darah bekas kepala Putung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!