Awal kesesatan Diana

Rasa di hati mengganjal di pikirkan Diana. Dia meyakinkan diri dengan mencubit lengannya sendiri.

"Aduh, sakit! Ini bukan mimpi dan aku benar-benar masih bernafas di atas bumi"

Diana terduduk lemas menyaksikan hal aneh dari yang di alaminya.

Ini benar-benar nyata.

Di usia yang belum matang kini harus berani menanggung semua beban di pundaknya sendiri. Sanak saudaranya menjauh karena tidak ingin terbebani kehadiran Diana, mereka acuh dan tidak menganggap Diana sebagai saudara. Angin berhembus menusuk tubuh, Dia sudah tidak sanggup lagi memikul beban pahit di hidupnya yang penuh derita.

"Apakah aku harus masuk ke dalam rumah yang terlihat menyeramkan?"

Pikiran Diana kembali terguncang, dia sudah membulatkan tekad untuk masuk ke dalam ruangan. Langkah ragu perlahan beranjak dengan kaki yang bergetar. Kondisi Diana yang memprihatinkan, perutnya terasa lapar, tenggorokannya kering akibat di sekap Feni berjam-jam dan berusaha untuk melepaskan diri. Kaki Diana sedang terluka dan kotor tercampur lumpur. Rasa dahaga yang sangat kuat mengalahkan rasa perih lukanya.

Suara langkah dari balik pintu menuju Diana.

"ihihihh..hihi"

Suara cekikikan wanita dari keluar ruangan menampakkan diri. Nyaris saja Diana yang kaget jatuh pingsan, Diana menyenderkan badannya ke kursi kayu di dekat meja. Nampak seorang wanita tua membungkuk menampilkan dirinya pada Diana. Baju lusuh berwarna hitam legam, dengan hiasan tusuk konde berbentuk lekukan ular melilit di sanggul pada rambut putih. Bau aneh tercium membuat Diana merasa sesak dan hampir mual.

"Silahkan, duduklah anak manis."

Wanita tua itu mempersilakan Diana duduk lalu dia berjalan menuju ruangan lain dengan gerakan yang ringkih. Diana melirik air yang berwarna merah menyala di atas meja. Bau amis yang menyengat membuat dia bertambah mual. Keringat dingin bercucuran dari tubuhnya menahan aroma aneh tersebut. Diana berusaha menahan isi perutnya dengan perlahan melangkah ke luar rumah.

Pintu rumah tertutup di banting tiupan angin yang entah dari mana asalnya. Wanita tua itu mendekati dan mengelus punggung Diana, sekejap saja rasa mual telah hilang.

"Apa yang sudah kamu lakukan pada ku nek."

Wanita tua itu hanya tersenyum menyeringai dan menarik tangan Diana duduk kembali. Seolah manik mata itu telah terhipnotis.

"Anak manis, aku melihat penderita yang berlarut-larut dalam sudut pelupuk sepasang mata indah engkau."

Diana hanya terdiam dan menyahut seadanya lalu menganggukkan kepala dan menunduk malu.

"Aku tidak tau harus berbuat apa sekarang nek" ucapnya menunduk.

"Coba kau minumlah air ajaibku ini."

Wanita tua tersebut menyodorkan air di dalam batok kelapa kepada Diana. Kedua tangan Diana refleks menepis tangan wanita itu.

Namun sedikit ada rasa janggal di benaknya.

"kenapa aku menjadi tidak mual mencium bau amisnya?"

"Tidak ada lagi air yang tersisa untuk melepas rasa dahaga mu itu dan melepas penderitaan mu."

"Apakah yang sedang kamu bicarakan nek?"

"Ihihih, ini tentang kebahagiaan hidupmu anak manis, kemarilah mendekat."

Diana mendekatinya dan mendengarkan bisikan setan di telinga yang berusaha meyakinkan dengan segala keyakinan.

"Ikutlah bersamaku dan berbahagialah di dunia"

"Bagaimana caranya nek, tunjukkan padaku?"

"Kau minumlah dulu air ku, ini adalah darah manusia, ihihihh"

Pikiran Diana yang sudah tersesat dan buntu meraih air yang ada di tangan wanita itu dengan tangan yang gemetar.

"Bagus.. hanya satu tegukan saja."

Terpopuler

Comments

annas

annas

latar belakang konflik antara Diana dan Feni. Kenapa Feni begitu marah sampai-sampai ingin melukai Diana? Saya harap ada kelanjutan ceritanya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini... kisah panjang /Angry/

2024-06-24

0

Kaziela Husain

Kaziela Husain

langsung serobot aja neng diana 😆

2022-06-12

1

Sakura_Merah

Sakura_Merah

semangat

2022-06-07

0

lihat semua
Episodes
1 Duka Nestapa
2 Awal kesesatan Diana
3 Diana yang berbeda
4 Ranjau dari Diana
5 Prahara
6 Marsya yang malang
7 Pelaku mistis
8 Korban Diana selanjutnya
9 Kepala Putung
10 Jeratan selanjutnya
11 Tewasnya si mbok
12 Bercak darah hitam
13 Pergilah menjauh
14 Darah selanjutnya
15 kepala Putung yang semakin ganas
16 Perangkap dan menangkap
17 Kematian Makhluk di hutan terlarang
18 Kehadiran Diana lagi di hidup Andi
19 Lambaian semerbak perlakuan kuyang
20 Kelanjutan tragis
21 Sidik jari pelaku
22 Maut yang mengejar Andi
23 Kelam merenggut nyawa
24 Asa tidak bertepi menetes darah hitam kental
25 Persiapan pernikahan siluman
26 konotasi kuyang
27 Simpul penyatuan kepala Putung
28 Sangkar
29 Dahaga kepala Putung
30 Pengejaran maut
31 Terpaut kelam
32 Kelok titik tumpu
33 Bagian organ untuk Andi
34 Lengkang monster
35 Kenyataan Monster legam
36 Rasa mendayung neraka
37 Terbukanya Rahasia Diana
38 Kuyang si pembunuh
39 Darah hitam membuncah
40 Tali hitam
41 Pengejaran kuyang
42 Meregang tanpa asa
43 Melenyapkan pengganggu kuyang
44 Di balik sesuatu
45 Mengandung bayi kuyang
46 Terjal berlapis tragedi
47 Sisi liar Diana
48 Perubahan utuh
49 Lembar hangus
50 Waktunya pergi
51 Kematian dan kelahiran kepala Putung
52 Darah ganas ahli waris kepala Putung
53 Sekat Waktu
54 Merampas
55 Retakan darah daging hitam
56 Ilmu Keabadian tidak terkendali
57 Bi Inah selamat dari kepala putung
58 Kematian
59 Sepenggal rasa sakit
60 Brutal
61 Memangsa terpotong masa
62 Menyebar tumpahan darah hitam kental
63 Membunuh
64 Tragedi kuyang
65 Pengepul drama kepala Putung
66 Darah dari kepala putung
67 Kabar duka
68 Mutilasi Manusia
69 Mentari tidak bersinar untuk kepala Putung
70 Tetesan darah kuyang
71 Korban
72 Penyiksaan untuk Sinta
73 Kepuasan Fanka mencabik wajah Sinta
74 Fanka kecil belum terkendali
75 Isi yang tertinggal
76 Kepanikan kepala Putung
77 Hadirnya kinan
78 keranjang buah, lili merah muda dan urat nadi segar
79 Tentang duka menyakitkan
80 Terdampar di hati kuyang
81 Lingkup Fanka
82 Di bunuh
83 Amarah Fanka
84 Kejam
85 Jiwa yang kembali selamat
86 Bisikan hantu Marsya
87 Hari terakhir berganti keabadian
88 Menyusun sepuluh jari penulis
89 SEASON II (BANGKITNYA PEWARIS KUYANG DARI ALAM KUBUR)
90 Racun waktu
91 Mematikan
92 Rakuta pedih
93 Mati
94 Kembalinya satu suro
95 Memusnahkan jasad Fanka
96 Sengsara tiada berujung
97 Melenyapkan jasad Fanka
98 Pemisah darah bekas kepala Putung
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Duka Nestapa
2
Awal kesesatan Diana
3
Diana yang berbeda
4
Ranjau dari Diana
5
Prahara
6
Marsya yang malang
7
Pelaku mistis
8
Korban Diana selanjutnya
9
Kepala Putung
10
Jeratan selanjutnya
11
Tewasnya si mbok
12
Bercak darah hitam
13
Pergilah menjauh
14
Darah selanjutnya
15
kepala Putung yang semakin ganas
16
Perangkap dan menangkap
17
Kematian Makhluk di hutan terlarang
18
Kehadiran Diana lagi di hidup Andi
19
Lambaian semerbak perlakuan kuyang
20
Kelanjutan tragis
21
Sidik jari pelaku
22
Maut yang mengejar Andi
23
Kelam merenggut nyawa
24
Asa tidak bertepi menetes darah hitam kental
25
Persiapan pernikahan siluman
26
konotasi kuyang
27
Simpul penyatuan kepala Putung
28
Sangkar
29
Dahaga kepala Putung
30
Pengejaran maut
31
Terpaut kelam
32
Kelok titik tumpu
33
Bagian organ untuk Andi
34
Lengkang monster
35
Kenyataan Monster legam
36
Rasa mendayung neraka
37
Terbukanya Rahasia Diana
38
Kuyang si pembunuh
39
Darah hitam membuncah
40
Tali hitam
41
Pengejaran kuyang
42
Meregang tanpa asa
43
Melenyapkan pengganggu kuyang
44
Di balik sesuatu
45
Mengandung bayi kuyang
46
Terjal berlapis tragedi
47
Sisi liar Diana
48
Perubahan utuh
49
Lembar hangus
50
Waktunya pergi
51
Kematian dan kelahiran kepala Putung
52
Darah ganas ahli waris kepala Putung
53
Sekat Waktu
54
Merampas
55
Retakan darah daging hitam
56
Ilmu Keabadian tidak terkendali
57
Bi Inah selamat dari kepala putung
58
Kematian
59
Sepenggal rasa sakit
60
Brutal
61
Memangsa terpotong masa
62
Menyebar tumpahan darah hitam kental
63
Membunuh
64
Tragedi kuyang
65
Pengepul drama kepala Putung
66
Darah dari kepala putung
67
Kabar duka
68
Mutilasi Manusia
69
Mentari tidak bersinar untuk kepala Putung
70
Tetesan darah kuyang
71
Korban
72
Penyiksaan untuk Sinta
73
Kepuasan Fanka mencabik wajah Sinta
74
Fanka kecil belum terkendali
75
Isi yang tertinggal
76
Kepanikan kepala Putung
77
Hadirnya kinan
78
keranjang buah, lili merah muda dan urat nadi segar
79
Tentang duka menyakitkan
80
Terdampar di hati kuyang
81
Lingkup Fanka
82
Di bunuh
83
Amarah Fanka
84
Kejam
85
Jiwa yang kembali selamat
86
Bisikan hantu Marsya
87
Hari terakhir berganti keabadian
88
Menyusun sepuluh jari penulis
89
SEASON II (BANGKITNYA PEWARIS KUYANG DARI ALAM KUBUR)
90
Racun waktu
91
Mematikan
92
Rakuta pedih
93
Mati
94
Kembalinya satu suro
95
Memusnahkan jasad Fanka
96
Sengsara tiada berujung
97
Melenyapkan jasad Fanka
98
Pemisah darah bekas kepala Putung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!