Bab 3. Selir Hamil.

Setelah membersihkan gubuk itu, mereka berdua memasak, makan, dan langsung mengambil perhiasan serta emas sebagai imbalan.

Begitulah hari-hari yang selalu di jalani gadis kecil berumur 10 tahun itu, dua pelayan itu mengambil perhiasan dan emasnya dengan alasan imbalan.

Tak ada yang memperhatikan atau pun berkunjung ke sana, mereka hanya bertiga, hingga suatu hari gadis itu demam tinggi. Muntah-muntah.

"Apa yang harus kita lakukan?" Salah satu pelayan bertanya saat melihat gadis kecil itu tergeletak lemas di ranjang kayunya yang beralas kan kain.

"Biarkan saja dia mati, mungkin jika dia mati, kita akan melayani bangsawan mulia," jawab temannya.

"Hei, bukankah lebih enak kita melayani dia, tidak repot dan bisa mengambil perhiasan dan emasnya, bagaimana jika bangsawan tinggi yang kita layani selanjutnya sombong, hm?" ungkapnya.

Mereka berdua pun diskusi dan berpikir, hingga akhirnya salah satu diantara mereka memutuskan untuk menemui jendral, melaporkan keadaan selir ke-69 yang mereka layani.

Setelah melapor, tabib kerajaan pun dengan satu orang bawahan perempuan nya pun datang bersama salah satu dayang tadi.

Dia memeriksa dan menemukan denyut nadi kehamilan. Tak bisa dipercaya, gadis kecil berumur 10 tahun ini mampu mengandung benih sang raja perkasa yang memiliki kekuatan energi melimpah.

Setelah mengobati, sang tabib segera melapor pada Jendral Helios.

"Apa! Kau yakin?" Jendral berdiri terkesiap—bangkit dari duduknya.

"Saya yakin Jendral. Selir ke-69 hamil. Saya khawatir tubuhnya yang lemah tidak kuat menanggung energi. Dia rakyat jelata pemakan tumbuhan mengandung benih Raja pemakan daging murni."

"Lalu? Apakah tidak ada cara untuk membuat tubuhnya mampu menahan kekuatan?" Helios bertanya.

"Saya tak yakin Jendral."

"Baiklah, kau boleh pergi!"

"Baik." Sang tabib pun undur diri dari kediaman sang jendral.

"Kirim undangan pada Jonkolin Rouce! Ada hal penting yang harus di diskusikan!" ucapnya pada pengawal pribadinya.

"Baik, Tuan!" Pengawal itu dengan sigap pergi mencari Jonkolin yang tengah bekerja dikantor kerajaan.

Jonkolin Rouce, dia ketua klan suci. Klannya bersifat netral, namun akan selalu bekerja dibawah kepemimpinan Raja, siapa pun yang diangkat menjadi raja. Hal penting terkait keturunan raja, pernikahan, silsilah keluarga kerajaan menggunakan stempel persetujuan klan mereka sebagai bukti terdaftar. Mereka juga memeriksa garis keturunan kerajaan dengan air suci dan benda pusaka suci milik klan mereka.

Jonkolin menikah dengan bangsawan tinggi, mertuanya Mentri pertahanan kerajaan Nerluc, istrinya anak perempuan satu-satunya sang Mentri, memiliki nama Kaprina Ziolo Rouce, memiliki tambang permata, membuka beberapa toko-toko di dalam kerajaan dan luar kerajaan, khusus toko permata serta tanah-tanah hasil perang yang dimenangkan sang ayah dan kelompoknya juga dia perjual belikan.

Sambil menunggu Jonkolin, jendral berlatih pedang.

Jonkolin datang, duduk di kursi kayu menyaksikan Jendral mengayunkan pedang. Melihat kedatangan Jonkolin, jendral segera berhenti dan menghampiri pria itu.

"Ada apa?" tanya Jonkolin sambil menuang minuman arak ke dalam gelas yang sudah di suguhkan pelayan di kediaman Jendral.

"Kau ingat selir ke-69?"

"Ya, ingat, gadis kecil itu. Kenapa?" Jonkolin menatap jendral.

"Dia hamil."

"Hah? Kau yakin?"

"Iya, tabib kerajaan baru saja memeriksa," jawab Jendral Helios.

"Kok bisa? Hanya semalam. Energi Raja sangat tinggi, bagaimana rakyat jelata yang dibawah umur bisa hamil?" Jonkolin tak percaya.

"Aku pun ragu, maka kita harus datang memeriksanya!"

"Baiklah. Kalau begitu kita akan bertemu nanti malam di kediaman selir ke-69 itu, aku akan membawa air suci dan benda suci ke sana!"

"Baik."

Dua pelayan bersikap baik pada gadis kecil itu dihadapan Jendral dan Jonkolin.

Wadah emas berisi air suci telah di letakkan di dekat ranjangnya. "Selir, tolong masukkan kaki Anda ke dalam air ini," pinta Jonkolin.

"Baik." Dia dengan patuh memasukkan kakinya ke dalam wadah itu.

Jonkolin kembali mengeluarkan benda kecil, bola magic. "Tolong berikan tangan Anda selir, saya ingin mengambil beberapa tetes darah Anda," kata Jonkolin lagi.

Gadis kecil itu menurut saja, mengulurkan tangannya. Jonkolin menusuk jari tengah gadis itu dengan jarum emas, meneteskan darahnya ke bola magic.

Tak lama, bola magic dan air suci di wadah menunjukkan hasil, gadis kecil itu memang mengandung anak sang raja.

Jendral dan Jonkolin menatap kasihan gadis itu.

"Kalian berdua, rawat dengan baik sang selir. Beliau kini tengah hamil anak raja," kata Jendral menatap kedua pelayan itu.

"Ba-baik Jendral," jawab mereka berdua patuh.

Setelahnya, Jendral dan Jonkolin langsung mendatangi raja di istana utama milik sang raja.

"Ampun Yang Mulia, kami berdua hendak melapor tentang selir ke-69." Jendral memulai bicara saat mereka sudah saling tatap muka dengan raja.

"Ada apa dengan dia?"

"Dia hamil Yang Mulia," jawab Jendral.

Alis sang raja berkerut. "Kalian yakin?" tanyanya.

"Ya, kami yakin yang mulia. Tadi saya mengirim tabib karena pelayannya berkata dia sakit parah, setelah tabib memeriksa, ditemukan sang selir hamil, karena itu saya dan Jonkolin memutuskan pergi ke kediaman Selir barusan," jawab Jendral.

Setelah mendengar penuturan Jenderal, sang raja menoleh pada Jonkolin.

Jonkolin memberikan bola magic dan air suci yang sudah di masukkan ke dalam botol kepada raja. "Ini buktinya Yang Mulia," ungkapnya.

Sang raja menatap bola dan air suci itu. "Dia masih sangat kecil. Ini adalah aib dan juga bahaya untuk tubuhnya!"

"Panggilkan saya tabib kerajaan, saya ingin mendengar penjelasannya." Raja memerintahkan pengawal bayangannya.

Tak lama, sang tabib datang dengan cepat menggunakan kekuatan sang bayangan. Tabib itu bersujud dan memberikan salam hormat.

"Bagaimana menurutmu dengan kehamilan selir ke-69?" tanya Raja.

"Tubuhnya lemah, saya kira dia tidak akan mampu, saya khawatir anak itu akan lahir cacat atau mereka mati keduanya," jawab sang tabib.

"Jadi, dia memang bisa hamil?"

"Itu salah satu keajaiban Yang Mulia, mungkin saat itu energi anda sedang bangkit dengan kekuatan penuh, karena mustahil rakyat biasa, pemakan tumbuhan bisa mengandung benih Yang Mulia," terang tabib.

"Baiklah. Jika tubuhnya semakin melemah gugurkan saja anak itu. Ini aib kerajaan, anak dibawah umur menderita hamil." Raja itu mengusap wajahnya.

Hari-hari terus berlalu, perut gadis kecil itu semakin membesar, namun tubuhnya menjadi kurus kering, bahkan terlihat tulang yang hanya dilapisi kulit, wajahnya menjadi sangat cekung sekali.

Dua pelayan itu tak banyak mengeluh, walau perhiasan dan emas sang gadis hampir habis mereka ambil. Mereka terpaksa, karena ini perintah jendral untuk merawat selir yang tengah hamil anak raja.

Malam ini, tabib, Jonkolin dan Jendral datang kembali, namun kedatangan mereka dengan niat buruk.

"Maaf Selir, tolong minumlah obat ini demi keselamatanmu." Tabib menyodorkan obat.

"Baik."

Dia meneguk obat itu. Tak lama, dia merasakan sakit yang teramat sakit. "Tadi obat apa, wahai tabib?" tanyanya meringis menatap sang tabib yang tertunduk—merasa bersalah.

"Ini demi kebaikan Anda Selir, itu obat penggugur."

"Apa? Kenapa kalian tega sekali!" jeritnya. Kedua pelayan bahkan syok saat mendengar itu.

Bukankah selama ini mereka disuruh menjaga keselamatan selir dan bayinya, lalu kenapa sekarang hendak digugurkan?

"Tubuh Anda sudah dibatasnya, anak ini terus menyerap tubuh dan energi Anda. Anda bisa kehilangan nyawa. Raja peduli pada keselamatan Anda. Anda bisa hamil saat waktunya tiba, setidaknya saat umur Anda lebih 15 tahun, itu jauh lebih baik."

"Aaahhh! Tidak! Kalian kejam, saya benci raja!" jerit gadis itu kesakitan.

"Aaaaah! Sakit sekali!" Gadis kecil itu memegang perutnya yang sangat sakit melilit.

Terpopuler

Comments

ZasNov

ZasNov

Berarti suatu yg tidak biasa ya gadis itu bisa hamil anak Raja. Semoga tidak ada hal buruk menimpanya dan bayinya..

2025-09-16

1

ZasNov

ZasNov

Apa dia bakalan keguguran ya? kasian banget dia & bayinya 😣

2025-09-16

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Malam Tragedi
2 Bab 2. Menjadi Selir Raja
3 Bab 3. Selir Hamil.
4 Bab 4. Selir Melahirkan.
5 Bab 5. Nama Untuk Putri
6 Bab 6. Mencuri
7 Bab 7. Tidak Bisa Makan Daging.
8 Bab 8. Putri Ingin Menikah.
9 Bab 9. Tentang Politik Kerajaan.
10 Bab 10. Bertemu Jack Lewis.
11 Bab 11. Menikahi Jack Lewis.
12 Bab 12. Jack Pergi.
13 Bab 13. Jack Memohon.
14 Bab 14. Membeli Permata Essen
15 Bab 15. Singkong Liar.
16 Bab 16. Tepung Ubi.
17 Bab 17. Bertemu Anak Kecil.
18 Bab 18. Bertemu Kembali.
19 Bab 19. Permohonan.
20 Bab 20. Cap Darah
21 Bab 21. Memilih Prajurit, Pelayan dan Koki
22 Bab 22. Mendidik Koki
23 Bab 23. Menandai Wilayah
24 Bab 24. Pembagian Tugas
25 Bab 25. Tekat Putri Laeouya
26 Bab 26. Putri Laeouya Belajar
27 Bab 27. Pelelangan Budak.
28 Bab 28. Anak Laki-laki Berambut Hitam
29 Bab 29. Berumur 3 Bulan.
30 Bab 30. Tidak Ada Dua di Rombongan Pendeta.
31 Bab 31. Dililit Ular.
32 Bab 32. Memasak Serangga
33 Bab 33. Talas
34 Bab 34. Benang
35 Bab 35. Menemukan Sungai Kecil
36 Bab 36. Menjual Pakaian
37 Bab 37. Bekerjasama Dengan Selir ke-68
38 Bab 38. Rencana Pembuatan Benteng.
39 Bab 39. Bertemu Orang Buta
40 Bab 40. Suami Kedua Putri.
41 Bab 41. Hadiah Untuk Jack
42 Bab 42. Menjadi Budak Pangeran Ke-14
43 Bab 43. Merawat Deluna & Stromhord.
44 Bab 44. Gunung Sakura.
45 Bab 45. Kehabisan Obat.
46 Bab 46. Bertemu George Helios.
47 Bab 47. Hewan Kecil
48 Bab 48. Edmund Rouce.
49 Bab 49. Kerjasama Dengan Pangeran ke-9.
50 Bab 50. Perjalanan Ke Kerajaan Lucifer
51 Bab 51. Membeli Toko
52 Bab 52. Bayi Besar
53 Bab 53. Mata-mata!
54 Bab 54. Hukuman
55 Bab 55. Budak Setengah Manusia
56 Bab 56. Manthe
57 Bab 57. Kembali Ke Istana Bunga
58 Bab 58. Umur 5 Tahun
59 Bab 59. Pernikahan Politik
60 Bab 60. Suami Ke-Tiga
61 Bab 61. Hadiah Pernikahan Dari Jendral
62 Bab 62. Pengajuan Pertarungan.
63 Bab 63. Tugas Manthe
64 Bab 64. Tugas George Dan Jack.
65 Bab 65. Snow Beast!
66 Bab 66. Rencana Licik Edmund
67 Bab 67. Tentang Kerajaan Es
68 68. Pertarungan Monster Putri Ke-5 Dan Putri Ke-12
69 Bab 69. Pertarungan Putri Ke-5 Dan Putri Ke-12.
70 Bab 70. Kematian Putri Ke-12
71 Bab 71. Tanah Untuk George.
72 Bab 72. Membawa Tengkorak Putri Ke-12
73 Bab 73. Berkunjung Ke Kerajaan Pan
74 Bab 74. Monster-monster!
75 Bab 75. Mencabut Anak Terrorthorn!
76 Bab 76. Putri Laeouya Terkena Racun
77 77. Kelompok Jianki Som
78 Bab 78. Bertarung Melawan Monster.
79 Bab 79. Mengusir Edmund.
80 Bab 80. Misi Balas Dendam
81 Bab 81 Perjanjian
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Bab 1. Malam Tragedi
2
Bab 2. Menjadi Selir Raja
3
Bab 3. Selir Hamil.
4
Bab 4. Selir Melahirkan.
5
Bab 5. Nama Untuk Putri
6
Bab 6. Mencuri
7
Bab 7. Tidak Bisa Makan Daging.
8
Bab 8. Putri Ingin Menikah.
9
Bab 9. Tentang Politik Kerajaan.
10
Bab 10. Bertemu Jack Lewis.
11
Bab 11. Menikahi Jack Lewis.
12
Bab 12. Jack Pergi.
13
Bab 13. Jack Memohon.
14
Bab 14. Membeli Permata Essen
15
Bab 15. Singkong Liar.
16
Bab 16. Tepung Ubi.
17
Bab 17. Bertemu Anak Kecil.
18
Bab 18. Bertemu Kembali.
19
Bab 19. Permohonan.
20
Bab 20. Cap Darah
21
Bab 21. Memilih Prajurit, Pelayan dan Koki
22
Bab 22. Mendidik Koki
23
Bab 23. Menandai Wilayah
24
Bab 24. Pembagian Tugas
25
Bab 25. Tekat Putri Laeouya
26
Bab 26. Putri Laeouya Belajar
27
Bab 27. Pelelangan Budak.
28
Bab 28. Anak Laki-laki Berambut Hitam
29
Bab 29. Berumur 3 Bulan.
30
Bab 30. Tidak Ada Dua di Rombongan Pendeta.
31
Bab 31. Dililit Ular.
32
Bab 32. Memasak Serangga
33
Bab 33. Talas
34
Bab 34. Benang
35
Bab 35. Menemukan Sungai Kecil
36
Bab 36. Menjual Pakaian
37
Bab 37. Bekerjasama Dengan Selir ke-68
38
Bab 38. Rencana Pembuatan Benteng.
39
Bab 39. Bertemu Orang Buta
40
Bab 40. Suami Kedua Putri.
41
Bab 41. Hadiah Untuk Jack
42
Bab 42. Menjadi Budak Pangeran Ke-14
43
Bab 43. Merawat Deluna & Stromhord.
44
Bab 44. Gunung Sakura.
45
Bab 45. Kehabisan Obat.
46
Bab 46. Bertemu George Helios.
47
Bab 47. Hewan Kecil
48
Bab 48. Edmund Rouce.
49
Bab 49. Kerjasama Dengan Pangeran ke-9.
50
Bab 50. Perjalanan Ke Kerajaan Lucifer
51
Bab 51. Membeli Toko
52
Bab 52. Bayi Besar
53
Bab 53. Mata-mata!
54
Bab 54. Hukuman
55
Bab 55. Budak Setengah Manusia
56
Bab 56. Manthe
57
Bab 57. Kembali Ke Istana Bunga
58
Bab 58. Umur 5 Tahun
59
Bab 59. Pernikahan Politik
60
Bab 60. Suami Ke-Tiga
61
Bab 61. Hadiah Pernikahan Dari Jendral
62
Bab 62. Pengajuan Pertarungan.
63
Bab 63. Tugas Manthe
64
Bab 64. Tugas George Dan Jack.
65
Bab 65. Snow Beast!
66
Bab 66. Rencana Licik Edmund
67
Bab 67. Tentang Kerajaan Es
68
68. Pertarungan Monster Putri Ke-5 Dan Putri Ke-12
69
Bab 69. Pertarungan Putri Ke-5 Dan Putri Ke-12.
70
Bab 70. Kematian Putri Ke-12
71
Bab 71. Tanah Untuk George.
72
Bab 72. Membawa Tengkorak Putri Ke-12
73
Bab 73. Berkunjung Ke Kerajaan Pan
74
Bab 74. Monster-monster!
75
Bab 75. Mencabut Anak Terrorthorn!
76
Bab 76. Putri Laeouya Terkena Racun
77
77. Kelompok Jianki Som
78
Bab 78. Bertarung Melawan Monster.
79
Bab 79. Mengusir Edmund.
80
Bab 80. Misi Balas Dendam
81
Bab 81 Perjanjian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!