Bab 4. Selir Melahirkan.

Sang selir pingsan karena kesakitan, tetapi kehamilannya baik-baik saja. Bukan hanya kali ini, tetapi beberapa kali dan hampir tiap hari, tabib memberikan obat penggugur ke dalam minuman dan makanan sang selir yang dihidangkan pada Selir. Akan tetapi, keinginan untuk hidup sang bayi yang berada dalam perut sang selir kecil sangat kuat.

Tabib duduk bersimpuh di hadapan raja. "Ampunkan saya yang Mulia, saya gagal. Sudah sebulan saya terus memberikan obat penggugur pada selir. Tapi bayinya baik-baik saja, malah yang kesakitan dan tersiksa hanya selir seorang."

Raja termenung mendengar, dia merasa kasihan dan bersalah pada gadis kecil itu. "Kalau begitu, berhenti, biarkan bayi itu lahir, semoga tubuh gadis kecil ini mampu menahan sampai bayi ini lahiran." Sang raja berkata pasrah.

Tak lama, Jonkolin tergesa-gesa memasuki ruangan raja, dia membawa seorang gadis muda berumur 15 tahun.

"Ada apa Jonkolin, wajahmu terlihat begitu serius?" Raja bertanya.

"Ampun yang mulia, saya membawa kabar tentang pelayan darah kerajaan." Jonkolin berkata. Dia melirik gadis yang juga bersimpuh sopan di hadapan sang raja.

"Perkenalkan dirimu!" pinta Jonkolin.

"Saya putri pertama Earl Ramon, nama saya Deana Earline Ramon, beberapa hari ini saya mendapat simbol kerajaan ditubuh saya." Dia membuka jubahnya, lalu membuka baju luarnya, menunjukkan bahu dan pundaknya yang memiliki tanda kerajaan berwarna ke-emasan

"Apa kau tahu, itu tanda milik putri atau pangeran yang mana, Jonkolin?" Raja menatap Jonkolin.

"Ampun Yang Mulia, tanda ini tidak ada di daftar tanda putra atau putri Anda, namun .... " Jonkolin ragu untuk melanjutkan perkataannya.

"Namun apa?"

"Maaf Yang Mulia, mohon ampun. Saat saya memeriksa tanda ini, saya mencoba meneteskan tanda ini dengan air suci bekas rendaman kaki selir ke-69, tanda ini bereaksi dan bercahaya."

Mata sang Raja melebar. Bayi itu terus bertahan. "Kalau begitu, bawa wanita ini kehadapan selir ke-69!" perintah Raja.

"Baik, Yang Mulia."

Gadis berumur 15 tahun itu dibawa ke gubuk tempat tinggal sang selir.

Tanda itu bereaksi dan bercahaya.

"Sepertinya, anda ditakdirkan menjadi pelayan darah untuk anak selir ke-69," kata Jonkolin.

Kedua orang tua gadis itu yang juga ikut mengantar ke tempat selir, tampak kecewa. Mereka berharap sang anak akan membanggakan dan bisa menjadi pelayan darah keturunan raja yang berkuasa. Akan tetapi, putrinya malah menjadi pelayan darah kerajaan untuk selir ke-69 keturunan rakyat biasa, miskin yang tak punya apa-apa.

Usai bertemu, mereka kembali menghadap raja. Seperti peraturan kerajaan, Deana di daftar menjadi pelayan darah kerajaan untuk anak selir ke-69. Dia hari ini mulai menetap di kediaman selir, sementara kedua orangtuanya dipersilahkan pulang. Raja memberikan dia hadiah makanan, pakaian dan uang.

"Helios, letakkan satu pengawal bayangan di kediaman selir. Dia tidak memiliki apa-apa dan siapapun!" perintah raja.

"Baik, Yang Mulia."

Pelayan darah, pelayan yang nyawanya ditakdirkan untuk orang yang dilayani. Bahkan jika dia tidak mau melayani sekalipun, dia akan tetap patuh, karena itu takdir. Raja termenung di gazebo kaca miliknya, bayi itu bertahan hidup bahkan telah memilih pelayan darahnya sendiri sejak masih dalam kandungan, biasanya pelayan darah akan muncul setelah bayi keturunan raja berumur satu tahun.

Satu bulan berlalu, Deana selalu berada disamping selir. Dia seperti tengkorak hidup. Kurus kering, sebanyak apapun makanan yang dia makan, dia tetap saja kurus. Dua pelayan tak berani terang-terangan kurang ajar, semenjak ada Deana. Ditambah saat mengetahui pengawal bayangan bawahan Jendral diam-diam sering mengawasi kediaman selir.

"Aaaaah! Sakit!" Selir kecil kesakitan, perutnya mules sekali.

"Nyonya!" Deana mendekat. Meletakkan tangannya di perut besar selir. Biasanya, jika dia melakukan itu, sakitnya akan mereda, kali ini semakin sakit.

"Deana, tolong aku, sakit, ini sakit sekali! Aaaaah!"

Dua pelayan itu mendengus kesal dalam hati, saat selir tiba-tiba meremas tangan mereka yang juga ikut mendekat ke arah selir. Bahkan selir tiba-tiba berdiri, menjambak rambut kedua pelayan itu.

"Aah, selir, ampun kami, tolong lepaskan!"

"Nona Deana, tolong kami!" Dua pelayan itu memohon.

"Nyonya selir," panggil Deana lembut, memegang tangan selir yang menjambak rambut dua pelayan itu.

"Aaaaah! Sakiittt!" Dia terus menarik rambut dua pelayan itu dengan kuat dan duaaar!

Gadis gemuk yang pingsan itu tiba-tiba terbangun, dia melihat di sekitarnya ruangan begitu gelap, entah ruangan apa, dia mendengar suara penuh kasih sayang untuknya, lalu perkataan kasar dari orang lain.

Dia mencoba bergerak, ingin mendobrak ruangan gelap ini, membantu wanita yang berkata lembut penuh kasih sayang padanya, tetapi tubuhnya tidak bisa bergerak sama sekali.

"Tempat apa ini? Minuman apa sih yang diberikan Pak Domi itu?" gerutu gadis gemuk menendang dan meninju ruangan.

"Hei apa yang kalian lakukan, lepaskan dia!" Wanita gemuk itu menjerit marah saat mendengar dan mengetahui wanita yang penuh kasih sayang padanya itu dijahati orang.

"Apa? Saya di dalam perut? Hah!" Wanita gemuk tak percaya. "I-ini tidak mungkin!" serunya.

"Apa kalian ingin membunuhku? Hei, kalian kurang ajar!"

Wanita gemuk itu cukup lama terkurung di ruangan gelap, dia bisa mendengar dan mengetahui apa yang terjadi di luar, namun tak bisa melakukan apapun. Hingga suatu hari, dia menemukan cahaya terang.

"Apa waktunya aku dilahirkan?" gumamnya.

Cahaya terang benderang itu menyilaukan sekali, dia sempat tak sadarkan diri sesaat, baru kembali tersadar. Dia berteriak keras saat melihat seorang wanita remaja kecil memangkunya dengan wajah dan tubuh berlumuran darah.

"Ssst, sst, tenang putri, jangan takut ya." Gadis remaja itu mengelus dan memeluk tubuh wanita gemuk berbentuk bayi yang baru lahir itu menangis.

Ya, wanita gemuk itu terlahir menjadi seorang bayi. Kelahirannya tidak normal. Tubuh sang selir meledak bersama dua pelayan yang dia serang, menyisakan tubuhnya yang melayang utuh di udara.

"Sepertinya Nona Selir sangat tidak suka dengan dua pelayan ini," gumam Deana.

"Ya, itu pantas, dua pelayan ini sangat buruk, bahkan mencuri hadiah pernikahan dari raja untuk selir." Pengawal bayangan menyahut. Dia tengah membersihkan darah dan daging yang menempel di pakaiannya.

"Nona Deana, saya akan segera melaporkan pada Tuan Jonkolin dan Tuan Jendral." Setelah membersihkan diri dan berkata seperti itu, pengawal itu pun menghilang pergi.

"Putri, jangan menangis dan takut ya. Saya Deana akan melindungi Anda. Kini, saya harus membersihkan dan mengumpulkan daging ibunda Nona dan dua pelayan ini."

Gadis gemuk itu menjawab, hanya saja jawaban itu terdengar seperti tangisan bayi pada umumnya.

Setelah kepergian pengawal, tiba-tiba Deana dikejutkan oleh kedatangan ibunya yang diam-diam.

"Ibunda?"

Sang ibu segera melihat wujud gadis gemuk yang hidup dalam tubuh bayi itu. "Deana, hidupmu bergantung pada hidup putri ini. Kau akan mati jika dia mati. Dia rakyat jelata miskin."

Ibu Deana mengeluarkan sesuatu dari botol, mengusapkan pada rambut sang putri yang baru lahir dan meneteskan di kedua bola matanya.

"Ibunda apa yang engkau lakukan! Bukankah nyawa saya terikat dengan nyawa putri!" serunya.

"Simpan ini anakku. Penampilan asli putri ini sangat bahaya. Ibunda harus segera pergi!" Memasukkan botol kedalam tas anaknya.

Deana menatap punggung sang ibu yang tiba-tiba menghilang di sebalik semak, dia menatap pada bayi yang baru lahir, rambutnya berubah menjadi hitam legam pekat, bahkan bola matanya juga.

"Ibunda apa yang kau lakukan!" seru Deana saat melihat perubahan bayi itu setelah sang ibu mengoles sesuatu ke rambut dan mata sang bayi.

Terpopuler

Comments

ZasNov

ZasNov

Proses menjadi pelayan anak Raja bisa kayak gitu ya.. Bukan cara biasa 👍

2025-09-16

1

ZasNov

ZasNov

Bayi itu ternyata sangat kuat. Tapi kasian ibunya kesakitan 😣

2025-09-16

1

ZasNov

ZasNov

Waduh reinkarnasi jadi anaknya selir kecil ternyata.. 😧

2025-09-16

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Malam Tragedi
2 Bab 2. Menjadi Selir Raja
3 Bab 3. Selir Hamil.
4 Bab 4. Selir Melahirkan.
5 Bab 5. Nama Untuk Putri
6 Bab 6. Mencuri
7 Bab 7. Tidak Bisa Makan Daging.
8 Bab 8. Putri Ingin Menikah.
9 Bab 9. Tentang Politik Kerajaan.
10 Bab 10. Bertemu Jack Lewis.
11 Bab 11. Menikahi Jack Lewis.
12 Bab 12. Jack Pergi.
13 Bab 13. Jack Memohon.
14 Bab 14. Membeli Permata Essen
15 Bab 15. Singkong Liar.
16 Bab 16. Tepung Ubi.
17 Bab 17. Bertemu Anak Kecil.
18 Bab 18. Bertemu Kembali.
19 Bab 19. Permohonan.
20 Bab 20. Cap Darah
21 Bab 21. Memilih Prajurit, Pelayan dan Koki
22 Bab 22. Mendidik Koki
23 Bab 23. Menandai Wilayah
24 Bab 24. Pembagian Tugas
25 Bab 25. Tekat Putri Laeouya
26 Bab 26. Putri Laeouya Belajar
27 Bab 27. Pelelangan Budak.
28 Bab 28. Anak Laki-laki Berambut Hitam
29 Bab 29. Berumur 3 Bulan.
30 Bab 30. Tidak Ada Dua di Rombongan Pendeta.
31 Bab 31. Dililit Ular.
32 Bab 32. Memasak Serangga
33 Bab 33. Talas
34 Bab 34. Benang
35 Bab 35. Menemukan Sungai Kecil
36 Bab 36. Menjual Pakaian
37 Bab 37. Bekerjasama Dengan Selir ke-68
38 Bab 38. Rencana Pembuatan Benteng.
39 Bab 39. Bertemu Orang Buta
40 Bab 40. Suami Kedua Putri.
41 Bab 41. Hadiah Untuk Jack
42 Bab 42. Menjadi Budak Pangeran Ke-14
43 Bab 43. Merawat Deluna & Stromhord.
44 Bab 44. Gunung Sakura.
45 Bab 45. Kehabisan Obat.
46 Bab 46. Bertemu George Helios.
47 Bab 47. Hewan Kecil
48 Bab 48. Edmund Rouce.
49 Bab 49. Kerjasama Dengan Pangeran ke-9.
50 Bab 50. Perjalanan Ke Kerajaan Lucifer
51 Bab 51. Membeli Toko
52 Bab 52. Bayi Besar
53 Bab 53. Mata-mata!
54 Bab 54. Hukuman
55 Bab 55. Budak Setengah Manusia
56 Bab 56. Manthe
57 Bab 57. Kembali Ke Istana Bunga
58 Bab 58. Umur 5 Tahun
59 Bab 59. Pernikahan Politik
60 Bab 60. Suami Ke-Tiga
61 Bab 61. Hadiah Pernikahan Dari Jendral
62 Bab 62. Pengajuan Pertarungan.
63 Bab 63. Tugas Manthe
64 Bab 64. Tugas George Dan Jack.
65 Bab 65. Snow Beast!
66 Bab 66. Rencana Licik Edmund
67 Bab 67. Tentang Kerajaan Es
68 68. Pertarungan Monster Putri Ke-5 Dan Putri Ke-12
69 Bab 69. Pertarungan Putri Ke-5 Dan Putri Ke-12.
70 Bab 70. Kematian Putri Ke-12
71 Bab 71. Tanah Untuk George.
72 Bab 72. Membawa Tengkorak Putri Ke-12
73 Bab 73. Berkunjung Ke Kerajaan Pan
74 Bab 74. Monster-monster!
75 Bab 75. Mencabut Anak Terrorthorn!
76 Bab 76. Putri Laeouya Terkena Racun
77 77. Kelompok Jianki Som
78 Bab 78. Bertarung Melawan Monster.
79 Bab 79. Mengusir Edmund.
80 Bab 80. Misi Balas Dendam
81 Bab 81 Perjanjian
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Bab 1. Malam Tragedi
2
Bab 2. Menjadi Selir Raja
3
Bab 3. Selir Hamil.
4
Bab 4. Selir Melahirkan.
5
Bab 5. Nama Untuk Putri
6
Bab 6. Mencuri
7
Bab 7. Tidak Bisa Makan Daging.
8
Bab 8. Putri Ingin Menikah.
9
Bab 9. Tentang Politik Kerajaan.
10
Bab 10. Bertemu Jack Lewis.
11
Bab 11. Menikahi Jack Lewis.
12
Bab 12. Jack Pergi.
13
Bab 13. Jack Memohon.
14
Bab 14. Membeli Permata Essen
15
Bab 15. Singkong Liar.
16
Bab 16. Tepung Ubi.
17
Bab 17. Bertemu Anak Kecil.
18
Bab 18. Bertemu Kembali.
19
Bab 19. Permohonan.
20
Bab 20. Cap Darah
21
Bab 21. Memilih Prajurit, Pelayan dan Koki
22
Bab 22. Mendidik Koki
23
Bab 23. Menandai Wilayah
24
Bab 24. Pembagian Tugas
25
Bab 25. Tekat Putri Laeouya
26
Bab 26. Putri Laeouya Belajar
27
Bab 27. Pelelangan Budak.
28
Bab 28. Anak Laki-laki Berambut Hitam
29
Bab 29. Berumur 3 Bulan.
30
Bab 30. Tidak Ada Dua di Rombongan Pendeta.
31
Bab 31. Dililit Ular.
32
Bab 32. Memasak Serangga
33
Bab 33. Talas
34
Bab 34. Benang
35
Bab 35. Menemukan Sungai Kecil
36
Bab 36. Menjual Pakaian
37
Bab 37. Bekerjasama Dengan Selir ke-68
38
Bab 38. Rencana Pembuatan Benteng.
39
Bab 39. Bertemu Orang Buta
40
Bab 40. Suami Kedua Putri.
41
Bab 41. Hadiah Untuk Jack
42
Bab 42. Menjadi Budak Pangeran Ke-14
43
Bab 43. Merawat Deluna & Stromhord.
44
Bab 44. Gunung Sakura.
45
Bab 45. Kehabisan Obat.
46
Bab 46. Bertemu George Helios.
47
Bab 47. Hewan Kecil
48
Bab 48. Edmund Rouce.
49
Bab 49. Kerjasama Dengan Pangeran ke-9.
50
Bab 50. Perjalanan Ke Kerajaan Lucifer
51
Bab 51. Membeli Toko
52
Bab 52. Bayi Besar
53
Bab 53. Mata-mata!
54
Bab 54. Hukuman
55
Bab 55. Budak Setengah Manusia
56
Bab 56. Manthe
57
Bab 57. Kembali Ke Istana Bunga
58
Bab 58. Umur 5 Tahun
59
Bab 59. Pernikahan Politik
60
Bab 60. Suami Ke-Tiga
61
Bab 61. Hadiah Pernikahan Dari Jendral
62
Bab 62. Pengajuan Pertarungan.
63
Bab 63. Tugas Manthe
64
Bab 64. Tugas George Dan Jack.
65
Bab 65. Snow Beast!
66
Bab 66. Rencana Licik Edmund
67
Bab 67. Tentang Kerajaan Es
68
68. Pertarungan Monster Putri Ke-5 Dan Putri Ke-12
69
Bab 69. Pertarungan Putri Ke-5 Dan Putri Ke-12.
70
Bab 70. Kematian Putri Ke-12
71
Bab 71. Tanah Untuk George.
72
Bab 72. Membawa Tengkorak Putri Ke-12
73
Bab 73. Berkunjung Ke Kerajaan Pan
74
Bab 74. Monster-monster!
75
Bab 75. Mencabut Anak Terrorthorn!
76
Bab 76. Putri Laeouya Terkena Racun
77
77. Kelompok Jianki Som
78
Bab 78. Bertarung Melawan Monster.
79
Bab 79. Mengusir Edmund.
80
Bab 80. Misi Balas Dendam
81
Bab 81 Perjanjian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!