3. Bebas!

Masih berada di klub malam yang sama, Keira memilih naik ke lantai dua untuk minum. Sudah terlanjur sampai sini dan rasa kesal yang memuncak membuatnya nekat melakukan hal itu. Entahlah apakah akan ketauan kakaknya atau tidak. Itu jadi urusan belakangan.

"Maaf," Seorang pria mencegat langkah Keira. "Lantai ini khusus anggota VIP,"

Keira juga sebenarnya tau kalau pria itu hanya menjalankan tugas sebagai pekerja di klub itu. Tapi entah karena perasaannya yang sedang sensitif atau karena masih terbawa emosi akibat ulah Dion tadi, membuatnya jadi tersinggung. Segera saja ia rogoh tas kecilnya dan mengeluarkan sebuah kartu di depan pria itu.

"Berapa? Gue bayar,"

Pria itu awalnya ragu, tapi kemudian ia menerima kartu dari tangan Keira. Setelah dicek sebentar dan diambil beberapa juta sebagai syarat masuk keanggotaan, pria itu mengembalikan kartunya pada Keira sambil tersenyum.

"Silahkan, Nona,"

"Huh," Keira mengambil kartunya kembali dengan bersungut-sungut. Pokoknya, saat ini jangan ada yang berani mengganggunya, atau bakal kena semprot di tempat.

Keira memilih duduk di depan meja bar panjang sambil tangannya memukul-mukul permukaannya dengan kesal.

"Dasar cowok brengs3k! b*jingan!" maki Keira kesal. Tak sadar jika perbuatannya mengundang perhatian orang-orang sekitar.

"Aduh mbak, jangan dipukul begitu dong mejanya, nanti kalau rusak, saya lagi yang ganti," seorang bartender pria menghampiri Keira. "Mbak lagi galau ya? Mau pesan minum apa?"

Keira terdiam sejenak untuk berpikir, lalu berkata dengan mantap. "Kasih yang paling keras!"

Bartender itu terdiam lama sambil memperhatikan Keira. Pria itu sudah bertahun-tahun bekerja menjadi seorang bartender dari satu klub ke klub lain, tentu ia hafal dan paham bagaimana watak orang-orang yang datang ke tempat kerjanya. Dan dari sekali lihat saja, bartender itu bisa mengetahui kalau Keira sepertinya baru pertama kali datang ke sini.

"Yakin? Nggak mau coba yang agak ringan dulu?" tanya Bartender itu pada Keira.

"Nggak!" Keira menggelengkan kepala kuat-kuat. "Pokoknya gue mau yang bikin mabok berat!"

Bartender itu hanya bisa menghela napas panjang menyikapi sikap keras kepala Keira. Tapi, ia tak bertanya lagi. Langsung saja, pria itu meracik minuman yang dipesan oleh sang pelanggan. Setelah selesai, ia sodorkan di depan gadis itu.

"Silahkan, minumnya pelan-pelan saja,"

Tapi Keira yang sedang emosi tidak mengindahkan ucapan bartender itu. Bukannya minum pelan-pelan, gadis itu malah mengangkat gelasnya tinggi-tinggi dan langsung menghabiskannya dalam sekali tenggak.

Glek, glek, glek.

Rasa panas dan sedikit getir menjalar dari mulut ke tenggorokan Keira. Ini pertama kalinya dia minum alkohol, ternyata rasanya tidak buruk juga.

"Woahhh!" Keira berteriak tertahan saat minuman di tangannya telah tandas. Adrenalinnya tiba-tiba memuncak. "Lagi! lagi!" Pintanya pada sang bartender.

Bartender itu berkedip tak percaya dengan apa yang barusan ia lihat. "Anu, apa nggak bahaya mbak?"

"Lagi! lagi! lagi!" Keira terus mendesak, dan bartender itu mau tak mau menurut. Satu gelas penuh cairan alkohol kembali ia berikan kepada Keira, dan seperti sebelumnya, Keira kembali menenggaknya sampai habis.

Selesai menenggak kedua kalinya, Keira langsung bisa merasakan kepalanya pusing luar biasa. Kepalanya terasa berputar, dan tubuhnya terasa sangat ringan, seolah sudah tidak ada gravitasi lagi di dunia ini.

"Woohooooo! Gue bebas!" Keira berteriak-teriak seperti orang gila. Tapi ia sudah tidak punya rasa malu lagi karena sudah mabuk berat. Saat itu pandangannya berputar ke segala arah, dan tiba-tiba menangkap sosok pria yang sangat menarik perhatiannya.

Seorang pria tampan dengan kemeja hitam tengah duduk sendirian di sofa sambil memegang segelas minuman keras. Entah minuman macam apa yang sedang ia nikmati itu, Keira juga tidak tau. Tapi yang paling menarik perhatian gadis itu adalah kedua kancing bagian atas pria itu yang terbuka, memperlihatkan dadanya yang bidang dan seksi.

"Wah, siapa dia?" Keira menunjuk ke arah cowok itu sambil bertanya pada sang bartender. "Ganteng banget kaya model,"

Karena memang sedang mabuk, jelas saja arah tunjuk Keira menjadi tidak jelas. Bartender itu mengikuti telunjuk Keira dan malah salah mengira kalau Keira menunjuk seorang host club yang sedang menggoda seorang wanita kaya. Kebetulan host club dan wanita itu memang duduk di sofa yang bersebelahan dengan sang pria tadi.

"Dia host club kami yang paling terkenal. Harus bayar sepuluh juta dulu untuk antri dapat pelayanannya," Kata sang bartender.

"Sepuluh juta? mahal banget," Racau Keira sambil sedikit sempoyongan. "Tapi wajar sih, ganteng banget soalnya,"

Keira lalu beranjak dari duduknya. Bartender itu membiarkan saja apa yang akan Keira perbuat, mengira kalau gadis itu akan menggoda sang host club. Padahal tanpa ia ketahui, Keira malah melewati host club itu dan menghampiri pria tampan berpakaian hitam yang tengah duduk sendirian.

"Hai," sapa Keira dengan badan sempoyongan menahan pusing. Tubuhnya bergoyang ke kanan dan kiri.

Pria tampan itu tidak menggubris kedatangan Keira karena sedang bermain ponsel. "Gue nggak tertarik," katanya ketus.

Bibir Keira manyun. "Huh, sombongnya,"

Pria itu masih tidak melirik ke arah Keira sama sekali. Dan gilanya, Keira yang otaknya sudah tidak bisa berpikir jernih itu tiba-tiba malah merasa tertantang. Dia jadi teringat perkataan Dion yang tadi merendahkannya di depan teman-temannya, membuat emosinya kembali memuncak.

"Lo mau berapa? gue bayar berapapun yang Lo mau," Kata Keira sedikit sombong. "Sepuluh juta? Dua puluh juta? Gue bayarin sekarang juga!"

Pria itu menghela napas kasar, mulai merasa terganggu dengan sikap Keira. "Gue udah bilang, gue nggak tertarik! Jangan ganggu gue!"

Tapi Keira pantang menyerah. Entah keberanian dari mana, tiba-tiba saja gadis itu langsung berdiri di depan pria itu dan meraih wajahnya, membuat muka mereka saling berhadapan.

Pria itu tentu saja terkejut dengan tingkah Keira. Ia sudah mau marah, tapi kemudian matanya melebar karena terkejut.

"Lo kan..."

Tanpa menunggu pria itu menyelesaikan ucapannya, Keira langsung menyerang pria itu dengan melahap bibirnya dengan rakus.

Wajah pria itu menegang. Sampai saat ini, ia masih belum mengerti dengan apa yang tiba-tiba terjadi. Kejadiannya begitu cepat, dan ia terlalu terkejut untuk menghindar.

"Bibir Lo manis," Racau Keira saat ia akhirnya melepaskan bibirnya. "Gue suka,"

Pria itu menelan ludah. "Lo mabuk? Emangnya Lo boleh kaya gini? Kalau sampai ketauan kakak Lo..."

"Arghhh! apa apa Kakak! apa apa Kakak! Gue kesel! Begini nggak boleh, begitu nggak boleh, padahal gue udah gede!" tiba-tiba saja Keira merengek seperti anak kecil sambil memukul-mukul dada pria itu. "Gue juga pengen mandiri! Pengen cobain semuanya sendiri!"

Pria itu menangkap salah satu tangan Keira yang masih memukul-mukul dadanya. "Oke, terserah Lo mau bilang apa, biar gue antar Lo pulang sekarang,"

Dahi Keira berkerut. "Pulang? Gue nggak mau pulang!"

"Terus, Lo mau apa?"

Keira terdiam sejenak, lalu menatap wajah pria itu dengan intens. "Mau Lo,"

Wajah pria itu sontak memerah. "Wah, nggak bisa begini nih, udah bahaya begini nih," katanya sambil bersiap untuk bangkit dari duduknya.

Tapi Keira menahan gerakan pria itu dan malah duduk di atas pangkuannya sampai pria itu tak bisa bergerak sama sekali.

"Ganteng," Keira mengusap wajah pria itu sambil berkata dengan nada menggoda. "Malam ini mau tidur sama gue?"

...****************...

...Adududuh Keira, Kamu yang berbuat, Author yang malu🤦‍♀️...

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

parah tuh si Keira masak tiba-tiba mengajak pria asing tidur, Keira lg galau patah hati dan mabuk berat...

2025-08-25

2

Rohmi Yatun

Rohmi Yatun

double up dong Thor🙏

2025-08-25

1

vj'z tri

vj'z tri

intip dikit lahk kelakuan kei kalau lagi mabuk🫣🫣🫣🫣

2025-08-27

1

lihat semua
Episodes
1 1. Pergi diam-diam
2 2. Truth
3 3. Bebas!
4 4. Malam Bersamamu
5 5. DP Dulu
6 6. Panik
7 7. Tamu Kakak
8 8. Pria Ganteng itu Berbahaya!
9 9. Reynald
10 10. Gue Mau Lo, Little Girl
11 11. Cuma Pelampiasan
12 12. Perasaan Terpendam
13 13. Gue Pacarnya
14 14. Kita Pacaran Mulai Hari Ini
15 15. Produk Unggul
16 16. Makan Kamu
17 17. Pria Menyedihkan
18 18. Kamu Jauh Lebih Cantik
19 19. Tanggung Jawab
20 20. Baper
21 21. Marisa
22 22. Lo Cemburu Kan?
23 23. Habis Manis Sepah Dibuang
24 24. Kakak Nggak Peka!
25 25. Kenapa Lo Cuekin Gue?
26 26. Jujur
27 27. Bersaing
28 28. Meledak!
29 29. Kalah
30 30. Tatapan Cinta Pertama
31 31. Aku Menyukainya
32 32. Istri Saya
33 33. Masih Berlaku?
34 34. Kasmaran
35 35. Secantik Apa?
36 36. Pergi Ke Galeri
37 37. Masa Lalu
38 38. Kangen
39 39. Galau
40 40. Kita Perlu Bicara
41 41. Aku Nggak Main-Main
42 42. Bukti
43 43. Membalas Raka
44 44. Keira Ku
45 45. Hanya Aku Yang Pantas Untukmu
46 46. Mau Dilanjutkan?
47 47. Nakal
48 48. Darimana Kalian?
49 49. Nyamuk
50 50. Selina Galau
51 51. Pesta Ulang Tahun
52 52. Wanita Cantik
53 53. Bukan Orang Lain
54 54. Aku Akan Merebutnya
55 55. Hasil Persidangan
56 56. Membujuk
57 57. PHP
58 58. Saya Ingin Melamar
59 59. Maafkan Aku
60 60. Saya Nggak Punya Pacar
61 61. Cantik Sekali
62 62. Karena itu Kamu
63 63. Obsesi Ibu dan Anak
64 64. Ketahuan!
65 65. Kami Saling Mencintai!
66 66. Pertengkaran Hebat
67 67. Dari Hati ke Hati
68 68. Minta Maaf!
69 69. Berdamai
70 70. Rumah
71 71. Abang Ipar
72 72. Mencari Perhatianmu
73 73. Rumah Sakit
74 74. Dia Memang Gila!
75 75. Saksi
76 76. Rencana Kabur
Episodes

Updated 76 Episodes

1
1. Pergi diam-diam
2
2. Truth
3
3. Bebas!
4
4. Malam Bersamamu
5
5. DP Dulu
6
6. Panik
7
7. Tamu Kakak
8
8. Pria Ganteng itu Berbahaya!
9
9. Reynald
10
10. Gue Mau Lo, Little Girl
11
11. Cuma Pelampiasan
12
12. Perasaan Terpendam
13
13. Gue Pacarnya
14
14. Kita Pacaran Mulai Hari Ini
15
15. Produk Unggul
16
16. Makan Kamu
17
17. Pria Menyedihkan
18
18. Kamu Jauh Lebih Cantik
19
19. Tanggung Jawab
20
20. Baper
21
21. Marisa
22
22. Lo Cemburu Kan?
23
23. Habis Manis Sepah Dibuang
24
24. Kakak Nggak Peka!
25
25. Kenapa Lo Cuekin Gue?
26
26. Jujur
27
27. Bersaing
28
28. Meledak!
29
29. Kalah
30
30. Tatapan Cinta Pertama
31
31. Aku Menyukainya
32
32. Istri Saya
33
33. Masih Berlaku?
34
34. Kasmaran
35
35. Secantik Apa?
36
36. Pergi Ke Galeri
37
37. Masa Lalu
38
38. Kangen
39
39. Galau
40
40. Kita Perlu Bicara
41
41. Aku Nggak Main-Main
42
42. Bukti
43
43. Membalas Raka
44
44. Keira Ku
45
45. Hanya Aku Yang Pantas Untukmu
46
46. Mau Dilanjutkan?
47
47. Nakal
48
48. Darimana Kalian?
49
49. Nyamuk
50
50. Selina Galau
51
51. Pesta Ulang Tahun
52
52. Wanita Cantik
53
53. Bukan Orang Lain
54
54. Aku Akan Merebutnya
55
55. Hasil Persidangan
56
56. Membujuk
57
57. PHP
58
58. Saya Ingin Melamar
59
59. Maafkan Aku
60
60. Saya Nggak Punya Pacar
61
61. Cantik Sekali
62
62. Karena itu Kamu
63
63. Obsesi Ibu dan Anak
64
64. Ketahuan!
65
65. Kami Saling Mencintai!
66
66. Pertengkaran Hebat
67
67. Dari Hati ke Hati
68
68. Minta Maaf!
69
69. Berdamai
70
70. Rumah
71
71. Abang Ipar
72
72. Mencari Perhatianmu
73
73. Rumah Sakit
74
74. Dia Memang Gila!
75
75. Saksi
76
76. Rencana Kabur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!