5. DP Dulu

Suara gemericik air hujan menyapa telinga Keira saat ia mulai membuka mata. Gadis itu menguap lebar sembari merenggangkan kedua tangannya ke atas.

"Aduh," tiba-tiba saja, rasa sakit di kepala menyerangnya. Keira bangkit dari tidurnya dan duduk bersandar pada kepala ranjang sambil memijit pelan kepalanya.

"Aneh, kenapa kepala gue rasanya sakit banget?" keluhnya. "Terus, badan gue juga kenapa rasanya pegel banget?"

Sambil bergumam-gumam sendiri, otak Keira mulai memutar kenangan-kenangan kejadian semalam. Ia perlahan-lahan teringat kembali saat Dion merendahkannya di depan teman-temannya, lalu Keira naik ke lantai atas untuk minum-minum, dan pertemuannya dengan seorang pria tampan.

"Hah!" Mata Keira langsung terbelalak saat ia menyadari ada memori yang terasa janggal. "Yang tadi itu apa? Mimpi?"

Kesadaran Keira mulai pulih sepenuhnya dan sontak gadis itu menutup mulut karena shock. Bagaimana tidak, Keira baru menyadari kalau saat ini dirinya sedang tidak berada di kamarnya, dan dalam keadaan tidak berbusana.

Keira juga baru sadar, kalau suara gemericik air tadi bukanlah suara hujan, melainkan suara dari arah kamar mandi, yang menandakan ada orang lain yang sedang mandi di sana.

"Keira.. Lo bener-bener udah gila.." Desisnya tak percaya dengan kelakuannya sendiri. Memori-memori semalam pun menjadi semakin jelas. Ia ingat saat tiba-tiba memaksa mencium pria itu, lalu bahkan dengan tanpa ragu mengajaknya tidur bersama.

"What the hell?!" Keira hampir berteriak kalau saja ia tak ingat masih ada orang lain di sana, lantaran ingatan tentang kelakuannya semalam begitu memalukan. "Gimana bisa gue melakukan hal-hal kaya gitu? Lo bener-bener udah nggak waras, Keira!"

Keira buru-buru bangkit dari ranjang sembari menyambar selimut, lantas berjalan menuju cermin besar yang ada di pojok kamar. Mulutnya ternganga saat melihat banyak tanda merah bekas kecupan di seluruh tubuhnya, yang menandakan bahwa semalam telah terjadi sesuatu yang panas di antara dirinya dan pria asing itu.

"Oh my god.." Saking kagetnya, Keira sampai tidak bisa berkata-kata. Ia sendiri tidak menyangka jika efek minum alkohol benar-benar bisa separah itu, bahkan bisa merubah kepribadian seseorang. Karena sebenarnya, Keira adalah tipe orang yang sangat pemalu bahkan untuk sekedar memulai percakapan dengan seseorang yang tidak ia kenal, terlebih pada cowok. Tapi semalam, Keira benar-benar seperti berubah menjadi orang lain. Dan tidak cuma mengajak ngobrol saja, bahkan mengajak tidur! Kurang gila dari mana coba?

Tubuh Keira langsung terasa lemas. Ia jatuh terduduk di depan cermin itu tanpa bisa berekspresi apa-apa selain shock. Tepat di saat itu, ponselnya berdering nyaring.

"Gawat! Jangan-jangan itu Kakak!" Wajah shock Keira berubah panik. Masalahnya, ini semua tidak ada dalam rencananya sama sekali. Bagaimana ia bisa menjelaskan kejadian absurd ini tanpa mengundang murka Raka, kakaknya yang super overprotective itu?

Untungnya, kekhawatiran Keira tidak terjadi karena ternyata yang menelepon adalah Selina. Tanpa menunggu lama, Keira langsung mengangkat panggilan itu.

"Ha—"

"Kei!"

Suara Selina yang panik langsung terdengar saat panggilan sudah tersambung.

"Kei! Lo dimana?! Gue semalam ketiduran, dan lupa nggak jemput Lo! Makanya habis bangun tidur gue langsung dateng ke gedung klub, tapi klubnya udah tutup! Lo dimana sekarang? Udah pulang kah?! Dari tadi Gue telepon Lo nggak bisa-bisa!"

Keira menelan ludah. Jujur saat ini ia bingung harus menjawab apa, karena dia sendiri tidak tau ada dimana.

"Sel, Gue.. nggak pulang," Keira akhirnya hanya bisa mengucapkan itu.

"Hah? Kok? Terus, sekarang Lo ada dimana dong?"

"Gue.. di hotel,"

"Oh, Lo ternyata nginep di hotel? Ya udah, hotel mana? Biar gue jemput,"

"Tapi, gue nggak sendirian.." Keira berkata ragu.

"Hah?" Suara Selina dari seberang sana terdengar bingung. "Emangnya Lo sama siapa?"

"Gue.. nginep sama cowok.."

"What?! Udah gila Lo ya! Siapa? Si Dion?!"

"Bukan,"

"Terus?"

"Gue nggak tau cowok itu siapa,"

"Hah? Apa? Gimana sih? Gue nggak paham! Kenapa Lo... Astaga, Kei! Kakak Lo nelepon Gue! Gimana ini?!"

Jelas saja ucapan Selina membuat Keira kelabakan. Gawat, kakaknya yang overprotective itu pasti sedang mencarinya!

"Anu, Kei, Lo bilang aja gue masih tidur! Gue keluar dari sini sekarang juga! Plis jangan bilang-bilang masalah ini ke dia!"

"Lo gila ya? Emangnya Gue cari mati apa gimana? Ya udah, Lo cepetan deh kirimin lokasi Lo, biar Gue jemput! Nggak pake lama!"

"Iya, iya!"

Telepon langsung ditutup. Jangan tanya bagaimana paniknya perasaan Keira sekarang. Apalagi saat ia melihat ada lebih dari lima puluh notifikasi telepon dari sang kakak yang tidak terangkat dari jam enam pagi.

"Mati Gue..." Dengan tergesa-gesa, Keira mulai mencari pakaiannya semalam. Ternyata semuanya termasuk pakaian dalam terlipat rapi di atas nakas, bersebelahan dengan pakaian seorang pria.

Keira menelan ludah gugup. Pakaian pria itu semakin menegaskan kalau semalam mereka memang sudah melakukan sesuatu yang tidak semestinya. Padahal, sampai saat ini, Keira berharap ini semua hanya mimpi belaka.

Tapi, Keira tidak mau berlama-lama. Segera setelah memakai pakaiannya kembali, ia mengirimkan lokasinya pada Selina dan baru menyadari kalau ternyata lokasinya berada saat ini masih di gedung yang sama dengan klub. Hal itu membuatnya kembali teringat pada memori semalam.

"Beneran Lo mau tidur sama Gue? Lo yakin nggak akan nyesel?" Keira mengingat perkataan pria itu.

"Justru Gue yang akan nyesel kalau nggak sama Lo,"

"Oke, kalau gitu kita ke atas,"

Memori itu sontak membuatnya kembali ternganga. Keira sama sekali tak menyangka kalau mulutnya sendiri pernah mengatakan hal binal semacam itu.

"Astaga..." Keira hanya mampu menggeleng-gelengkan kepalanya.

Tapi Keira tidak bisa berlama-lama menyesali kelakuannya yang memalukan semalam, karena telepon dari Selina kembali masuk.

"Gawat Kei, katanya Kakak Lo mau ke rumah Gue buat jemput Lo!"

Makin panik lah Keira. Sekarang, tujuannya cuma satu, yaitu untuk cepat-cepat keluar dari gedung ini dan pergi ke rumah Selina. Tapi, sebelum ia melangkah menuju pintu, ia teringat pada pria itu.

"Oh ya, gue kan belum bayar servis dia semalam, gimana nih? Mana gue buru-buru lagi," Keira mulai bimbang. Ia menatap ke arah pintu kamar mandi yang masih tertutup dan mendadak merasa malu luar biasa.

"Nggak, nggak, gue nggak mau ketemu dia lagi saat masih dalam keadaan sadar. Karena kelakuan Gue semalem itu udah bener-bener... Argghhh!" Keira bahkan tidak berhasil menemukan kata-kata yang lebih buruk dari kata memalukan. Pokoknya, sekarang dia ingin menghilang saja dari dunia ini dan tidak bertemu pria itu lagi.

"Tapi, kalau gue nggak bayar servisnya dia semalem, berarti gue pelanggan yang buruk dong?"

Berpikir cepat, Keira akhirnya merogoh tasnya dan menemukan ada lima lembar uang cash seratus ribuan. Segera saja ia taruh uang itu di atas pakaian sang pria beserta dengan sebuah memo. Setelah itu, ia langsung bergegas keluar dari sana.

Sepeninggal Keira, pintu kamar mandi terbuka. Seorang pria dengan handuk yang terlilit pada pinggang keluar dari sana. Dahinya berkerut saat mendapati kamar itu telah kosong. Matanya celingak celinguk, mencari gadis yang tadi ia ingat masih terlelap di atas kasur.

Sebuah memo dengan beberapa lembar uang yang ditaruh di atas baju menarik perhatiannya. Ia mengambil memo itu dan membacanya.

...Sorry, gue buru-buru. Gue baru bisa bayar segitu karena nggak ada uang cash lagi. Anggap aja DP ya, entar Lo kirim aja nomor rekening Lo ke WA gue. 0812***...

...-K-...

Senyum tipis muncul pada bibir pria itu. Rahangnya mengeras dan ia meremas kertas memo itu dengan gemas.

"DP? Lo pikir Gue cowok apaan, Keira?"

...----------------...

...Mana ada orang nyewa cowok bayarnya nyicil, Kei... 🤦‍♀️...

Terpopuler

Comments

emak gue

emak gue

mampir thoor kayaknya seru deh..😂

2025-09-22

1

HANA

HANA

Absen dulu yang udah baca 🤗

2025-08-26

0

vj'z tri

vj'z tri

hahahahaha jangan bilang di cicil,mank beli parabot neng 🤣🤣🤣🤣

2025-08-27

2

lihat semua
Episodes
1 1. Pergi diam-diam
2 2. Truth
3 3. Bebas!
4 4. Malam Bersamamu
5 5. DP Dulu
6 6. Panik
7 7. Tamu Kakak
8 8. Pria Ganteng itu Berbahaya!
9 9. Reynald
10 10. Gue Mau Lo, Little Girl
11 11. Cuma Pelampiasan
12 12. Perasaan Terpendam
13 13. Gue Pacarnya
14 14. Kita Pacaran Mulai Hari Ini
15 15. Produk Unggul
16 16. Makan Kamu
17 17. Pria Menyedihkan
18 18. Kamu Jauh Lebih Cantik
19 19. Tanggung Jawab
20 20. Baper
21 21. Marisa
22 22. Lo Cemburu Kan?
23 23. Habis Manis Sepah Dibuang
24 24. Kakak Nggak Peka!
25 25. Kenapa Lo Cuekin Gue?
26 26. Jujur
27 27. Bersaing
28 28. Meledak!
29 29. Kalah
30 30. Tatapan Cinta Pertama
31 31. Aku Menyukainya
32 32. Istri Saya
33 33. Masih Berlaku?
34 34. Kasmaran
35 35. Secantik Apa?
36 36. Pergi Ke Galeri
37 37. Masa Lalu
38 38. Kangen
39 39. Galau
40 40. Kita Perlu Bicara
41 41. Aku Nggak Main-Main
42 42. Bukti
43 43. Membalas Raka
44 44. Keira Ku
45 45. Hanya Aku Yang Pantas Untukmu
46 46. Mau Dilanjutkan?
47 47. Nakal
48 48. Darimana Kalian?
49 49. Nyamuk
50 50. Selina Galau
51 51. Pesta Ulang Tahun
52 52. Wanita Cantik
53 53. Bukan Orang Lain
54 54. Aku Akan Merebutnya
55 55. Hasil Persidangan
56 56. Membujuk
57 57. PHP
58 58. Saya Ingin Melamar
59 59. Maafkan Aku
60 60. Saya Nggak Punya Pacar
61 61. Cantik Sekali
62 62. Karena itu Kamu
63 63. Obsesi Ibu dan Anak
64 64. Ketahuan!
65 65. Kami Saling Mencintai!
66 66. Pertengkaran Hebat
67 67. Dari Hati ke Hati
68 68. Minta Maaf!
69 69. Berdamai
70 70. Rumah
71 71. Abang Ipar
72 72. Mencari Perhatianmu
73 73. Rumah Sakit
74 74. Dia Memang Gila!
75 75. Saksi
76 76. Rencana Kabur
Episodes

Updated 76 Episodes

1
1. Pergi diam-diam
2
2. Truth
3
3. Bebas!
4
4. Malam Bersamamu
5
5. DP Dulu
6
6. Panik
7
7. Tamu Kakak
8
8. Pria Ganteng itu Berbahaya!
9
9. Reynald
10
10. Gue Mau Lo, Little Girl
11
11. Cuma Pelampiasan
12
12. Perasaan Terpendam
13
13. Gue Pacarnya
14
14. Kita Pacaran Mulai Hari Ini
15
15. Produk Unggul
16
16. Makan Kamu
17
17. Pria Menyedihkan
18
18. Kamu Jauh Lebih Cantik
19
19. Tanggung Jawab
20
20. Baper
21
21. Marisa
22
22. Lo Cemburu Kan?
23
23. Habis Manis Sepah Dibuang
24
24. Kakak Nggak Peka!
25
25. Kenapa Lo Cuekin Gue?
26
26. Jujur
27
27. Bersaing
28
28. Meledak!
29
29. Kalah
30
30. Tatapan Cinta Pertama
31
31. Aku Menyukainya
32
32. Istri Saya
33
33. Masih Berlaku?
34
34. Kasmaran
35
35. Secantik Apa?
36
36. Pergi Ke Galeri
37
37. Masa Lalu
38
38. Kangen
39
39. Galau
40
40. Kita Perlu Bicara
41
41. Aku Nggak Main-Main
42
42. Bukti
43
43. Membalas Raka
44
44. Keira Ku
45
45. Hanya Aku Yang Pantas Untukmu
46
46. Mau Dilanjutkan?
47
47. Nakal
48
48. Darimana Kalian?
49
49. Nyamuk
50
50. Selina Galau
51
51. Pesta Ulang Tahun
52
52. Wanita Cantik
53
53. Bukan Orang Lain
54
54. Aku Akan Merebutnya
55
55. Hasil Persidangan
56
56. Membujuk
57
57. PHP
58
58. Saya Ingin Melamar
59
59. Maafkan Aku
60
60. Saya Nggak Punya Pacar
61
61. Cantik Sekali
62
62. Karena itu Kamu
63
63. Obsesi Ibu dan Anak
64
64. Ketahuan!
65
65. Kami Saling Mencintai!
66
66. Pertengkaran Hebat
67
67. Dari Hati ke Hati
68
68. Minta Maaf!
69
69. Berdamai
70
70. Rumah
71
71. Abang Ipar
72
72. Mencari Perhatianmu
73
73. Rumah Sakit
74
74. Dia Memang Gila!
75
75. Saksi
76
76. Rencana Kabur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!