Menembus malam yang gelap, ia berlari-lari dengan nafas terengah-engah dari segerombolan pemuda-pemuda yang ingin menangkapnya .
Iya, Jovan terus berlari ,sampai ia terpojok di gang buntu .Tak kehabisan akal Jovan langsung melompati tembok di gang buntu itu yang tak terlalu tinggi .
Begitu juga segerombolan pemuda yang sedang mengejar Jovan ,ikut melompat dan kembali berlari mengejar Jovan yang sudah mulai jauh. Hingga lari Jovan terhenti oleh segerombolan pemuda lain yang sudah menunggunya ,diujung jalan .
"Sialan ."Ujar Jovan dengan mengatur nafasnya yang masih terengah-engah.
Bersamaan dengan itu juga, pemuda-pemuda yang mengejar Jovan dari awal juga tiba diujung jalan itu .Yang membuat Jovan terkepung di gang ini.
"Kau terkepung ,buka topeng mu secara baik-baik atau secara paksaan dari kami ."Ucap salah seorang pemuda dari gerombolan yang mengejar Jovan .
Iya ,sejak awal berlari tadi Jovan mengenakan topeng berbentuk wajah rubah .Sehingga gerombolan orang yang mengejarnya tak tau siapa orang yang sedang mereka kejar .Segerombolan pemuda itu hanya tau ,kalau orang bertopeng itu penyusup yang ingin menyelinap masuk kedalam rumah Tuan Qinyong .Majikan mereka .
Jovan tetap terdiam memperhatikan gerak-gerik segerombolan pemuda yang sudah mengepungnya .
Sampai dua orang pemuda mulai menyerang Jovan. Jovan menghindar, memukul menendang dengan brutalnya. Demi menghindari pukulan-pukulan segerombolan pemuda yang sedang mengeroyoknya.
Jovan mengambil pistolnya melompat ,dan menembak-nembakkan isi pistol itu ke segerombol pemuda yang mengeroyoknya.
Dorr....dorrrr.....dorr......dorrrr .Suara pistol itu bergema hingga beberapa kali.
Sampai tampa Jovan sadari ,salah seorang pemuda yang sedang mengeroyoknya membawa pistol sama seperti dirinya. Pemuda yang membawa pistol itu menembakkan dua pelurunya kerah Jovan .Hingga satu peluru berhasil mengenai lengan kiri Jovan .
Jovan yang menyadari langsung berlari sekencang-kencangnya melewati pemuda-pemuda yang mengeroyoknya .Untuk pergi kehadapan pemuda yang berhasil menembakkan .
Tanpa disadari oleh pemuda yang berhasil menembak Jovan tadi .Jovan sudah berdiri tepat dibelakang pemuda pembawa pistol tadi ,dengan baju yang sudah berlumuran darah dan sorot mata marah .Jovan langsung merampas pistol itu ,menembakkan sisa peluru pistol itu tepat di Jantung orang yang menebaknya .
Darah mengalir dimana-mana ,sedangkan pemuda yang masih sanggup bangkit pun berlari meninggalkan Jovan yang sudah berlumuran darah korbannya.
Nafas terengah-engah ."Merepotkan."Ujar Jovan memegang lengan kirinya yang terluka.
Jovan berlalu pergi dari sana dengan badan sempoyongan .Ditengah-tengah jalan ,luka di lengan Jovan yang terus mengeluarkan darah ,dan ditambah lagi dengan luka sayatan pisau diperut yang tak di sadari oleh Jovan. Membuat tubuhnya menjadi lemas tak berdaya, ia tersungkur dipinggir jalan yang ia lalui.
"Tuan, tuan kenapa ?".Tanya seorang wanita yang berjongkok didepannya .
Sebelum pingsan ,Jovan melihat wajah wanita didepannya itu dengan samar-samar. Sampai pada akhirnya perhatian nya semakin memudar dan menghilang .
+++++++++++++++
Hari ini saya pulang larut malam ,tidak seperti biasanya .Dan sialnya dijalan saya bertemu dengan seorang pemuda aneh .Pemuda itu terluka sangat parah itu terlihat dari baju yang dia kenakan penuh dengan darah .
Saya berpikir untuk meninggalkannya dipinggir jalan .Namun saya tak tega ,manusia macam apa saya .Meninggalkan seseorang yang sedang terluka parah ditengah jalan yang sepi .Akhirnya saya bawah tubuh pemuda itu dengan susah payah ke klinik terdekat saat itu yang masih buka .
Setibanya di klinik ,saya terduduk di kursi tunggu sambil menunggu pemuda itu di obati.
Beberapa jam kemudian dokter klinik itu keluar menghampiri saya ."Nona dia sudah siuman .Saya juga sudah mengeluarkan pelurunya .Namun dia butuh beberapa saat lagi untuk diperbolehkan pulang ,karna dia masih membutuhkan terang fusi darah."Kata Dokter itu ."......Saya akan tuliskan resep obatnya ,dengan menunggu terang fusi darah ini selesai ."Sambungnya berlalu pergi .
"Baik dokter ."Balas Ayumi .
Setelah kepergian dokter itu,Ayumi melangkah masuk kedalam ruangan pemuda itu ."Apa kau sudah baikan?".Tanya Ayumi ragu .
"Dimana aku?".Jawab pemuda itu bangkit dari tidurnya .
"Kau harus istirahat sampai terang fusi darah ini selesai ."Kata Ayumi .
Melepas cairan yang melekat pada dirinya ,dan bangkit dari tempat tidurnya ."Terimakasih sudah menolong ku ."Ucapnya berlalu pergi dengan badan yang masih setengah lemas .
Menggenggam lengan pemuda itu ."Ehh, tunggu luka kamu belum pulih ."Ucap Ayumi .
Melepas genggam tangan Ayumi dengan kasar ."Lepas, aku harus segera kembali ."Ucap pemuda itu keras kepala .
Pemuda itu pun berlalu pergi dari klinik.Sementara itu Ayumi hanya berdengus kesal ."Keras kepala ,sudah ditolong malah seperti ini."
Dokter klinik yang sudah selesai menyiapkan obat datang ke ruangan itu. "Nona dimana orang yang sakitnya ?".Tanya dokter itu .
"Sudah pergi ."Jawab singkat Ayumi ."Ini uang kliniknya ."Sambungnya memberikan tiga lembar uang seratus ribu kepada dokter ,dan segera berlalu pergi dari sana .
++++++++++++
Diperjalanan pulang Jovan berjalan dengan sempoyongan menepi dipinggir jalan ,dengan tangan kanan yang sesekali ia sandarkan ke dinding di samping ia berjalan .
Rendy yang saat itu cemas dengan keadaan Jovan ,memutuskan untuk keluar mencari kebenaran sahabat itu. Dan ternyata benar dengan rasa cemasnya Rendy dengan keadaan sahabat itu benar. Rendy melihat dari kejauhan Jovan sedang berjalan sempoyongan di pingin jalan .
Rendy segera menyebrangi jalan ,untuk menghampiri Jovan. Setibanya ditepi jalan yang dilalui Jovan ."Kamu kenapa ?".Tanya Rendy cemas ."Bantu aku pulang ,aku hanya butuh istirahat ."Ucap Jovan mengabaikan pertanyaan Rendy .
"Naik ke punggungku ,biar aku gendong."Kata Rendy berjongkok didepan Jovan .
Tampa berpikir panjang lagi Jovan langsung naik keatas punggung Rendy. Tanpa paksaan karena tubuhnya sudah terlanjur sangat lemas sekarang.
Rendy mengendong Jovan sampai ke apartemen .Setibanya di apartemen Rendy ,menidurkan tubuh Jovan ditempat tidurnya .
"Jov kamu beneran gapapa ?".Tanya Rendy sekali lagi .
Melepas baju yang ia kenakan ."Aku hanya tertembak sedikit di lengan,dan tertusuk sedikit diperut .Besok pagi juga akan membaik."Kata Jovan menaruh baju yang sudah ia lepas dimeja samping tempat tidurnya.
"Ehhh ,kau baik-baik saja apanya Jov .Kita harus ke dokter untuk mengeluarkan pelurunya."Kata Rendy .
"Aku sudah dari sana ."Jawab singkat Jovan .
"Terus mana obatnya?Aku tidak percaya kamu dari sana ."Kata Rendy .
Di barengi beranjak dari tempat duduk nya,"Besok saja saya ceritakan ."Ucap Jovan tak perduli dengan raut wajah Rendy yang sudah cemas setengah mati .
Jovan mengatur posisi tidurnya ,dan mulai memejamkan matanya .Tampa memperdulikan Rendy yang masih menceramahi dirinya .
Menghembuskan nafas sabarnya."Darah tinggi ku lama-kelamaan naik."Kata Rendy melangkah pergi dari dalam kamar Jovan .
+++++++++--++-
+++++++++++++++++++
Ditempat Ayumi .
Pukul 23.30
"Aku pulang ."Ucap Ayumi membuka pintu rumahnya ."Hemm ,sunyi nya".Sambungnya .
Setelah sudah didalam rumah. Ayumi kembali menutup pintu rumahnya .Ia melangkah masuk dan menyalah kan lampu ruang keluarga .Lalu ia menghempaskan dirinya di atas sova ruang keluarga.
Memandangi Langit-langit atap rumah ,dengan mata yang berkaca-kaca .Tak ingin terlarut dalam kesedian. Ayumi pun bangkit dari tempat duduknya .Untuk pergi ke kamarnya ,untuk bebersih diri .
Selesai mandi ,Ayumi melangkah pergi ke dapur untuk memanaskan makanan yang ia beli diperjalanan pulang tadi .
Dengan menunggu makanannya hangat. Ayumi mengambil piring dan menata nasi diatasnya.
Beberapa menit kemudian ,makan yang sudah hangat tadi ,ia tuangkan kedalam mangkuk .Lalu ia bawa ke ruang keluarga yang tak jauh dari dapurnya. Ia menyalahkan televisi .Setelah menyalah tv ,ia kembali ke dapur untuk mengambil nasi tadi dan air putih didalam kulkas .
Setelah semua sudah siap dimeja ,Ayumi mulai menikmati makan malamnya dengan di temani ,film di siaran tv nya .
Beberapa jam kemudian Ayumi yang sudah selesai makan ,dan juga selesai membereskan sisa bekas makannya .Kembali duduk di karpet ruang keluarga ,dengan menunggu isi perutnya mencerna makanan yang ia makan ,Ayumi melihat siaran Tv.
Serasa sudah sedikit enakkan perutnya ,Ayumi bangkit dan mematikan televisinya .Ia melangkah pergi dari sana ,tak lupa Ayumi juga mematikan lampu ruang keluarga.
Ayumi melangkah pergi ke kamarnya ,dan membaringkan tubuh lelahnya di atas tempat tidurnya.
Disaat memperhatikan langit-langit kamarnya ,mata Ayumi kembali berkaca-kaca. Dan tak terasa air matanya mulai menetes."Andai orang tua ku masih ada disini ."Batinnya dengan mengusap air matanya.
Seperti sebelum Ayumi yang tak ingin terlarut dalam kesedihan pun memejamkan matanya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Jemmy Tuasey
🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥💪💪💪💪💪⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡⭐⭐⭐⭐⚡⭐⭐⚡🙏🙏🙏🙏🙏🌈🌈🌈
2024-07-30
0
tintakering
ko nangis ayumi🙂
2022-08-25
1
Rini Antika
aduh aku jd ikutan dag dig dug bacanya..🤭
2022-08-15
1