03 Kebetulan

David POV

Pukul 10.00

Gue lagi duduk di kursi koridor bareng sama Kelson dan Alvin. Tapi tiba tiba, Lisa si cewek bar bar bikin ulah.

"Itu cewek yang pernah nabrak elu kan vid," tanya Alvin.

"Iya bener, itu cewek cantik yang nabrak lu."

"Kasihan ya," keluh Alvin

"Dia ceroboh, biar diselesaikan sendiri masalah yang udah dia mulai," jawab David yang acuh dengan pemandangan di depannya.

Brukk

Zea tersungkur di lantai akibat ulah Lisa.

"Kasihan bro itu cewek," ucap Kelson

Belum sampai selesai dengan perkataannya, David sudah lebih dulu mengambil langkah mengulurkan tangannya untuk Zea.

"Widihh," ucap Alvin kaget dengan respon cepat David menyelamatkan Zea dari Lisa.

Jangan ganggu dia," ucap gue ketus.

"Aku hanya memberinya pelajaran," jawab Lisa

"Memangnya kamu guru," potong Kelson

"Haha anes si Lisa," timbal Alvin.

"Well, oke. Tapi kalau sampai sekali lagi lu ganggu gua apa sampai berani nabrak gua lagi. Jangan harap deh bakal bisa senyum senyum," ancam Lisa kepada Zea.

Lisa kemudian pergi meninggalkan Zea bersama David dan kedua temannya.

Setelah Lisa pergi, kami berbincang dengan gadis itu. Dia cewek yang polos, dan entah mengapa gue merasa dia sedikit gugup berada di dekat kami.

Sampai akhirnya dia pamit pergi karena ada kelas.

"Cantik ya bro," ucap Kelson

"Heem cantik banget," jawab Alvin

Gue sedikit ngga suka mendengar Alvin memuji gadis tadi.

"Hm," jawabku

"Widihh, santai bro kita ga bakal ngambil dia kok ya kan Vin?"

"So pasti, santai aja. Tapi kaya takdir deh elu ketemu sama dia lagi. Padahal ini sekolah kan gede, luas lagi."

"Cuma Kebetulan," jawabku.

"Wis jangan mutusin dulu, takdir kan ga ada yang tahu."

"Yups betul," timpal Kelson.

"Baru juga dua kali ketemu masa takdir, yang tadi itu kebetulan bro. Dah jangan ngelantur ayo buru ke kelas," jawabku.

"Mungkin kalau kita sampai 3 kali ketemu di tempat yang tidak direncanakan mungkin baru takdir. Kalau yang pertama ngga dihitung berarti 2 kali lagi," gumam David dalam hati.

******

Sekolah hari itu berlangsung lebih cepat, Zea merasa malas gara gara insiden tadi pagi. Di jam tangannya sudah menunjukkan pukul 4 sore.

"Ze, hari ini aku pulang dijemput ayah. Kamu mau bareng aja Ze?" tanya Caca

"Ngga usah Ca, ngerepotin rumahku jauh. Aku naik bus aja."

"Beneran ngga papa?"

"Iya santai aja,"

"Ya udah, aku duluan ya."

"Iya, salam buat om dan tante ya Ca,"

"Okedehh."

Hari ini, Zea berjalan sendirian menuju halte bus. Setelah menunggu lama hampir sekitar 20 menitan, sebuah bus turun. Namun bukan rute arah ke rumah Zea.

"Tidak biasanya," gumam Zea.

Zea masuk ke dalam bus dan bertanya kepada sopir bus tersebut.

"Permisi pak, apakah bus dengan rute 121 tidak lewat hari ini?"

"Oh bus itu terakhir tadi nak jam 4 pas," jawab sopir tersebut.

"Astaga aku terlambat, yasudah terimakasih pak."

Zea turun dari bus tersebut dan mencoba menghubungi kakaknya. Di halte dia menunggu seorang diri.

Sekolahan tempat Zea belajar termasuk sekolah Elit kelas menengah keatas. Berkat beasiswa dan piagam Zea dapat masuk ke sekolah ini tanpa tanggungan biaya selama 3 tahun penuh ditanggung oleh pemerintah. Jadi sangat wajar jika jarang anak anak sekolah tersebut menggunakan bus. Mereka lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi mobil atau motor.

Di halte, Zea duduk menunggu sambil mengubungi kakaknya.

Messenger

Anda : " Kak, adik pulang ngga ada bus. Bisa jemput ngga?"

Kak Aslan :"Kakak pulang jam 6 dik, sementara mas Fadlan hari ini ada seminar nginep di hotel. Minta bapak jemput aja dek."

Anda : "Tapi kak, skuternya kan dibawa kakak terus bapak jemput adik pakai apa?"

Kak Aslan :"Oh iya ya, ya sebentar ya. Kakak minta tolong siapa buat jemput kamu."

Kak Aslan :" Berdiri aja di tempat umum yang banyak orangnya, kalau ada apa apa teriak aja sambil lari ke toko depan sekolah ya."

Anda :" Iya kak,"

Sebuah mobil sedan hitam BMW berhenti di depan Zea. Jendela kaca mobil tersebut turun dan nampak wajah seorang laki laki di dalamnya yang tidak lain adalah David.

"Kenapa belum pulang?" tanya David

David kemudian turun dari mobil dan menghampiri Zea.

"Belum ada yang jemput."

"Orang rumah sudah dikabari?"

"Baru saja."

"Namamu Zea kan?"

"Iya, kakak tahu dari mana?"

"Anggota klub panahan."

"Owh, oke deh kak."

"David."

"Iya?"

"David, ku bilang David."

"Maaf David, aku belum terbiasa."

"Gapapa, rumahmu daerah mana?"

"Jl. Melati No 5, Jk Barat kak."

"Dekat Exlist Residen ya?"

"Iya kak, dari rumah ku cuma 2 Km ke arah selatan udah sampai situ."

"Yaudah ayo pulang."

"Iya kak hati hati dijalan."

"Ih bener bener, ayo pulang," pinta David lagi.

"Apa?"

"Rumah kita searah Ze, ayo pulang."

"Kakak mau nganterin aku?"

"Iya ayo makanya."

"Apa ngga ngrepoti?"

"Ngga ada cerita Ze, udah ayo buruan. Jangan lupa kabarin orang rumah kamu pulang sama aku."

"Iya kak sebentar."

Zea kemudian menghubungi Aslan melalui telepon.

Dengan rasa bersalah dan segala pertimbangan karena sudah hampir petang, Aslan mengijinkan adiknya pulang diantar oleh David. Setelah sebelumnya David harus berbicara langsung dengan Aslan.

Dengan kecepatan sedang, mobil David melaju menuju rumah Zea. Di perjalanan mereka berbincang bincang.

"David?"

"Iya?"

"Kamu tahu namaku dari siapa?"

"Bukanya tadi udah nanya ya."

"Iya, tapi siapa namanya?"

"David Shien Soetardjho."

"Itu siapa?"

"Astaga polos banget huh" keluh David.

"Hih tinggal jawab juga," jawab Zea lesu.

"Hmm, kamu waktu daftar klub Panahan baca nama ketuanya ngga di form pendaftaran?"

"Iya baca."

"Terus waktu ngisi di situ, sempat buka forum kan. Lihat ngga muka ketuanya?"

"Hmm aku ngga ingat, seingatku ketuanya cowok terus kulitnya putih udah."

"Hmm susah ya, gimana mau masuk klub kalau kamu sendiri ngga tahu susunan organisasi nya."

"Ya kan ngga harus langsung hafal, bisa lewat kenalan dulu terus 2 atau 3 kali ketemu gitu."

"Haha, apa kamu ngga usah aku terima aja ya jadi anggota?" tanya David sedikit menggoda.

"Eits tunggu sebentar," Zea berpikir.

Zea kemudian menggeluarkan ponsel miliknya dan membuka forum klub Panahan di Sekolah mereka. Zea yang kaget reflek berkata, "Haaaa!" dengan mulut mengganga. Dengan sigap dia menutup mulutnya yang melebar karena terkejut.

"Haha, lucu sekali."

"Maaf kan atas kelancangan saya kak. Saya bener benar tidak ingat, mohon pertimbangankan kembali saya kak. Saya murid yang rajin kok, dan panahan bukan hanya hobi tapi sudah seperti dirinya sendiri."

"Iya iyaa, ini bukan wawancara anggota jadi jangan banyak bicara. Duduk yang benar."

"Siap kak."

"David!"

"Iya iya, David."

Mereka berdua kembali berbincang membahas topik yang lain. Zea mudah akrab dengan David.

Terpopuler

Comments

RN

RN

semangat terus walaupun like nya gak banyak ini karya terbaik mu bisa untuk kenangan orang 2 yang kau sayang kelak

2020-10-18

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 01 Hari Pertama
3 02 Mimpi Apa Aku tadi Malam
4 03 Kebetulan
5 04 Teh Hangat
6 05 Tak Sengaja Bertemu
7 07 Jatuh di Aspal
8 08 Pasti Ada Jalan Zeana POV
9 09 Malaikat Tanpa Sayap
10 10 Kebetulan yang Ke-3
11 11 Sedikit Bohong banyak Barengnya
12 VISUAL CAST
13 12 Latihan "Modal Dusta"
14 13 Mendekat
15 14 Terlalu Cepat
16 15 Mengenal Lebih Jauh
17 16 Ala Ala Princess Gitu
18 17 Master
19 18 Pengakuan yang Tertunda
20 19 Teringat Zea
21 20 Belum Sempat
22 21 Jadi Kekasih Ku
23 22 Sedikit Kesal
24 23 Berbaikan
25 24 Rutinitas
26 25 Cup
27 26 Jujur
28 27 Cemburu
29 28 Bersyukur
30 29 Menginap?
31 30 Ujian Hidup
32 31 Mulai Renggang
33 32 Martabak Manis
34 33 David Selingkuh?
35 34 Maaf Sayang
36 35 Hanya Penenang
37 36 PA
38 37 Sugar Rush
39 38 Taktik Mendekati Zea
40 39 Maaf
41 40 Merusak (21 +)
42 41 Bertanggung Jawab
43 Lembar Baru
44 Curiga
45 Ujian hidup
46 Berhenti
47 Memutuskan
48 Langkah Awal
49 Restu
50 Diterima
51 Terlambat
52 Lembar Baru
53 Tidak Suka
54 Jordan
55 Menjelaskan
56 Fakta
57 Belum Menerima
58 Gagal
59 Kenangan Bersama
60 Hidup Masing-Masing
61 62. Mulai kehidupan baru
62 62. Luka Lama Terbuka Kembali
63 63. Kebetulan yang menyesakkan
64 64. Kesempatan untuk Harry
65 65. Gagal Kencan Pertama
66 66. Musuh dalam Selimut
67 67. Anak Emas
68 68. Musuh cinta
69 69. Cemburu
70 70. Kebetulan yang Mengagetkan
71 71. Goyah
72 72. Terkesima Ketampanan Harry
73 73. Pendekatan
74 74. Zea dan Harry
75 75. Fakta baru
76 76. Pesan Terakhir
77 77. Kehilangan
78 78. Fakta Baru
79 79. Bersama menegakkan kebenaran
80 80. Tersangka
81 81. Mengalah sebentar
82 82. Menjaga
83 83. Perjuangan
84 84. 100 hari menaklukkan hati Zea
85 85. Kenyataan Pahit
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Prolog
2
01 Hari Pertama
3
02 Mimpi Apa Aku tadi Malam
4
03 Kebetulan
5
04 Teh Hangat
6
05 Tak Sengaja Bertemu
7
07 Jatuh di Aspal
8
08 Pasti Ada Jalan Zeana POV
9
09 Malaikat Tanpa Sayap
10
10 Kebetulan yang Ke-3
11
11 Sedikit Bohong banyak Barengnya
12
VISUAL CAST
13
12 Latihan "Modal Dusta"
14
13 Mendekat
15
14 Terlalu Cepat
16
15 Mengenal Lebih Jauh
17
16 Ala Ala Princess Gitu
18
17 Master
19
18 Pengakuan yang Tertunda
20
19 Teringat Zea
21
20 Belum Sempat
22
21 Jadi Kekasih Ku
23
22 Sedikit Kesal
24
23 Berbaikan
25
24 Rutinitas
26
25 Cup
27
26 Jujur
28
27 Cemburu
29
28 Bersyukur
30
29 Menginap?
31
30 Ujian Hidup
32
31 Mulai Renggang
33
32 Martabak Manis
34
33 David Selingkuh?
35
34 Maaf Sayang
36
35 Hanya Penenang
37
36 PA
38
37 Sugar Rush
39
38 Taktik Mendekati Zea
40
39 Maaf
41
40 Merusak (21 +)
42
41 Bertanggung Jawab
43
Lembar Baru
44
Curiga
45
Ujian hidup
46
Berhenti
47
Memutuskan
48
Langkah Awal
49
Restu
50
Diterima
51
Terlambat
52
Lembar Baru
53
Tidak Suka
54
Jordan
55
Menjelaskan
56
Fakta
57
Belum Menerima
58
Gagal
59
Kenangan Bersama
60
Hidup Masing-Masing
61
62. Mulai kehidupan baru
62
62. Luka Lama Terbuka Kembali
63
63. Kebetulan yang menyesakkan
64
64. Kesempatan untuk Harry
65
65. Gagal Kencan Pertama
66
66. Musuh dalam Selimut
67
67. Anak Emas
68
68. Musuh cinta
69
69. Cemburu
70
70. Kebetulan yang Mengagetkan
71
71. Goyah
72
72. Terkesima Ketampanan Harry
73
73. Pendekatan
74
74. Zea dan Harry
75
75. Fakta baru
76
76. Pesan Terakhir
77
77. Kehilangan
78
78. Fakta Baru
79
79. Bersama menegakkan kebenaran
80
80. Tersangka
81
81. Mengalah sebentar
82
82. Menjaga
83
83. Perjuangan
84
84. 100 hari menaklukkan hati Zea
85
85. Kenyataan Pahit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!