01 Hari Pertama

Hari pertama masuk sekolah, Zeana terlihat sangat bahagia karena pertemuan tanpa terduga yang di alaminya dengan David memberinya semangat pagi penuh dengan senyuman cerah sumringah.

"Zea," panggil Caca dari kejauhan.

"Uy," jawab Zeana.

"Lu ngapain sih berdiri di sini, mau gantiin tembok?" tanya Caca meledek.

"Haha, sembarangan ah ca. Yuk kelas"

"Gassin."

Di kelas mereka melakukan ritual pertama dan wajib yang akan dilakukan oleh seorang murid baru yaitu berkenalan.

"Halo, perkenalkan nama saya Fathia Cathiela Sharon. Biasa dipanggil Caca, hobi saya membaca, makan dan berbicara."

"Hahaha," gelak tawa seluruh isi kelas menggema di ruangan kelas mendengar perkenalan Caca yang menggemaskan.

"Sudah cukup, mbak Caca silahkan duduk," pinta Bu Nisa.

"Baik Bu."

Selanjutnya, giliran Zeana yang memperkenalkan diri.

"Perkenalkan nama saya Zeana Mufshin. Boleh panggil Zea saja. Hobi saya menulis dan menyanyi. Sekian," Zea langsung menundukkan kepala dan masih berdiri mematung.

Beberapa murid laki laki terpana melihat Zea yang memperkenalkan diri sambil tersenyum. Sebuah look yang benar benar manis, biasa tidak banyak aksesoris dan bergaya. Namun sangat terlihat cantik dan anggun.

"Halo Zea," Alex.

"Hai Ze," Rehan.

"Halo mbak Zea," sapa Bu Nisa.

"Hai Bu, hai semuanya," sambil tersenyum manis.

"Duh mbak Zea masih malu malu rupanya, silahkan duduk kembali mba," pinta Bu Nisa.

Perkenalkan dimulai dan di akhiri lebih awal. Kemudian dilanjutkan dengan mata pelajaran pertama yaitu Fisika. Setelah seharian bergelut dengan buku di hari pertama masuk sekolah. Kelas berakhir pada pukul 4 sore.

Kring

Semua murid berhamburan keluar kelas. Zea dan Caca pulang bersama.

"Benar benar hari yang melelahkan, baru masuk pertama udah disuruh mikir banyak huft," keluh Caca.

"Sabar Ca."

"Hari ini kamu pulang naik apa Ze?"

"Naik bus, kamu?"

"Aku juga ngga dijemput, barengan aja yuk,"

"Ayuk."

Mereka berdua berjalan melewati koridor. Ketika melewati lapangan basket, nampak beberapa laki laki sedang bermain basket. Mereka tampak sangat gagah dan tampan dengan keringat bercucuran.

"Ze, lihat deh yang itu ganteng banget," sambil menunjuk David.

"Oh yang itu," jawab Zea ketus.

"Ih, lihat dulu," pinta Caca sambil menyeret Zea.

"Iya, iya yang mana?"

"Itu lhu, yang itu" sambil menujuk David yang hanya kelihatan punggungnya saja.

"Oh itu, iya"

"Iya apa?" tanya Caca sambil memancungkan bibirnya kedepan.

"Iya ganteng Caca," jawab Zea pasrah.

"Dah ayo pulang, nanti kita ketinggalan bus lhu harus nunggu lagi 10 menit. Mau?"

"Iya iyaa bawel, ayoo."

"Sipdehh, ayoo."

Mereka berdua berjalan berlalu meninggalkan halaman sekolah menunggu di halte bus. Caca dan Zea merupakan teman karib sejak SMP. Sejak saat itu mereka berteman dekat.

******

Fathia Cathiela Sharon

Caca begitu panggilannya. Ia merupakan putri satu satunya dari pasangan Adam Shift dan Adela Sharon. Adam merupakan anak dari pengusaha sukses di kota J, namun dia menentang keluarganya untuk menikah dengan Adela. Adam dan Adela memilih pergi meninggalkan keluarga Adam dan membangun keluarga mereka di kota Y. Maka dari itu, Caca mendapatkan nama ibunya buka dari ayahnya.

Adam adalah seorang laki laki yang cerdas, meskipun diusir oleh keluarga besarnya. Adam bertanggung jawab penuh atas Adela dan anaknya dengan bekerja di salah satu perusahaan sebagai manajer. Semula, ia bekerja sebagai staff biasa sampai akhirnya bisa seperti sekarang. Caca tumbuh dengan penuh kasih dari kedua orang tuanya. Dia menjadi pribadi yang baik dan ceria. Dengan begitu Caca mampu meluluhkan hati Zea yang keras untuk berteman.

*****

"Ze, kasih satu kata buat aku. First impression gituhh?" tanya Caca sembari menunggu di halte.

"Kalau dua boleh ngga?"

"Yaudah deh boleh dua kata."

"Banyak Ngomong."

"Ihh Ze jahat banget," jawab Caca cemberut.

"Haha bercanda cantik."

"Kalau dulu first impression, ceria kalau sekarang satu katanya keluarga," jawab Zea sambil tersenyum ke arah Caca.

"Hiks, aku terharu Ze."

"Jadi baik yang bener bener baik ya Cathiela Sharon," pinta Zeana.

"Siapp incess, kamu juga jangan bosen ya punya temen berisik kaya aku."

"Okedehh."

Hanya selang beberapa detik, kemudian bus tujuan mereka tiba di halte.

"Tuh udah ada busnya, ayo naik ca."

"Ayo," jawab Caca mengandeng lengan Zea.

Caca turun di halte selanjutnya, sementara Zea akan turun dua halte berikutnya.

Sesampainya di rumah, Zea membantu ibu memasak malam sembari menunggu bapak pulang dari ladang dan kedua kakaknya pulang.

*****

Pukul 17.37

Bapak tiba di rumah dengan motor bebek hijau milik bapak dengan keranjang di belakang penuh dengan sayur dan buah.

Worwoor

"Assalamualaikum," sapa bapak dari depan

"Itu sepertinya bapak Ze," ucap Mima.

"Iya Bu," jawab Zea sambil berlari ke arah halaman depan menghampiri ayahnya.

"Waaalaikumsalam," jawab Zea dan ibu.

"Bapak," sapa Zea bersemangat menghampiri bapak yang baru pulang dari ladang.

"Adik, jangan lari nanti jatuh kamu tu gadis bukan anak TK lagi," jawab bapak sambil menggelengkan kepala gemas dengan tingkah anak perempuannya itu.

"Iya bapak, sini adek bantu."

"Iya pelan pelan ya nduk, jangan sampai kamu capek."

"Segini mah kecil," jawab Zea tersenyum manis.

Ibu datang membawa nampan berisi tiga cangkir teh dan roti lapis buatan Zea tadi pulang sekolah.

"Diminum pak tehnya, biar ibu yang beresin sama adik ke warung."

"Ndak papa Bu, kasihan kalian perempuan bawa kol sama semangkanya kan berat."

"Ngga pak, bapak minum dulu tehnya."

"Yasudah kalau begitu, jangan berat berat ya Bu,"

"Iya pak."

Zea dan Ibu Mima memindahkan sayuran dan buah buahan itu ke warung kelontong miliknya. Hasil kebun bapak biasanya di jual kepada pengepul sayuran dan buah kemudian sisanya di jual di warung kelontong miliknya. Ibu bertugas menunggu warung. Saat akhir pekan, Zea yang menjaga warung sementara Ibu akan membantu bapak di ladang.

Tiga menit kemudian, Kedua anak laki laki bapak Mufshin tiba dengan mobil sedan hitam terparkir di halaman depan.

Aslan turun dengan membawa tasnya menghampiri adik kecilnya yang mendorong gerobak memindahkan kol dan semangka.

"Adik sini kakak bantu."

"Ngga usah kak, ada ibu. Mending kakak cuci tangan terus mandi aja."

"Ngga sini, Kakak bantuin dek."

"Jangan ngeyel deh kak sana, mandi dah bauk tau."

"Yaudah iyaa Kakak mandi," jawab Aslan berlalu meninggalkan adiknya.

Fadlan turun dari mobil sambil menenteng kresek plastik berisikan makanan.

"Jangan berantem kenapa sih kalian."

"Dihh, siapa juga yang berantem. Mas dirimu ngasal," jawab Aslan.

"Pak," sapa Aslan mencuim telapak tangan milik bapak.

"Iya, bapak baru dari ladang nak kotor," jawab Bapak yang seperti menolak di cium telapak tangannya.

"Tidak pak, sudah sewajibnya."

"Ya sudah sana mandi."

Fadlan menghampiri ibu yang ada di warung menata sayur.

"Bu, aku beli makanan tak taruh dapur ya bu."

"Kamu kok boros to nak, kenapa ngga disimpan saja uangnya. Ibu sudah masak dan lagipula kamu sudah besar, sudah waktunya memikirkan kebutuhan mu sendiri."

"Ini tidak banyak kok Bu, tidak akan menghabiskan seluruh uangku, dan lagi pula ini tidak akan sebanding dengan yang bapak dan ibu berikan."

"Astaga, baik sekali hatimu nak. Semoga kamu selalu dalam perlindungan-Nya dan hal baik selalu menyertai mu ya nak,"

"Aamiin Bu."

Terpopuler

Comments

Tri Tiwi

Tri Tiwi

t

2023-04-18

0

Elegi Senja

Elegi Senja

semangat kak.. aku selalu dukung karyamu 😍

2020-10-25

1

RN

RN

masih baca👍

2020-10-18

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 01 Hari Pertama
3 02 Mimpi Apa Aku tadi Malam
4 03 Kebetulan
5 04 Teh Hangat
6 05 Tak Sengaja Bertemu
7 07 Jatuh di Aspal
8 08 Pasti Ada Jalan Zeana POV
9 09 Malaikat Tanpa Sayap
10 10 Kebetulan yang Ke-3
11 11 Sedikit Bohong banyak Barengnya
12 VISUAL CAST
13 12 Latihan "Modal Dusta"
14 13 Mendekat
15 14 Terlalu Cepat
16 15 Mengenal Lebih Jauh
17 16 Ala Ala Princess Gitu
18 17 Master
19 18 Pengakuan yang Tertunda
20 19 Teringat Zea
21 20 Belum Sempat
22 21 Jadi Kekasih Ku
23 22 Sedikit Kesal
24 23 Berbaikan
25 24 Rutinitas
26 25 Cup
27 26 Jujur
28 27 Cemburu
29 28 Bersyukur
30 29 Menginap?
31 30 Ujian Hidup
32 31 Mulai Renggang
33 32 Martabak Manis
34 33 David Selingkuh?
35 34 Maaf Sayang
36 35 Hanya Penenang
37 36 PA
38 37 Sugar Rush
39 38 Taktik Mendekati Zea
40 39 Maaf
41 40 Merusak (21 +)
42 41 Bertanggung Jawab
43 Lembar Baru
44 Curiga
45 Ujian hidup
46 Berhenti
47 Memutuskan
48 Langkah Awal
49 Restu
50 Diterima
51 Terlambat
52 Lembar Baru
53 Tidak Suka
54 Jordan
55 Menjelaskan
56 Fakta
57 Belum Menerima
58 Gagal
59 Kenangan Bersama
60 Hidup Masing-Masing
61 62. Mulai kehidupan baru
62 62. Luka Lama Terbuka Kembali
63 63. Kebetulan yang menyesakkan
64 64. Kesempatan untuk Harry
65 65. Gagal Kencan Pertama
66 66. Musuh dalam Selimut
67 67. Anak Emas
68 68. Musuh cinta
69 69. Cemburu
70 70. Kebetulan yang Mengagetkan
71 71. Goyah
72 72. Terkesima Ketampanan Harry
73 73. Pendekatan
74 74. Zea dan Harry
75 75. Fakta baru
76 76. Pesan Terakhir
77 77. Kehilangan
78 78. Fakta Baru
79 79. Bersama menegakkan kebenaran
80 80. Tersangka
81 81. Mengalah sebentar
82 82. Menjaga
83 83. Perjuangan
84 84. 100 hari menaklukkan hati Zea
85 85. Kenyataan Pahit
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Prolog
2
01 Hari Pertama
3
02 Mimpi Apa Aku tadi Malam
4
03 Kebetulan
5
04 Teh Hangat
6
05 Tak Sengaja Bertemu
7
07 Jatuh di Aspal
8
08 Pasti Ada Jalan Zeana POV
9
09 Malaikat Tanpa Sayap
10
10 Kebetulan yang Ke-3
11
11 Sedikit Bohong banyak Barengnya
12
VISUAL CAST
13
12 Latihan "Modal Dusta"
14
13 Mendekat
15
14 Terlalu Cepat
16
15 Mengenal Lebih Jauh
17
16 Ala Ala Princess Gitu
18
17 Master
19
18 Pengakuan yang Tertunda
20
19 Teringat Zea
21
20 Belum Sempat
22
21 Jadi Kekasih Ku
23
22 Sedikit Kesal
24
23 Berbaikan
25
24 Rutinitas
26
25 Cup
27
26 Jujur
28
27 Cemburu
29
28 Bersyukur
30
29 Menginap?
31
30 Ujian Hidup
32
31 Mulai Renggang
33
32 Martabak Manis
34
33 David Selingkuh?
35
34 Maaf Sayang
36
35 Hanya Penenang
37
36 PA
38
37 Sugar Rush
39
38 Taktik Mendekati Zea
40
39 Maaf
41
40 Merusak (21 +)
42
41 Bertanggung Jawab
43
Lembar Baru
44
Curiga
45
Ujian hidup
46
Berhenti
47
Memutuskan
48
Langkah Awal
49
Restu
50
Diterima
51
Terlambat
52
Lembar Baru
53
Tidak Suka
54
Jordan
55
Menjelaskan
56
Fakta
57
Belum Menerima
58
Gagal
59
Kenangan Bersama
60
Hidup Masing-Masing
61
62. Mulai kehidupan baru
62
62. Luka Lama Terbuka Kembali
63
63. Kebetulan yang menyesakkan
64
64. Kesempatan untuk Harry
65
65. Gagal Kencan Pertama
66
66. Musuh dalam Selimut
67
67. Anak Emas
68
68. Musuh cinta
69
69. Cemburu
70
70. Kebetulan yang Mengagetkan
71
71. Goyah
72
72. Terkesima Ketampanan Harry
73
73. Pendekatan
74
74. Zea dan Harry
75
75. Fakta baru
76
76. Pesan Terakhir
77
77. Kehilangan
78
78. Fakta Baru
79
79. Bersama menegakkan kebenaran
80
80. Tersangka
81
81. Mengalah sebentar
82
82. Menjaga
83
83. Perjuangan
84
84. 100 hari menaklukkan hati Zea
85
85. Kenyataan Pahit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!