Susu pertama

"Tuan seharusnya ini kesempatan Tuan untuk bisa mendapatkan Ibu asih pengganti untuk tuan muda Prince, Tuan kan mendengar jika kata dokter sebaiknya tuan muda Prince mendapat susu pertama dari ibu yang baru saja melahirkan anaknya"

"setahu saya sahabat Nona Sarah ini anaknya memang baru meninggal dan belum sempat menyusui anaknya, Nona sarah juga bilang jika produksi aslinya sangat banyak itu bisa menjamin kekenyangan tuan muda Prince." ucap pak Rasya

"Tapi dia terlalu angguk untuk menjadi sosok seorang ibu makanya anaknya meninggal." ucap Kael yang tidak terima

"Tuan Jangan sekali-kali berbicara seperti itu dengan wanita yang baru saja kehilangan anaknya, karena wanita tentunya lebih sensitif dengan ucapan Anda tuan, coba dibalik dengan kejadian ini jika ini terjadi dengan Anda." ucap Rasya

"bukankah saat ini yang aku rasakan dan juga Zora sama, kami sama-sama baru saja kehilangan Aku kehilangan istri tercinta aku, Zora baru saja kehilangan calon anaknya tapi beda antara apa yang aku rasakan dan Zora sya." ucap Kael yang kembali bersedih

"Mungkin beda versi anda karena anda dengan mending nyonya sudah melewati proses pacaran dan juga rumah tangga selama 5 tahun, lalu setelah 3 tahun mendiang nyonya berusaha untuk hamil dan pada akhirnya hamil lalu saat hamil beliau malah meninggal"

"Bukankah itu saja sama yang dirasakan oleh nona Zora Tuan, Walaupun mungkin nona Zora 9 bulan mengandung anaknya, dan anda 5 tahun bersama nyonya yang namanya kehilangan itu pasti menyakitkan tuan"

"Tolong turunkan ego anda untuk bisa membuat nona Zora menyusui tuan muda Prince, karena stok ASI yang diberikan oleh mendiang Nyonya hanya tinggal sedikit." ucap Rasya

"Cari pendonor lainnya saja, Saya mau ke makam dan menemui istri saya." ucap Kael

Kael langsung pergi dan meninggalkan ruang tamu yang ada di rumah milik dia. "Anda terlalu kekanak-kanakan Tuan padahal Anda seorang orang tua saat ini, harusnya Anda bisa tidak seegois ini." ucap Rasya

Sedangkan saat ini di lain tempat Zora sedang mencak-mencak tentunya karena dia tentunya kesal dengan kelakuan bosnya Sarah sahabatnya

Kebetulan Sarah mengajak curah untuk mampir ke cafe terlebih dahulu untuk meredakan emosi Zora. setelah dari cafe nanti Sarah akan mengantar Zora untuk mencari tempat kos. kenapa Zora tidak tinggal di tempat Sarah karena Sarah tinggal di apartemen yang disediakan oleh bos nya

Tadinya Sarah memang menawari tapi Zora tentunya menolak mentah-mentah. "Minum dulu maafin bos gue yang memang suka seenaknya." ucap Sarah saat melihat pelayan datang dan menaruh minuman pesanan mereka

Zora langsung mengambil minuman yang di berikan oleh Sarah dan melihat kearah Sarah. "Sar Lo kok betah sih Kerja sama bos yang mulutnya lemes". kesal Zora

"Kalau ditanya kenapa betah ya karena nyari kerja saat ini susah Zora, bukan cuma Lo saja yah sakit hati karena ucapan bos gue, rekan kerja gue ya sama mereka juga ngerasain sakit hati Zora"

"Ya mau bagaimana pun orang yang berduit memang mulutnya kan nggak punya rem, nggak di kampung dan di kota sama saja orang yang berduit ya berkuasa, jadi Lo nolak ini tawaran sebagai ibu susu anaknya bos gue?," tanya Sarah

"Iya SAR gue nolak saja lah, lagian lebih baik gue donor ASI saja lah dari pada harus kasih asi secara langsung, takutnya sakit dada gue." ucap Zora

Sarah langsung kaget dengan ucapan Zora. "Ra Memangnya Lo udah pernah nyusuin mendiang anak Lo?," tanya Sarah

"Ya belum dong Sarah orang anak gue lahir dalam keadaan dia meninggal, gue tau dari teman gue yang duluan udah lahiran dan anaknya saat ini umur tiga bulan, katanya awal-awal mengasihi itu rasanya luar biasa sakit"

"lidah bayi seperti pisau tajamnya, dan di dadanya temen gue sampai itu ngerasain kayak robek karena di mengasihi anaknya." ucap Zora

"Aduh sakit dong gue jadi ngilu dengernya, ya udah Zora Lo nggak usah deh pakai acara mengasihi anak orang, lebih baik Lo donor ASI saja dan sembari Lo cari kerjaan yang bagus untuk Lo, secara Lo kan lulusan cumlaude walaupun Lo sempat cuti saat Lo hamil usia awal"

"Tapi untungnya calon mendiang anak Lo paham jika ibu nya ini pintar jadi ngidamnya selesaikan kuliah, seharusnya Ardi tidak menjadi bagian manusia terjahat dalam hidup Lo, karena sudah ada orang tua lo dan adik lo Naomi yang berperan jahat di kehidupan lo." ucap Sarah yang merasa kasihan tentunya dengan Zora

Sarah bahkan langsung memegang tangan Zora dan membuat Zora terseyum. "Gue saat ini adalah bagian dari keluarga lo Zora, Gue bakalan berdoa yang buruk-buruk buat keluarga lo dan mantan suami lo yang kurang ajar itu." ucap Sarah

"Doakan yang baik-baik saja Nanti juga bakalan ada karmanya kok lo cukup doain supaya gue tetap waras bisa menghadapi ini semua, dan dijauhkan dari orang-orang yang toxic." ucap Zora

"Amiin." ucap Sarah

keduanya langsung melanjutkan pembicaraan dan di lain kota saat ini arti sedang diam di dalam kantornya. "kenapa Aku ragu ucap arti di dalam hati

Semalam Ardi tidur dan didatangi oleh anak kecil yang wajahnya mirip dengan anaknya yang sudah meninggal, karena itu bahkan bilang jika Ardi tidak boleh menikahi tante jahat. saat Ardi bertanya siapa Tante jahat itu anak itu tiba-tiba menghilang itu yang membuat Ardi sampai saat ini kepikiran

Bahkan setelah mimpi itu Ardi tidak bisa tidur sama sekali, karena malah pikiran Ardi memikirkan nasib seseorang mantan istrinya yang saat ini entah ke mana arti tidak tahu dia berada

"Apa wanita yang kamu maksud itu tante Naomi nak, karena tidak mungkin jika yang kamu Maksud adalah Mama kamu kan?, aku akan menyelidiki ini semua sebelum aku menikahi Naomi"

"Aku akan menyuruh Bibik mengetes Naomi terlebih dahulu." ucap Ardi dan tanpa sengaja mata Ardi melihat ke arah foto Zora yang memang terpajang di kantornya. arti menatap foto Zora dengan tatapan yang susah dijelaskan

Entah apa yang terjadi dengan hati saat ini karena saat ini pikiran Adi sangat-sangat kacau, padahal arti sendirian dengan lantang menceraikan Zora tapi saat ini dia yang terlihat frustasi dan juga kacau

Tapi tanpa sepengetahuan Zora, Ardi dan Naomi ini memang dekat setelah dokter melarang arti berhubungan badan terlebih dahulu dengan Zora, karena kandungan surah memang lemah pada saat itu

tentunya Ardi dan juga Naomi sudah pernah bertukar keringat, karena tidak akan mungkin jika dua orang dewasa memesan kamar hotel dan mereka juga di dalamnya tapi tidak melakukan apa-apa

Terpopuler

Comments

Khairul Azam

Khairul Azam

kq aku binggung ya bacanya

2025-10-15

0

Bak Mis

Bak Mis

baru sadar pak

2025-09-21

0

Evi Lusiana

Evi Lusiana

tunggu karmamu para penghianat

2025-09-15

0

lihat semua
Episodes
1 Zora nama nya
2 luar kota
3 Esok hari
4 Rumah atau istana
5 Susu pertama
6 Kos baru
7 Malam hari
8 sakit
9 Selesai
10 Saling diam
11 Membagongkan
12 Ardi
13 mengalah
14 5 tahun kemudian
15 Kegiatan
16 Butik
17 Kael cemburu
18 Anak yang tidak mau kalah
19 Bertemu
20 mendekat
21 Panas
22 Rumah
23 Mama Tasya
24 Introspeksi
25 Pagi yang terlihat biasa kembali
26 Sarapan bersama
27 Ikut Kael
28 Sahabat lama
29 Tamu
30 permintaan maaf
31 Ardi tidak terima
32 Naomi jauh tidak terima
33 kejutan dari Kael
34 Kejutan berlanjut
35 Rumah
36 Manja dengan Bunda
37 Butik
38 Penolakan
39 rahasia antara kita
40 bukan Kael namanya
41 Jalan bertiga
42 Persetegangan
43 Menjauh
44 Tumbang
45 Pembicaraan
46 3 Hari kemudian
47 Persiapan ke luar kota
48 Malang
49 Memang nyaman
50 Perlahan orang di masa lalu
51 Bukan hanya satu
52 Pagi hari
53 Jangan ganggu Bunda!
54 Malam hari
55 Pagi hari
56 Hotel
57 Dibawah selimut yang sama
58 Makan berdua
59 Tidak sengaja
60 Saatnya bekerja
61 Klien
62 Terlalu murah
63 Menemui istri
64 Pelakor mulai beraksi
65 Aksi
66 Sadar
67 Harusnya Malu
68 Budak
69 Sidang keluarga
70 Setelah pernikahan singkat
71 Wanita Gila
72 Proses Hidup
73 Perhatian
74 Tamparan keras
75 Soal kata Maaf
76 Menemui
77 seorang anak
78 Pembelaan dari seorang suami
79 Bunda yang baik
80 Naomi
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Zora nama nya
2
luar kota
3
Esok hari
4
Rumah atau istana
5
Susu pertama
6
Kos baru
7
Malam hari
8
sakit
9
Selesai
10
Saling diam
11
Membagongkan
12
Ardi
13
mengalah
14
5 tahun kemudian
15
Kegiatan
16
Butik
17
Kael cemburu
18
Anak yang tidak mau kalah
19
Bertemu
20
mendekat
21
Panas
22
Rumah
23
Mama Tasya
24
Introspeksi
25
Pagi yang terlihat biasa kembali
26
Sarapan bersama
27
Ikut Kael
28
Sahabat lama
29
Tamu
30
permintaan maaf
31
Ardi tidak terima
32
Naomi jauh tidak terima
33
kejutan dari Kael
34
Kejutan berlanjut
35
Rumah
36
Manja dengan Bunda
37
Butik
38
Penolakan
39
rahasia antara kita
40
bukan Kael namanya
41
Jalan bertiga
42
Persetegangan
43
Menjauh
44
Tumbang
45
Pembicaraan
46
3 Hari kemudian
47
Persiapan ke luar kota
48
Malang
49
Memang nyaman
50
Perlahan orang di masa lalu
51
Bukan hanya satu
52
Pagi hari
53
Jangan ganggu Bunda!
54
Malam hari
55
Pagi hari
56
Hotel
57
Dibawah selimut yang sama
58
Makan berdua
59
Tidak sengaja
60
Saatnya bekerja
61
Klien
62
Terlalu murah
63
Menemui istri
64
Pelakor mulai beraksi
65
Aksi
66
Sadar
67
Harusnya Malu
68
Budak
69
Sidang keluarga
70
Setelah pernikahan singkat
71
Wanita Gila
72
Proses Hidup
73
Perhatian
74
Tamparan keras
75
Soal kata Maaf
76
Menemui
77
seorang anak
78
Pembelaan dari seorang suami
79
Bunda yang baik
80
Naomi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!