luar kota

Malam hari Zora sudah sampai di kota Jakarta. tujuan saat ini Zora langsung memesan kamar hotel yang akan dia gunakan. karena besok Zora baru akan bertemu dengan sahabatnya yang tinggal di Jakarta

Setelah melaksanakan check in di hotel Zora langsung diantar petugas hotel menuju kamar yang dia sudah pesan. sebenarnya banyak pertanyaan dari sahabat Zora tentang kedatangan Zora ke Jakarta. Bahkan sahabat Zora menanyakan banyak hal tentang kandungan Zora, karena sahabat Zora saat ini belum tahu keadaan Zora

Zora hanya menjawab jangan banyak tanya, besok akan menjawab semuanya. Zora saat ini sudah sampai di dalam kamar yang saat ini di inapinya

Zora terlihat duduk lalu membuka kopernya yang ditaruh di atas tempat tidur. Zora langsung membuka isi semua koper dan ternyata hanya ada baju-baju milik Zora yang Zora beli sendiri

karena selama Zora menikah dengan Ardi, Zora memang dibelikan pakaian mahal dari Ardi. "Bahkan baju-baju bekas aku saja kamu mau ternyata Naomi, kamu memang pelakor yang sesungguhnya Aku bersumpah tidak akan pulang dan mengakui kalian semua Jika aku sukses nanti." ucap Zora

Saat Zora sedang kesal dan marah tiba-tiba dia merasakan dadanya nya sakit, dan Zora melihat jika bagain baju depanya langsung keluar cairan. "Apa saat ini asi, kenapa asi aku sudah mulai produksi?," tanya Zora di dalam hatinya

Zora langsung merasa sedih, asi yang harusnya diminum oleh anaknya tapi saat in bahkan tidak bisa. "Apa yang harus aku lakukan apa aku harus periksa atau bagaimana karena ini hal pertama untuk aku." ucap Zora

Zora juga merasakan dadanya semakin kencang seperti ingin mengeluarkan cairan. "Ah ya ampun kenapa sakit sekali dada aku." ucap Zora

Zora yang tidak mau terjadi apa-apa dengan dirinya karena saat ini Zora menganggap memang dirinya sebatang kara. akhirnya Zora memutuskan mencari tahu di internet. Zora menulis jika ASI keluar setelah melahirkan tapi bayi meninggal

Di internet langsung keluar tulisan Jika bayi meninggal setelah lahir, keluarnya ASI setelah kelahiran adalah hal yang normal karena perubahan hormonal tubuh. Anda bisa menghentikan produksi ASI dengan mengurangi frekuensi memompa secara bertahap, menggunakan bra menyusui yang nyaman, kompres dingin pada payudara, dan menghindari pemijatan payudara untuk mengurangi rangsangan. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan resep obat penghenti laktasi jika diperlukan, dan segera periksakan diri jika mengalami demam dan payudara membengkak karena bisa menjadi tanda infeksi.

Tapi saat Zora terdiam dia tiba-tiba melihat tulisan donor ASI. Donor ASI adalah praktik pemberian ASI dari seorang ibu kepada ibu atau bayi lain yang membutuhkan, dan menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi akan ASI eksklusif. Untuk memastikan keamanan, pendonor ASI harus memenuhi persyaratan kesehatan tertentu, menjalani skrining penyakit menular seperti HIV dan Hepatitis, dan ASI harus di-pasteurisasi sebelum diberikan kepada bayi. Pendonor ASI idealnya adalah ibu dengan produksi ASI berlebih dan bayi berusia kurang dari 6 bulan

"Jujur aku ingin merasakan menjadi seorang ibu seutuhnya, tapi apa aku bisa menyusui anak orang lain sedangkan saat ini aku kehilangan bayi aku." ucap Zora yang tidak bisa menyembunyikan kesedihannya dan meneteskan air matanya

"Tapi jika aku memutuskan mengkonsumsi obat untuk menghentikan ASI itu sama saja aku tidak bisa menjadi manusia yang bermanfaat, sebaiknya aku ke apotek terlebih dahulu untuk membeli pompa asi dan juga plastik pembungkus ASI." ucap Zora pada akhirnya

Sedangkan saat ini Ardi ada di rumah yang dulu di tinggali Zora dan juga Ardi setelah menikah. Ardi saat ini ada di dalam kamar calon anak mereka. "sayang harusnya kamu sudah tidur di ranjang ini dan juga bisa Papa gendong, sayangnya Mama kamu yang tidak becus itu malah membuat kamu meninggal"

"Tapi Tenang saja sayang bahkan Papa sudah membalaskan dendam kamu di depan makam kamu dengan cara menceraikan Mama kamu, sayang tolong tunggu papa di surga nanti ya nak jemput papa nanti." ucap Ardi yang tidak merasa bersalah sama sekali dan malah menyalahkan Zora

"Tuan Ada yang bisa saya bantu lagi?," tanya Bibik ya memang dipanggil Ardi untuk masuk ke dalam kamar calon anak mereka

"bik tolong nanti pagi ke masih semua barang-barang ini, Oh ya foto-foto pernikahan saya dan juga Zora juga tolong dibuang atau disimpan di dalam gudang ya." ucap Ardi lagi

"Tuan Memangnya kenapa foto kalian harus dibuang atau ditaruh di gudang?, memangnya nona Zora tidak akan pulang ke sini lagi?," tanya Bibik yang memang belum tahu jika Ardi sudah menceraikan Zora

"bi saya kasih tahu kamu ya saya sudah menceraikan Zora di depan makam anak saya, kamu tahu bi karena Zora dan kata keteledoran Zora anak kami meninggal." ucap Ardi

"Tuan Kenapa mempunyai pemikiran seperti itu, di sini Nona Zora juga terluka kehilangan bayinya tuan." ucap Bibik

"Bik di sini yang sangat kehilangan itu aku, karena aku yang menunggu kehadiran anak itu dari pertama kita menikah dan Zora susah hamil." kesal Ardi

"Maaf tuan jika ucapan saya menyinggung Anda, tapi yang saya tahu selama ini nona Zora menjaga kandungannya dengan baik, jika Nona suara tidak di rumah ini apa beliau pulang ke rumahnya lagi?," tanya Bibik

"Bahkan keluarga Zora juga mengusir dia dari rumah mereka, Oh ya bi satu hal lagi saya akan menikahi Naomi adiknya Zora sebagai pengganti Zora." ucap Ardi yang membuat Bibik langsung kaget

"Apa Tuan secepat itu, Tuan menggantikan posisi nona Zora?," tanya Bibik yang kaget luar biasa

"ini soal kenyamanan karena selama ini saya tidak nyaman menikah dengan Zora, hanya Naomi yang selalu mengerti saya, bahkan Naomi yang tahu apa mau saya dari pada Zora yang notabennya adalah istri saya"

"udah dulu bi saya mau istirahat Jangan lupa besok pagi ini semua dibereskan, karena Naomi tidak mau tinggal di rumah ini setelah menikah kalau masih ada kamar bayi, ini semua akan menyakiti hati Naomi jika dia tahu saya masih menyimpan semua perabotan calon anak kita." ucap Ardi

Ardi langsung pergi dari kamar milik anaknya dan membuat Bibik langsung kecewa berat. "Kenapa Tuan berubah seperti ini?," ucap Bibik

Dulu Bibik dan juga Zora yang mendekor kamar ini, Bibik bisa melihat senyum tulus dari Zora dan juga melihat antusias dari Zora. Tapi saat ini senyum itu sudah tidak bisa dilihat oleh Bibik lagi

"Maaf nona Zora." ucap Bibik yang tidak bisa menahan air matanya dan menangis

Terpopuler

Comments

Rita Rita

Rita Rita

berbahagialah dulu Lo Ardi sebelum rasa nyaman mu bersama Naomi jadi neraka

2025-09-03

0

月亮星星 ( yueliang xingxing )🌟🌙

月亮星星 ( yueliang xingxing )🌟🌙

knpa kmu yg gk hamil aja Ardi .. biar nmbh gk trima khilangan calon anak mu .. laki sinting

2025-10-03

1

𝐈𝐬𝐭𝐲

𝐈𝐬𝐭𝐲

maaf Thor banyak typo padahal ceritanya bagus bgt loh...

2025-09-07

1

lihat semua
Episodes
1 Zora nama nya
2 luar kota
3 Esok hari
4 Rumah atau istana
5 Susu pertama
6 Kos baru
7 Malam hari
8 sakit
9 Selesai
10 Saling diam
11 Membagongkan
12 Ardi
13 mengalah
14 5 tahun kemudian
15 Kegiatan
16 Butik
17 Kael cemburu
18 Anak yang tidak mau kalah
19 Bertemu
20 mendekat
21 Panas
22 Rumah
23 Mama Tasya
24 Introspeksi
25 Pagi yang terlihat biasa kembali
26 Sarapan bersama
27 Ikut Kael
28 Sahabat lama
29 Tamu
30 permintaan maaf
31 Ardi tidak terima
32 Naomi jauh tidak terima
33 kejutan dari Kael
34 Kejutan berlanjut
35 Rumah
36 Manja dengan Bunda
37 Butik
38 Penolakan
39 rahasia antara kita
40 bukan Kael namanya
41 Jalan bertiga
42 Persetegangan
43 Menjauh
44 Tumbang
45 Pembicaraan
46 3 Hari kemudian
47 Persiapan ke luar kota
48 Malang
49 Memang nyaman
50 Perlahan orang di masa lalu
51 Bukan hanya satu
52 Pagi hari
53 Jangan ganggu Bunda!
54 Malam hari
55 Pagi hari
56 Hotel
57 Dibawah selimut yang sama
58 Makan berdua
59 Tidak sengaja
60 Saatnya bekerja
61 Klien
62 Terlalu murah
63 Menemui istri
64 Pelakor mulai beraksi
65 Aksi
66 Sadar
67 Harusnya Malu
68 Budak
69 Sidang keluarga
70 Setelah pernikahan singkat
71 Wanita Gila
72 Proses Hidup
73 Perhatian
74 Tamparan keras
75 Soal kata Maaf
76 Menemui
77 seorang anak
78 Pembelaan dari seorang suami
79 Bunda yang baik
80 Naomi
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Zora nama nya
2
luar kota
3
Esok hari
4
Rumah atau istana
5
Susu pertama
6
Kos baru
7
Malam hari
8
sakit
9
Selesai
10
Saling diam
11
Membagongkan
12
Ardi
13
mengalah
14
5 tahun kemudian
15
Kegiatan
16
Butik
17
Kael cemburu
18
Anak yang tidak mau kalah
19
Bertemu
20
mendekat
21
Panas
22
Rumah
23
Mama Tasya
24
Introspeksi
25
Pagi yang terlihat biasa kembali
26
Sarapan bersama
27
Ikut Kael
28
Sahabat lama
29
Tamu
30
permintaan maaf
31
Ardi tidak terima
32
Naomi jauh tidak terima
33
kejutan dari Kael
34
Kejutan berlanjut
35
Rumah
36
Manja dengan Bunda
37
Butik
38
Penolakan
39
rahasia antara kita
40
bukan Kael namanya
41
Jalan bertiga
42
Persetegangan
43
Menjauh
44
Tumbang
45
Pembicaraan
46
3 Hari kemudian
47
Persiapan ke luar kota
48
Malang
49
Memang nyaman
50
Perlahan orang di masa lalu
51
Bukan hanya satu
52
Pagi hari
53
Jangan ganggu Bunda!
54
Malam hari
55
Pagi hari
56
Hotel
57
Dibawah selimut yang sama
58
Makan berdua
59
Tidak sengaja
60
Saatnya bekerja
61
Klien
62
Terlalu murah
63
Menemui istri
64
Pelakor mulai beraksi
65
Aksi
66
Sadar
67
Harusnya Malu
68
Budak
69
Sidang keluarga
70
Setelah pernikahan singkat
71
Wanita Gila
72
Proses Hidup
73
Perhatian
74
Tamparan keras
75
Soal kata Maaf
76
Menemui
77
seorang anak
78
Pembelaan dari seorang suami
79
Bunda yang baik
80
Naomi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!