Menggelandang namun bukan menggelandang yang sebenarnya, melainkan hanya perumpamaan saja. Arjuna melihat banyak sekali orang yang bercecer di sekitaran lereng gunung panderman ini. Setiap dari mereka membawa sesajen sendiri-sendiri dan beberapa uang di atas daun.
Dari tempat Arjuna berdiri Arjuna bisa tahu berapa nominal uang yang di bawa orang-orang ini. Ada oeang yang menaruh satu juta, lima ratus ribu, dan bahkan ada yang menaruh uang recehan.
Yang membuat jiwa miskin Arjuna meronta-ronta adalah ketika Arjuna melihat seseorang menaruh uang sekitar sepuluh juta.
Arjuna yakin uang-ang itu merupakan uang yang hendak di gandakan.
"Aku benar-benar penasaran, bagaimana mungkin uang bisa di gandakan!" Batin Arjuna, kemudian Arjuna berjalan menuju ke salah satu orang yang duduk santai menunggu sesajen dan uangnya.
"Kulo nuwun pak, numpang tanya!" Ucap Arjuna yang bertanya kepada peserta eh pelaku penggandaan uang dengan teknik bagaimana caranya menggandakan uang.
Orang itu memandangi Arjuna dari atas sampai bawah, mungkin karena orang itu melihat penampilan Arjuna yang seperti bujang baru lulus sekolah dan tidak tahu arah tujuan hidup membuat hati orang itu tergerak untuk memberitahu detail tentang ritual penggandaan uang ini.
"Terimakasih pak." Ucap Arjuna setelah mendengar penjelasan orang ini, setelah berterimakasih Arjuna melenggang pergi.
Dia langsung duduk di bawah pohon yang cukup rindang, meskipun di tempat ini ara banyak sekali orang yang mencari ritual penggandaan uang namun perlu di ingat, tempat ini merupakan lereng gunung panderman hutan di sini sangat luas membuat semua orang bisa berjarak cukup jauh.
Ketika Arjuna sudah duduk dia langsung mengeluarkan uang sepuluh ribu rupiah dan mencatat nomer sering di sebuah alas daun.
"Keparat, mari kita lihat apakah pesugihan konyol ini akan berhasil!" Batin Arjuna.
Setelah berbincang dengan oeang tadi Arjuna mengetahui bahwa teknik ritual penggandaan uang ini sangat sederhana sekali, seseorang hanya perlu menyiapkan dua hal yaitu uang yang ingin di gandakan terserah dengan nominal berapa, namun konon semakin banyak nominalnya semakin banyak uang yang akan di gandakan. Dan yang kedua adalah sesajen, apabila semakin bagus sesajennya maka dia yang akan di pilih untuk di gandakan.
Jadi tidak setiap orang di sini bisa di gandakan uangnya, hanya orang-orang yang beruntung saja.
"Oke, meskipun aku tidak membawa sesajen, setidaknya aku akan melihat-lihat bagaimana proses ritual penggandaan uang ini!" Ucap Arjuna dengan tegas.
Di sore hari ini Arjuna membuat api unggun kecil sambil memandangi pemandangan sore menuju malam hari ini.
Mara Arjuna menyipit ketika melihat semakin malam semakin banyak orang yang datang, "sialan! Mengapa semakin banyak saja orang yang datang!" Arjuna kemudian berdiri mencoba mengintip berapa uang yang di bawa orang-orang ini.
Siapa sangka ada yang menyiapkan uang sampai puluhan juta.
Namun ada juga yang menyiapkan uang puluhan ribu, tentu saja yang menyiapkan uang puluhan ribu orang-orang yang memiliki wajah melas.
"Baik, akan aku tunggu!" Ucap Arjuna yang kembali duduk di pinggiran api unggun.
***
Waktu berjalan dengan sangat cepat, pada saat ini waktu hampir menuju tengah malam.
Arjuna sudah tertidur pulas dengan kaki dan tangan terlentang serta mulut terbuka lebar, tidak lupa pula aliran sungai amazon yang mengalir di pipinya.
Siapa sangka di malam ini bau kemenyan tercium dengan sangat pekat. Sebenarnya sebelum ini bau kemenyan sudah ada, sebab hampir semua orang yang ada di sini membakar kemenyan atau dupa.
Namun bau kemenyan kali ini berbeda dari sebelumnya.
Bau kemenyan ini sangat tercium jelas dan membuat semua orang mengantuk. Satu persatu orang yang belum tidur langsung tidur begitu saja.
Siapa sangka tidak lama kemudian terlihat tiga pria yang berjalan dengan tenang dari dalam hutan.
Yang paling kiri berjalan sambil membawa tembikar dengan kemenyan yang mengebul. Ya di sebelah kanan terlihat membawa karung berisi tumpukan uang.
Sedangkan yang berada di tengah tidak lain adalah bosnya.
"Hehe, ini sudah ada hari kesepuluh kita menjebak orang-orang bodoh ini, lihatlah semua orang yabg ada di sini banyak membawa uang bahkan ada yang puluhan juta!"
"Benar, mereka ini bodoh sekali, apakah mereka kira uang bisa di gandakan?" Tanya pria yang berada di sebelah kanan.
"Hahaha!! Memang bodoh orang orang ini, kalau mereka ingin uang seharusnya mereka ini bekerja. Bukan malah mencari pengganda uang seperti ini!" Tawanya dengan sangat puas sekali, kemudian dia menyeringai, "namun tidak apa, kebodohan mereka adalah kesempatan untuk kita!" Ucap yang tengah.
Kemudian pria yang berada di tengah melanjutkan, "mari kita cari orang yang cocok untuk di uangnya di gandakan, besok aku yakin akan banyak sekali oeang yang datang dan membawa uang yang jauh lebih banyak, setelah itu besok kita bisa memanen semua uang orang-orang ini dan kita kembali beroperasi di kota lain!"
Dua pria yang berada di kanan dan kiri menganggukan kepalanya dengan sangat semangat, modus sindikat orang-orang ini benar-benar mirip dengan judi. Mereka menggandakan uang orang yang datang ke tempat ini dengan acak. Dengan begitu orang yabg uangnya di gandakan aka menceritakan pengalamannya dan semakin banyak orang yang kesini.
Semakin lama semakin banyak orang yang kesini. Hingga puncaknya mereka bertiga mengambil uang semua orang dan pergi begitu saja..
Siapa kira bos yang paling tengah melihat Arjuna yang tidur di bawah pohon, di sana hanya terlihat uang sepuluh ribu dan bahkan tidak ada sesajen apapun.
Namun si bos sama sekali tidak mencibir, dia malah menyeringai, "bagus! Orang itu yang akan kita gandakan uangnya pada malam hari ini!"
Orang yang sebelah kiri langsung protes, "loh bos, lihat dia tidak membawa sesajen apapun mengapa bos malah memilih dia?"
Bos itu langsung menjawab, "kalau kita memilih orang kere yang bahkan tidak mampu membeli sesajen, maka orang-orang ini akan memiliki harapan untuk mengubah nasibnya lewat penggandaan uang ini, kita juga harus menggandakan uang orang yang datang dengan nominal besar, agar orang-orang semakin yakin dengan ritual penggandaan uang ini dan besok pasti mereka akan membawa uang yang lebih banyak!"
Dua anak buaynya inn langsung mengangguk dan menyeringai.
"Bos memang hebat!"
"Akal bos memang tiada tandingannnya!"
Dengan cepat mereka bertiga bergerak cepat dan senyap menyelesaikan pekerjaan mereka.
***
Waktu berjalan cepat, siapa sangka pagi hari telah tiba. Arjuna terbangun dari tidurnya seketika itu juga Arjuna mendapati ada sebuntel uang satu juta berada di atas daun, sementara uang sepuluh ribu miliknya lenyap.
"Apa!! Uang ku di gandakan!" Teriak Arjuna dengan ekspresi tidak percaya.
Tentu saja teriakan Arjuna ini membangunkan orang yang masih tidur dan menarik perhatian orang yang sudah bangun.
"Hah? Uang orang itu di gandakan?!"
"Astaga! Ada yang kembali jackpot!"
Namun sebelum semua orang me dekati Arjuna sebuah teriakan yang lebih lantang lagi terdengar.
Seorang wanita berdiri dan berteriak, "ahhh, lihat aku! Aku menang uang banyak! Kini uangku ratusan juta!"
Semua orang menoleh ke arah wanita itu, seorang wanita dengan pakaian kusut.
"Uangku di gandakan! Sekarang mungkin sudah ratusan juta!" Teriak wanita itu dengan sangat bahagia.
Mata semua orang melotot ketika melihat tumpukan uang banyak sekali di depan wanita itu, uang waita itu benar-benar di gandakan menajdi ratusan juta rupiah.
Dengan cepat semuanya bergegas menuju ke wanita itu untuk bertanya, apa sesajen yang dia gunakan?
***
Waktu kembali berjalan dengan sangat cepat, siang hari itu Arjuna sudah kembali ke toko barang antiknya, dia duduk di meja konter sambil menaruh uang satu juta di atas meja.
Wajah Arjuna langsung menunjukan eskpresi skeptis, "sialan! Ini bukan di gandakan, tapi ini di ganti!" Batin Arjuna.
Sebelum ini Arjuna sudah menuliskan nomer seri yang berada di uang sepuluh ribunya, dan ingin mencocokannya apabila uangnya di gandakan.
Namun ketika uangnya di gandakan sepuluh ribunya hilang dan di gantikan dengan uang seratus ribu.
Hanya orang bodoh yang menyimpulkan bahwa ini adalah sangkut pautnya dengan makhluk halus, jelas ritual penggandaan uang ini merupakan trik dari sekelompok pihak yang sedang mencari keuntungan, dan Arjuna yakin bahwa ritual penggandaan uang ini hanyalah tipuan saja.
"Sepertinya ini adalah trik penipuan seseorang, nanti malam aku akan datang kembali..." ucap Arjuna penuh tekad dia tidak akan tidur sebelum menangkap bajingan yang hendak menipu orang-orang bod-- ahh orang-orang itu.
***
Sementara itu di sebuah taman yang sangat indah tepatnya di bawah kaki gunung semeru. Terlihat seorang perwira tinggi bernama pak Rendy dan seorang pria tua dengan ekspresi wajah tegas. Pria itu bukanlah pria biasa, melainkan Pertapa yang sangat hebat sekaligus pemilik tempat ini.
Pertapa itu bernama Tuan Harsono.
Di sekitar mereka berdua duduk terlihat ada pohon kopi yang tumbuh di atas pola tertentu. Anehnya tumbuhan kopi ini memancarkan aura aneh.
"Silahkan di minum pak Rendy, semoga anda suka dengan kopi ini..." ucap Harsono dengan sebuah senyuman.
Ketika Tuan Harsono mempersilahkan Pak Rendy barulah Pak Rendy berani untuk meminum kopi istimewa ini.
Pak Rendy menyeruput kopi itu secara perlahan sambil memejamkan matanya, pahitnya kopi bukan berarti tidai enak. Justru sebaliknya kopi yang berkualitas super rasa pahitnya mengandung kenikmatan.
Itulah yang sedang di rasakan pak Rendy.
Kemudian Pak Rendy membuka matanya, "seperti biasa, tidak ada yang mampu menandingi kopi anda Tuan." Puji Pak Rendy kepada Tuan Harsono.
Tuan Harsono mengangguk puas ketika mendengar pujian dari tamunya ini, kemudian Tuan Harsono bertanya kepada Pak Rendy, "ada perlu apa seorang pria berpangkat tinggi seperti anda datang ke tempat kawulo alit seperti saya ini?" Tanya Tuan Harsono kepada Pak Rendy.
Ketika mendengar pertanyaan dari Tuan Harsono pak Rendy hanya bisa tersenyum kecut, sebab Pak Rendy tahu sekali Tuan Harsono dengan merendah di hadapannya, faktanya status sosial Pak Rendy masih sangat rendah di bandingkan Tuan Harsono. Sebab bagaimana pun juga Tuan Harsono merupakan orang yang berkecipung di dunia bawah tanah, berbeda dengan Rendy yang perwira biasa.
"Tuan Harsono, sebenarnya saya datang ke tempat anda untuk meminta bantuan.." ucap Pak Rendy sambil menundukan kepalanya, tidak berani menatap ke atah Tuan Harsono secara langsung.
Tuan Harsono tersenyum ke arah pak Rendy, "bantuan apa yang bisa saya berikan kepada anda pak Rendy?" Tanya Tuan Harsono.
Pak Rendy terlihat menghela nafas panjang ketika dia mendengar Tuan Harsono mau menerima permohonannya.
Kemudian Pak Rendy menceritakan pesugihan penggandaan uang yang ada di gunung panderman.
Tuan Harsono hanya tersenyum ketika mendengar penjelasan dari Pak Rendy ini.
"Tentu saja saya tidak berani meminta bantuan dengan tangan kosong..." kemudian Pak Rendy mengeluarkan sebuah kotak kecil, "sebagai bentuk ketulusan kami, kami ingin menghadiahkan ini untuk anda Tuan Harsono."
Ketika pak Rendy membuak kotak itu terlihat jahe yang menyala mowo cahyo. Tentu saja dari ini sana pembaca sudah menebak bahwa jahe ini bukanlah jahe biasa.
"Kami ingin menghadiahkan jahe suryopangestu kepada anda Tuan..."
Jahe suryopangestu merupakan sebuah tanaman mistis yang cukup langka. Jahe suryopangestu memiliki banyak khasiat selain menyembuhkan luka dalam konon jahe suryopangestu juga mampu menyambung tulang yang putus.
Hal ini membuat Jahe Suryopangestu berharga sekali.
Tuan Harsono tersenyum dan menerima jahe suryopangestu itu.
"Tenang pak Rendy, masalahmu adalah masalahku juga..." ucap Tuan Harsono.
Ketika pak rendy mendengar ucapan tuan harsono. Pak rendy langsung memasang ekspresi sumringah, itu artinya Tuan Harsono mau membantunya. Pak Rendy yakin sekali dengan bantuan Tuan Harsono menangkap sindikat penipuan di gunung panderman itu pasti akan sangat mudah.
Namun Tuan Harsono masih belum selesai menyelesaikan kalimatnya, "namun tentu saja bukan aku yang terjun secara langsung ke gunung panderman. Melainkan muridku ini." Ucap Tuan Harsono.
Pak Rendy sedikit kecewa karena yang terjut secara langsung bukanlah Tuan Harsono, namun tidak masalah bagi Pak Rendy asalkan misi ini selesai sudah cukup untuk pak rendy.
Kemudian Tuan Harsono berteriak, "Gumilar!" Ketika Tuan Harsono berteriak seorang pria muda langsung muncul di belakang Tuan Harsono.
"Saya datang guru..." ucap Gumilar dengan sopan.
"Nanti kamu ikut bersama dengan pak rendy dan bantu menyelesaikan permasalahannya." Ucap Tuan Harsono dengan santai.
Gumilar menganggukan kepalanya, "di mengerti guru, saya akan melaksanakan perintah anda..."
Tuan Harsono tersenyum sambil memandangi Pak Rendy, "pak Rendy kali ini anda akan bersama murid saya Gumilar, bawalah dia ke panderman dan tangkap sindikat itu agar tidak ada masyarakat yang di tipu."
Namun siapa sangka pak Rendy menggaruk kepalanya, "Tuan Harsono maaf beribu maaf, namun yang hendak saya tangkap merupakan penjagat yang sudah sering beroperasi di berbagai kota besar, selain cerdik konon bos sari sindikat itu juga memiliki khodam, tuan. Saya khawatir murid anda tidak mampu menangkapnya Tuan, oleh karena itu bolehkah saya meminta tambahan orang?" Tanya pak rendy sopan.
"Haha!" Seketika itu juga Tuan Harsono tertawa namun bukan tawa menghina, "aku tahu kamu akan meragukan Gumilar. Namun kamu harus tahu, kemampuan Gumilar sudah sangat cukup untuk mengatasi bajingan itu!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Pencuri Hati
lanjut Thor... karya bagus
2025-08-07
0