Pagi pun tiba. Taman istana sudah dipenuhi oleh semua orang yang akan menyaksikan pertunjukan tersebut. Siun gadis penari yang disukai oleh Qan pun ikut dalam menonton pertunjukan tersebut. Saat hendak masuk, Siun berpapasan dengan Qan dan mereka saling berbicara.
"Mengapa kau disini?" Tanya Qan
"Yang mulia, hamba hanya ingin melihat pertunjukan Putri Lixi saja." Jawab Siun sambil membungkuk
"Aku berharap permaisuri ku adalah kau. Aku mencintaimu dan kau mencintaiku. Aku tidak menyangka bahwa akhir cinta kita seperti ini." Keluh Qan
"Yang mulia, jangan seperti itu. Menurutku permaisuri ke lima juga cocok berada di sebelah mu, walaupun dia tidak memiliki sesuatu yang menarik bagi yang mulia." Kata Siun
"Hemm? Cocok denganku?" Heran Qan sambil melihat Qiu
"Iya yang mulia, kalau begitu hamba mundur. Hamba tidak pantas berada di barisan ini." Hormat Siun
"Yaaa..." Jawab Qan yang masih fokus memperhatikan Qiu
Setelah Siun pergi, pangeran ke lima masih saja terus melihat dan menatap istrinya dari kejauhan dan teheran- heran mengapa Siun mengatakan bahwa Qiu pantas dengan nya. Sementara itu Qiu merasa sangat tidak nyaman karena terus- terusan di tatap oleh suaminya dan mulai mendekati pangeran ke lima.
"Apa yang kau lihat? Tadi aku masih melihat kau tersenyum seperti kuda genit kepada penari itu, mengapa kau menatapku?" Kata Qiu
"Aku tid..., tunggu, kau mengatakan aku apa? Kuda genit? Beraninya kau!!" Kesal Qan
"Terserahku". Jawab Qiu sambil berjalan pergi
- Cih.., aku terlalu bodoh. Bagaimana wanita se dingin itu dan tak memiliki kelebihan apa- apa cocok berada di sebelah ku. Siun pasti hanya membuatku mau menerima wanita itu saja -
(Batin pangeran ke lima)
KAISAR DAN RATU TELAH TIBA..
"Baiklah.., aku mengucapkan terimakasih kepada kalian semua telah hadir dalam pertunjukan ini. Lixi, pertunjukan apa yang akan kalian lakukan hari ini?" Tanya Kaisar
"Menjawab Ayahanda. Ayah aku dan kakak ipar ke lima akan melakukan tiga hal. Yang pertama adalah kami akan menjawab satu pertanyaan dari jendral Xing, yang ke dua kami akan beradu menembakan panah, dan yang terakhir adalah kami akan berburu." Jawab Lixi
"APA?! Kalian adalah wanita, apalagi Qiu baru menikah dengan pangeran ke lima. Mengapa kalian harus berburu? Ayah tidak setuju!!" Kata Kaisar
"Ayah Qiu dan adik ke sembilan akan di ikuti oleh dua jendral besar. Apabila terjadi sesuatu pada kami, mereka yang akan melindungi kami. Hamba mohon Ayah, boleh kan kami melaksanakannya." Jawab Qiu sambil bersujud
"Qiu..., putri ku. Bukan maksud kami ingin melarang kalian. Tetapi, kalian adalah wanita. Apalagi kau adalah wanita yang sudah menikah, pikirkan suamimu baik- baik Qiu." Kata Ratu khawatir
"Ibu, suamiku adalah seorang pangeran. Aku tahu kekhawatiran kalian, tetapi suamiku juga tidak keberatan selama aku tetap baik- baik saja ibu." Bujuk Qiu
- Kenapa saat dia memanggil ku dengan sebutan suami aku merasa jantungku berdetak sangat cepat -
(Batin Qan)
"Aih..., baiklah aku mengijinkan kalian berburu. Kalau begitu mari kita mulai perlombaannya." Seru Kaisar
"Terimakasih Ayah, Ibu." Sujud Qiu dan Lixi
Gong berbunyi yang menandakan perlombaan dimulai. Semua orang bersorak sehingga membuat keadaan taman istana benar- benar sangat ramai. Sedangkan kedua peserta sedang bersiap- siap untuk menjawab satu pertanyaan dari jendral Xing.
Diruangan Qiu..
"Nona..nona." Teriak seseorang
"Pein, ada apa? Mengapa kau berteriak?" Ucap Qiu sambil melihat ke sumber suara
Dan yang memanggil Qiu adalah Pein. Pein adalah pelayan setia Qiu. Ia selalu berada dalam suka maupun duka Qiu. Mereka hanya berbeda satu tahun, itu sebabnya Pein selalu menganggap Qiu seperti kakaknya sendiri. Begitu juga sebaliknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
pecinta time travel
biasa tuh suaminya cuek ntar lama " jd bucin
2020-11-22
10