Helaan nafas ranz terdengar dan lamunannya juga buyar karena suara dentuman diluar pintu apartemennya. Ranz berjalan kearah pintunya dan mengintip dari bolongan pintu. Ranz bisa melihat seorang gadis sedang membelakangi pintunya dengan membawa koper dan barang lainnya yang sudah ditaruh disamping gadis itu. Ranz hanya tau sekilas bahwa gadis itu akan tinggal dipintu depan dan menjadi tetangganya.
Ranz kembali masuk kamar untuk mengistirahatkan tubuhnya yang sudah lelah ini dan merasa bahwa tubuh gadis yang membelakanginya itu sangat tak asing namun ia langsung mengenyahkan pikiran itu, dan segera tidur karena besok ia harus bangun pagi. Ia melirik jam didinding kamarnya yang sudah menunjuk pukul 11.45 PM. Dan satu hal diumurnya yang sudah beranjak 26 tahun ini ia sudah memiliki bisnis sendiri seperti membuka kafe yang unik membuat siapa saja ingin berkunjung kekafe tersebut.
Pagi ini Ranz sudah siap dengan kemeja yang lengannya sedikit digulung ditambah dengan jas diluar kemeja itu. Saat ini ia berniat berangkat pagi walaupun ia mengajarnya disiang hari. Ranz adalah dosen yang paling muda dikampus itu selain sahabatnya yang saat ini sudah memiliki istri karena baru dua bulan yang lalu mereka menikah. Ranz yang masih menjomblo sampai saat ini menjadi pria popular yang sering diincar oleh mahasiswi dikampus ini maupun dosen wanita yang masih muda.
Hari ini Ranz diberi info bahwa pengganti Leli asisten dosennya yang dulu adalah partner dia saat mengajar sekarang sudah berhenti karena suaminya menyuruhnya untuk berhenti dengan alasan ia tidak ingin istrinya kelelahan karena mengajar dan ditambah mengurus anak mereka yang masih kecil kecil. Penggantinya Leli katanya sudah berada dikampus.
Sesampai kampus Ranz langsung disapa banyak oleh mahasiswi namun tak ia hiraukan karena baginya itu sangat tidak penting, bukannya ia ingin sombong akan ketenarannya namun ia memiliki alasan dia tidak ingin mereka berharap lebih saat Ranz menyapa mereka balik. Lagi pula didalam pikiran dan hatinya masih ada nama gadis miliknya.
Dan sekarang tubuh Ranz mematung melihat pandangan dihadapannya itu yang sedang berbicara dengan Raka, yang tak lain sahabatnya. Wajah itu, wajah sosok itu yang ia tunggu kehadirannya sampai sekarang. Raka tersadar akan kedatangan Ranz sahabatnya yang berdiri diam disana, ia pun memanggil dirinya dengan lambaian tangan. Sosok yang tadi sedang berbicara dengan raka pun juga ikut menatap apa yang dilihat pria itu. “Kenalkan ini Pak ranz yang akan menjadi partnermu, mulai saat ini.” Ujar Raka lalu sosok itu tersenyum kearahnya, senyuman manisnya itu masih tetap sama seperti dulu.
“Ranz, ini adalah partner lo penggantinya Leli, sekaligus dia sahabat istri gua. Kalau gitu gua duluan ya, kudu ngajar.” Ujarnya dengan pamitan dibelakang kalimat kearah Ranz dan mengangguk kearah sosok itu.
Sosok itu mengulurkan tangannya kearah Ranz yang masih terdiam memandangnya dari atas sampai bawah. “Kenalkan nama saya Anzella Esther, salam kenal.” Katanya dengan senyuman manis, banyak yang berbisik disamping mereka dengan ucapan yang terdengar oleh anzel sampai ia berniat menurunkan ulurannya namun terhenti. 'Apa dia bukan anzelku? tapi mengapa wajahnya mirip dan nama belakangnya berbeda?'
"Halo?" lambai tangan anzel membuat Ranz tersadar. "Ah maaf."
"Tidak apapa. Anda tidak apa apakan?" Ranz menggeleng kaku. "Tidak, hanya memikirkan sesuatu hal.
Anzella mengangguk paham. Lalu mengulurkan tangan kanannya lagi agar Ranz bisa membalas perkenalannya. "Boleh kita ulang perkenala tadi?"
Ranz melihat tangan Anzel terulur lagi dengan anggukan ia membalas uluran tersebut. "Salam kenal saya Anzella Esther."
---Bersambung---
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments