3 📷
"Udah bengongnya?" kata Seo yang sedang berdiri di hadapannya Arlyn.
"Siapa yang bengong sih, gue lagi liatin foto calon suami kakak lo," kata Arlynda.
"Ya udah sekarang lah mulai cari tahu tentang dia, gue curiga kalo dia punya selingkuhan," kata Seo.
Arlynda pun pergi untuk mengikuti Calon suami kakaknya yang bernama Aditfi. Katanya dia mempunyai selingkuhan. Jika memang, mengapa baru saat ini mereka sewa Detektif Cinta untuk kebenarannya.
Diluar perusahaan milik Aditfi sekarang, Arlynda berada. Masih belum ada tanda-tanda yang mencurigakan.
Arlynda tetap mengawasi Aditfi dari jarak jauh dan Arlynda harus melapor setiap jam kepada Seo setiap pergerakan Aditfi dan Seo meminta informasi mengenai calon kakak iparnya itu.
Tak berapa lama, Aditfi keluar dari perusahannya dan pergi menggunakan mobilnya ke suatu tempat. Arlynda pun mengikuti Aditfi dengan sangat hati-hati dengan menggunakan ojek.
Aditfi pergi ke sebuah pameran lukisan dan benar, Aditfi bertemu dengan seorang wanita. Arlynda segera memotret Aditfi dan orang yang kini sedang bersamanya.
Triiitt.... triiitt... trriitt.
Ponsel Arlyn terus berdering ada panggilan masuk dari Seo yang membuat Arlyn kesal lalu mengabaikan telepon tersebut tanpa mengangkatnya.
"Gak banget sih, masa dia pelukan sama cewek padahal dia udah punya calon istri," gumam Arlynda sambil melihat hasil foto nya tadi.
Arlynda pun penasaran karena sudah menjadi tabiatnya selalu penasaran, Arlynda menghampiri Aditfi dan wanita tadi untuk mencari informasi lebih lanjut.
Dengan kebiasaannya yang SKSD, alias sok kenal sok dekat. Arlynda berdiri tepat disamping Adtifi dan wanita itu.
"Kalian lagi lihat lukisan ini ya? Bagus banget ya," kata Arlynda kepada Aditfi basa-basi.
"Ia mba, aduh mba juga suka ya sama lukisannya?" respon dari Aditfi kepada Arlynda.
"Suka banget mas, kalian serasi banget pasangan suami-istri ya?" tanya Arlynda blak-blakan.
"Bukan, kenalin aku Fifi dan dia Aditfi, sebenarnya kita mau menikah dan lagi menunggu waktu yang tepat," kata Fifi yang tak lain adalah calon istrinya Aditfi juga.
Arlynda membelalakan matanya tidak percaya, karena perselingkuhan di dunia ini masih meraja lela. Memang gak bisa dibiarkan, tetapi jika Arlynda marah juga bukan hak nya. Tugasnya sekarang adalah menguntit dan memberikan informasi kepada Klien bawel itu.
Setelah selesai menguntit, Arlynda kembali ke kantor dan beristirahat, tak lupa menyimpan berkas milik Aditfi tadi.
"Gimana hasilnya? Biasanya orang yang lo deketin dan lo kuntit itu selalu berhasil," tanya Sehan.
"Berhasil dong, Arlynda gitu. Apa sih yang gak bisa Arylnda lakukan." Kata Arlynda.
"Terus aja nguntit pacar orang, nah lo emang gak mau apa punya pacar kaya gue sama Sehan?" kata Mora.
"Kerjaan gue kan emang nguntit orang, kenapa jadi lo sensi gitu sama gue? Lo cemburu karena Sehan ngobrol sama gue?" kata Arlyn.
"Gue gak cemburu, gue cuma pengen lo dapat pacar biar gak ganggu pacar orang," kata Mora.
"Haaaaa... menurut lo gue gangguin Sehan gitu? kita ini satu kantor dan satu kerjaan, ko lo jadi curiga gitu sama gue," kata Arlyn.
"Aduh udah gak pake ribut segala bisa kan kalian!" kata Sehan melerai mereka berdua.
"Bilangin tuh pacar lo jangan tuduh gue yang enggak-enggak." Kata Arlyn lalu pergi dari kantor.
📸📸📸
Pagi ini, ada yang sedang menunggu informasi dari Detektif Cinta yang tak kunjung tiba, ada rasa kesal yang besar dari dalam hatinya karena Detektif Cinta itu tidak menuruti perintahnya.
Hari ini Arlynda ada jadwal ke kampus karena sekarang Arlynda bekerja untuk membiayai kuliahnya yang sangat dia cita-citakan.
Dana yang dibutuhkan untuk biaya kuliah ini tidak kecil, makanya Arlynda selalu memberikan yang terbaik terutama untuk dirinya sendiri dan Tante Zia. Karena Arlynda sudah hidup bersama tantenya sejak ia kecil, maka Arlynda pun bertanggung jawab atas kehidupan tantenya. Apalagi sekarang tantenya yang sudah tidak lagi bekerja.
Bruukk...
Pintu yang dibuka secara paksa oleh seorang laki-laki itu sontak membuat Mora dan Sehan kaget.
"Mana Detektif itu?" tanya Seo.
Benar sekali, Seo laki-laki paling nyebelin tingkat dewa itu datang ke kantor Detektif untuk mencari Arlynda yang belum memberikan informasi soal Aditfi.
"Maaf, bukannya lo yang kemarin ke kantor kan?" tanya Mora.
"Gue mau cari Detektif so tau itu, dimana dia?" tanya Seo.
"Detektif so tau yang lo maksud itu Arlynda?" tanya Sehan.
"Siapa lagi kalau bukan dia. Kemarin dia gak kasih informasi soal penyelidikannya dia," kata Seo.
"Hari ini Arlynda gak dateng, kan lo bisa telepon dia, bukannya lo punya nomornya kan?" kata Mora.
"Justru itu dia gak angkat telepon gue," kata Seo.
"Sehan dan Mora mencoba menghubungi Arlynda yang susah dibuhungi, dan masih tetap tidak ada jawaban dari Arlynda.
Sehan pun menjelaskan kepada Seo bahwa Arlynda hari ini tidak akan ke kantor dan menyuruh Seo untuk menyusulnya ke kampusnya.
Dengan segera Seo mendatangi kampusnya Arlynda dan mencari keberadaannya di kampus. 30 menit sudah Seo mencari Arlynda dan akhirnya Seo menemukan Arlynda.
Seo pun menghampiri Arlynda dan berdiri di hadapannya Arlynda saat Arlynda sedang duduk dan membaca buku.
Arlynda pun mendongak ke atas dan melihat ke arah Seo. Arlynda berubah tatapannya menjadi kesal.
"Lo, dari mana lo tau gue di kam...pus," kata Arlyn.
"Menurut lo? Heran ya gue, katanya Detektif Cinta tapi urus satu masalah aja gak bisa. Yang lebih herannya lagi, masih ada orang pake jasa lo," kata Seo blak-blakan.
"Menurut lo gue gak becus gitu?" kata Arlyn.
"Gue gak bilang itu," kata Seo.
"Aduh udah deh gue lagi gak mau debat sama orang gak penting kaya lo, misi lo juga akan berantakan tanpa gue," kata Arlyn langsung membereskan tasnya dan hendak pergi.
"Lo mau kemana? Urusan kita belum selesai ya, mana informasi yang lo dapat kemarin?" kata Seo menagih.
Arlynda pun menepuk jidatnya karena dia lupa bahwa dia belum melaporkan kasus yang dia selidiki.
Seo pun menarik tasnya Arlynda agar tidak kabur. Bagaimana pun Arlynda harus melaporkan setiap kejadian dan apa yang dilakukan Aditfi kepada Seo selama Aditfi tidak bertemu dengan kakaknya.
"Lo gak percaya sama gue? Datanya ada di kantor semua foto dan rekamannya juga. Lo lepasin gue dong," kata Arlyn berusaha melepaskan cengkraman tangannya yang memegang tas Arlyn.
"Ya udah lo bawa data-nya, Detektif abal-abal lo," kata Seo.
"Beraninya dia ngatain gue Detektif abal-abal, lihat aja apa yang bakal gue lakuin sama lo," batin Arlyn.
"Malah bengong lagi, seneng banget sih lo bengong, bawaan orok atau apa sih," kata Seo.
Arlynda pun menginjak kakinya Seo sampai Seo melepaskan tasnya Arlyn. Seo pun kesakitan karena Arlyn menginjaknya dengan keras.
"Aww... sakit kaki gue, lo keterlaluan tau gak. Gue itu Klien lo harusnya lo hormatin gue," kata Seo.
"Gue hormatin lo ? Mikir 1000 kali deh gue," kata Arlynda berlalu pergi.
"Nyebelin banget sih tuh anak, makan apa bisa galak gitu," kata Seo mengejar Arlyn dengan kaki yang sedang kesakitan.
Terdengar Arlyn sedang berbicara di telepon dengan seseorang, seo pun menghentikan langkahnya dan berdiri di belakang Arlyn.
Arlyn menyadari kehadiran Seo langsung menjauh dari Seo agar pembicaraannya tidak terdengar olehnya. Yang menelpon Arlyn adalah Tante Zia.
Tante Zia menyuruh Arlyn pulang untuk mengantarnya ke salon, membuat Arlyn semakin stres dibuatnya karena pekerjaan Tante Zia adalah menghamburkan uang Arlyn.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Moonlovers
baguss ceritanyaa 😍
2022-06-07
0
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
like lagi pastinya
semangat selalu💪💪💪
2020-12-14
0
Caramelatte
semangat thor!
Salam dari "Belong to Esme"
2020-11-24
1