“Dokter?” Tanya Weraa.
“Namaku Jung Wansa.. aku harus pergi..” Ucap Pria itu berdiri dan berjalan sementara Weraa melihat ponselnya berdering menunjukkan nama Nisa teman sekamarnya.
“Halo? Ada apa?” Tanya Weraa sementara para arwah mulai mendekatinya namun Cantika mengusir arwah lain.
“Kau dimana? Jangan membuatku hawatir..”
“Aku sedang dalam perjalanan pulang..”
“Apa kau bersama arwah yang terkenal itu?” Tanya Nisa.
“Yah.. dia yang membuatku terlambat..”
“Katakan padanya aku juga sudah memasak untuknya cepatlah pulang mengerti?”
“Baik..” Ucap Weraa menutup telfon dan melihat sekeliling. Arwah penasaran disekitarnya seperti ingin meminta bantuan namun..
“Aku sedang mengurus hantu satu ini.. Kalian bisa cari manusia Indigo lain untuk membantu kalian..” Ucap Weraa meninggalkan taman dan naik bus bersama Arwah Cantika.
Sampai di bus Weraa melihat lebih banyak arwah yang mengerikan. Weraa hanya berpikir mungkin bus itu adalah tempat terakhir sebelum mereka meninggal atau bus adalah tempat yang membahagiakan.
“Weraa??” Tanya Cantika dengan Weraa yang hanya mendaham kecil. “Apa kau tak ingat tentang laki-laki yang menyelamatkan kita dari kecelakaan??” Tanya Cantika.
“Siapa?” Tanya Weraa tak ingat sementara Adri baru masuk bus dan diganggu dengan beberapa arwah. Namun, sepertinya dia sudah terbiasa dan berpura-pura tak melihat semua arwah penasaran itu. Selama ia di bus ia menyadari keberadaan Weraa dan terus memperhatikannya.
“Weraa?” Tanya Cantika.
“Hm?”
“Apa seniormu itu benar-benar tak bisa melihat arwah? Masalahnya aura Indigonya sangat kuat..” Ucap Cantika.
“Kau lihat wajahku.. Aku tak peduli sama sekali..” Ucap Weraa.
“Padahal dia tampan loh..” Ucap Cantika.
“Jangan jatuh cinta padanya!”
“Mengapa?” Tanya Cantika cemberut.
“Kau sudah jadi hantu! Apa kau pikir kau bisa bersama dengannya?” Tanya Weraa.
“Ck! Kau benar-benar menyebalkan..” Ucap Cantika yang melihat Adri.
“Hei.. bukankah itu dia?” Tanya Cantika dan Weraa hanya memandangnya sekilas dan tak peduli. Selang beberapa menit ia turun dan tak menyadari cantika yang masih dibus.
Weraa melihat kekanan dan kekiri. Mendapati Cantika yang melambai tersenyum pada Weraa sedangkan Adri yang menatap Weraa dengan pandangan memohon. “apa dia benar-benar Indigo?” Tanya Weraa langsung menuju lift. Ketika lift terbuka terlihat semua arwah yang meraung ke arah Weraa.
“Kalian ini benar-benar..” Namun, sebelum Weraa menatap dengan tatapannya semua hantu itu menghilang. Weraa yang kebingungan melihat sekeliling dan tak melihat Cantika. “Aneh.. aku belum menunjukkan tatapanku..” Ucap Weraa melihat lift yang dengan tiba-tiba berdiri seorang pria yaitu Jung Wansa yang ia lupakan.
Weraa masuk lift dan menekan tombol menuju lantai 8. Ia turun dari lift namun, berbalik menghentikan liftnya tertutup. Wansa menatap mata Weraa dengan bingung dan sedikit harapan bahwa Weraa orang yang berbeda.
“Aku bertanya dalam hati sejak bertemu kau di lift.. Kau serasa tak asing.. Dan ini baru pertama kalinya aku peduli pada hal seperti ini.. apa kita pernah bertemu? Atau kau orang yang kukenal? Siapa kau?” Kalimat itu membuat Wansa hanya tersenyum dan tertawa sinis.
“Ck! Mengapa kau tertawa?” Tanya Weraa.
“Kau bilang kau akan ingat.. ternyata kau sama saja dengan mereka.. Sudah kukatakan kau hanya akan lupa..” Ucapan Wansa membuat Weraa menatapnya dan bertanya-tanya apa maksudnya.
“Permisi.. maaf, tapi anda membuat lift ini tak bekerja jika anda berdiri disana..”
ME_Mawad
KSW_Part5
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments