Kegagalan adalah kesuksesan yang tergadai

Menjadi abdi negara adalah cita-citanya sejak SMP. Maka tak heran selama menempuh pendidikan di tingkat SMA, Akbar sudah mempersiapkannya secara matang.

Persiapan secara fisik dan psikis menjadi seorang militer tak membuatnya melenggang dengan mudah. Ekspektasinya tak berjalan mulus, ia harus beberapa kali gagal masuk dunia militer.

Diawali gagalnya masuk Akpol di kota Semarang selepas ia lulus SMA. Ia gagal pada tes antropometri dan jasmani. Saat itu ia harus merelakan kecintanya pada kemiliteran. Ia tak bisa mengikuti serangkaian tes karena ayahnya jatuh sakit.

Sebagai anak laki-laki satu-satunya dari dua bersaudara. Ia mengemban tugas pemberi keputusan, meski keputusannya untuk tetep berada di sisi ayahnya hingga dipenghujung usia membuat ia harus merelakan cita-citanya.

Cita-cita masih bisa dicapai lain waktu, tapi berbakti pada ayahnya di detik-detik kepergiannya menjadi momen yang tak akan bisa terulang.

"Aku ingin menjadi anak ayah yang membanggakan"

Kesempatan kedua, ia mengikuti test Secaba TNI AD.

Lagi-lagi ia menelan pil kekecewaan. Di mana ia harus gagal untuk kedua kalinya hanya karena terlambat masuk ruang test. Kecewa? sudah pasti. Akbar gagal hanya karena masalah sepele, telat.

Jelas itu bukan masalah sepele bagi kesatuan. Bagaimana mungkin seorang prajurit tidak bisa disiplin.

Sebetulnya bukan kesalahan Akbar sepenuhnya, ia terlambat karena kakak perempuan satu-satunya saat itu memerlukan bantuannya untuk mengurus persalinannya. Kakak ipar tidak bisa menemani karena masih berada di Singapura. Tak ada pipihan lain.

Akbar jelas memprioritaskan keluarganya terlebih dahulu. Dan pada akhirnya ia harus merasakan pahitnya hidup karena cita-citanya harus terkubur di tahun ini.

Sembari menunggu pendaftaran TNI AD tahun depan, Akbar mengisi hari-harinya dengan mengikuti organisasi kepanduan yang sejak SMA ia geluti.

Tak disangka , bermula dari sana. Ia mengenal sosok wanita yang supel, dan memiliki seni retorika yang tinggi hingga membuatnya terpesona pada pandangan pertama dan merasakan listrik asmara menyengat tubuhnya pada pertemuan-pertemuan berikutnya.

Kini, Akbar hanya ditemani oleh sejumput rindu. Secangkir cawan harapan menemukan kabar dari gadis pujaannya.

Tugas sebagai abdi negara, mengamalkan sapta marganya sebagai prajurit memangkas waktunya mengingat-ingat sosok gadis yang suka menyanyikan lagu waiting here milik Richard Mark.

Ya, kisah asmaranya memang tak semulus jalan tol. Ia harus melewati labirin panjang dan berliku. Namun ia yakin, dermaga cinta akan menghampiri akhir pelabuhannya. Doa, hanya doa yang sampai saat ini tak terputus.

Akbar yakin, doa adalah jalur VVIP menuju stasiun cintanya.

Meski hanya melalui bait doa yang selalu ia panjatkan, keniscayaan itu pasti datang.

Dan Alqur'an adalah obat dari segala penyakit. Penyakit saat ia gundah, penyakit segala kegelisahan hati yang tak mampu ia tepis.

Tok…tok…tok.

Suara pintu di salah satu kamar KRI diketuk dengan keras. Laki-laki bertubuh atletis dan berambut ikal model cepak dengan logat khas Ambon tak sabar menunggu pintu dibuka.

Ia terburu-buru ingin segera menemui si penghuni kamar. Namun terdengar dari dalam ruangan, Akbar sedang melantunkan ayat Alqur’an. Setelah menunggu tujuh menit dan suara alunan ayat Alqur’an terhenti, Yoseph mengetuk pintu sekali lagi dengan pelan.

“Bang...”

Kali ini Yoseph mencoba membuka pintu.

“Ups...maaf bang” Yoseph menggaruk kepalanya tak gatal lalu menarik langkahnya mundur seperti hendak menutup pintu.

“ Gak apa-apa,masuk saja” Akbar menutup mushaf yang baru saja ia baca.

“ Aku sudah selesai bro” ujar Akbar sambil melipat sajadah.

“ Bang, ayo kita keluar. Teman-teman sudah menunggu”.

“ Ya...ya, aku segera ke sana. Kamu duluan, aku segera menyusul”

" Benar lho bang, gak pake lama"

Akbar merapatkan dua jari -telunjuk dan jari tengah-nya di pelipis kanannya.

"Ok bro"

Laki-laki yang baru saja menemui Akbar dan berani menyerobot ruangannya bernama Yoseph.

Yoseph Bensan Aliputty , ia adalah anggota Marinir asal kota Maluku, ia merupakan junior tiga tingkat di bawah Akbar.

Yoseph langsung berlari menuju dek kapal yang sudah dikerumuni anggota marinir yang saat itu sedang bertugas di KRI yang tengah berpatroli laut di perairan Sebatik.

Yoseph melucuti PDL-nya, dan menyisakan kaos lengan pendek berwarna hijau. Dengan muka berseri dan penuh semangat, ia semakin melaju dengan cepat.

“ Komandan datang...” teriak Yoseph lalu terjun dari atas dek.

Byuur,

Yoseph menceburkan diri di perairan Sebatik.

Diawali Yoseph kemudian disusul rekan – rekan yang lain. Ya, terjun dari atas kapal merupakan salah satu tradisi kenaikan pangkat oleh prajurit Marinir yang dilakukan saat mereka dalam tugas di tengah-tengah laut.

Selebrasi ini dilakukan sebagai bentuk hiburan dan perayaan agar mereka tak merasa kesepian jauh dari orang-orang yang mereka cintai, yaitu keluarga.

Dan disaat bertugas seperti sekarang ini, penghuni kapal adalah keluarga yang paling dekat versi TNI. Keintiman mereka bak ibu jari dengan telunjuk.

Hari ini ada beberapa bintara yang naik pangkat, Yoseph salah satunya. Dengan meneriakkan yel-yel penuh semangat, mereka bersuka cita, penuh kekeluargaan, saling menguatkan satu sama lain.

Tak tersirat kesedihan meski harus jauh dari orang-orang yang mereka sayangi. Kali ini, selain bahagia karena kenaikan pangkat. Hari ini merupakan hari terakhir mereka bertugas menjaga perbatasan Indonesia di Tarakan, Kalimantan Timur .

"Ayo bang, kau juga turun"

"Aku di sini saja, kamu nikmati saja pekatnya air garam itu biar cewek-cewek pada nempel " Akbar teriak dari atas kapal.

"Wah, gak asyik kau bang. Gak setia kawin eh...setia kawan kau"

Yoseph lalu memberikan kode pada beberapa rekan prajurit.

Tanpa ba bi bu, tiga orang yang berdekatan dengan Akbar akhirnya berhasil menggiring Akbar ke tepi dek. Dengan sekali senggol saja, badan Akbar langsung terpelanting ke air.

Dan byur, akhirnya Akbarpun mandi air asin.

Melihat, komandan mereka terjun bebas. Membuat suasana makin seru.

Saat wajah-wajah bahagia terpancar bagi sebagian prajurit, nyatanya itu tidak tersirat di wajah seorang Peltu Syaiful Akbar.

Setelah selesai ritual mandi air laut hampir 4 jam, Akbar segera membersihkan badannya dan mengambil air wudhu melaksanakan shalat ashar.

Tak lupa, doa-doa ia panjatkan setelah dzikir petang.

"Rindu, pada siapa harus ku sematkan kata itu" teriak Akbar dalam kalbu.

Saat prajurit yang lain tengah berbahagia menjelang kepulangan mereka. Akbar masih tak menunjukkan rona itu.

Bukan, bukan karena ia tak bahagia menemui bundanya yang sudah delapan bulan tak bersua. Meski lewat sambungan telpon saja, Akbar sudah cukup bahagia mendengar bundanya di Semarang yang tinggal sendirian di sana.

Mengharap semua keberkahan meliputi hidupnya, dan tentu doa untuk bunda dan wanita yang hingga saat ini belum ia ketahui keberadaannya.

Setelah kapal bersandar, pasukan segera menuju markas TNI AL.

Sebelum tugas berakhir, Akbar dan Yoseph masih memiliki tugas menjaga mercusuar.

***

Terpopuler

Comments

Rz Cha

Rz Cha

keren , semoga aku juga bisa menulis dengan baik dan menghasilkan karya yang baik dan bisa di mengerti para pembaca

2022-03-26

0

Sonic Net

Sonic Net

awal yang apik
Akbar, makna yang cukup besar untuk sebuah nama

2022-03-12

0

Nova Nurul Chotimah

Nova Nurul Chotimah

siip thor,,,

2021-08-10

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Kegagalan adalah kesuksesan yang tergadai
3 Hantu laut vs Sundel bolong
4 Melamar gadis pujaan
5 Telpon pertama dari mas Marinir
6 Pertemuan yang tertunda
7 Cuti Panjang
8 Tugas di kota Gudeg
9 Waktu Berkunjung ke Pacar
10 Surat dari Beena
11 Rindu Ajudan Pribadi
12 Bros cantik milik siapa?
13 Jogja Istimewa
14 Dimarahin ayah dan abah
15 Menantu idaman
16 Sarapan bersama
17 Biarkan takdir menuntunku!
18 Ke Jakarta naik kereta? why not!
19 Tragedi di bukit Nglanggerang
20 Jogja itu... Romantis
21 Pertemuan Beena dan Mary
22 Si Penyelamat Mega Proyek
23 Kabar emergency
24 Tsunami Aceh, duka seluruh dunia
25 Mencari si pemilik suara merdu
26 Selamatkan komandan kami, dok...
27 When Gadis Janda Meet Pangeran Baret Ungu
28 Bismillah, Berkhitbah di masjid Rahmatullah
29 Ya Tuhan...inikah gadis sundel bolong?
30 Akhirnya,I'm engagaged
31 Nizar patah hati
32 Who are you, princess?
33 Malam Perpisahan
34 Welcome back my team
35 Pemilik bros inisal M sesungguhnya
36 Tentara Jang Dong Gun itu calon suamiku
37 Akbar, I love you...
38 Kemarahan Mary vs Kebijaksanaan Jendral Bram
39 Fithing baju pengantin
40 Jakarta, we are coming
41 LDR? sudah biasa...
42 Rumah Impian
43 Serangan Mary
44 Ujian Pra Nikah
45 Berduan di apartemen
46 Klimaks kemarahan Mary
47 You are the only one
48 Cooling Down
49 Kekecewaan Akbar
50 Reward ke Lebanon
51 Lebanon, I'm coming...
52 Akal-akalan Mary
53 Kata-kata Pujangga
54 Menjadi Tawanan
55 Kejadian diluar dugaan
56 Titik terang dan titik serang
57 We are winner, misi berhasil!
58 Berkunjung ke Bcharii
59 Welcome back to my country
60 Farewell party
61 Menghadapi Lawang Sewu
62 Akhirnya...SAH!
63 Gagal MP
64 Malam Jihad
65 Cocok Susunya
66 Ektra part
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Prolog
2
Kegagalan adalah kesuksesan yang tergadai
3
Hantu laut vs Sundel bolong
4
Melamar gadis pujaan
5
Telpon pertama dari mas Marinir
6
Pertemuan yang tertunda
7
Cuti Panjang
8
Tugas di kota Gudeg
9
Waktu Berkunjung ke Pacar
10
Surat dari Beena
11
Rindu Ajudan Pribadi
12
Bros cantik milik siapa?
13
Jogja Istimewa
14
Dimarahin ayah dan abah
15
Menantu idaman
16
Sarapan bersama
17
Biarkan takdir menuntunku!
18
Ke Jakarta naik kereta? why not!
19
Tragedi di bukit Nglanggerang
20
Jogja itu... Romantis
21
Pertemuan Beena dan Mary
22
Si Penyelamat Mega Proyek
23
Kabar emergency
24
Tsunami Aceh, duka seluruh dunia
25
Mencari si pemilik suara merdu
26
Selamatkan komandan kami, dok...
27
When Gadis Janda Meet Pangeran Baret Ungu
28
Bismillah, Berkhitbah di masjid Rahmatullah
29
Ya Tuhan...inikah gadis sundel bolong?
30
Akhirnya,I'm engagaged
31
Nizar patah hati
32
Who are you, princess?
33
Malam Perpisahan
34
Welcome back my team
35
Pemilik bros inisal M sesungguhnya
36
Tentara Jang Dong Gun itu calon suamiku
37
Akbar, I love you...
38
Kemarahan Mary vs Kebijaksanaan Jendral Bram
39
Fithing baju pengantin
40
Jakarta, we are coming
41
LDR? sudah biasa...
42
Rumah Impian
43
Serangan Mary
44
Ujian Pra Nikah
45
Berduan di apartemen
46
Klimaks kemarahan Mary
47
You are the only one
48
Cooling Down
49
Kekecewaan Akbar
50
Reward ke Lebanon
51
Lebanon, I'm coming...
52
Akal-akalan Mary
53
Kata-kata Pujangga
54
Menjadi Tawanan
55
Kejadian diluar dugaan
56
Titik terang dan titik serang
57
We are winner, misi berhasil!
58
Berkunjung ke Bcharii
59
Welcome back to my country
60
Farewell party
61
Menghadapi Lawang Sewu
62
Akhirnya...SAH!
63
Gagal MP
64
Malam Jihad
65
Cocok Susunya
66
Ektra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!