" kalau kamu butuh bantuan, panggil aku"
- Dreanda
______________________________________________
Sore harinya, Sandra pulang ke rumah dengan perasaan yang tak menentu. Semenjak barada di toko buku hingga sampai di rumah dia terus memikirkan kejadian tadi siang. Saking terkejutnya, dia belum sempat mengucapkan terima kasih kepada sosok yang bernama Dre itu.
Gadis itu terlihat bimbang dan merasa kacau, dia sedang berperang dengan pikirannya sendiri. Apakah dia harus berterima kasih kepada 'sosok yang telah menolongnya'? Atau membiarkan kebaikan itu begitu saja. Lagian walaupun dia bukan dari kalangan manusia, setidaknya dia telah berbaik hati ingin menolong Sandra.
Sandra berjalan ke belakang rumahnya, sampai di sana terlihat beberapa pohon nangka yang berjejer rapi di kebun milik ayah. Kebun itu tidak langsung terhubung dengan halaman rumah. Namun diberi pagar beton guna memisahkan area kebun dengan halaman.
Di sebelah timur kebun, terdapat sebatang pohon nangka yang tumbuh besar dari yang lainnya. Buah-buah pohon itu terlihat begitu besar, namun sayangnya buah tersebut belum bisa dipanen. Sandra masih terus melihat-lihat ke atas sana. Tanpa sengaja dia melihat wujud anak kecil bergelantungan dari dahan ke dahan dengan begitu cepat.
Tidak hanya itu yang dilihat Sandra, ada beberapa makhluk lain dengan wujud yang berubah-ubah. Ada yang seperti sedang jongkok dengan satu kaki, ada pula berbadan busuk penuh belatung. Namun itu bukan lagi hal yang aneh bagi Sandra. Karena dia sudah sering melihat hal mengerikan bahkan lebih dari itu.
Awalnya tujuannya ke belakang rumah hanya untuk bertemu dengan malaikat penolongnya tadi, namun yang diharapkan tidak terlihat, dia tidak ada di sana. Akhirnya Sandra memilih masuk Karena hari mulai gelap. Sesuai dengan nasehat ayahnya, jika sudah sore lebih baik berada di dalam rumah.
*****
Saandraaa
Suara bisikan itu mulai terdengar lagi. Begitu halus namun jelas. Awalnya Sandra tidak mendengar suara itu karena terlalu sibuk dengan tugas kuliahnya. Namun bisikan itu terus saja memanggil dia.
Saandraa
"Dree"
Ujar Sandra pelan ketika dia akhirnya tersadar dengan bisikan itu. Diletakkan tugas kuliah yang belum selesai itu di atas meja kemudian bangkit menuju ke jendela kamar dimana suara bisikan itu berasal.
Begitu tirai disingkap, nampaklah wajah pucat seorang pemuda yang menolongnya tadi siang. Wajah itu sangat tampan, terlihat sorotan mata yang datar namun bisa menenggelamkan siapa saja yang melihatnya. Sandra terus saja menatap wajah itu, andai saja sosok itu manusia pasti semua orang setuju jika dia termasuk pemuda yang sangat rupawan.
Cantikk
Ujar pemuda itu sambil tersenyum, manis. Kenapa dia begitu sempurna? apakah dulunya dia adalah keluarga bangsawan yang sangat tampan. Sandra terus saja memikirkan hal itu.
Gadis itu kemudian membuka jendela kamarnya. Begitu jendela terbuka, Angin sejuk yang membawa keharuman bunga melati menyebar masuk ke dalam kamarnya. Begitu sejuk dan terasa nyaman. Sandra bisa saja tertidur pulas jika terus saja merasakan suasana yang seperti ini.
Sandraa
Ayo kita main
Sebentar saja
Ujar pemuda itu sambil mengulurkan tangannya, Sandra terlihat bingung dengan maksud si pemuda yang mengajaknya main, main apa? Bukannya ini sudah malam. Apa mungkin dia harus bermain dengan sesuatu yang tak terlihat?
"kemana"
Tanya Sandra, sebenarnya dia tidak bermaksud untuk mengatakan hal itu. Tapi entah mengapa hatinya menginginkan hal lain.
Tidak jauh
Sebentar saja..
Ujar pemuda itu, kemudian dia mengeluarkan sulur emas dari tangannya. Langsung saja sulur itu membelit tubuh Sandra. Begitu Sandra berkedip, dia sudah berada di tempat yang berbeda. Jelas ini bukan kamarnya ataupun rumahnya.
"Dree, kita di mana"
Tanya gadis itu tanpa mengalihkan pandangan dari sekelilingnya.
Kamu suka, lihatlah
Begitu indah dan bercahaya bukan?
Mendengar perkataan itu, langsung saja Sandra mendongak kepalanya ke atas. Terlihat banyak sekali kunang-kunang yang beterbangan. Mereka semua terlihat seperti bintang di langit malam, indah dan bercahaya.
Sandraa
Nama aku Dreanda
Aku suka kamu
'' kenapa kamu terus mengatakan kamu menyukaiku? "
Tanya Sandra dihiasi rasa penasaran. Dreanda terdiam, kemudian dia mulai melayang pergi dan kembali dengan membawa setangkai bunga melati yang didapatnya entah dari mana.
Aku juga tidak mengerti
Hanya saja aku merasa nyaman bersama Sandra
Seperti ada sesuatu yang mengikat
Mengikat? Mengikat yang seperti apa? Apa kita pernah bertemu di kehidupan sebelumnya? Atau jangan-jangan kamu itu adalah perwujudan dari jodohku yang sudah meninggal?
-
-
-
-
-
Ayo saling dukung
Agar author semangat lagi up nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Windye Indie Prakoso
Like
2021-01-04
0
ARSY ALFAZZA
like 👍
2021-01-01
0
Riz Ky
semangat Thor semakin penasaran sama cerita nya🥰✨✨
2021-01-01
1