Dreanda Bab 3

" kamu datang saat aku sudah benar-benar menyerah. Terima kasih"

- Sandra

______________________________________________

Siang harinya, Sandra dengan motor maticnya meluncur mulus mengantarkan pesanan kue ke beberapa toko. Salah satu toko itu bernama Millions Cake yang letaknya tidak jauh dari kampus Sandra.

Sampainya di sana, terlihat banyak pelanggan yang sedang mengantri untuk mengambil pesanan kue mereka. Memang benar jika Millions Cake adalah toko kue paling diminati. Sesuai dengan namanya, di sana kita akan disajikan berbagai variasi kue yang berbeda-beda.

"ehh San, kuenya?"

Seru seseorang gadis memanggil Sandra, dia adalah teman Sandra di kampus yang bekerja di toko kue itu.

"nihh, seperti biasa"

Jawabnya sambil memperlihatkan beberapa dus kue yang ada di tangannya.

"ohh okee"

Ujar gadis itu yang bernama Mira. Terlihat dia sangat sibuk harus bolak-balik mengambil pesanan kue para pelanggan.

*****

Setelah mengantarkan pesanan dan menyepakati beberapa hal penting dengan pemilik toko, akhirnya Sandra kembali pulang. Sebelum pulang, dia bermaksud singgah sebentar ke toko buku langganannya untuk membeli beberapa novel keluaran terbaru.

Toko buku itu terlihat sepi pengunjung, biasanya di hari libur seperti ini banyak sekali orang yang datang ke toko. Namun sepertinya tidak untuk hari ini, hanya ada sekitar dua orang yang berada di dalam sana.

Sandra memarkirkan motornya di seberang jalan, karena parkiran di sebelah toko terlihat sedang diperbaiki. Dia mengambil kertas catatan di dalam tas yang berisi daftar buku-buku novel yang akan di belinya sesaat lagi.

Senyum cerah tersungging dari wajahnya yang manis itu.

Tanpa sadar, sesuatu yang sangat berbahaya sedang mengintainya. Tidak jauh dari tempat Sandra berdiri, sesosok makhluk halus penunggu pohon datang menghampiri Sandra dari arah belakang. Bayangan besar itu memeluk Sandra sehingga membuat dia merasa sesak dan panas. Matanya menjadi gelap seakan ada yang menutupinya.

Makhluk itu berusaha menuntun Sandra menuju jalan raya yang penuh dengan kendaraan. Suara tawa dan cekikikan terdengar di telinga tapi Sandra tidak bisa berbuat apa-apa. Sandra seakan kehilangan kesadarannya dan terus melangkah menuju jalanan.

Sebuah mobil minibus dari arah kiri melaju dengan cepat, Sandra terus saja melangkah karena pengaruh dari setan itu. Di alam bawah sadarnya, Sandra merasa mungkin ini akhir dari hidupnya. Namun ternyata tuhan masih menyelamatkannya saat ini.

Sesuatu yang kuat menabrak Sandra dari arah depan sehingga kesandarannya berangsur-angsur kembali. Makhluk jahat itu menjerit kesakitan ketika sebuah sulur api menjerat tubuhnya dengan kuat. Terdengar teriakan besar dengan mulut menganga lebar yang mengerikan. Kumpulan asap hitam pekat keluar dari tubuh setan itu dan kemudian dia langsung menghilang.

Sulur api itu juga menghilang meninggalkan bau gosong yang menyengat. Sandra masih terpaku di tempatnya karena kepala terasa berdenyut nyeri. Tiba-tiba saja udara di sekitarnya terasa sejuk, tercium aroma wangi melati yang menyeruak entah dari mana. Wangi itu begitu menenangkan sehingga mampu menghilangkan rasa sakit di kepalanya.

Sebuah sentuhan dingin membelai wajahnya dengan lembut, terasa indah. Sandra menikmati sentuhan itu dalam diam. Hatinya sedikit bergetar ketika merasakan aura dingin nan sejuk.

Dilihatnya sosok pemuda berada di sampingnya dengan tatapan yang begitu dalam. Sangat dalam dan sendu, seakan pemuda itu ingin menenggelamkan Sandra dalam mata coklat yang begitu indah.

Hampir saja...

Dia pembawa sial di tempat ini...

Hati-hati....

Sandra...

Ujar pemuda itu sambil membelai rambut Sandra, kemudian perlahan-lahan melayang dan langsung menghilang. Sandra hanya merasakan sapuan angin yang menyentuh rambutnya. Jelas saja hanya dia yang bisa melihat pemuda itu.

"Dree"

Desah Sandra sambil memegang wajahnya.

-

-

-

-

-

Terus dukung author ya

Agar lebih semangat lagi dalam menulisnya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***