Bab 3

Jam 20.00 acara Ulang Tahun pernikahan Anton Wijaya dan Shinta yang ke 30 tahun tengah berlangsung, keluarga besar Anton Wijaya dan Jaka tengah berkumpul di ruang keluarga. Disana ada Anton dan Shinta, Jaka dan Anita (Orang tua Nindya), Rama dan Nindya, Lalu ada Nanda dan Riri.

Flashback On:

Dua jam yang lalu Riri hendak pulang bersama Pak Yanto, tiba tiba Nanda melihat sosok yang Ia kenal dari kejauhan lalu memanggilnya.

"Ri!! Riri!!! Arindiii!!!" Teriak Nanda

Riri pun menoleh kebelakang mencari sumber suara.

Riri: "I-Iyaa?"

Nanda: "Kok kamu ada disini?"

Riri: "Aku ngantar kue untuk buk Shinta, Trus kamu kenapa ada disini?" Riri kembali bertanya kepada Nanda karena merasa heran

Nanda: "Oh itu, aku memang tinggal disini"

Riri: "Kalo gitu aku pulang dulu ya, pak Yanto sudah nungguin" jawab Riri sambil membalikkan badan

Nanda: "Tu-Tunggu Ri" Nanda menarik tangan Riri "Kamu bisa temani aku untuk acara ulang tahun pernikahan tante Shinta?"

Riri: "Tapi aku harus pulang sekarang, pasti ibuku sudah menunggu dirumah"

Nanda: "Aku akan mengantar kan mu pulang nanti".

Riri:"Baiklah, Aku akan mengabari ibuku terlebih dahulu".

Setelah menghubungi Ibunya dan mendapat izin tetapi Riri harus pulang sebelum jam 10 malam. Riri langsung mengikuti Nanda untuk masuk kerumah mewah tempat diadakannya pesta.

Sesampainya di rumah milik keluarga Anton Wijaya, Nanda pun mempersilahkan Riri duduk di ruang tamu di lantai 1 lalu ia langsung menuju kamar milik Rama yang terletak di lantai 2 dan menceritakan tentang pertemuannya dengan Riri.

"Eh Bro, Lo ingat kan cewe yang gak sengaja ketabrak tadi siang?".

"Ingat, kenapa emangnya?" jawab Rama cuek

"Ternyata dia pemilik catering di acara pertunangan lo tadi pagi sekaligus orang yang bikin cake buat acara Anniversary Bokap Nyokap Lo".

"Oh ya? Trus". Jawab Rama sambil memainkan ponsel nya.

"Ya gua ajak dia buat nemenin gua buat acara nanti, biar gua gak keliatan jomblo lagi Hahaha". ucap Nanda terkekeh.

"Hah?! Lo gila ya! Ntar dia tau kalo kita yang gak sengaja nabrak dia gimana? trus dia laporin kita berdua ke polisi gimana, trus--"

"Sttttt" ucapan Nanda memotong ucapan Rama "Udah... Lo tenang aja, dia juga udah tau kok. Lagian dia itu cewe baik baik, jadi gak bakal laporin kita ke polisi cuma gara gara hal sepele kek gitu" Jelas Nanda panjang lebar.

***

Dilantai 1 Riri dan Shinta terlihat sedang berbincang bincang, terlihat Riri menceritakan semua tentang bagaimana Ia bisa kenalan dengan Nanda.

"Ohh, Jadi nak Riri baru kenal sama Nanda".

"I-Iya Bu".

"Kamu gak usah manggil Saya Bu, panggil aja Tante biar lebih akrab".

"Eh, Iya Tante".

Flashback Off

Pada saat acara tengah berlangsung tiba tiba Riri merasa pusing, Ia pun langsung jatuh pingsan ke lantai tepat disamping Nanda. Sontak Nanda terkejut melihat Riri telah terbaring lemah di lantai. Tak hanya Nanda, Shinta dan Anton serta Jaka dan Anita pun mendekati Riri. Rama dan Nindya hanya melihat kejadian itu dari kejauhan.

"Ih dasar Lebay, Palingan pingsan nya juga pura pura biar diperhatiin sama Nanda. Iya kan Sayang?" Ucap Nindya ketus

"I-Iya sayang". Jawab Rama tersenyum ragu ke arah Nindya, Rama sedikit takut jika terjadi apa apa terhadap Riri sebab setiap kali bertemu dengan Riri ada saja kesialan yang menimpa gadis itu.

"Kok kamu gugup gitus sih jawab pertanyaan aku? Kamu ada hubungan sesuatu ya sama cewe kampungan itu".

"Nggak Sayang... Pacar aku kan kamu, gak mungkin lah aku khawatir sama cewe lebay kayak gitu". Jawab Rama sambil mencubit hidung mancung Nindya

Nindya yang merasa bahagia mendengar jawaban dari Rama pun tersenyum puas. Seperti merencanakan sesuatu dibalik senyumannya itu.

***

Di sisi lain, Nanda yang terlihat panik tanpa berfikir panjang Ia pun langsung mengangkat Riri menuju kamar pembantu karena kamar Bi Surti (ART) terletak di lantai 1 dan paling dekat dengan tempat dimana Riri pingsan.

"Bi, Bisa tolong ambilkan minyak kayu putih". Ucap Nanda pada Bi Surti

"Eh iya Den, sebentar Bibi ambilkan"

Bi Surti pun datang membawa minyak kayu putih dan langsung memberikan kepada Nanda. Dengan telaten Nanda mengoleskan sedikit demi sedikit minyak kayu putih di sekitar hidung Riri guna untuk menyadarkan Riri, sementara yang lain sudah keluar dari kamar Bi Surti sembari menunggu Riri Siuman.

Setelah menunggu kurang lebih 30 menit, akhirnya Riri pun sadar pertanda Ia mulai mengerjap kan matanya dan memegang kepala nya yang masih pusing. Tampak Nanda dan Bi Surti berdiri di samping tempat tidur Riri. Menyadari pergerakan Riri, secara spontan Nanda pun langsung menggenggam tangan Riri karena khawatir terhadap kondisi Riri.

"Ri, Kamu udah sadar? Kamu gapapa kan".

"U-udah Nda, Aku gapapa kok. Aku cuma kecapean aja". Ucap Riri sembari membenarkan posisi duduk nya yang dibantu oleh Nanda.

Mendengar suara Riri dari kamar Bi Surti, Shinta beserta yang lain pun ikut masuk.

"Nak, Kamu gapapa kan?" Tanya Shinta

"Aku gapapa kok tante. Tante, Om, Nanda, dan juga Bibi gak usah khawatir".

"Ya wajar lah dia ngomong nya begitu, kan pingsannya juga pura pura, biar bisa dapat perhatian nya Nanda sama tante Shinta". Ucap Nindya dibalik kerumunan.

"Sayang! Kamu apa apaan sih?". Tanya Rama

"Nah tuh kan, Nanda udah mulai masuk perangkap nya Cewe kampungan ini". Nindya

"Kamu jangan sembarangan Nindya, jaga ucapan kamu!!". Ucap Shinta yang mulai emosi.

"Ups, Gak sengaja, Maaf ya" Nindya

"Kamu benar benar keterlaluan Nindya!" Ucap Jaka melayangkan tamparan di pipi Nindya, dengan cepat Rama menghalangi tangan Jaka yang akan mendarat di pipi calon istrinya itu. "Papa gak nyangka sifat kamu seperti ini, kamu papa kuliahkan jauh jauh di luar negeri, tapi kata kata yang seperti ini yang kamu dapat?!" Sambung Jaka

"Udah Pa, cukup!! Nindya ini anak kamu!" Ucap Anita sambil yang menangis dan memohon untuk menghentikan amarah suaminya itu.

"Diam semuanya! Diaaaaaaam!!!" Teriak Anton. Suasana seketika menjadi sunyi setelak mendengar teriakan Anton. Anton memang sosok yang jarang sekali marah, tetapi untuk yang satu ini Ia tidak bisa tinggal diam.

"Mulai detik ini, Saya Anton Wijaya membatalkan pertunangan antara anak saya Rama Akbar Wijaya dan Nindya Alexandra".

Semua orang yang ada di ruangan itu pun terdiam mendengar ucapan yang mengejutkan dari seorang Anton Wijaya.

 

Hai Hai Hai para Readers!!! Novel Ternyata Cinta ini adalah karya pertama Author. Jadi, kalau ada kesalahan dalam penulisan atau yang lain lainnya mohon di maklumi ya Readers!! Kalau ada masukan atau saran langsung aja tulis di kolom komentar. Happy Reading😘

Terpopuler

Comments

Lia halim

Lia halim

why..kok pertunangan dibatalkan

2020-11-03

0

Umi suyanto

Umi suyanto

mulutmu harimaumu....

2020-11-01

0

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

lanjut

2020-10-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!