Keesokan paginya,
Ria terbangun karena suara ketukan dari luar kamar, dengan malas ia pun beranjak ingin membukakan pintu.
“Sayang, ayo bangun! sudah pagi, apa Kamu tidak sekolah?.”
Terdengar suara Bunda nya dari arah luar, Ria menyahut sekuat mungkin.
“Iya, sekolah Bun! Ria mandi dulu.” kata Ria, menatap Bunda nya yang sedang menatap nya dengan tersenyum.
“Bunda tunggu dibawah ya sayang, Kamu cepetan siap siapnya”. Ria membalasnya dengan anggukan kepala sembari tersenyum. Bunda langsung melenggang turun kebawah.
Seusai setelah mandi, ia memakai seragam sekolah dihari Senin. ia berjalan menuruni tangga dengan tasnya yang berada dipunggun nya.
“Good morning Bunda, Ayah” ujar Ria, ia mengecup pipi kedua orang yang paling berharga dalam hidup nya.
“Good morning to my princess Ayah, sini duduk sayang” kata Ayah, sambil tersenyum kearah putri semata wayang nya.
“Good morning to sayang, ayo kita sarapan dulu! nanti kalian bisa telat loh” ujar Bunda, kemudian ia mengambilkan sarapan untuk Ayah setelah itu baru Ria.
“Ria nanti setelah pulang sekolah, Kamu pulang langsung ya sayang! jangan kelayapan seperti biasa” ujar Bunda, disela sela sarapan mereka.
“Memangnya ada apa Bun?.”
“Ada yang ingin Bunda dan Ayah sampaikan sama Kamu! pokoknya nurut ya”.
Ria hanya mengangguk, walaupun hatinya bertanya tanya Hal apa yang ingin Bunda dan Ayahnya bicarakan? namun, Ria tidak ingin ambil pusing, ia hanya bisa menuruti perkataan Bunda nya.
Setelah selesai sarapan, Ayah dan Ria berangkat ketujuan masing masing. Menggunakan kendaraan masing masing, Ria menaiki motor. Sedangkan Ayah, menaiki mobil Sedan berwarna hitam.
Setibanya disekolah, Ria berjalan dilobby menuju kelasnya. Tiba tiba ada suara yang begitu familiar memanggil namanya.
“Riaaa”.
Ria menoleh kebelakang, ternyata sipemanggil adalah Rico. Miko sedikit berlari menghampiri Ria.
“Kenapa Mik? Kamu baru datang juga?”.
Mereka berjalan seiringan menuju kelas sambil bercerita. Mereka memang satu kelas, makanya itu Miko selalu saja mencari cara agar bisa dekat dengan Ria. Gadis sang pujaan hatinya.
“Iya Ri, gimana sama badan Kamu? apa masih sakit?”.
“Ah.. udah enggak kok! sekarang badan aku lebih ringan dari biasanya”.
“Yaudah lain kali kita joging lagi gimana?”.
“Boleh juga tuh, tapi ajak yang lain juga. Lebih ramai kan lebih seru”.
Pupus sudah harapan Miko, ia berniat ingin menghabiskan waktu hanya berdua dengan pujaan hatinya. Eh malah disuruh ngajakin temen yang lain. Dengan berat hati, Miko pun mengangguk lesu.
“Eh kita kan udah mau lulus nih? Kamu rencana mau kuliah dimana?”. tanya Ria, menoleh sebentar kearah Miko. Lalu, kembali menatap kedepan.
“Belum tau Ri, memangnya Kamu dimana?”.
“Belum tau juga hihi, intinya aku harus masuk di Universitas terbaik dan menggapai semua mimpi mimpi aku”.
Sesampainya mereka dikelas, ternyata para cecunguk sudah hadir dan menatap mereka dengan intens.
“Wah wah pasangan baru nih, baru jadian ya?”. kata Emoy, diiringi kekehan kecil.
“Pasangan baru palamu itu! kita tadi nggak sengaja ketemu didepan Moy”. sahut Ria, dengan nada gemas kepada sahabatnya yang satu ini.
Sedangkan Miko hanya senyum senyum senang, berharap yang dikatakan Emoy menjadi kenyataan.
Ria duduk disamping Emoy, sedangkan Miko duduk disamping sahabatnya Danu. Tak lama, bel masuk pun berbunyi dan guru memulai pelajaran nya.
*****
Seminggu sudah Handan kembali ketanah kelahirannya, setelah menempuh pendidikan dikairo dan menjadi seorang Ustadz, ia memutuskan untuk kembali ketanah airnya. pada hari Minggu lalu, ia berinisiatif untuk melakukan joging pagi. Karena setelah dinegeri orang, ia tidak dapat melakukan hal semacam itu. Dikarenakan selalu sibuk dalam pendidikan nya sekaligus mimpinya.
Ia sudah berusia 25 tahun. Namun, ia masih saja belum memperkenalkan seorang wanita kepada orangtua nya untuk dijadikan menantu. padahal Umi nya selalu saja mengingatkannya akan hal itu, karena diusinya yang sudah 25 tahun. Itu sudah memasuki tahap yang matang dalam membina rumah tangga. Setiap Umi bertanya.
“Kenapa Kamu belum memperkenalkan kepada Umi calon istrimu sayang?”.
“Karena Adnan belum mempunyai calon istri Umi”.
“Memangnya tidak ada wanita dikairo sana yang Kamu ajak ta'aruf nak?”.
“Tidak sempat Mi, Adnan hanya sibuk dengan pendidikan Adnan. Setelah selesai Adnan pulang deh kesini”.
“Huftt....” Umi menghembuskan nafas panjang. “Kamu itu sudah dewasa nak, sudah sepantasnya Kamu menikah”.
“Iya Umi, kalau jodohnya udah datang. Adnan pasti tidak akan menolaknya”.
Hal ini lah yang selalu menjadi perdebatan antara Ibu dan Putra itu. Ibunya menginginkan Adnan menikah, sedangkan Adnan belum mempunyai calon istri. Sebenarnya Adnan di Kairo banyak yang mencuri curi pandang terhadapnya. Namun, hatinya belum memikirkan hal itu. Hingga setelah lulus, ia memutuskan pulang ketanah airnya.
Saat itu dihari Minggu pagi, ia melakukan joging sendiri. Namun, pada saat ia lengah, tiba tiba ada tubuh mungil yang menabrak tubuhnya. Tubuh mungil itu hampir saja tersungkur ketanah, dengan sigap Handan langsung menariknya kedalam pelukannya. Untuk sesaat mereka saling memandang, tiba tiba saja hati Adnan mendadak berdegup dua kali lebih cepat. Ia pun sadar akan perbuatannya, sesegera mungkin ia memposisikan tubuh mungil itu dengan benar. Kemudian ia beristighfar.
“Astagfirullah”.
“Eh maaf Kak, aku nggak sengaja”. kata wanita yang bertubuh mungil itu. ia mendongak keatas menatap wajah Adnan yang tingginya 170cm.
“Tidak apa apa! Lain kali hati hati”. kata Adnan, kemudian ia melanjutkan larinya.
“Ada apa dengan aku ini? Kenapa jantungku mendadak seperti lari maraton?”. gumam Adnan, ia memilih untuk segera pulang.
~Happy Reading~
«Insya Allah Up Setiap Hari»
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Try Wasono
kk author nama tokohnya Handan apa Adnan???
2022-10-21
0
cantiq
lanjut thor...jangan sampai dramatis ya thor ceritanya,...romantis dan manis
2020-11-02
1