Sepulangnya dari Mall, Lisa dan Bara turun dari mobil, mereka masuk ke dalam rumah kemudian menyimpan barang belanjaannya di atas meja di ruang TV.
Lalu mereka langsung naik ke atas memasuki kamar mereka masing-masing. Kemudian Bara masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan berwudhu, karena ia belum melaksanakan solat ashar. Seusai solat, Bara turun meniti anak tangga dan berjalan menuju dapur.
Dia membuka tudung saji yang yang ada di meja makan, dilihatnya tumis cumi kesukaannya, Bara pun menyendokkan nasi dan cumi ke atas piring kemudian duduk dan langsung melahapnya.
Wina dan Hito baru saja memasuki rumah dan melihat Bara yang sedang asyik menyantap makanan di meja makan.
“Bar, sudah pulang ya?” tanya Wina yang sedang merebahkan tubuhnya di atas Sofa di ruang Tv. Sementara Hito ia pergi ke kamarnya untuk beristirahat.
Bara pun menengok ke belakang, “Eh iya Ma, baru aja Bara pulang,” jawab Bara sambil menyeruput air dan menyudahi makannya karena sudah habis.
Kemudian Bara menghampiri Wina dan ikut duduk di sampingnya.
“Gimana udah beli kemeja nya?”
“Iya Ma udah, itu belanjaannya,” tunjuk Bara pada paper bag yang ada di atas meja di hadapannya.
Kemudian Wina mengambil paper bag itu, dan mengeluarkan isi nya, yaitu kemeja maroon milik Bara.
“Bagus juga kemejanya, siapa yang milih? Kamu atau Lisa?”
“Temennya Lisa yang milih.” Bara mengambil remote dan mulai menyalakan TV.
“Oh temen yang sering adikmu itu ceritain ya? Bagus juga seleranya.” Sambil membeberkan kemeja Bara.
Bara yang mendengar perkataan mamanya, hanya fokus memindahkan channel TV untuk mencari tontonan yang menurutnya menarik.
“Mama penasaran sama teman adikmu itu, apa dia sebaik yang dibicarakan Lisa. Soalnya akhir-akhir ini adikmu terlihat periang banget apalagi kalo lagi nyeritain temennya itu. Siapa Bar namanya Mama lupa?” tanya Wina, sambil mengingat-ingat nama yang sering di sebutkan oleh Lisa.
“Gak tahu mah.” Bara menyenderkan kepalannya di bahu sofa.
“Kapan–kapan Mamah akan nyuruh Lisa buat ajak temennya itu kesini. Mama penasaran sama dia. ”
***
“Alhamdulillah sudah sampai,” ucap Fira yang baru saja turun dari motornya Adit.
“Makasih ya Kak Adit, udah ngasih tumpangan.”
“Iya Fir, sama-sama. Oh ya Fir, kamu kenal sama Pak Bara?” tanya Adit yang penasaran kenapa tadi Fira dan Bara bisa bersamaan.
“Oh dia itu kakaknya Lisa, sahabat aku. Memangnya kenapa? Kamu kenal dia juga?”
“Em... iya, dia rekan bisnis ayahku.”
“Oh....” Fira membulatkan bibir nya yang tipis itu.
Kemudian Fira menyudahi pembicaraannya dan berpamitan, lalu meninggalkan Adit, begitu juga Adit dia melanjukan kembali motornya menjauhi halaman rumah Fira.
Fira masuk kedalam rumah dan dilihatnya Tante Moly yang sedang sibuk memasak di dapur.
Fira pun menghampiri, dan menyalami Tantenya itu. Kemudian ia izin untuk pergi ke kamarnya dan meninggalkan tantenya sendirian di dapur.
Tante Moly adalah Adiknya Tuan Alex mereka hanya terpaut usia 4 tahun. Moly adalah janda yang tak mempunyai anak. Dan suaminya sudah meninggal 3 tahun yang lalu. Rumah antara Alex dan Moly tidak jauh, masih satu komplek, makanya tak heran jika Moly sering main ke rumah dan kalau main ke rumah pasti ia akan masak untuk ponakan dan Kakaknya itu. Begitupun dengan Fira, ia sering main juga ke rumah Tante Moly, bahkan ia sering menginap di sana. Dan Moly juga sudah menganggap Fira dan Bima seperti anaknya sendiri. Maka tak heran jika perlakuan Tante Moly sangat manis sekali kepada anak-anaknya Alex.
***
Seusai solat isya, Fira segera turun meniti tangga, dan berjalan menghampiri Ayah dan Tantenya yang berada di meja makan. Dan ikut bergabung untuk makan malam bersama.
Mereka makan dengan sedikit obrolan.
“Oh ya tante apa malam ini tante akan menginap disini?” tanya Fira sambil menyendokkan nasi kedalam mulut imut nya.
“Iya tante malam ini akan menginap disini, kan besok akan ada acara lamaran kamu, jadi sekalian tante mau ikut mempersiapkan semuanya.”
Fira menganggukkan kepalanya, dan melahap kembali nasi yang sudah di sendok nya.
“Sekalian besok tante Moly yang akan merias kamu, jadi kamu tak perlu pergi ke salon,” ucap Alex pada Fira.
Fira pun menganggukkan kepalanya. Tak lama kemudian mereka menyudahi makan malam dan duduk berkumpul di ruang TV. Mereka menonton dan mengobrol dengan sedikit candaan, sehingga terdengar tawa di antara mereka.
Kini jam di dinding sudah menunjukan pukul 22.00 mereka pun mengakhiri tontonan-nya.
Alex berjalan menuju pintu kamarnya yang ada di samping tangga.
Sedangkan Fira dan Moly naik ke atas. Mereka masuk ke kamar Fira, dan merebahkan tubuh nya di atas ranjang. Karena memang tempat tidur milik Fira cukup luas dan besar sehingga jika berbagi tempat tidur pun mereka akan merasa nyaman-nyaman saja.
Tante Moly bersender di ranjang, sambil mainkan handphone-nya.
“Tante, apa dulu tante nikah dijodohkan juga?” tanya Fira yang duduk menyender di bahu ranjang.
Moly yang sibuk memainkan ponselnya pun berhenti melakukan aktivitasnya itu, ia menatap mata Fira dengan dalam.
“Tidak, tante dulu nikah sama suami tante karena kita memang saling suka.”
“Tante, kalau menikah tanpa cinta apa bisa bertahan lama dan apa rumah tangganya nanti akan bahagia?” tanya Fira dengan wajah sendu dan mata yang berkaca-kaca. Karena ia takut, jika nanti ia menikah dengan orang yang tidak ia cintai, ia tidak akan bahagia.
“Sayang... dengerin tante ya! Jodoh itu rahasia Allah, setiap orang akan dipersatukan dengan jodohnya, tentunya dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang perantara di jodohkan karena orang tua, ada yang nikah karena kebablasan, ada yang nikah karena komitmen, dan masih banyak lainnya. Dan sekarang mungkin Allah mendatangkan jodohmu lewat perantara ayahmu,” tutur Moly sambil memegang tangan Fira.
“Tapi tante, aku takut, kalau nanti aku menikah dengan orang yang tidak aku cintai, aku akan menderita. Bahkan aku belum tahu baik buruknya lelaki itu.”
“Fira sayang, menikah itu tidak harus melulu di dasari dengan cinta, cinta akan hadir dengan seiringnya waktu. Semakin lama dan semakin sering kamu bertemu dia maka cinta dan kasih sayang itu akan hadir dengan sendirinya. Bahkan tanpa kamu sadari sekalipun. Dan ingat, Allah itu tahu siapa jodoh yang terbaik untuk setiap hambanya. Dan yang pasti jodoh itu adalah orang yang terbaik yang Allah pilih untuk mendampingi hidup sampai akhir hayat nanti, bahkan sampai syurganya nanti.” Moly menatap kedua bola mata Fira dengan begitu dalam. Seakan nampak, rasa ketakutan yang akan Fira hadapi kedepannya.
“Terimakasih Tante.” Fira memeluk tantenya.
“Oh ya menikah juga harus diniatkan karena Allah ya sayang, ikhlaskan hatimu semata-mata kau beribadah kepada-Nya.”
Fira menganggukkan kepalanya seraya melepaskan pelukannya. Dan kini mereka mulai terlelap tidur bersama.
***
Pagi harinya, Fira dan Tante Moly terlihat sedang sibuk, Fira sibuk membersihkan dan menata ruang tamu. Dan Tante Moly sibuk memasak di dapur.
Selesai bersih-bersih rumah, Fira bergegas ke kamarnya untuk beriap-siap pergi ke toko kue miliknya.
“Tante, Ayah, Fira berangkat dulu ya, nanti siang Fira pulang.” Fira menyalami tangan Tante dan Ayah nya. Kemudian ia berlalu meninggalkan mereka.
***
Pagi ini Bara dan Dion sedang fokus memeriksa beberapa dokumen penting. Hingga tak terasa waktupun sudah beranjak siang.
“Dion, pesenin kue dong!” Bara menaruh pulpen dan menghentikan aktivitasnya, seraya menggeliatkan tubuhnya di atas kursi kerjanya.
“Oke sebentar.” Dion meraih ponsel yang ada di saku celananya. Dan dia mulai menelpon seseorang untuk delivery kue kesukaan bos nya itu.
Seusai itu Bara beranjak dari duduk nya, dan ia masuk ke dalam kamar pribadi yang ada di ruangannya itu. Ia ingin melaksanakan solat duhur dan beristirahat sejenak di kasur.
Sedangkan Dion ia bergegas ke luar dari ruangan itu dan menuju kantin untuk membeli kopi.
***
“Non Fira, Mang Ujangnya lagi istirahat makan di belakang, ini pesanannya gimana ya, takut yang beli nunggu lama,” ucap Siti yang menenteng bingkisan kue.
Mang Ujang adalah kurir deliverynya Fira, jadi jika ada yang pesan delivery Mang Ujang lah yang biasa mengantar. Hanya saja di jam sekarang Mang Ujang sedang beristirahat. Dan Fira enggan mengganggu waktu istirahat karyawannya. Jadi ia tidak akan menyuruh karyawannya bekerja di jam istirahat.
“Coba saya lihat alamatnya.” Fira mengambil kertas yang di berikan Mba Siti. Dan Fira pun menganggukan kepalanya.
“Biar saya saja Mba yang antar, sekalian saya mau pamit pulang. Titip toko ya Mba,” Fira berjalan meninggalkan tokonya dan segera pergi menuju alamat pemesan kue menaiki taksi.
Sesampainya di halaman gedung yang dituju, Fira keluar dari taksi, dan memberikan beberapa lembar uang kepada Pak supir.
“Oh ini gedungnya," gumam Fira. Ia pun bergegas memasuki gedung itu, dan berjalan menuju lift. Ketika Lift terbuka ia segera masuk dan ketika ia mau memencet tombol tutup liftnya, ia melihat seorang pria yang membawa satu gelas kopi, pria itu mengisyaratkan untuk menunggunya. Dan dengan langkah cepat pria itu masuk ke dalam lift yang sama dengan Fira.
“Terima kasih, sudah mau menunggu,” ucap Dion, yang tersenyum ke arah Fira.Fira menganggukan kepalanya dan membalas senyum Dion.
“Manis sekali wanita ini,” gumam Dion dalam hati yang sesekali melirik ke arah Fira yang berada di sampingnya. Ia seakan merasakan getaran di dalam hatinya, yang ia tak ketahui getaran apa itu.
Sesampainya di lantai atas, pintu lift terbuka dan Dion segera keluar dari lift itu.
Fira yang berada 3 langkah di belakang Dion hendak keluar dari lift itu. Tapi kakinya kesandung sisi pintu lift, hingga ia tersungkur ke punggung Dion. Dan segelas Kopi yang di pegang Dion pun jatuh terpental hingga kopinya tumpah, mengotori lantai yang dipijaknya.
“Astagfirullah Tuan, maafkan saya, saya benar-benar tidak sengaja.” Fira terkejut dan segera mundur selangkah di belakang Dion.
.
.
.
.
Bersambung.
Jangan lupa Like, Komen & Vote.
Follow ig author ya @dela.delia25
Follow juga akun noveltoon author ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Neulis Saja
entah kepada siapa berlabuhnya hati Fira ?
2023-12-27
0
Ummy Elliza
wah banyak yg suka fira
hati2 bara jng sampai keduluan
2021-05-09
0
al - one ' 17
klo ketemu cowok kesandung mele fira
2021-05-01
0