Bab 02 :Bangun Di Dunia Beastia.

Byurr!!

Tubuh Yuna terjatuh di tempat yang lengket dan berlumpur. Pandangannya masih kabur. Seluruh wajah serta rambutnya kini dipenuhi tanah basah yang terasa menjijikkan.

“Aduh… kepalaku sakit sekali,” gumam Yuna sambil memijat pelipisnya pelan.

Ia menoleh ke sekeliling, mencoba mengenali tempat asing itu.

“Di mana aku? Kenapa bisa-bisanya aku jatuh di lumpur seperti ini?” desisnya pelan, menatap kedua tangannya yang kini kotor oleh lumpur cokelat pekat.

“Ck... menjijikkan banget. Kenapa aku jadi kayak bungkusan nasi busuk sih…” keluhnya kesal, suaranya terdengar lemah.

Dengan susah payah, ia mencoba bangkit, bertumpu pada kedua tangan. Namun begitu lutut kirinya menyentuh tanah, rasa nyeri langsung menyerang pergelangan kakinya.

“Akh!” pekiknya pelan. Tubuhnya limbung dan berakhir kembali jatuh.

Ia melihat ke arah kaki kirinya dan mendapati ranting tajam menancap di betisnya. Darah tipis mulai merembes dari luka itu.

“Kakiku terluka… dasar ranting sialan!” gerutu Yuna dengan nada kesal. “Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Kenapa sih nasibku sial banget?”

Dengan napas memburu, ia mencoba menarik ranting kecil yang masih menancap di pergelangan kakinya.

“Ahh… sakitnya!” teriaknya. Wajahnya meringis sembari memegangi luka yang mengeluarkan darah.

Belum sempat ia memahami apa sebenarnya yang sedang terjadi, tiba-tiba suara auman keras menggema di udara, memecah kesunyian hutan.

RAWRRRHH!!

Suara itu begitu dekat dari tempatnya terjatuh. Yuna bisa mendengarnya dengan jelas. Detak jantungnya berdetak tidak karuan.

“Su-suara apa itu…? Ap-apa itu harimau? Dari mana suara itu berasal?” bisiknya ketakutan.

Yuna membeku ketika suara auman harimau terdengar sekali lagi. Tengkuknya meremang. Ini lebih seram daripada film horor yang ia tonton. Yuna memaksa untuk duduk meski kakinya masih sakit.

“Apa aku akan mati?” gumam Yuna ketakutan.

“Kalau aku mati… nanti tabungan dan asuransi jiwaku bagaimana? Semua pasti disumbangkan ke badan amal… aku kan nggak punya ahli waris,” keluhnya, masih sempat memikirkan soal uang di tengah krisis hidup dan mati.

Yuna terkejut ketika semak-semak di depannya bergerak liar. Terdengar suara ranting patah. Di balik semak itu, seekor harimau besar muncul dengan sorot mata tajam dan gerakan lambat tapi mengancam. Di mulut harimau itu terdapat seekor kijang kecil hasil buruannya.

Yuna ingin menjerit, tapi tenggorokannya tercekat.

“Ha... harimau...” katanya dengan suara tercekat.

Binatang itu melangkah makin dekat. Napasnya berat, menimbulkan embun tipis dari hidungnya yang besar. Taring-taring tajamnya terlihat jelas dalam keremangan hutan.

Yuna gemetar. Lututnya lemas. Air mata mulai menggenang di pelupuk mata.

"Tolong... jangan makan aku..." isaknya lirih.

"Aku bukan makanan! Aku bukan rusa! Aku gadis baik-baik!" jeritnya, kini menangis penuh ketakutan.

Harimau itu berhenti. Bukannya menerkam Yuna,tubuh harimau itu justru bersinar.lalu perlahan berubah menjadi sosok pria tampan bertubuh kekar. Bagian atas tubuhnya dibiarkan bertelanjang dada, sementara bagian bawahnya ditutupi oleh kain kecil.

Yuna membelalak kaget.

"Hah...? Kamu manusia?" tanyanya refleks.

Pria itu menatapnya tajam, penuh waspada.

"Siapa kamu?" tanya pria itu balik.

"Yuna. Aku... Yuna," jawab Yuna terbata-bata.

"Kamu dari suku mana?"

Yuna mengerutkan kening bingung.

"Suku?... Suku apa yang kamu maksud?... Aku manusia biasa, bukan dari suku mana pun," jawab Yuna pelan.

Pria itu menyipitkan mata.

"Manusia?... Makhluk apa itu?" pria itu bertanya dengan bingung.

"Kamu tidak tahu manusia?" tanya Yuna heran.

"Tidak... seperti apa bentuk makhluk bernama manusia?"

Yuna terdiam. Ia bingung harus mulai menjelaskan dari mana. Yang jelas, saat ini dia hanya ingin segera keluar dari lumpur menjijikkan yang menempel di sekujur tubuhnya.

"Bisa bantu aku keluar dari sini dulu? Nanti aku jelaskan semuanya," pintanya, sudah tak lagi takut karena pria itu kini berwujud manusia.

"Baiklah."

Tanpa ragu, pria itu langsung mengangkat tubuh Yuna ke dalam gendongannya. Ia tak peduli meski tubuhnya ikut kotor terkena lumpur.

"Kenapa kamu bisa jatuh ke dalam lumpur?" tanya pria itu sambil membantu Yuna duduk di atas batu besar.

"Aku juga nggak tahu," jawab Yuna sambil memegangi kakinya yang masih terasa nyeri.

"Dari mana asalmu?" tanya pria itu lagi.

"Dari Jakarta," jawab Yuna singkat.

Pria itu tampak bingung."aku belum pernah mendengar nama suku itu?" ucapnya lagi.

"Jakarta bukan nama suku,masa Kamu  nggak tahu Jakarta sih?" Yuna memandangnya heran.

Pria itu menggeleng polos.

Yuna merasa ada yang aneh."Sebenarnya... aku ini ada di mana sekarang?" tanyanya penasaran.

"Di dunia Beastia."

Yuna mengerutkan kening.

"Dunia apa itu?" Yuna bertanya karena belum pernah mendengar nama itu sebelumnya.

"Dunia para binatang," jawabnya santai.

Yuna mengerutkan kening.

"Maksudmu... siluman?" tebak Yuna asal.

"Siluman? Apa lagi itu?"

Yuna menghela napas panjang.

"Kamu ini manusia dari... ah, iya ya. Kamu kan bukan manusia," ucapnya sambil menggelengkan kepala sendiri.

Angin hutan berembus pelan, menyibak rambut Yuna yang masih basah berlumpur. Wajahnya mulai terlihat kebingungan. Ia mengingat sesuatu… kalimat aneh yang sempat ia dengar sebelum pingsan tadi.

"Carilah cinta sejatimu..." kalimat itu menggema di kepala Yuna.

"Apa maksudnya mencari cinta di dunia siluman?" gumam Yuna dalam hati.

"Emang ada gila gila nya nih sistem"gerutu Yuna lagi.

"Ada apa?" tanya pria itu saat melihat Yuna berekspresi aneh.

Yuna tersentak kaget."Enggak,aku cuma kaget aja..." jawabnya cepat, menahan semua pertanyaan yang memenuhi kepalanya.

"Apa di sini ada sungai? Aku ingin membersihkan tubuhku dulu," ujar Yuna dengan nada berharap, menatap pria itu penuh harap agar mau menunjukkan jalan ke sungai.

"Ada. Aku akan mengantarmu ke sana," jawab pria itu tenang.

"Terima kasih," ucap Yuna tulus.

Sesaat kemudian, pria itu kembali bersuara. Nadanya lembut namun terdengar ragu-ragu.

"Yuna, bolehkah aku bertanya sesuatu?"

Yuna langsung mengangguk cepat. Lumayan penasaran juga.

"Apa kamu sudah punya pasangan? Soalnya, aku tidak melihat tanda pasangan di lehermu," ujarnya sambil menatap wajah Yuna serius, tapi tanpa tekanan.

Di dunia Beastia, tanda pasangan akan muncul di leher seorang betina jika ia sudah punya pejantan. Pernikahan di dunia Beastia dianggap sangat sakral, terutama bagi suku harimau.

"Belum..." jawab Yuna pelan, masih bingung dengan semua informasi baru ini.

Tiba-tiba, pria itu menatapnya lebih dalam.

"Kalau begitu... maukah kamu jadi pasanganku?"

Yuna terbelalak. Dadanya berdebar hebat. Ia bahkan belum sepenuhnya mengerti dunia ini, baru saja terlempar ke sini, dan sekarang seseorang sudah menawarinya untuk menjadi pasangan.

"yang bener aja! Baru juga nyemplung ke dunia aneh ini,masa udah di tawarin. Nikah aja?"gumam Yuna dalam hati sambil manyun.

"Emang sih aku cantik,tapi kan jangan buru buru juga,takutnya jantungku nggak kuat" tambah Yuna dalam hati,sedikit narsis.

Yuna kembali menatap pria itu lalu berdehem pelan.

"U-umurmu berapa?" tanyanya terbata, masih sedikit syok.

"Aku dua puluh tiga tahun. Sudah dewasa, tapi belum punya pasangan," jelas pria itu tenang, seolah yang ia katakan adalah hal biasa.

"Kenapa belum punya pasangan?"

"Aku belum memenuhi syarat untuk menjadi pejantan saat usiaku dua puluh satu tahun. Jadi, aku harus menunggu sampai usia dua puluh lima untuk bisa mengikuti Ujian Kesiapan menjadi pejantan," jelas pria itu lembut.

"Ujian?" Yuna mengernyitkan dahi. Rasanya seperti mendengar sistem aneh dari dunia lain karena dia belum pernah mendengar hal seperti itu di dunianya.

"Iya," jawab pria itu singkat. "Setiap pria yang ingin menjadi pejantan harus melalui ujian kelayakan terlebih dahulu. Itu aturan di setiap suku, supaya hanya yang benar-benar siap yang bisa mendapatkan betina," jelas pria itu lagi.

Yuna masih terlihat bingung. Meski kini ia mulai menyadari bahwa dirinya telah benar-benar berpindah ke dunia asing entah di mana, tetap saja semuanya terasa seperti mimpi aneh yang sulit dipercaya.

Ia memandangi sekeliling. Hutan lebat membentang luas, dipenuhi pepohonan hijau yang tinggi berada di sisi kanan dan kiri. Suasana sunyi dan asing itu cukup menakutkan, apalagi jika harus berada di sana seorang diri.

Melihat pria itu yang kini berubah jadi manusia bahkan tadi sempat langsung nawarin jadi pasangan..bikin Yuna lupa kalau yang ada di hadapannya sekarang tuh siluman harimau. Yang ada di kepalanya cuma satu. gimana caranya biar pria itu nggak ngebahas soal tawaran aneh itu lagi.

“Bisakah kamu mengantarku ke sungai dulu? Tubuhku terasa lengket sekali,” ucap Yuna, berusaha mengalihkan perhatian pria itu agar tidak menyinggung kembali soal tawaran menjadi pasangannya.

Pria itu mengangguk pelan.“Kamu naik saja ke punggungku nanti.”suruhnya sampai membuat Yuna melongo.

“Hah? Kamu... mau berubah jadi harimau lagi?” Yuna memandangnya tidak yakin, seolah ingin memastikan bahwa ia tidak salah dengar.

Pria itu mengangguk sekali lagi. “Agar kita bisa lebih cepat sampai.”

Yuna menelan ludah getir. Melihat harimau dari kejauhan saja sudah cukup membuat kakinya gemetar. Dan sekarang ia harus duduk di punggung harimau yang baru saja mendengus seperti ingin memakannya.

---

➡️ Penasaran siapa sosok di balik harimau itu? Dan rahasia apa

yang menanti Yuna di Suku Harimau?

Yuk, lanjut baca ke bab selanjutnya

Eh, tapi jangan lupa tinggalkan komentar, like, dan ulasan kamu ya!

See you in the next chapter ❤️

Terpopuler

Comments

Kusii Yaati

Kusii Yaati

masih nyimak Thor

2025-09-24

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 :Ketika Pintu Itu Membawaku Pergi.
2 Bab 02 :Bangun Di Dunia Beastia.
3 Bab 03 :Pakaian dari Pejantan
4 Bab 04 :Betina Tanpa suku
5 Bab 05 :Antara Jiwa dan Raga
6 Bab 06 :NOVA,Pintu Rahasia Yuna.
7 Bab 07 :Yuna dan Budaya Suku Harimau
8 Bab 08 :Tanda Pasangan Suku Harimau
9 Bab 09 :Ketua Sialan dan Penasihat Cerewet
10 Bab 10 :Semangkuk Daging & Harga Diri
11 Bab 11 :Kabur Karena Gengsi, Bukan Karena Benci
12 Bab 12 :Penyesalan Nolan
13 Bab 13 :Kehadiran yang Sulit Diabaikan
14 Bab 14 : Antara Obat dan Ambisi.
15 Bab 15 :Niatnya Mandi, Ending-nya Ribut
16 Bab 16 :Topeng Baru di Tengah Suku
17 Bab 17 : Besok Malam Di Rumah Adat.
18 Bab 18 : Persiapan
19 Bab 19 :Ancaman.
20 Bab 20 :Jiwa Suci Dari Dunia Asing.
21 Bab 21 :Antara Takut Setan dan Kesal Sama Kamu
22 Bab 22 : Pertengkaran Kecil di Balik Perut Kosong
23 Bab 23 : Niat Nawar, Malah Bikin Onar
24 Bab 24 :Siapa Yang Berani Mengusik Calon Pasanganku?
25 Bab 25 :Satu Pasangan Seumur Hidup
26 Bab 26 :Operasi Menjatuhkan Yuna Gagal Total
27 Bab 27 :Rencana Jahat Di Balik Pernikahan.
28 Bab 28 :Pilihan yang Mematikan
29 Bab 29 : Apa nih?
30 Bab 30 :Aku datang
31 Bab 31:Ciuman Dadakan, Deg-Degan Beneran
32 Bab 32 :"Malam Pertama Kalah Sama Kaki Ranjang
33 Bab 33 :Ravahn Jadi Tukang Kayu Dadakan
34 Bab 34 :Kurang Hot?
35 Bab 35 : Malam Pertama yang Bikin Heboh
36 Bab 36 : Marah Marah
37 Bab 37 :Niat Romantis, Malah Dituduh Mau Ganti Pasangan
38 Bab 38 :Hadiah Romantis ala Kuburan 🪦
39 Bab 39 : Tidur di Lantai Gara-Gara Bicara
40 Bab 40:Janji Sistem untuk Yuna
41 Bab 41 :Betina Baru Suku Harimau
42 Bab 42:Mulai Berbaikan
43 Bab 43:Usapan Fatal di Dunia Para Pejantan
44 Bab 44 :Tiba Tiba Jadi Tukang Pijat Dadakan
45 Bab 45 :Maira dan Drama di Balik Semak
46 Bab 46 : Panggilan Darurat ke Rumah Yuna
47 Bab 47 :Ketua Suku yang Takut Istri
48 Bab 48 :Si Harimau Belum Pulang, Yuna Mulai Overthinking
49 Bab 49:Cinta atau Rasa Penasaran?
50 Bab 50 :Flora dan Hukum Rimba ala Maira
51 Bab 51 : Gendongan Nolan
52 Bab 52 :Malam Ini… Kita?
53 Bab 53 : Kalau Bunga Tak Cukup, Apa Lagi?
54 Bab 54 : “Katanya Nggak Mau Jemput?”
55 Bab 55:Minuman Itu… Bikin Yuna Gila
56 Bab 56 :Pelan-Pelan, Sayang…
57 Bab 57 :Gara-Gara Bibir… Semua Jadi Deg-Degan
58 Bab 58 :Baru Ciuman, Kok Langsung Ajak Nikah?!
59 Bab 59 :Ketika Ciuman Hampir Terjadi… Tapi...
60 Bab 60 :“Manas-Manasin Flora, Kena Batunya”
61 Bab 61:Yuna Terlalu Cantik, Ravahn Jadi Cemburuan 🫣
62 Bab 62:Satu Malam, Dua Perasaan?
63 Bab 63:Setelah Malam Itu... Apa yang Berubah?
64 Bab 64:Siapa Bilang Nolan Biasa Aja? 🫢
65 Bab 65 :Mode manja?
66 Bab 66:Ketika Ciuman dan Mangga Berebut Panggung
67 Bab 67 :Janin Cinta Di rahim Yuna
68 Bab 68 : Kena lagi?
69 Bab 69:Harapan yang Tumbuh di Rahimku
70 Bab 70:Malam Pertama yang Terbalik
71 Bab 71 :"Selamanya, Benarkah?"
72 Bab 72 : Kalau Kamu Menyesal...
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 01 :Ketika Pintu Itu Membawaku Pergi.
2
Bab 02 :Bangun Di Dunia Beastia.
3
Bab 03 :Pakaian dari Pejantan
4
Bab 04 :Betina Tanpa suku
5
Bab 05 :Antara Jiwa dan Raga
6
Bab 06 :NOVA,Pintu Rahasia Yuna.
7
Bab 07 :Yuna dan Budaya Suku Harimau
8
Bab 08 :Tanda Pasangan Suku Harimau
9
Bab 09 :Ketua Sialan dan Penasihat Cerewet
10
Bab 10 :Semangkuk Daging & Harga Diri
11
Bab 11 :Kabur Karena Gengsi, Bukan Karena Benci
12
Bab 12 :Penyesalan Nolan
13
Bab 13 :Kehadiran yang Sulit Diabaikan
14
Bab 14 : Antara Obat dan Ambisi.
15
Bab 15 :Niatnya Mandi, Ending-nya Ribut
16
Bab 16 :Topeng Baru di Tengah Suku
17
Bab 17 : Besok Malam Di Rumah Adat.
18
Bab 18 : Persiapan
19
Bab 19 :Ancaman.
20
Bab 20 :Jiwa Suci Dari Dunia Asing.
21
Bab 21 :Antara Takut Setan dan Kesal Sama Kamu
22
Bab 22 : Pertengkaran Kecil di Balik Perut Kosong
23
Bab 23 : Niat Nawar, Malah Bikin Onar
24
Bab 24 :Siapa Yang Berani Mengusik Calon Pasanganku?
25
Bab 25 :Satu Pasangan Seumur Hidup
26
Bab 26 :Operasi Menjatuhkan Yuna Gagal Total
27
Bab 27 :Rencana Jahat Di Balik Pernikahan.
28
Bab 28 :Pilihan yang Mematikan
29
Bab 29 : Apa nih?
30
Bab 30 :Aku datang
31
Bab 31:Ciuman Dadakan, Deg-Degan Beneran
32
Bab 32 :"Malam Pertama Kalah Sama Kaki Ranjang
33
Bab 33 :Ravahn Jadi Tukang Kayu Dadakan
34
Bab 34 :Kurang Hot?
35
Bab 35 : Malam Pertama yang Bikin Heboh
36
Bab 36 : Marah Marah
37
Bab 37 :Niat Romantis, Malah Dituduh Mau Ganti Pasangan
38
Bab 38 :Hadiah Romantis ala Kuburan 🪦
39
Bab 39 : Tidur di Lantai Gara-Gara Bicara
40
Bab 40:Janji Sistem untuk Yuna
41
Bab 41 :Betina Baru Suku Harimau
42
Bab 42:Mulai Berbaikan
43
Bab 43:Usapan Fatal di Dunia Para Pejantan
44
Bab 44 :Tiba Tiba Jadi Tukang Pijat Dadakan
45
Bab 45 :Maira dan Drama di Balik Semak
46
Bab 46 : Panggilan Darurat ke Rumah Yuna
47
Bab 47 :Ketua Suku yang Takut Istri
48
Bab 48 :Si Harimau Belum Pulang, Yuna Mulai Overthinking
49
Bab 49:Cinta atau Rasa Penasaran?
50
Bab 50 :Flora dan Hukum Rimba ala Maira
51
Bab 51 : Gendongan Nolan
52
Bab 52 :Malam Ini… Kita?
53
Bab 53 : Kalau Bunga Tak Cukup, Apa Lagi?
54
Bab 54 : “Katanya Nggak Mau Jemput?”
55
Bab 55:Minuman Itu… Bikin Yuna Gila
56
Bab 56 :Pelan-Pelan, Sayang…
57
Bab 57 :Gara-Gara Bibir… Semua Jadi Deg-Degan
58
Bab 58 :Baru Ciuman, Kok Langsung Ajak Nikah?!
59
Bab 59 :Ketika Ciuman Hampir Terjadi… Tapi...
60
Bab 60 :“Manas-Manasin Flora, Kena Batunya”
61
Bab 61:Yuna Terlalu Cantik, Ravahn Jadi Cemburuan 🫣
62
Bab 62:Satu Malam, Dua Perasaan?
63
Bab 63:Setelah Malam Itu... Apa yang Berubah?
64
Bab 64:Siapa Bilang Nolan Biasa Aja? 🫢
65
Bab 65 :Mode manja?
66
Bab 66:Ketika Ciuman dan Mangga Berebut Panggung
67
Bab 67 :Janin Cinta Di rahim Yuna
68
Bab 68 : Kena lagi?
69
Bab 69:Harapan yang Tumbuh di Rahimku
70
Bab 70:Malam Pertama yang Terbalik
71
Bab 71 :"Selamanya, Benarkah?"
72
Bab 72 : Kalau Kamu Menyesal...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!