Raisa mengendarai motor kesayanganya menuju kontrakannya, sesampainya dikontrakan dia memasukan motornya dan segera memberihan diri serga berganti pakaian untuk segera beristirahat.
Sesaat ingin memejamkan matanya namun Raisa tetap belom juga bisa tertidur, posisi kekanan kiri berguling kesana kemari tetap saja dia tidak menemukan poisi yang nyaman, sesaat dia teringat kejadian tadi saat bertemu dengan Raihan.
"Kenapa aku teringan Raihan terus?"guman Raisa malam itu.
Dipikiran Raisa hanya ada Raihan malam itu.
"Dari dulu sampai sekarang dia tetap saja menjomblo, hmmm Raihan Raihan" guaman Raisa kembali.
Tiba-tiba bunyilah HP Raisa.
Kringgg.....
kringg.....
Seperti ada pesan yang masuk, dilihatnya ternya tertera nama Raihan.
Isi pesan dari Raihan
"Good Night Raisa semoga mimpi indah ya, dan bisa kembali beraktivitas seperti bisanya untuk besok pagi"
'Kenapa dia mengirimkan aku chat seperti ini' bathin Raisa, namun dia senang Raihan perhatian dengan dia sembari membaca pesan dari Raihan, Raisapun tersenyum salah tingkah, Raisa dan Raihan telah bertukar nomor tadi saat di Cafe.
Disebrang sana ada Raihan yang masih memikirkan Raisa, membayangkan kejadian tadi saat bertemu dengannya.
''Bayangannya tidak mau lepas dari pikiranku, aku ini kenapa? mengapa aku tidak bisa membuanh sosok Raisa, sejak dulu dia begitu menarik berhatianku" gumam Raihan namun dia bingung dengan perasaannya dan pikirannya yang selalu dipenuhi oleh Raisa, dia pun menjambak-jambak rambutnya.
Setelah mengirim pesan untuk Raisa, Raihan melihat ponselnya dan terus begitu sampai tiba-tiba ponsenya berbunyi, Raihanpun langsung melihatnya.
Ternyata tertera Nama Raisa setelah sepuluh menit lalu dia mengirimkan pesan untuknya.
"Aamiin, kamu juga begitu ya Han" balasan pesan Raisa.
Raihanpun kegirangan membaca pesan balesan dari Raisa tampa dia sadari dia mencium HP-nya berkali-kali.
Disini Raisa masih melamun sambil memikirkan perasaannya, melamun karana memikirkan permintaan orang tuanya dan perasaan yang selalu dipenuhi oleh Raihan.
Raisapun merasa bimbang bingung, besok pagi dia harus memgambil cuti kerja selama 5 hari untuk pulang ke Bandung untuk segera berbicara kepada orang tuanya agar pernikahan itu segera dibatal kan.
Raisa memilih untuk membersihkan badannya, Setelah selesai mandi, dan berganti bajupun sudah selesai, dia menyiapkan pakaiannya untuk dimasukan kedalam koper dan berbagai macam keperluan yang ia butuhkan.
"Hmm siapkah gue untuk segera menikah dengan lelaki yang telah papa pilihkan, bagaimanakah perjalanan hidupku nanti saat menikah dengannya tanpa ada sedikitpun cinta diantara kami, jujur gue sangat mencintai Raihan sejak dulu, Mama? apa mama bisa mengertikanku! sejak dulu gue sudah pernah bilang dengan mama perihal ini, apa mama mau mendengarkanku! ya Tuhan bantulah hambamu ini" guman Raisa didepan cermin, tidak terasa benih beningpun menetes dan membasahi pipinya.
"Bismillah gue harus kuat" Raisapun menyemangati dirinya.
Raisa mengambil ponselnya untuk meminta cuti selama lima hari, setelah selesai diapun segera menelpon sahabatnya, dicarinya nama anggun diponselnya,
tut...tutt...tut...
Bunyi nada sambungpun telah terhubung berbunyi seseorang wanita menjawab telponya.
"Hello" ucap Anggun dari sebrang sana
"Ngun, lu udah siap siap belum buat besok pulang! gue dah ambil cuti 5 hari dan gue juga udah izinin lu" ucap Raisa memberitahukan sahabatnya.
"Iya ini gue baru balek, lagi mau beres beres setelah ini gue ke kosan lu biar besok pagi bisa langsung berangkat bareng lu ke Bandung" kata Anggun.
"Oke gue tunggu ya! kalau udah mau kesini kabarin!" kata Raisa.
"Okey nanti gue kabarin, See you" kata Anggun lalu mematikan panggilannya.
Bunyi tut....
Bertanda telepon sudah terputus saat anggun mau menjawab ucap Raisa tadi.
Raisa duduk diranjang kamarnya sejenak dia memikirkan masalah ini kembali, Raisa benar benar tidak siap untuk menikah dengan pria pilihan papa nya.
"Gue nggak boleh nikah sama tu cowok, gue harus batalin pernikahan itu! yaa tuhan bantulah hambamu ini, hambamu ini baru saja bertemu dengan seseorang yang selama ini mencuri perhatian hamba, apa kah hamba harus menanggung rasa sakit ini kembali!" doa Raisa ya berulanh kembali hingga akhirnya Raisa merebahkan dirinya dan tertidur diranjang.
Beberapa menit kemudian.
Tok tok tok.
"Sa ini gue, sa buka dong" kata Anggun yang telah sampai didepan pintu kosan Raisa.
Raisa yang tengah tertidur diranjang dengan nyeyak sedangkan Anggun berkali kali memanggilnya.
Tok Tok Tok.
"Sa Raisa" panggilan Anggun yang begitu keras.
Raisa terkagetkan dengan suara Anggun yang begitu keras Raisa bergegas membukakan pintu untuk Anggun dengan sejuta rasa kan tuknya.
"Ayo masuk, sorry ya gue ketiduran" kata Raisa dengan sejuta kantuknya.
"Gilak lu ya, gue diluar gini teriak teriak kek orang gila lu enak enakan molor" kata Anggun.
"Ya Sorry gue ketiduran" kata Raisa sembari mengucek ucak matanya.
"Hmmmm" jawab Anggun.
"Jngn marah ya, yuk masuk!" ajak Raisa sembari merangkul sahabatnya, setelah itu Raisa membawakan koper Anggun untuk segera dibawanya masuk kedalam kosannya.
Anggun dan Raisa memasuki kosan, ya begitulah sikap sahabat yang selalu ada diamanapun kapanpundengan rasa suka maupun duka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Neneknya Aqilla
sahabat seperti itu dicari
2022-06-05
0
Rojo Rojo
semangat 💪💪
2021-07-01
0
Husna
knp gk pemeran yg djodohin ama raisa itu raihan
2021-06-09
0