Seorang pengusaha muda yang baru pulang dari kantor merasa sangat kesal karena banyak proyek proyek yang tertunda akibat kelalaian para anggotanya membuat ia sangat kesal.
Seorang pelayan membuka pintu rumah.
" Selamat malam tuan,"ucapnya.
Tiada sahutan dari jean. Ia melangkah masuk masuk kedalam kamarnya.
" Kamu sudah pulang mas," ucap Glori istrinya.
sama seperti pelayan tadi, tiada sahutan dari bibir tipis Jean Alvaro. Seorang pengusaha sukses satu tingkat di bawah keberhasilan Evan.
" Aku sudah siapkan air hangat di kamar mandi," ucap Glori. Namun tetap tidak ad sahutan di wajah dingin Jean.
Jean masuk ke kamar mandi tanpa melihat istrinya itu.
Betapa pilu dan sedih hati Glori dengan sikap dingin jean kepadanya.Ia tahu hati Jean hanya untuk seorang wanita yang telah memiliki tiga orang putri dan satu orang putra yang baru lahir, wanita itu adalah Lina.
Jean keluar dari kamar mandi dan mengganti pakaiannya.
Ia lalu duduk di sofa sambil memainkan iPadnya menikmati kopi yang telah di siapkan Glori.
" Mas gimana kerja di kantor, semua baik baik saja?"
"Berisik," ucap Jean.
Namun Glori tidak mempedulikannya.
"Mas gimana kerja..."
Belum selesai Glori bicara langsung di potong oleh jean. "kamu bisa diam gk sih," geram jean kepada istrinya.
"Aku istri kamu mas," Ucap Glori mulai menangis. tidak peduli dengan ucapan istrinya itu.
"Mas kenapa sih gk pernah dengerin aku, aku istri kamu mas. Kamu tau tiap hari Risman bertanya sama aku, ma kapan sih kita liburan bareng papa, Mama tau gk tiap pekan teman teman aku berlibur sama papa dan mamanya. Kamu gk kasian ap sama anak kamu yang selalu ngadu sama aku, Risman butuh kasih sayang pa."
"Diam", ucap Jean dengan kasar.
Glori tidak memperdulikan sikap suami yang sangat di sayanginya itu.
"mas walau kamu gk cinta sama aku, setidaknya kasih waktumu untuk Risman dia butuh kasih sayang seorang ayah." dengan buliran air mata.
" Aku gk tau apa keistimewaan Lina daripada aku, padahal dia i hanya perempuan biasa mas".
"plakkk"
" Jangan pernah menghina Lina atau aku akan mematahkan jarimu," ucap Jean dengan suara keras.
"kalau saja papa aku gk maksa aku dan mengancam aku keluar dari rumah, aku pasti gk akan nikahin kamu," ucap Jean sambil keluar dengan membanting pintu dengan keras.
Risman yang mendengar suara gaduh dikamar maminya langsung bangun dan keluar dari kamarnya, namun saat ia melihat ayahnya keluar dengan membanting pintu dengan keras ia langsung ketakutan dan menangis.
Jean yang melihat anaknya ketakutan hanya menoleh dan turun dari lantai dua, dan masuk ke ruang kerjanya.
Risman langsung masuk kedalam kamar orang tuanya, Ia melihat ibunya sedang menangis.
" Mami kenapa nangis, mami udah janji gk akan nangis lagi," ucap Risman polos. Glori memeluk putranya itu dengan erat. "Ia sayang mami gk akan nangis lagi." Tersenyum paksa kepada anaknya.
Jean membuka laci mejanya, mengambil sebuah foto dengan bingkai berbentuk persegi.Ia berjalan dan menjatuhkan dirinya di sofa.
Jean menatap foto itu dengan sendu.
Seorang wanita dengan rambut lurus hidung mancung bulu mata yang lentik dan mata coklatnya serta lesu pipi manis itu, terlihat sedang tertawa sambil mencubit pipi seorang pemuda tampan yang mukanya ditekuk karena cemberut.Ya foto itu adalah foto Jean dan Lina waktu pesta perayaan kelulusan mahasiswa.
flashback off
Waktu itu Lina memakai dress lengan pendek berwarna hijau muda dengan polesan make up, Ia terlihat sangat cantik dan menghampiri kekasihnya Jean. Jean menghampiri kekasihnya.Namun siapa sangka, teman Jean yang sedang duduk meluruskan kakinya sehingga Jean kehilangan keseimbangan dan jatuh.
"Brukkkkk"
Terdengar tawa dari semua teman seangkatan Jean dan Lina.
Jean berdiri meluncurkan pukulan pada temannya itu.
"Jean Alvaro sayang," memegang bahunya.
Mendengar itu Jean langsung menurunkan kepalanya tangannya.
" Untung saja dia menahanku,"
" Huh selamat," ucap pemuda tersebut.
Lina menarik tangan Jean menuju meja. Dengan muka ditekuk karena cemberut ia duduk disamping Lina yang duduk duluan.Lina langsung mencubit kedua pipi Jean dengan tertawa. Teman Jean yang duduk berhadapan dengan pasangan tersebut langsung mengambil sebuah gambar dengan hpnya.
"cekrekkkk".
flashback on
Ya foto itulah yang sedang dilihat Jean Sekarang, Yang diminta kepada temannya. Tanpa sadar Jean tertidur di sofa memeluk foto itu.
Keesokan harinya.
Jean bangun dari sofa dan melihat jam menunjukkan jam 06.00 pagi. Ia melangkahkan kakinya keluar dari ruang kerjanya sekaligus merenungkan wanita yang dicintainya.
Ia membuka pintu kamar mereka dan melihat Glori Masih terlelap didalam selimutnya. Jean menghampiri istrinya menatap wajahnya. Ia melihat mata Glori bengkak karena menangis semalam.
"Maafkan aku," ucap jean lirih.
flashback off
"Plakkk"
Darma Alvaro sangat marah melihat anak semata wayangnya tidak mau menikah karena Masih mencintai Lina yang sudah menjadi istri Evan Marsena.
"Sudah lupakan gadis itu nak, dia sudah menikah," ucap Anika menatap putranya sendu.
Siapa ibu yang tega melihat anaknya sedih dan kecewa, itulah yang dirasakan Anika ibu Jean. Namun apalah daya Darma dan Anika, perusahaan mereka Jeans group, Masih sangat jauh dari perusahaan keluarga marsena yang terkenal ke pelosok negeri, sehingga mereka tidak bisa melawan keluarga marsena.
"Jika kau tidak mau menikah, Ayah akan mengusirmu dari keluarga kita, untuk apa kau memikirkan wanita milik orang lain, Ayah punya seorang teman bisnis, ia ingin kita menjalin hubungan keluarga dan kami sepakat akan menikahkan kamu dengan Glori anaknya," ucap ayah Jean dengan tegas.
"Tapi Pa"
"Tidak ad tapi Tapi tapian, mengingat kamu seperti orang gila, pernikahan mu dengan Glori akan papa percepat Minggu depan," ucap Darma.
"Iya nak, benar kata papa, lagian Glori anak yang baik. Ia gadis yang sering main kerumah kita itu nak," ucap Anika.
"Aku gk kenal ma dan untuk papa jangan salahkan aku jika tidak mencintainya," ucap Jean marah dan kesal kepada ayahnya.
Jean lalu pergi dari ruang keluarga dan masuk kedalam kamarnya, Ia membanting pintu dengan keras sampai kedengaran oleh orang tuanya.
"semoga dengan ini ma, Jean kembali seperti Jean kita yang dulu," ucap Darma penuh harap sambil memeluk istrinya.
flashback on
Jean pergi ke kamar mandi, saat ia keluar ia melihat istrinya sudah tidak ada lagi.
Jean memakai pakaian yang di siapkan istrinya. Ia menyisir rambutnya, setelah dilihatnya pas ia keluar dengan membawa tas ditangan kanan dan turun ke ruang makan.
Di ruang makan terlihat istri dan anaknya Risman sedang makan sambil disuapi ibunya Glori.Tiada pembicaraan di antara mereka hanya sendok dan garpu yang menyaksikan dinginnya Jean Alvaro.
Setelah selesai sarapan ia pergi tanpa pamit dan mobilnya Lamborghininya memecah kesunyian jalan raya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Bunny🥨
like
2020-10-29
1
Galaxy Piyak🐣
semangat terus kak
2020-10-28
1