Ternyata Freya mendapat kelas yang sama dengan Reyhan dan kedua temannya dulu.
Di kelas Xl IPA 1 tepatnya.
Saat ini mereka sedang berada di kantin, dengan meja yang sama. Tentu saja, karena Adrian Mahesa, teman Reyhan menjalin hubungan dengan Putri Aurelia, taman Freya.
Hal itu mengakibatkan Freya dan Reyhan satu meja.
"Yang, pulang sekolah kita ke Cafe depan yuk" Ajak Putri, kepada Adrian.
"Gue nggak bisa" Balas Adrian.
"An, sebenarnya Lo suka nggak sih sama Putri?" Tanya Rizal.
"Lo tau jawabannya" Balas Adria.
"Put yang sabar ya" Ujar Sintia.
"Han, Lo nanti free nggak?" Tanya Rizal.
"Ya, kenapa?" Tanya Reyhan.
"Kita main ke rumah Lo ya" Ujar Rizal.
"Terserah" Balas Reyhan.
Tling
Handphone Freya, berdering pertanda ada pesan masuk. Freya pun langsung mengecek.
Kevin:
Ohh jadi ini orang yang baru berangkat sekolah langsung di cap gila?cantik ya ternyata
^^^Me:^^^
^^^Apaan sih lo, sok tau banget '—'^^^
Kevin:
Tau dong, btw bulan depan gue pulang
^^^Me:^^^
^^^Terus?^^^
Kevin:
Lo harus nyambut gue dong
^^^Me:^^^
^^^Suruh aja tunangan Lo^^^
Kevin:
Nah itu dia permasalahannya, gue nggak jadi tunangan
"Apa?!" Ujar Freya dengan Suara keras.
"Lo kenapa Fre?" Tanya Putri.
"Gue lagi seneng aja" Balas Freya.
"Kenapa?" Tanya Sintia.
"Kevin nggak jadi tunangan" Balas Freya.
"Ya ampun gue ikut seneng, jadi ada dong peluang buat Lo balikan" Ujar Sintia.
"Bukannya bokap Lo nggak setuju ya?" Tanya Putri.
"Gue bakal ngeyakinin Daddy" Balas Freya.
Freya pun melanjutkan membalas pesan dari Kevin, yang sempat di Red tadi.
^^^Me:^^^
^^^Serius?^^^
Kevin:
Dua rius malah
^^^Me:^^^
^^^Gue nunggu kepulangan Lo^^^
"Daddy Lo kenapa sih nggak nyetujuin Lo sama Kevin?" Tanya Sintia.
"Daddy punya pilihan buat gue" Balas Freya.
"Siapa?" Tanya Putri.
"Reyhan" Balas Freya, yang membuat semuanya terkejut.
"Halu Lo" Ujar Sintia.
"Kok bisa sih?" Tanya Dito.
"Reyhan kan udah punya Indy" Ujar Rizal.
"Gue nggak tau" Balas Freya.
"Han, Lo kenal sama bokapnya Freya?" Tanya Adrian.
"Nggak" Balas Reyhan.
"Lo nggak lagi boong kan?" Tanya Dito.
"Nggak" Balas Reyhan.
"Yang, kok dia bilang gitu sih" Ujar Indy, kepada Reyhan yang ada di sampingnya.
"Dia Halu" Balas Reyhan.
"Gue tinggal sama Reyhan" Ujar Freya.
"Jadi Lo di titipin di rumah Reyhan?" Tanya Putri.
"Iya" Balas Freya.
Sedangkan Reyhan, di tempatnya dia sedang menatap Freya dengan tatapan tajam.
"Udah lah, nggak mood makan lagi" Ujar Indy, sambil melangkah meninggalkan mereka.
"Indy" Panggil Reyhan, yang tidak di gubris oleh Indy.
"Gue masih nggak nyangka, Lo satu rumah sama Reyhan" Ujar Dito.
"Sama" Sambung Rizal.
"Rey, nanti pulang bareng gue ya" Ujar Freya.
"Jangan manggil gue Rey!" Ujar Reyhan.
"Emangnya kenapa?Indy manggil Lo Rey juga nggak papa tuh" Balas Freya.
"Dia pacar gue, Lo bukan siapa-siapa" Ujar Reyhan.
"Nggak mau tau, pokoknya gue tetep manggil Lo Rey" Balas Freya.
"Udahlah masalah panggilan aja di permasalahkan" lerai Rizal.
"Sintia, suapin" Ujar Freya.
"Dasar, manjanya belum ilang juga ya ternyata" Balas Sintia.
"Mau di suapin gue aja?" Tanya Dito.
"Boleh" Balas Freya.
Dengan semangat, Dito menarik mangkuk bakso yang berada di depan Freya berpindah ke depannya.
"Aaa" Ujar Dito.
Dengan senang hati Freya membuka mulutnya sambil menatap Dito, Dito pun langsung memasukan satu sendok potongan bakso ke dalam mulut Freya.
"Manja" Batin Reyhan.
"Enak nggak?" Tanya Dito.
"Enak" Balas Freya.
"Ya ampun gemesin banget sih Lo" Ujar Dito.
"Masa sih?" Tanya Freya.
"Iya, Lo tipe gue banget" Balas Dito.
***
Pelajaran sudah di mulai sejak satu jam yang lalu, Freya yang duduk sebangku dengan Reyhan membuatnya salah fokus dengan wajah tampan di sebelahnya.
Tadi saat pertama kali masuk ke dalam kelas, Freya tidak menyangka bahwa Friska meminta agar Freya sekelas dan satu bangku dengan Reyhan.
Reyhan tadi sempat menolak, namun berkat Omelan Pak Sholeh, selaku kepala sekolah SMA Bangsa. Reyhan mau tak mau duduk dengan Freya.
"Freya ini Buku paket kamu" Ujar Pak Sholeh, dari meja guru.
"Reyhan, Ambilin" Ujar Freya.
"Gak" Balas Reyhan.
"Ihh Ambilin" Rengek Freya.
"Gak" Balas Reyhan.
"Freya kamu nggak dengerin saya?" Tanya Pak Sholeh.
"Reyhan yang mau ngambilin Pak" Balas Freya.
"Reyhan ini ambilin" Ujar Pak Sholeh.
"Ambil pemiliknya lah pak" Balas Reyhan.
"Ihh Lo kok nggak mau ngambilin sih" Ujar Freya.
"Sudahlah, jam pelajaran saya sudah habis. Kalau kamu nggak mau ngambil buku paket ya terserah" Ujar Pak Sholeh, sambil meninggalkan Kelas.
"Fre sana ambil" Ujar Sintia.
"Mau di ambilin Reyhan" Balas Freya, dengan santainya sambil membuka handphone kesayangannya.
"Ambil sendiri!" Perintah Reyhan.
"Gak, gue males" Balas Freya.
"Manja banget sih" Ujar Reyhan.
"Biarin, sana Lo ngambilin apa susahnya sih?" Tanya Freya.
"Lo ngambil sendiri apa susahnya sih?" Tanya Reyhan.
"Berat, gue nggak kuat" Balas Freya.
"Lebay" Ujar Reyhan, sambil melangkah ke depan untuk mengambilkan buku paket milik Freya.
Freya yang melihat perlakuan Reyhan, langsung tersenyum senang.
BRUK
Reyhan membanting tumpukan Buku paket itu ke
Atas meja Freya, bukan hanya Freya saja yang terkejut melainkan seisi kelas.
Bahkan dengan refleks, Freya menjatuhkan handphonenya.
"Lo apa-apa an sih?tuh handphone gue jatuh" Protes Freya, sambil mengambil handphonenya yang tergeletak di bawah meja.
"Lo yang apa-apaan, manja banget" Balas Reyhan, dengan nada membentak.
"Hiks hiks Mami hiks Freya hiks di marahin" Tangisan Freya pecah, membuat Seisi kelas kebingungan dengan tingkah kekanakan Freya.
"Fre, kok nangis sih?" Tanya Putri.
"Untung Bu Ayu nggak masuk" Ujar Sintia.
"Hiks gue mau hiks pulang" Ujar Freya, yang masih menangis.
"Freya sayang, ini Sma bukan TK" Ujar Putri.
"Aneh banget sih dia" Ujar Erlin, teman sekelasnya.
"Bisa diem nggak sih Lo" Ujar Rizal.
"Gue kan cuma minta ambilin, kenapa Lo bentak gue sih?" Tanya Freya, kepada Reyhan yang tampak acuh.
"Lo manja tau nggak" Balas Reyhan.
"Putri, Sintia emang bener Freya manja?" Tanya Freya, kepada kedua temannya itu.
"Nggak kok" Balas Mereka.
"Gue mau pulang" Ujar Freya.
"Ini belum waktunya Fre, nanti kalau udah waktunya gue anterin deh" Ujar Dito.
"Gue maunya sama Reyhan" Balas Freya.
"Gue sama Indy" Ujar Reyhan.
"Sepenting apa sih Indy?" Tanya Freya.
"Lebih penting banget dari Lo" Balas Reyhan, yang membuat hati Freya sakit.
Freya Tersenyum kecut menanggapinya.
"Sama gue mau?" Tanya Dito.
"Nggak ngerepotin?" Tanya Freya.
"Nggak kok" Balas Dito.
"Yaudah iya" Ujar Freya, yang membuat Dito senang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Fi Fin
iiih males jadinya ..manjanya ga ketulungan .
2021-12-02
0
Agksa
manja manja manja manja
2020-10-27
2