Saat memasuki kamarnya, Reyhan melihat Freya diatas kasurnya. Dia pun langsung menarik paksa Freya untuk turun dari kasurnya.
"Ngapain Lo di sini?" Tanya Reyhan.
"Belanja, ya Tidur lah pintar. Emangnya kegunaan kamar buat apa?" Balas Freya.
"Lo salah masuk" Ujar Reyhan.
"Nggak kok, ini bener di kamar bukan di toilet" Balas Freya, yang membuat Reyhan semakin kesal.
"Kamar Lo di sebelah" Ujar Reyhan.
"Yaudah Lo aja yang tidur di kamar sebelah" Balas Freya.
"Gak" Ujar Reyhan.
"Lo nggak masakin gue mie instan?" Tanya Freya.
"Gak" Balas Reyhan.
"Kok Lo gitu sih?gue kan laper" Ujar Freya.
"Buat sendiri!" Ujar Reyhan.
"Nggak mau, gue biasanya juga di buatin" Balas Freya.
"Gak usah manja" Ujar Reyhan.
"Gue nggak manja ya, gue tuh males aja" Balas Freya.
"Lo tuh calon ibu rumah tangga" Ujar Reyhan.
"Rumah tangga kita ya?" Tanya Freya.
"Ngimpi" Balas Reyhan.
"Aaa gue jadi bayangin, kalau Lo sama gue udah bangun rumah tangga. Nanti kita uwu-uwuan, terus Lo yang masakin gue terus" Ujar Freya, sambil cengengesan.
"Gila Lo" Ujar Reyhan.
"Iya, gara-gara lihat kegantengan Lo sih" Balas Freya.
"Keluar sekarang juga!" Ujar Reyhan.
"Lo yang keluar" Balas Freya.
"Ini rumah gue" Ujar Reyhan.
"Gue udah tau dari tadi, nggak usah ngasih tau" Balas Freya.
"Lo nyebelin banget sih, keluar nggak!" Ujar Reyhan.
"Gue mau keluar, tapi ada syaratnya" Ujar Freya.
"Apa?" Tanya Reyhan.
"Lo masakin gue" Balas Freya.
"Oke" Balas Reyhan, sambil tersenyum miring.
***
Selesai memasak mie instan, Reyhan langsung menaruh dua mangkuk mie di meja makan, yang sudah ada Freya sedari tadi menunggu.
"Kok dua?" Tanya Freya.
"Gue satu" Balas Reyhan.
"Ohhh, pasti Lo mau nemenin gue makan ya?" Tanya Freya, dengan kepedeannya.
"PD Lo" Ujar Reyhan.
Reyhan pun memandang Freya yang akan menyuapkan suapan pertama ke mulutnya, sambil tersenyum miring.
"AWW AWW PEDES BANGETTT" Ujar Freya, setelah menyuapkan satu sendok mie.
Reyhan yang melihat hal itu pun, langsung tertawa bahagia."Hahahha."
Sebenarnya Reyhan bukan tipe orang yang suka menjaili, namun melihat tingkah Freya yang membuatnya kesal, dia pun mempunyai ide untuk menjaili.
Tadi saat menyajikan mie instan tersebut, Reyhan memasukan enam cabe yang sudah di ambil bijinya saja.
"Air air air" Ujar Freya yang masih kepedesan.
"Ambil sendiri" Balas Reyhan.
Freya yang masih kepedesan dengan cepat, menuangkan air mineral ke gelas. Setelahnya menengguknya sampai tandas.
"Lo jahat banget sih" Ujar Freya, sambil menangis.
"CK, cengeng" Ujar Reyhan.
"Huaa Mami... Freya hiks di jahatin hiks" Ujar Freya.
"Lo lebay banget sih, gitu aja nangis" Ujar Reyhan.
"Reyhan jahat hiks..." Ujar Freya.
"Udah nggak usah nangis" Ujar Reyhan, sambil mengusap air mata Freya menggunakan jempolnya.
"Mami... Reyhan jahat" Ujar Freya, sambil memeluk Reyhan yang ada di sebelahnya.
"Lo modus ya?" Tanya Reyhan.
"Ihh kok Lo nuduh si" Ujar Freya.
"Ya ampun kalian lagi ngapain?" Tanya Nita, yang tiba-tiba datang dari kamarnya.
Kedatangan Nita tadi, tidak membuat Freya menguraikan pelukannya. Dia malah mengeratkan pelukannya di pinggang Reyhan.
"Freya Sialan" Umpat Reyhan, dengan suara pelan.
"Kamu kok meluk Reyhan sih Fre?" Tanya Nita.
"Freya habis nangis Tante" Balas Freya, sambil melepaskan pelukannya.
"Loh?nangis kenapa?" Tanya Nita.
"Itu tadi—" Belum sempat melanjutkan ucapannya, Reyhan sudah terlebih dahulu memotongnya.
"Kecipratan kuah Mah" Potong Reyhan.
"Kok sampe meluk kamu Rey?" Tanya Nita.
"Tadi itu refleks Mah" Balas Reyhan.
"Bener Fre?" Tanya Nita.
"Hmm iya Tan" Balas Freya.
"Mamah mau ngapain?" Tanya Reyhan.
"Mamah mau ngambil buah di kulkas" Balas Nita.
"Tan, boleh tanya?" Tanya Freya.
"Boleh dong" Balas Nita.
"Tante ngerestuin nggak, kalau aku sama Reyhan?" Tanya Freya.
"Hah?hmm ngerestuin aja sih kalau Tante, kan kalian yang ngejalanin bukan Tante" Balas Nita.
"Makasih Tante Cantik" Ujar Freya.
"Sama-sama" Balas Nita.
"Lo bukan tipe gue" Ujar Reyhan, sambil menatap tajam Freya.
"Tapi Lo tipe gue" Balas Freya.
"Gue nggak peduli" Ujar Reyhan.
"Sudahlah lebih baik Mamah balik ke kamar aja, dari pada Dengerin kalian ribut" Ujar Nita, setelahnya meninggalkan Reyhan dan Freya.
"Rey" Panggil Freya.
"Jangan manggil gue Rey!" Ujar Reyhan.
"Kenapa? Tante Nita manggil Lo Rey juga kan?" Tanya Freya.
"Itu panggilan terdekat" Balas Reyhan.
"Emangnya gue nggak boleh manggil Rey?" Tanya Freya.
"Gak" Balas Reyhan.
"Yaudah gue manggil Lo, Ganteng" Ujar Freya.
"Apa-apaan sih Lo" Ujar Reyhan.
"Ganteng, masakin gue lagi ya" Ujar Freya.
"Gak" Balas Reyhan.
"Pokoknya Lo harus masakin lagi!" Ujar Freya.
"Nggak usah manja deh, masak sendiri!" Balas Reyhan
"Manja" Ujar Reyhan.
"Biar—" Ucapan Freya terpotong, oleh deringan handphone Reyhan.
Drttt Drttt Drttt
Reyhan pun langsung mengangkat, setelah melihat ke layar handphonenya.
"Gue kesana" Ujar Reyhan, setelahnya dia langsung mematikan sambungan telfon tersebut.
"Telfon dari siapa, Ganteng?" Tanya Freya, namun tak di respon oleh Reyhan.
Bukannya merespon ucapan Freya, Reyhan lebih memilih ke kamarnya untuk mengambil jaket dan kunci motornya.
Tentu saja, Freya yang melihat hal itu sangat penasaran, siapa penelfon Reyhan tadi.
Tidak lama kemudian, Freya melihat Reyhan menuruni tangga dengan sedikit berlari. Sangat jelas sekali Reyhan sedang buru-buru.
"Lo mau kemana?" Tanya Freya, yang hanya di anggap angin lalu oleh Reyhan.
"Ngeselin banget" Batin Freya.
***
Sedangkan Reyhan, dia sangat buru-buru sekali untuk menjemput Indyana lesta. Cewek yang akhir-akhir ini mengisi hatinya.
Tadi dia mendapat telfon dari Adinada, teman dekat Indy. Mengabarkan bahwa Indy sedang sendirian menunggu jemputan di rumah Andi–Teman sekelasnya Indy.
Sesampainya di rumah Andi, Reyhan melihat Indy sedang di temani oleh Andy di depan pagar berwarna abu-abu.
"Reyhan" Ujar Indy, saat melihat Reyhan berhenti di depannya.
"Naik" Ujar Reyhan.
"Lo tau dari mana?" Tanya Indy.
"Adin" Balas Reyhan.
"Andy, gue balik ya" Ujar Indy.
"Iya" Balas Andy.
"Gue balik" Ujar Reyhan.
Setelah itu, Reyhan langsung melajukan motornya dengan kecepatan normal.
"Ohhhiya Rey, makasih ya udah mau nganterin pulang" Ujar Indy.
"Iya, Lo kenapa nggak ngabarin gue?" Tanya Reyhan.
"Lo kan bukan siapa-siapa gue" Balas Indy.
"Lo jadi pacar gue sekarang!" Ujar Reyhan.
"Lo nembak gue?" Tanya Indy.
"Iya, Lo mau kan?" Tanya Reyhan.
"Mau lah pastinya" Balas Indy.
"Gue udah nunggu waktu ini dari lama Rey" Batin Indy.
"Kita mau langsung pulang?" Tanya Reyhan.
"Hmm emangnya mau kemana lagi?" Tanya Indy.
"Udah makan?" Tanya Reyhan.
"Hm udah tadi" Balas Indy.
"Yaudah kita langsung pulang" Ujar Reyhan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
𝙛𝙞𝙡𝙞𝙭𝙞𝙨𝙗𝙞𝙖𝙨펠릭스 리
lah! gilak si freya, udah numpang minta ini itu lagi
karyamu patut diacungi jempol thorr👍
2021-03-22
2
Agksa
Freya, kamu ini manja sekali👹
2020-10-27
1