Pagi ini, Freya sudah rapih dengan seragam sekolah barunya. Saat menuruni tangga, dia melihat semuanya sudah berada di meja makan.
"Pagi semuanya" Sapa Freya.
"Pagi" Balas Mereka, terkecuali Reyhan tentunya.
"Hmm Om, Freya berangkat sekolah naik apa?" Tanya Freya, kepada Aris.
"Sama Reyhan aja, kan satu sekolah" Balas Aris.
"Gak bisa Pah" Balas Reyhan.
"Kenapa?" Tanya Freya.
"Aku mau jemput seseorang" Balas Reyhan.
"Siapa?" Tanya Nita.
"Pacar Reyhan" Balas Reyhan.
"Hah?pacar?" Tanya Freya, dengan nada terkejut.
"Bukannya Freya tadi malam minta restu buat pacaran sama kamu?" Tanya Nita.
"Iya Pacar, tadi malem Reyhan nembak dia" Balas Reyhan.
"Ihh kok Lo udah punya pacar sih, gue nya gimana?" Tanya Freya.
"Gue nggak peduli" Balas Reyhan.
"Lo pokoknya harus putusin cewek itu" Ujar Freya, yang membuat Mereka terkejut.
"Apaan sih" Ujar Reyhan.
"Gue kan suka sama Lo" Balas Freya.
"Gila" Ujar Reyhan.
"Reyhan, kamu bawa mobil aja ya" Ujar Aris.
"Motor aja Pah" Balas Reyhan.
"Biar kamu bisa nganterin Freya sama Pacar kamu itu sekalian" Ujar Aris.
"Nggak, dia berangkat sendiri" Balas Reyhan, sambil menunjuk Freya.
"Gue maunya dianterin lo, ganteng" Ujar Freya.
"Jangan manggil gue ganteng!" Peringatan Reyhan.
"Pokoknya Freya maunya di anterin Reyhan, titik" Ujar Freya.
"Gue nggak mau, titik" Balas Reyhan.
"Freya, kamu naik ojek ya" Ujar Nita.
"Gak, Freya nggak mau Tan" Balas Freya.
"Gimana kalau di anterin Om?" Tanya Aris.
"Gak, Freya juga nggak mau" Balas Freya.
"Reyhan, turutin aja" Ujar Nita.
"Dalam mimpi Dia" Balas Reyhan, sambil menunjuk Freya.
"Nganterin Freya, apa susahnya sih?" Tanya Nita.
"Banyak" Balas Reyhan.
"Emangnya apa aja?coba sebutin" Ujar Freya.
"Udah, sini Lo" Ujar Reyhan, sambil menarik paksa Freya.
"Lo mau nganterin gue?" Tanya Freya, sambil tersenyum gembira.
Ternyata tidak seperti dugaan Freya, Reyhan tidak mengantarnya, melainkan dia menitipkan Freya kepada ojek yang kebetulan sekali lewat di depan rumahnya.
Dengan terpaksa, Freya naik ojek tersebut. Karena kasihan dengan Abang ojeknya, yang sudah di berhentikan oleh Reyhan.
"Bang SMA Bangsa" Ujar Reyhan.
"Siap Mas" Balas Abang ojek.
"Babay ganteng, sampai bertemu di sekolah" Ujar Freya, sambil melambaikan tangan, namun beberapa menit setelahnya, Freya merubah Ekspreksinya menjadi cemberut.
***
Setelah memasuki gerbang, Banyak pasang mata yang memperhatikan Freya yang sedang berjalan menuju ruang kepala sekolah. Bahkan tidak sedikit pula yang menertawakannya.
Bagaimana tida menertawakan?Freya dengan santainya memegang sepuluh tali balon berbentuk bebek.
Tadi saat di perjalanan ke sekolah, Freya melihat seorang anak kecil berjualan balon. Dia pun berinisiatif untuk membeli semua balon itu agar si anak kecil tersebut bisa senang, karena balonnya terjual semua.
"Seriusan Dia gila?"
"Cantik-cantik kok gila?"
"Ketawa dosa nggak sih?"
"Sumpah ya gue kasian banget sama dia, cantik-cantik nggak waras"
"CK, caper"
Tunggu-tunggu, dari sekian banyaknya cibiran, Freya sangat mengenali suara cibiran terpendek di belakangnya itu.
Saat Freya berbalik, dia mendapati Reyhan sedang mengendeng tangan cewek cantik di sebelahnya.
"Gantengku" Ujar Freya.
"Hah?maksudnya apa?" Tanya Indy.
"Gila Lo" Ujar Reyhan.
"Lo jualan balon?" Tanya Indy.
"Hmm nggak sih, tapi kalo Lo mau beli juga nggak papa kok" Balas Freya.
"Lo salah tempat kali, ini Sma ya bukan taman kanak-kanak" Ujar Indy.
"Gue nggak peduli, hmm anterin aku ke ruang kepsek yuk" Ujar Freya, sambil menarik lengan Reyhan.
"Gak bisa" Balas Reyhan, sambil menyentak tangan Freya di lengannya.
"Kok gitu sih?" Ujar Freya.
"Hmm Rey, Ayok kita anterin" Ujar Indy.
"Hah?Rey?dia manggil Rey?Reyhan nggak marah?" Batin Freya.
"Rey?" Tanya Freya.
"Iya, Reyhan. Dia pacar gue" Balas Indy.
"Hah?Indy sama Reyhan jadian?"
"Ya ampun cocok banget"
"Gue udah nungguin momen ini dari lama"
"Akhirnya"
Sontak ucapan Indy Tadi, membuat siswa-siswi di sekitarnya terkejut.
"Neng cantik, balonnya satu dong" Ujar Seseorang, dari belakang Freya.
"Eh?" Ujar Freya, terkejut.
"Kenalin gue Rizal Firmansyah, temennya Reyhan" Ujar Rizal.
"Freya Natasya, murid baru" Balas Freya.
"Kok Lo bawa balon sih?jualan?" Tanya Rizal.
"Nggak, ini tadi beli waktu mau ke sini" Balas Freya.
"Buat siapa?" Tanya Rizal.
"Hmm buat Lo aja kali ya?" Tanya Freya, sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Aduh maaf-maaf nih ya, bukannya gue nggak mau. Tapi nanti jiwa cool ku hilang dong" Balas Rizal, dengan cengirannya.
"Buat gue aja Sayang" Ujar Seseorang, yang tiba-tiba saja di samping Freya.
"Hah?sayang?" Tanya Freya.
"Kenalin gue Dito Saputra, Lo inget gue kan?" Tanya Dito.
Flash Back
Saat di perjalanan menuju sekolah baru, Freya melihat ada anak kecil yang menjual balon berbentuk Bebek. Dia pun berinisiatif untuk membeli semua balon yang di jual Anak kecil tadi, biar Anak kecil tersebut tidak capek-capek mencari pembeli lagi untuk hari ini.
Saat dia sudah memegang tali balon yang di jual Anak kecil tadi, tiba-tiba saja ada tangan yang memegang tali balon tersebut juga.
"Eh?Lo mau beli?" Tanya Seorang cowok tersebut.
"Iya" Balas Freya.
"Buat apa?" Tanya Si Cowok tadi.
"Gue mau bantu Anak kecil ini doang" Balas Freya.
"Yaudah, beli Lo aja" Balas Si Cowok, sambil berlalu meninggalkan Freya.
Flash back off
"Emm Lo orang yang tadi mau beli balon juga kan?" Tanya Freya.
"Iya, itu gue" Balas Dito.
"Ohh iya" Ujar Freya.
"Btw Lo baik ya, nggak malu beli balon sebanyak itu buat bantuin anak kecil tadi" Ujar Dito.
"Nggak malu lah, oh iya Lo juga baik loh, tadi Lo juga mau bantuin anak itu kan?" Tanya Freya.
"Iya, gue biasa beli tapi nggak ngambil balonnya"
Balas Dito.
"Kenapa Lo tadi malah pergi?" Tanya Freya.
"Gue malu aja tadi sama Lo, soalnya pake seragam kaya gue" Balas Dito.
"Ohh gitu, besok-besok kita bisa bantuin anak itu bareng, Lo mau kan?" Tanya Freya.
"Pastinya, rumah lo di mana?" Tanya Dito.
"Awas aja kalau bilang satu rumah sama gue" Batin Reyhan.
"Gue tinggal sama—"
"FREYA" Panggil seseorang, yang memotong pembicaraan Freya.
"Sintia" Panggil Freya.
"Ya ampun gue seneng bangat satu sekolah sama si manjaku ini lagi" Ujar Sintia.
"Gue juga seneng satu sekolah sama Sintia Adenia
Yang paling rempong ini" Balas Freya.
"Gue waktu di kabarin sama Putri seneng banget" Ujar Sintia.
"Putri Aurelia?temen kita dulu kan?" Tanya Freya.
"Iyalah siapa lagi, btw Lo katanya satu kelas sama kita Fre, gue sih kata Putri. Soalnya tadi malem Mami Lo nelfon putri" Ujar Sintia.
"Ya ampun gue seneng banget" Balas Freya.
"Lo tinggal di mana?katanya tinggal di rumahnya cogan ya?" Tanya Sintia.
"Lo tau siapa cogan itu?" Tanya Freya.
"Nggak lah" Balas Sintia.
"Nggak usah tau lah, lagian si cogan itu nyebelin banget" Ujar Freya.
"Lo nggak bakal suka sama si cogan itu kan?" Tanya Sintia.
"Mungkin" Balas Freya.
"Serius Lo, emang gampang ya buat Lo ngelupain Kevin?" Tanya Sintia.
"Susah banget" Balas Freya.
"Ehem" Degheman Rizal.
"Kalian keasikan banget sih ngobrolnya" Ujar Dito.
"Hehehe iya maafin kita ya" Ujar Sintia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Agksa
Pacaran dosaa, gann
2020-10-27
1