Bel pulang sekolah baru saja berdering, Dito yang mendapatkan pengumuman baru dari ketua ekskul bolanya hari ini latihan, membuatnya batal mengantarkan Freya pulang.
"Fre, maafin gue ya nggak bisa nganter Lo" Ujar Dito.
"Iya, lagian ekskul Lo kan lebih penting" Balas Freya.
"Lo nggak papa kan?" Tanya Dito.
"Nggak papa kok, gue naik angkutan umum aja" Balas Freya.
"Yaudah gue mau ke lapangan sekarang ya" Ujar Dito.
"Iya, Semangat Dito" Balas Freya.
Setelah Dito menghilang dari pandangannya, Freya langsung menuju halte untuk menunggu angkutan umum.
Namun sedari tadi, Angkutan umum tidak ada yang lewat di depannya. Hal itu membuat Freya kebingungan untuk pulang.
Ingin memesan ojek online pun, keadaan tidak memungkinkan karena semenjak handphonenya terjatuh tadi, Freya tidak dapat menyalakan Handphonenya itu lagi.
Freya melihat ada seorang Siswa dari smanya di tempat dekat foto copyan depan sekolahnya pun berinisiatif untuk meminta tolong orang tersebut.
Saat merasa jalan raya mulai sepi, Freya pun langsung menyabrang jalan.
Namun belum sempat Freya sampai di sebrang jalan, tiba-tiba saja ada mobil yang melaju cepat dari arah kanan.
"Aaa" Teriak Freya, saat menyadari ada mobil di dekatnya.
BRUKKK
Suara keras tersebut, membuat orang-orang di sekitar sana melihat apa yang baru saja terjadi.
Terlihat Cewek memakai seragam SMA Bangsa, bercucuran darah di dahinya. Hal itu membuat orang-orang di sana membawanya ke rumah sakit terdekat.
"Kita bawa ke rumah sakit Melati sekarang juga" Ujar Seorang bapak-bapak.
Salah satu dari kerumunan tersebut, sangat terkejut melihat korban dari tabrak lari di depannya ini.
"Freya, murid baru itu?" Gumam seorang tersebut.
"Gue kabarin Putri aja" Ujarnya lagi.
***
Sedangkan Reyhan di tempat lain, dia sedang makan siang bersama keluarganya.
"Freya kok belum pulang-pulang sih Rey?" Tanya Nita.
"Gak tau Mah" Balas Reyhan.
"Kok perasaan Mamah nggak enak ya" Ujar Nita.
"Cuma perasaan" Balas Aris.
"Apa Mamah telfon aja ya?" Tanya Nita.
"Iya coba di telfon, mungkin dia sedang pergi sama temannya" Balas Aris.
"Nggak di angkat, handphonenya nggak aktif" Ujar Nita, setelah mencoba menghubungi Freya.
"Mungkin handphonenya lowbat" Balas Aris.
Drttt Drttt Drttt
Handphone Reyhan berdering, Nita dan Aris pun langsung menatap Handphone Reyhan yang tergeletak di meja makan.
Putri
Nama penelfon yang ada di layar handphonenya, hal itu membuat Reyhan mengeryit kebingungan.
"Siapa?" Tanya Aris.
"Temennya Freya" Balas Reyhan.
"Mungkin dia mau ngabarin Freya sedang main sama dia" Ujar Aris.
"Sini biar Mamah yang angkat" Ujar Nita.
Dengan patuh, Reyhan memberikan handphonenya kepada Nita.
"Mah louspeker" Ujar Aris.
"Iya Pah" Balas Nita.
"Halo Han" Ujar Putri.
"Halo, ini Mamahnya Reyhan. Ada apa ya?" Tanya Nita.
"Hmm ini Tan, tadi saya dapat kabar dari Boby teman saya, katanya Freya ketabrak mobil di depan sekolah" Balas Putri.
"Apa?" Tanya mereka semua.
"Sekarang Freya dimana?" Tanya Aris.
"Katanya sih di Rumah sakit melati" Balas Putri.
"Yasudah, terimakasih infonya ya Putri" Ujar Nita.
"Iya Sama-sama Tan" Balas Putri, setelahnya mematikan sambungan telfonnya.
"Ayok kita kesana sekarang" Ujar Aris.
"Mas, kalau sampek Wisnu sama Friska tau gimana?" Tanya Nita.
"Jangan sampai tau" Balas Aris.
Merekapun langsung bersiap-siap untuk ke rumah sakit, bahkan ntah dorongan dari mana Reyhan ikut siap-siap untuk ke rumah sakit.
Selama di perjalanan, Nita terus saja bertanya-tanya soal Freya di sekolah kepada Reyhan.
"Tadi dia manja nggak Rey?" Tanya Nita.
"Iya" Balas Reyhan.
"Kok Freya nggak pulang sama kamu aja sih" Ujar Nita.
"Reyhan sama pacar" Balas Reyhan.
"Kan bisa anterin Freya dulu" Ujar Aris.
"Freya nggak penting" Balas Reyhan.
"Jangan begitu sayang" Ujar Nita.
***
Sesampainya di rumah sakit, pas sekali dengan selesainya Freya di periksa oleh dokter.
"Keluarganya Freya?" Tanya Pak Dokter.
"Saya" Balas Aris.
"Gimana keadaanya Dok?" Tanya Nita.
"Freya tidak apa-apa, dia hanya mendapat luka di dahi dan lutut. Hal itu membuatnya susah untuk berjalan saat lukanya belum kering" Balas Pak Doketer.
"Syukurlah" Ujar Nita.
"Apakah sudah bisa pulang sekarang?" Tanya Aris.
"Sebentar lagi juga keluar" Balas Pak Dokter.
"Berapa biayanya?" Tanya Aris.
"Sudah di bayar oleh bapak-bapak yang membawanya kesini tadi" Balas Pak Dokter.
"Yasudah terimakasih Dok" Ujar Nita.
"Iya sama-sama" Balas Pak Dokter.
"Om Tante" Panggil Freya, yang baru saja keluar ruangan di bantu oleh suster.
"Ya ampun sayang, syukurlah kamu nggak kenapa-kenapa" Ujar Nita.
"Iya Tan, Alhamdulillah" Balas Freya.
"Reyhan, kamu gendong Freya sampai mobil!" Perintah Aris.
Reyhan yang di perintah Mengendong Freya pun, dengan terpaksa mengendong Freya ala bridal Style.
"Jantung gue kok berdebar sih" Batin Freya.
"Gue terpaksa" Ujar Reyhan, membisiki Freya.
"Hmm gue tau kok" Balas Freya.
Setelah sampai di mobil, Reyhan mendudukkan Freya di sampingnya. Sedangkan kedua orang tuanya duduk di depan.
"Freya, kamu udah ngabarin orangtua mu?" Tanya Aris.
"Belum Om, Freya nggak mau mereka khawatir" Balas Freya.
"Bagus kalau begitu" Ujar Aris.
"Hmm Om, boleh nggak Freya besok nggak berangkat" Ujar Freya, sedikit takut.
"Bol–" Belum sempat Aris menyelesaikan perkataannya, Reyhan memotong ucapan Papahnya.
"Nggak" Potong Reyhan.
"Emangnya kenapa?" Tanya Freya.
"Lebay banget, gitu aja nggak mau sekolah" Balas Reyhan.
"Kaki gue susah untuk jalan" Ujar Freya.
"Kan bisa di kelas aja Sayang" Ujar Nita.
"Yahh bosen dong nanti Tan" Balas Freya.
"Main handphone dong" Ujar Nita.
"Ah iya, handphone aku dimana ya?" Tanya Freya.
"Mungkin di tas kamu" Balas Aris.
"Nggak ada" Ujar Freya, setelah mengecek tasnya.
"Seinget kamu, tadi dimana?" Tanya Nita.
"Tadi handphone aku mati Tan, gara gara jatuh. Mungkin saat ini handphone aku udah rusak, waktu ketabrak mobil tadi" Balas Freya.
"Mau Om belikan handphone?" Tanya Aris.
"Nggak usah Om" Balas Freya.
"Kamu nggak mau bertukar kabar dengan Wisnu dan Friska?" Tanya Nita.
"Hmm mau sih, tapi kan handphone Freya hilang" Balas Freya.
"Besok Om belikan, nanti kamu pake handphone Reyhan dulu saja" Ujar Aris.
"Makasih ya Om" Ujar Freya.
"Iya Sama-sama" Balas Aris.
"Kok jadi handphone Reyhan kebawa-bawa sih Pah?" Protes Reyhan.
"Kenapa?keberatan?" Tanya Aris.
"Tentu saja Pah" Balas Reyhan.
"Kalau kamu keberatan, handphone kamu akan Papah sita selama satu bulan" Ancam Aris.
"Iya Iya, nanti aku pinjemin" Balas Reyhan, dengan terpaksa.
"Reyhan, gue ngantuk pengen tidur" Ujar Freya.
"Terus?" Tanya Reyhan.
"Boleh nggak gue bersandar di bahu Lo?" Tanya Freya.
"Gak" Balas Reyhan.
"Yaudah kalau gitu, gue akan tetap nyender" Ujar Freya, sambil menyenderkan kepalanya di bahu Reyhan.
Reyhan yang ingin mendorong Freya mengurungkan niatnya, karena melihat wajah Freya yang sangat kelelahan Reyhan mengurungkan niatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments