Dimas dan Raisa sama kagetnya dengan kejadian itu. Dimas segera menutup pintu. Dan Raisa masih memeluk tubuhnya untuk menutupi tubuhnya.
"Kenapa mereka?" tanya Rina.
"Biasa lah paling mereka bertengkar lagi" ucap Raka.
"Mereka itu nggak habis - habis nya bertengkar!! Makanan nya keburu dingin nih!!" Ibu Raisa mengomel - ngomel.
Meski melihat sekilas Dimas dapat melihat lekukan tubuh Raisa bahkan Warna pakaian dalam nya masih teringat jelas dalam otak nya. Dimas tidak tahu sejak kapan Raisa telah tumbuh seperti itu.
Raisa merasa sangat malu. Baru kali ini dalam hidupnya ia merasakan malu. Selama ini bisa dibilang dirinya selalu tidak punya malu dalam hidupnya tapi kali ini ia merasakan bahwa sekujur tubuh nya merasa kan malu yang luar biasa.
************
Setelah makan mereka berkumpul seperti biasanya di kamar Raisa. Biasanya mereka hanya mendengar kan musik bersama atau menonton film maupun bermain game. Kali ini mereka memutuskan bermain ular tangga.
"Hahaha nyaman Lo mas,kalah kan Lo!" Raka menertawakan Dimas yang kalah bermain.
"Sini mana muka Lo,biar gua coret pake bedak" ucap Rina.
Sedangkan Soleh sudah siap untuk meletakan tangan nya yang penuh bedak ke wajah Dimas. Secara bergiliran mereka memenuhi wajah Dimas dengan bedak. Hingga tiba giliran Raisa,ada perasaan aneh bagi Raisa untuk menyentuh wajah Dimas. Raisa tidak pernah memperhatikan bahwa Dimas telah berubah seperti ini. Wajah nya,suara nya bahkan tinggi nya.
"Cepat dikit dong sa!!" Protes Rina kepada Raisa.
"Iya sabar dikit dong"
Raisa menyentuh wajah Dimas dengan jari nya,Dimas merasakan perasaan menggelitik di perut nya. Mereka selalu bersama namun sejak kapan sentuhan dari Raisa kepada nya dapat membuat sekujur tubuh nya merasakan ketegangan hingga ia tak mampu menatap wajah Raisa. Malam itu hanya Raisa dan Dimas yang merasakan keanehan diantara mereka.
*************
"Save" Teriak Raka.
"Laju amat si Lo ka" ucap Rina sambil cemberut.
Pagi ini mereka pergi dengan berlomba siapa yang bisa sampai duluan ke sekolah bakal di traktir makan siang di kantin oleh yang terakhir sampai.
"Asa!! gua ke tiga" ucap Dimas.
"Yeah syukur aku yang ke empat" ucap Soleh.
"Ah! curang Lo pada,belum hitungan ke tiga udah jalan duluan" Raisa sampai terakhir.
"Yang penting gua menang" ucap Raka bangga.
"Pagi Raisa" ucap seseorang.
"Oh bang Bimo" Raisa berkata.
Ngapain sih tu orang pagi - pagi udah datang aja? Ngerusak pemandangan banget! Raisa juga mau aja di deketin sama cowok gitu! tu cowok dari tampang aja nggak bener! Pasti Playboy dia!! ucap Dimas dalam hati.
"Malam ini mau nggak nemenin gue ke toko buku,Gue juga minat ke sekolah itu" ucap Bimo.
Dengan cepat Raisa segera menutup mulut Bimo dengan ke dua tangannya dan menarik Bimo menjauh dari teman - teman nya.
"Apaan sih bang! Bukan nya udah gue bilang Rahasia!" protes Raisa.
"Iya kah? Nggak ingat tuh!" jawab Bimo acuh tak acuh.
"Bang! Mau lo apaan sih!?"
"Malam ini ya,jam 7 gue jemput,siap - siap oke" Bimo pun menepuk kepala Raisa dan pergi.
"Cih seenak nya aja tu orang" Raisa marah.
***********
Saat menuju ruang kelas.
"Sa! Bang Bimo lagi Pdkt sama Lo ya?"
"Hah? apaan sih Rina?" jawab Raisa.
"Udah ngaku aja" jawab Rina.
"Lo tu baik nya hati - hati deh! Dia tu Playboy,yah gua sih nggak mau ya nolongin Lo kalau ada apa - apa! Tuh orang dari wajah aja udah nggak bener!!" Bentak Dimas.
"Hah! nggak usah ikut campur deh! mau gue dekat sama siapapun bukan urusan Lo!!" Raisa balas marah.
"Eh gua nih gini karena gua teman Lo!! Gua tu perhatian karena gua temen Lo! kalau Lo ada apa - apa yang kena imbas nya ya gua juga!!"
"Tenang aja kalau ada apa - apa gue nggak bakal minta tolong sama Lo!" Raisa pergi meninggalkan Dimas.
Rina,Raka dan Soleh hanya memandang kejadian itu dengan keheranan. selama ini keduanya jarang bertengkar seperti itu. Bahkan karena hal kecil.
*************
Jam olahraga. Hari ini kelas Raisa mengambil nilai olahraga terhadap permainan Basket. Mereka berlima duduk menunggu giliran mereka. Hari ini lapangan digunakan oleh dua kelas,kelas Raisa dan kelas kak Diana. Sejak tadi Dimas sibuk berbicara mengenai kedekatan nya dengan kak Diana. Hal itu membuat Raisa semakin kesal.
Ada apa dengan gue ya? kenapa kesal banget sih denger nama kak Diana?
"Dimas" panggil pak Rahmat untuk pengambilan nilai.
"Baik pak" jawab Dimas.
Dimas segera melempar kan bola nya ke ring namun bola itu memantul ke arah seseorang. Itu kak Diana. Dengan cepat Dimas berlari ke arah kak Diana.
"Kak maaf ya nggak sengaja" ucap Dimas.
"Oh nggak apa kok,hanya kena kaki doang" ucap kak Diana.
Dimas lalu berbincang - bincang sedikit dengan Kak Diana.
"Dimas!! masih mau lanjut atau nggak ngambil nilai nya? Kalau nggak bapak lanjut aja ke Fina ya?!!!" Teriak pak Rahmat marah.
"Eh pak,jangan dong iya saya ke sana sekarang "
Selesai pengambilan nilai nya Dimas berlari ke arah kak Diana lagi. Mereka terlihat asyik berbicara hingga akhirnya di arah kelas nya terlihat ribut - ribut.
"Yah gimana nih?"
"Pingsan tuh"
"Dia pingsan tu"
"Fin,bola Lo kuat banget sampai pingsan gini"
Dimas mendekat dan melihat Raisa yang pingsan. Menurut mereka. Raisa pingsan terkena bola dari Fina yang salah melemparkan hingga akhirnya terkena dengan kuat ke kepala Raisa.
"Minggir biar gue bawa Raisa ke UKS" ucap Dimas.
Dimas pun mengangkat Raisa layaknya seorang tuan putri,dan berlari menuju UKS.
********
"Udah sadar?" tanya Dimas pelan ke Raisa yang perlahan membuka mata nya.
"Di mana nih?"
"UKS,lo pingsan kena bola tadi" jawab Dimas.
tok....tok....tok
Seseorang memasuki UKS. Itu adalah bang Bimo.
"Raisa,Lo nggak apa - apa?" tanya Bang Bimo.
"Bang kenapa Lo disini?" tanya Raisa
"Temen Lo si Rina kasih tau katanya Lo pingsan kena bola basket" ucap Bimo.
"Ah si Rina ember banget sih,cuma kena bola kok nggak apa - apa" jawab Raisa ke Bimo.
"Nggak apa - apa gimana! Nih liat kepala Lo tu benjol gitu!" Dimas memencet benjolan di kepala Raisa.
"Aduh!!" Sakit tahu!!"
Melihat interaksi antara Raisa dan Dimas ada sesuatu hal yang menggangu buat Bimo.
"Kalian pacaran?" tanya Bimo.
"Hah nggak kok!! Nggak mungkin lah!! masa gue sama dia nggak laah!! amit - amit" ucap Raisa.
Tanpa Raisa sadari wajahnya memerah dan segera memalingkan wajahnya dari Dimas. Entah kenapa jawaban dari Raisa membuat hati Dimas sangat sakit.
-bersambung-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
Andropist
udah trippel
2021-04-19
1
Desi Lestari
raisa ada hati buat dimas dan sebaliknya 😍
2021-04-09
1
Ria Diana Santi
like!
2021-03-08
1