Pagi ini semua sudah siap untuk pergi ke sekolah,lagi - lagi hanya Dimas yang belum keluar dari Rumah nya. Si kembar kembali marah - marah setelah dua puluh menit yang lalu bersikap begitu.
"Dimas!! cepat sedikit dong!!! Lama amat!!" Teriak Rina. Rina telah meneriaki Dimas puluhan kali.
Kesabaran Raisa telah habis setelah menunggu hampir satu jam.
"Asli cowok kok lama banget sih siap - siap nya?" protes Nissa.
"Berdandan mungkin" jawab Raka sembarangan.
Dimas pun keluar,semua yang melihatnya terpana heran karna tampilan Dimas yang tidak seperti biasanya.
"Yuk pergi" Ucap Dimas sambil menuntun sepeda nya untuk keluar dari pagar rumah.
"Pantas saja lama" ucap Soleh.
"Tumben gaya Lo begini" ucap Raisa.
"Gimana keren kan?" jawab Dimas
"Norak banget" jawab si kembar serempak.
"Biarin,ini gue lakuin buat kak Diana,setelah ngerubah penampilan gue dia pasti bakal suka sama gue" ucap Dimas dengan pedenya.
"Segitu suka nya ya sama kak Diana" ucap Raisa pelan.
"Hah Lo bilang apaan?" tanya Dimas kembali karena ia hampir tidak mendengar jelas perkataan Raisa.
"Bukan apa - apa" jawab Raisa cepat.
*****************
"Perhatian semuanya,kali ini aku butuh sekitar 3 orang untuk membantu ku jadi panitia acara pensi sekolah, seperti biasa,setiap Bulan Mei tanggal 20 diperingati sebagai ulang tahun sekolah,kalau begitu apakah ada yang minat?" Ketua kelas telah menyampaikan permohonan nya kepada seisi kelas. Kelas mereka memiliki ketua kelas yang cukup rajin,anak dari kepala sekolah namanya Rizki. Sebagai ketua kelas Rizki cukup tegas daripada ketua kelas dari kelas lain.
"Merepotkan sekali sih" ucap Raka.
"Ki,udah tunjuk aja,kalau mau nunggu yang ngajuin diri sendiri nggak bakal ada" ucap Raisa kepada Rizki.
"Kalau begitu Raisa aja ya" Rizki menulis nama Raisa di papan tulis.
"Apa??!! Seenaknya banget,nggak ah repot banget jadi panitia,malas banget" jawab Raisa cepat.
"Tadi kan lo sendiri yang bilang ditunjuk aja,lagian di kelas ini yang ikut ekskul hanya satu kan cuma lo doang, otomatis lo nggak sibuk" jawab Rizki.
"Iya,gue sibuk nya di rumah,ngulang - ngulang pelajaran gue yang nggak tuntas" jawab Raisa kembali.
(seisi kelas tertawa mendengar jawaban Raisa)
"Kalau gitu,gue bantu kisi - kisi deh ya,kalau begini nggak punya alasan lagi kan nolak ini?" ucap Rizki sambil tersenyum.
"Iya deh" Raisa pun mengalah.
"Lalu selanjutnya Gue pilih si Dimas sama Soleh aja" Rizki menulis nama keduanya di papan tulis.
"Ki,nama ku ganti aja ya,soalnya jadwal les ku makin di tambah sama ortu,terus belum lagi klub debat ku udah mau lomba jadi latihan lebih intensif" ucap Soleh sambil memohon pada Rizki.
"Baiklah,kalau gitu Rina aja ya?" tanya Rizki sama Rina.
"Boleh deh" jawab Rina cepat.
"oke untuk panitia perwakilan dari kelas kita udah di bentuk,kalian bertiga pulang sekolah jangan pulang dulu karena ada rapat dengan ketua OSIS dan yang lainnya, mengerti? Malam ini bakal gue kirim daftar nama - nama orang yang bakal nampil dan ikut lomba,sekian" jelas Rizki.
********************
"Eeei,mau kabur ya?" Langkah Dimas terhenti ketika Rina langsung merebut tas Dimas yang akan ia bawa melewati jendela kelas.
"Lepas dong,gue mau ketemu kak Diana, istirahat aja nggak ketemu,paling nggak pulang ini harus ketemu" ucap Dimas.
"Nggak boleh!! Rizki sama Raisa udah nungguin kita,di Ruang OSIS" ucap Rina dengan kesal sambil menyeret Dimas.
"Sengaja ya lo,lama - lama nyalin tugas nya,biar bisa bolos rapat kan?" tanya Rina.
"huh,entahlah" jawab Dimas tak acuh.
Dimas dan Rina pun memasuki Ruang OSIS dan Dimas sangat terkejut melihat pujaan hatinya kini ada di ruang OSIS untuk mengikuti rapat juga mewakili kelasnya. Dimas pun salah tingkah dan hampir tersandung melewati pintu ruangan tersebut.
"Kenapa nggak bilang sih kalau kak Diana ada disini?" ucap Dimas kepada Raisa, Raisa pun menoleh dan memasang wajah super jutek.
"Hah?!! Kenapa gue harus melaporkan ada kakak itu atau nggak?!!" ucap Raisa kesal dengan suara sepelan mungkin.
Dimas benar - benar terpana melihat kecantikan kak Diana,rapat itu tidak menjadi beban lagi baginya malah ia jadikan rapat itu sebagai akses nya untuk dekat kepada kak Diana.
"Sudah mengerti kan?" tanya Si Bimo ketua OSIS kepada seluruh panitia perwakilan kelas.
"Iya" jawab semua.
"Baiklah boleh bubar semuanya, terimakasih atas kesediaan waktu kalian,ah! Kecuali adik kelas yang sejak tadi nggak merhatiin rapat,harus bantu kami berkemas ya,jadi jangan pulang dulu" ucap Bimo sambil menunjuk Raisa. Bimo memang tersenyum tapi bisa dilihat bahwa yang dilakukan olehnya itu sengaja untuk membuat Raisa kesal.
Raisa benar - benar tidak suka dengan kelakuan si Bimo,Raisa berusaha meminta bantuan Dimas dan Rina tapi keduanya malah meninggalkan Raisa berdua saja dengan si Bimo. Dimas yang langsung keluar melihat kak Diana keluar dan Raisa yang langsung keluar memenuhi panggilan alam nya.
"Masih nggak ngaku ya,kalau ngefans sama gue?" Tanya Bimo sambil merapikan berkas - berkas miliknya.
"Cih" jawab Raisa.
"Yah nggak ngaruh juga sih,tapi kalau lo macem - macem dengan berusaha dekatin gue,Awas aja Lo" ucap Si Bimo dengan dingin.
Mata hitamnya memandang Raisa lekat - lekat. Bimo perlahan mendekati Raisa dan terus memandangi Raisa,hingga Raisa terpojok ke sudut Jendela.
"Kemana perginya cewek ganas kemarin ya?" tanya Bimo kemudian.
"Jangan macam - macam ya!" ucap Raisa memperingati.
Bimo kemudian menyentuh sedikit rambut Raisa yang keluar dari ikatan rambutnya.
brakk........Pintu ruang OSIS terbuka.
"Kau! Apa yang kau lakukan sama Raisa!!" Dimas melepaskan tangan Bimo yang menyentuh Raisa.
"Oh! Siapa? pacar?" tanya Bimo kepada Raisa.
"Awas aja kalau sekali lagi lo berani nyentuh Raisa,gue patahin tu tangan" Dimas pun menggandeng tangan Raisa dan keluar dari Ruangan. Dimas menyeret Raisa dengan langkah yang besar dan terburu - buru.
"Lepas" ucap Raisa.
"Lo tuh ya!! jadi cewek mau aja digituin sama cowok! lawan kek!" Dimas marah.
"Nggak usah pedulikan gue deh! Lo urus aja kak Diana" jawab Raisa dengan kesal.
"Hah? tolong deh ya! sadar diri Lo tu cewek! kalau gue nggak masuk tadi,Dia bisa aja ngelakuin lebih dari itu!! Semua cowok tu bisa jadi binatang di depan cewek" Dimas masih tidak mengerti kenapa Raisa harus kesal kepadanya padahal ia telah menolong Raisa.
"Gue cukup sadar diri! Lagian gue capek mau pulang,mulai sekarang urus aja hidup Lo,jangan urusin hidup gue" Raisa pun pergi setelah mengatakan hal tersebut.
-bersambung-
"Tanpa sadar ada rasa Cinta yang telah mekar di dalam hati"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
Lisa Haruna(Izin hiatus guys)
semangat aku bc yg ini dulu ya
2021-12-12
1
★Merepotkan~
Salam Thor, dah mampir nih🌳
Like dan rate dah masuk Thor, semangat terus. Kalo bisa jangan lupa mampir di Novelku Thor yang berjudul [Pelayan Raja Iblis]🌴
Novelku lebih berfokus ke comedy nya. Yah, kayak Kono Suba lah🌿...
Semoga kalian menikmati nya🌵...
Terus berkarya Thor, semoga kita bisa saling mendukung 🌲🙏...
Kritik: Pemakaian tanda bacanya kurang tepat Thor, sebaiknya di bi akhir dialog di kasih [?, ., !] biar rapi...
2021-04-06
0
🌻Ruby Kejora
3 like. Sukses selalu
❤️❤️❤️
Salam dari
THE THUNDER'S LOVE
CINTA RASA COVID-19
2021-03-15
1