Bab 5

Sudah hampir tiga bulan Argha mencari tau tentang keberadaan Clarissa. Karena memang Clarissa menghilang tanpa sebab dan tak tau dimana.

"Apa kamu sudah menemukan kabar tentang Clarissa?" tanya Argha pada orang kepercayaan sekaligus sahabatnya itu.

"Belum Gha, berdasarkan informasi yang aku dapatkan tentang Clarissa, dia udah gak ada kabar semenjak kamu terakhir kali bertemu dengan dia" jawab Randi. Sebenarnya Randi sudah mengetahui semua yang terjadi pada sahabatnya itu dan dia juga tau kenapa Clarissa menghilang dari kehidupan Argha tapi Randi merahasiakan semua itu atas perintah bu Vanti yang sudah dia anggap sebagai ibunya sendiri.

"Cla kamu kemana sih? aku rindu sama kamu." Gumam Argha yang masih bisa terdengar oleh Randi.

Randi cukup prihatin dengan Argha semenjak Argha dan Clarissa putus Argha berubah menjadi dingin. Argha yang ia kenal hangat dan ramah kini telah menjadi Argha yang dingin dan cuek.

****

Siang ini pak Rivan berencana akan ikut berkumpul dengan teman-teman kuliahnya dulu. Selain mengisi waktu luang dia juga ingin membahas hal-hal penting terkait dengan kehidupan putranya.

"Selamat siang apa saya telat?" tanya pak Rivan pada sekolompok manusia paruh baya yang tengah asik bercengkerama.

"Gak kok Riv, kamu gak bawa istri kamu Riv?" jawab salah seorang pria paruh baya yang tak lain adalah pak Andika kemudian balik bertanya.

"Yah tadi aku sudah mengajaknya tapi kalian tau sendirikan Vanti orangnya seperti apa" jawab pak Rivan sedikit sedih dengan keadaannya yang hanya sendirian datang pada acara itu sedangkan temannya yang lain membawa gandengannya masing-masing.

"ya deh aku paham" ujar teman yang lain mengejek pak Rivan diringi tawa canda di tempat tersebut. Pak Rivan dikenal juga dengan sikapnya yang dingin namun berhati hangat.

"Oh ya Riv kemarin kamu mau cerita tentang Argha kan kamu mau cerita apa?" tanya pak Andika sedikit penasaran karena sebelumnya pak Rivan pernah mengatakan bahwa dia akan segera memiliki menantu dari putranya itu.

Kemudian pak Rivan menceritakan langsung tentang kehidupan Argha dan bagaimana sikapnya saat ini yang mulai berubah dari Argha yang dikenal menjadi Argha berbeda. Hal itu didengar baik oleh pak Andika.

"Jadi apa yang akan kamu lakuin sekarang Riv?" tanya pak Andika sedikit bingung dengan semua cerita yang didengarnya.

"Kalau kamu tak keberatan aku ingin menjodohkan putraku dengan putrimu, bagaimana apa kamu setuju?" tanya pak Rivan pada pak andika.

Namun, hal itu dijawab kembali oleh peertanyaan dari pak Andika "Kenapa harus putri saya?" tanya pak Andika.

"Saya sudah tau Kania dari kecil An saya yakin bahwa Kania bisa membimbing Argha nantinya" jawab pak Rivan dengan yakin.

Kemudian pak Andika melihat istrinya yang sedari tadi mendengarkan percakapan mereka.

Pak Andika bisa melihat dari ekspresi istrinya itu bahwa bu Rani mengatakan 'Aku selalu setuju dengan pendapatmu' itulah yang disimpulkannya.

"Baik, akan saya tanya pada putri saya" ucap pak Andika yang diangguki oleh pak Rivan.

skip

Malam harinya keluarga pak Rivan tengah berkumpul di ruang keluarga. Mereka tengah asik berbincang-bincang dengan seorang bule tampan asal turki yang datang untuk melamar Vani. Ya orang itu adalah pujaan hati Vani yang sudah menjalin hubungan dengan Vani beberapa tahun ini. bu Vanti dan pak Rivan memang sudah merestui hubungan mereka karena mereka tau kalau Vani tidak mungkin salah dalam hal memilih pasangan hidup. Ya iyalah orang Vani pskiater hheheh 😂.

Kemudian seorang pria tampan tengah bertanya-tanya kenapa ada orang luar di rumahnya dan yang anehnya lagi kenapa harus berkumpul di ruang keluarga ya orang itu tak lain adalah Argha. Argha memang tak tau kalau kekasih kakaknya itu seorang bule dia hanya mendengar curhatan kakaknya tanpa bertanya seperti apa pria idaman kakaknya itu.

"ini siapa kok bisa datang ke rumah ini? apa mungkin klien? ah mana ada klien yang berkumpul di ruang keluarga" batin Argha bertanya-tanya.

Vani yang melihat adiknya yang kebingungan langsung mengatakannya pada Argha.

"Dek ini tunangan kakak dan minggu depan kakak akan married" ujar Vani dengan senyum yang mengembang di wajah cantiknya itu.

skip

Setelah acara perkenalan calon suami Vani selesai. Bu Vanti dan pak Rivan pun mulai mengutarakan keinginan mereka yang dibantu oleh Vani.

"Dek nanti pas acara pernikahan kakak, kakak mau kamu bawa calon adik ipar kakak!" ucap Vani menggoda Argha karena Argha belum move on dari Clarissa.

"maksud kakak apa? kakak nyindir aku...? " tanya Argha yang sudah jengkel dengan ucapan kakaknya.

"Gak kok dek, kakak gak nyindir kamu kakak cuma berharap kamu bisa ngelupain masa lalu kamu" ucap Vani sembari menepuk lembut pundak Argha seolah-olah dia mengatakan 'Kamu tak pantas dengan wanita seperti Clarissa'.

"Iya Gha, mamah dan papah sudah menemukan gadis yang jauh lebih baik dari Clarissa" sambung bu Vanti yang menatap lekat wajah putranya itu.

"Mamah kan tau kalau aku.... " ucapan Argha terpotong.

"Pokoknya papah mau kamu menikah dengan gadis pilihan papah dan mamah" ujar pak Rivan yang menyangga ucapan Argha dengan tegas. "Besok kamu hak usah kerja karena besok akan melamar gadis tersebut" sambung pak Rivan yang membuat Argha tak mampu membantah karena Argha tak ingin durhaka pada orangtuanya.

****

"Apa...." ucap Kania sedikit berteriak tapi langsung ia menurunkan nada suaranya kembali. Setelah mendengar ucapan pak Andika bahwa ia akan dijodohkan dengan teman ayahnya itu.

"Nia, dengerin mamah baik-baik ya kalau kamu menikah otomatis kamu gak akan di gangguin lagikan oleh Vano, katanya mau lupain Vano jadi mamah dan papah menjodohkanmu dengan orang yang lebih baik dari Vano" ucap bu Rani meyakinkan Kania. Untuk sesaat Kania membenarkan semua ucapan mamahnya itu. Tapi dia masih ragu apakah suaminya akan mencintainya dan menjaganya nanti.

"Mah apa dia akan bisa mencintai dan menerima Kania nantinya?" tanya Kania dengan keraguan di hatinya.

"Nia sayang kamu tidak akan pernah tau kalau kamu hanya bertanya sama mamah cobalah melaluinya dengan sabar sayang" jawab bu Rani meyakinkan kembali Kania.

Kania hanya bisa menyerahkan semuanya kepada Allah Swt. Malam itu jam 02.00 Kania terbagun dari tidurnya diapun bangkit untuk berwudhu dan melaksanakan salat tahajjud dan disambung dengan salat istiqarah Kania mencurahkan isi hatinya di setiap doanya. Dia yakin Allah sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.

_______😉😉😉

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!