"Nona apa anda sudah selesai dengan urusan anda?" tanya seseorang yang membuyarkan lamunan Clarissa. Orang tersebut tak lain ialah orang kepercayaan bu Vanti yang ditugaskan mengantar Clarissa ke bandara internasional. Karena bu Vanti akan mengirim Clarissa jauh dari kehidupan Argha.
"Iya, kita jalan sekarang" jawab Clarissa.
_________
Di lain tempat Kania kini tengah sibuk dengan permintaan klien untuk membuat karangan bunga dengan jumlah yang cukup membuat tubuh lelah. Kania harus menyiapkan pekerjaannya itu hari ini juga karena klien menginginkan hasilnya besok.
"Nia udah ya kita pulang aja, ini udah larut loh kamu gak takut nanti kamu dimarahi mamah kamu." Ajak Siska yang sudah letih dengan pekerjaannya itu.
"Ya bentar lagi kita siapin sedikit lagi ya tanggung loh kalau gak disiapin" tolak Kania dengan senyum manis andalannya itu yang bisa menghipnotis siapa saja yang melihatnya.
Siska hanya menarik nafas dalam kemudian menghembuskan dengan kasar.
Tak berapa lama kemudian Vano datang mencari Kania.
"Nia kamu belum pulang yah?" tanya Vano yang sudah berdiri di depan pintu.
"Vano kebetulan sekali kamu disini. Kamu temenin Kania ya aku pulang duluan!" seru Siska yang akhirnya bisa pulang, Siska mengambil tasnya kemudian pulang menggunakan skuter miliknya.
"oh kamu hati-hati ya Sis." ujar Vano dengan senyuman di wajahnya.
Kania, Siska, dan Vano memang akrab sejak mereka kuliah. Sejak mengenal Kanialah Vano mulai menjaga kata-katanya terhadap lawan jenisnya. Karena tidak sedikit gadis yang selalu baper ketika berbicara dengan Vano. Tutur katanya yang lembut membuat siapa saja yang mendengarnya menjadi baper.
"Kamu yakin mau nyelesain ini semua?" tanya Vano pada Kania.
"Iya besok mereka mau hasilnya" jawab Kania yang masih sibuk dengan pekerjaannya itu.
Vano hanya bisa melihat kerja Kania. Kerena memang dia tak memiliki keahlian dalam hal tersebut. Setelah semuanya selesai seperti biasanya Vano akan mengantar Kania pulang.
"Kamu hati-hati ya Van" ucap Kania yang sudah keluar dan berdiri di dekat kaca mobil Vano.
"Iya, gih masuk sana ntar mamah kamu nyamperin aku lagi" ucap Vano tersenyum manis pada Kania yang dibalas dengan anggukkan oleh Kania.
flashback on Kania dan Vano.
Di sebuah kafe yang biasa menjadi tempat nongkrong anak kuliah dari kampus ekonomi bisnis tengah menikmati pesta ulang tahun salah seorang anak pengusaha sukses di kota ini pada masa itu yang tak lain adalah Vano Anggresta. Kania dkk sudah berada disana. Alangkah terkejutnya dia ketika namanya dipanggil oleh seseorang dari atas panggung yang tak lain adalah Vano.
"K A N I A" ucap Vano menyerukan nama Kania. Kania hanya melongo mendengar namanya dipanggil. Seketika suasana menjadi hening dan canggung.
"Sejak pertama kali aku mengenalmu aku sudah tau kamu adalah yang terbaik untuk aku. Aku tidak tau apakah aku yang terbaik untuk kamu atau bukan jika memang aku belum bisa menjadi yang terbaik unutukmu aku akan berubah demi kamu Kania tapi jika aku sudah bisa menjadi. terbaik untukmu maka datanglah padaku dan aku tak akan melepaskan kamu Kania." ucapnya dengan tatapan yang sedari tadi tertuju pada Kania. Hebohlah tempat tersebut dengan suara yang menyerukan agar Kania naik ke atas panggung. Mendengar semua ucapan tersebut tanpa disadari air mata Kania turun perlahan-lahan. Karena haru dia langsung menaiki panggung dan menerima bunga mawar yang diberikan Vano untuknya.
"Berani sekali dia merebut Vano dari ku" gumam seorang gadis yang tak lain adalah Desi mantan kekasih Vano.
"Des kayaknya kamu harus bikin perhitungan deh sama cewek lebay itu" ucap salah seorang teman Desi.
"Kita liat aja besok aku akan melancarkan rencana aku yang akan merebut Vano dari dia secara halus tapi menyakitkan" ujar Desi dengan senyuman sinis di wajahnya.
***
Hubungan Kania dan Vano bisa dibilang sangat harmonis karena Vano sudah membatasi setiap obrolannya dengan wanita lain. Jadi tak akan ada salah paham diantara mereka. Namun tidak dengan Desi yang menggunakan cara yang munafik dengan cara berteman baik pada Kania.
"Hay Nia" sapa Desi pada Kania yang tengah sibuk menyelesaikan tugasnya.
"Hay Des." balas Kania tanpa menoleh ke arahnya Desi.
"Nia kemarin aku liat Vano jalan bareng sama cewek" ucap Desi dengan nada remeh.
"Maksud kamu apa bicara gitu?" tanya Kania masih tak percaya dengan ucapan Desi.
"Nia gue saranin ya sama kamu Vano itu gak mudah mencintai orang dengan tulus. Jadi bisa saja kamu itu hanya pelampiasan oleh nya" ujar Desi yang membuat Kania sejenak mencerna semua ucapan Desi.
"Aku percaya sama Vano. Dia gak akan ngelakuin itu padaku" ujar Kania dengan yakin.
"kamu liat aja nanti kenyataannya" balas Desi kemudian pergi meninggalkan Kania.
Kania langsung menghubungi Vano tapi nomornya tak aktif Kaniapun bertanya pada Siska karena mereka masuk pada kelas yang sama hari ini.
"Sis kamu tau gak Vano di mana sekarang?" tanya Kania sedikit khawatir.
"Tadi sih dia bilang mau pergi bareng papanya gak tau deh kemana." jawab Siska yang bingung dengan ekspresi Kania yang nampak khawatir.
"ya udah aku pulang dulu aja" ujar Kania yang masih khawatir.
Kania hanya berjalan kaki pulang menuju rumahnya yang tak begitu jauh dari kampus tersebut. Dalam perjalanannya Kania melihat seorang pria yang keluar dari mobil mewah dan menuju sebuah kafe yang biasanya menjadi tempat mereka nongkrong, pria tersebut adalah Vano. Kania mengamati gerak-gerik Vano dari kejauhan.
"Vano" panggil gadis yang sudah menantinya berjalan mendekati gadis itu. Gadis itu langsung memeluk dan mencium Vano. Melihat tingkah gadis itu yang selama ini selalu dijaga oleh Kania, Kania pun langsung teringat dengan semua ucapan Desi padanya.
"Kamu apa-apaan sih pake cium-cium sgala" ujar Vano yang kesal dengan tingkah gadis tersebut.
Kania yang melihat adegan itu pun pergi menjauh dari tempat itu dengan perasaannya yang sudah hacur. Tanpa disadarinya seseorang yang berada dalam mobilnya tengah tertawa senang melihat hati Kania yang sudah hancur di depan matanya ya orang tersebut tak lain adalah Desi. Semua yang Desi rencanakan berhasil, sejak saat itu Kania mulai menjaga jarak antara dia dan Vano. Sampai pada akhirnya Kania mengatakan pada Vano bahwa dia hanya berteman dengan Vano.
flashback of. 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments