Bela langsung memeluk Nia.
"Kamu kenapa Bela?" tanya Nia sambil mengelus punggung Bela.
"Aku akan nyusul kakak aku ke luar negeri Nia, aku akan lanjutkan kuliah disana, aku sedih harus berpisah dengan kamu," ucap Bela.
Nia pun tersenyum.
"Bel kita kan masih bisa berjumpa di lain waktu
kita masih bisa komunitas atau video call di handphone, intinya kita harus fokus pada kuliah kita," ucap Nia.
Bela makin mempererat pelukannya.
"Besok aku akan berangkat dan ini hari terakhir kita bersama," ucap Bela.
Bela pindah ke luar negeri karena permintaan Ayah nya. Bela senang tapi dia juga sedih harus berpisah dengan sahabat satu satunya.
Bela akan kuliah di jurusan bisnis, agar dia bisa meneruskan perusahaan dan bisnis orang tua nya.
karena Kakak Bela sudah jadi model yang sukses, dan sedang naik daun saat ini.
Bela pun mengajak Nia untuk bermain kerumah nya untuk pertama kali.
Karena mereka hari ini pulang kuliah jam 10:00.
Nia pun menyetujuinya.
Di Perusahaan Ahmadiyah.
Richo sedang sibuk dengan kertas yang ada di atas meja nya, memeriksa laporan-laporan Perusahaan nya.
Tiba-tiba handphone nya Berdering.
"Iya halo Pah," jawab Richo.
"Kamu jadi kesini kan Nak?" tanya Daniel.
"Iyah Pah nanti Richo kesana," ucap Richo.
"Kamu makan di rumah saja, Mamah kamu sudah masak makanan kesukaan kamu," ucap Daniel.
Richo tidak banyak bicara dia hanya menuruti saja.
"Kalau pekerjaan Richo sudah selesai, aku Akan segera kesana! Kalau begitu Aku lanjut Kerja dulu yah Pah!" ucap Richo.
Panggilan pun terputus.
Jam sudah menunjukkan 10:10.
Bela dan Nia pun langsung menuju ke rumah Bela
di jemput oleh supir pribadi Bela.
Rumah Bela tidak jauh dari kampus mereka, namun berlawanan arah jalan pulang ke rumah Richo.
Papah dan Mamah Bela langsung menyambut mereka.
"Anak gadis Mamah udah pulang! bawa siapa Bel?" tanya Widya Mamah Bela.
"Eh ini Mah, teman Bela yang sering aku ceritain itu," ucap Bela.
"Kenalkan Tante nama Ku Nia," ucap Nia memperkenalkan diri, Sambil memasang senyum indah di bibir nya.
Nia menyalim tangan Widya dan Tama Papah Bela.
"Anak cantik!" puji Widya mengelus pucuk kepala Nia.
"kalian sudah pada makan belum?" tanya Widya.
Bela dan Nia sama-sama menggeleng.
"Tadi Tante masak banyak! sekalian ikut makan bareng yuk," ajak Tante Widya pada Nia.
Mereka pun langsung menuju meja makan yang sudah tersedia banyak makanan.
Melihat orang tua Bela yang sangat baik dan ramah
Nia, jadi teringat kedua orang tua nya.
Mereka mulai menyendok kan nasi ke piring yang ada di hadapan nya masingmasing.
Walau pun Nia pertama kali ke sana, dia merasa tidak canggung karena Widya dan Tama sangat baik pada nya dan terus saja mengajak Nia berbincang.
Acara makan pun selesai.
"Bela dan Nia ke kamar dulu yah Mah." ijin Bela.
mereka berdua bergegas pergi menuju kamar meninggalkan meja makan.
Mereka pun sampai di kamar Bela.
Nia takjub dengan kamar Bela yang begitu cantik, Luas.
bahkan kalah sama kamar nya yang di rumah majikannya.
"Kamar kamu bagus banget Bel," ucap Nia sambil mata nya jelalatan menyapu isu ruangan itu.
"Biasa aja kok," ucap Bela sambil meletakkan tas di atas meja.
Mereka pun berbaring di atas kasur sambil cerita-cerita sambil tertawa.
jam pun sudah menunjukkan 15:30.
Nia pamit pulang kepada Bela.
"Bel aku pulang dulu yah." ucap Nia.
"Kok cepat banget sih!" protes Bela.
"Nanti majikan aku marah! kalau aku belum sampai rumah bisa-bisa aku di pecat." ucap Nia lagi.
"Hmm cepat banget pulang Yah, aku kan besok udah berangkat," ucap Bela.
"Maaf yah Bel, pokoknya aku pasti akan merindukan kamu," ucap Nia.
Mereka pun berpelukan, karena ini lah yang terakhir kali mereka bersama sebelum Bela berangkat.
Mereka keluar dari kamar dan melihat Widya dan Tama sedang ada di ruang tamu.
"Om,Tante, Nia pamit pulang dulu yah." ijin Nia.
"Cepat sekali pulang nya nak?" tanya om Tama.
"Nia takut di cariin majikan Nia om," ucap Nia.
sambil menyalim tangan Widya dan Tama.
Nia pun bergegas pulang, mengunakan ojek online yang di pesan nya tadi.
Nia pun sampai di rumah majikannya, dan langsung masuk.
"Huff, syukur deh pak Richo belum pulang," batin Nia
dia langsung masuk kamar, untuk mengganti baju nya.
Dia pakai baju rumahan celana dia atas lutut dan baju kaus biasa.
Nia dengan cepat langsung ke dapur dan memasak untuk Richo.
Pekerjaan nya pun selesai, Nia berniat untuk mengistirahatkan tubuh nya sebentar.
Nia berjalan ke ruang tamu, Nia menonton drama Korea kesukaan nya di Ruang tamu.
Dia membaringkan tubuhnya di sofa panjang itu.
Suara mobil pun berhenti di depan rumah Richo,
Richo turun dari mobil langsung masuk ke dalam rumah nya itu.
Saat dia mau menuju ke kamar nya, dia melihat Nia sedang berada di ruang tamu yang sedang berbaring sangat fokus pada layar tv.
"Eh Hem" Richo berdehem.
Nia terkejut dan dia pun langsung duduk dan menyapa majikannya.
"Selamat sore pak, Bapak sudah pulang?" tanya Nia,
dia langsung berdiri.
Richo pun tidak menghiraukan Nia yang bertanya, dia berlalu meninggalkan Nia.
"Bapak sudah makan?" tanya Nia lagi.
Richo mengehentikan langkah nya saat dia mau menaiki anak tangga.
"Saya sudah masak, apa Bapak akan makan?" tanya Nia.
Richo membalikkan badannya dan melihat ke arah Nia.
"Saya akan makan di luar malam ini," ucap Richo dengan nada datar.
"Saya sudah Masak banyak pak," ucap Nia lagi.
"Saya tidak meminta kamu untuk masak," ucap Richo.
Richo pun melanjutkan langkahnya ke kamar.
Nia pun terdiam, wajah nya nampak kecewa.
"Ternyata begini hidup dengan orang lain," batin Nia.
Dia duduk di sofa, dan meneteskan air mata nya.
karena merindukan Ayah dan Ibu nya.
"Ibu, Ayah! Nia rindu," batin Nia.
Nia ingin sekali menghubungi keluarga nya itu, namun dia tidak ingin sedih karena mendengar suara orang tua nya.
Dia tidak ingin juga Ayah dan Ibu nya
kefikiran Nia di sini.
"Aku harus kuat," batin Nia.
Dia pun kembali ke kamar nya dengan wajah sedih.
Sementara di kamar Richo, pria baru saja selesai mandi dan berpakaian sangat rapi.
Setelah dia sudah sangat rapi, dan kegantengan nya semakin bertambah karena dia hanya mengunakan baju kaos di dalam nya serta jaket lepis di luar.
Richo keluar, sebelum dia turun dia memerhatikan dari atas ke lantai bawah, dan tidak ada Nia di bawah.
Arka pun mengetuk pintu kamar Nia.
Nia membuka pintu kamar nya.
"Eh bapak ada yang bisa saya bantu pak?" tanya Nia.
"Saya akan berangkat! kamu tutup lah pintu!" ucap Richo dengan nada datar.
Nia mengiyakan.
Mereka menuruni tangga, Richo di depan dan Nia mengekori dari belakang.
"Sebenernya pak Richo mau ke mana yah, Kenapa penampilan nya sangat beda dan sangat rapi!" batin Nia.
Richo langsung pergi begitu saja tanpa mengatakan apa-apa pada Nia.
Nia Melihat mobil Richo yang semakin jauh,
tidak ingin banyak berfikir dia segera menutup dan mengunci pintu itu karena dia luar sudah gelap.
Nia pun masuk ke dapur Melihat makanan yang di atas meja.
Richo mengendarai mobil BMW nya sendiri. Hanya membutuhkan waktu satu jam saja.
Richo sampai di rumah besar milik Ayah Richo.
Nia Akhirnya makan sendiri dia berusaha untuk menghabiskan masakan nya itu namun hanya sedikit saja yang habis oleh nya.
Setelah selesai makan dia pun langsung masuk ke kamar nya.
Richo masuk kedalam rumah orang tua nya itu.
dan disana sudah ada teman Daniel dan juga ada wanita, dua orang yang satu sudah lanjut usia dan yang satu nya masih muda cantik.
"Kamu sudah datang nak, kenalkan ini teman Papa nama nya pak Romi dan ini Tante Siska, ini Priska," ucap Daniel.
Richo tersenyum.
Priska memandangi Richo.
"Hmm, ternyata Richo Ahmadiyah adalah anak dari teman Papah yang mau di kenalin sama aku!" Batin Priska yang sudah lama tau Siapa Richo.
Richo melirik Priska dengan malas. Dia sangat risih karena tatapan Priska pada nya.
Daniel dan Romi bercerita-cerita, sementara Siska dengan Fina sedang di dapur membuat adonan kue mereka sangat akrab.
Priska mencoba untuk terus mengajak Richo berbincang-bincang, sebenarnya Richo sangat males.
Namun dia juga harus menghargai orang tua nya.
Richo takut papa dan mamah nya malu karena sifat nya, dia pun terus membalas pertanyaan Priska seadanya.
Kue buatan Siska dengan Fina pun siap
mereka semua mencicipi kue itu.
"Ternyata Mamah pandai juga nya buat kue," ucap Romi
"Ah papah! ini yang buat Fina bukan Mamah. Mamah hanya bantu sikit-sikit aja," ucap Siska sambil tersenyum.
Daniel dan Fina tersenyum, lain dengan Richo yang hanya diam sambil memainkan handphone nya.
Setelah lama berbincang-bincang mereka pun makan bersama, karena kali ini Fina lah yang masak sendiri.
Hari pun sudah sudah semakin malam Romi, Siska dan Priska pun pamit pulang.
Keluarga Richo pun mengantar kan keluarga Romi keluar.
"Sampai jumpa lagi," ucap Priska pada Richo.
"Nih perempuan sok dekat banget sih!" batin Richo.
namun dia Hanya tersenyum.
Mobi Romi itu pun melaju jauh meninggalkan kediaman Daniel.
"Pah, mah Richo pulang juga yah!" pamit Richo.
"Jangan dulu Nak, Papah sama Mama mau ngomong," ucap Fina.
...----------------...
***Assalamualaikum kakak-kakak semuanya terimakasih sudah mau mampir ke karya ku ini ya jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author, jika ada saran tulis di kolom di bawah, jangan pernah Bosan tungguin terus kelanjutan ya.
Like, komen dan vote sebanyak-banyak nya.
Terimakasih 🙏***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 255 Episodes
Comments
evvylamora
baru baca nih Thor, apakah kakak nya Bela itu mantannya Ricko?
2024-04-18
0
Nur Sanah
namanya ko ganti2 ya thor
2023-01-02
0
Natasya Pangkey
autor kok ada nama arka itu bukannya nama pemeran di judul sebelah 😂
2021-08-09
0