Nia pun keluar dari tempat dia bekerja untuk selamanya. Sebelum pergi Nia menatap ke arah bangunan yang selama ini dia bekerja di sana.
Dan melihat betapa ramainya pengunjung, serta Melihat teman-teman nya yang bekerja.
Dia sangat sedih, namun dia bisa apa semua sudah terjadi.
karena ketidak sengaja an.
Dia pun pulang ke kosan nya, tepat jam lima sore.
dia sampai di kosan langsung membersihkan diri
Selesai mandi, dia merasakan perut nya sangat sakit, Karena dari tadi siang dia belum sempat untuk makan.
Dia pun langsung menuju ke dapur kecil milik nya, Nia melihat hanya ada mi instan dan telor.
dia lupa buat belanja harian Karena dia juga sebenarnya menghemat uang agar bisa membayar kuliah Serta ngirim pada orang tua nya.
Akhirnya Nia hanya makan dengan mi instan, habis makan dia membersihkan bekas dia masak dan makan nya.
Setelah siap dia berbaring di kasur kecil milik nya, dia meraih handphone yang berada di atas meja belajar nya.
Nia membuka aplikasi WhatsApp nya, dia melihat pesan dari Bela sahabat nya.
Ting ..
Bunyi Notif handphone Nia.
"Nia kmu yang sabar yah, aku udah tau masalah yang di cafe tadi siang dari kak Erik, kamu yang sabar yah. Aku pasti bantuin kamu kok dan Aku coba bujuk papa Aku supaya kamu tidak di pecat." isi pesan Bela.
Nia pun langsung membalas pesan tersebut.
"Makasih yah Bel tapi kamu tidak usah repot-repot,
kamu udah banyak bantuin aku selama ini. Aku bersyukur banget bisa kenal sama Kamu. kamu sahabat yang baik." balas Nia.
"Tapi kamu belum dapat kerja Nia gimana kamu bakalan bayar ganti ruginya?" tanya Bela.
Nia tersenyum membaca pesan dari sahabatnya itu
karena hanya Bela lah yang saat ini mengerti dia.
"Besok aku akan cari kerja baru, dan juga aku akan minta keringanan kepada pak Richo." balas Nia.
Bela pun terharu Kepada perjuangan Nia.
Bela hampir menitiskan air matanya, mengingat betapa susah nya sekarang sahabatnya itu.
Karna sahabat satu-satunya itu sedang ada masalah.
Bela pun membalas pesan Nia.
"Baik lah, kamu yang sabar yah, kalau butuh bantuan
Aku siap membantu mu," Balas Bela.
"Makasih yah Bel," balas Nia.
Nia pun beristirahat dan mulai terlelap.
Keesokan harinya di pagi hari, lelaki tampan bertubuh tinggi itu sedang bersantai di taman yang ada di rumah nya.
Dia menikmati Sinar pagi hari dengan bertelanjang dada Serta melihat kan Badan kekar nya.
Richo tidak masuk kantor karena dia menunggu gadis yang telah membuat nya malu di depan rekan kerja nya.
Beberapa jam kemudian bel rumah Richo berbunyi,
dia harus memeriksa sendiri.
Karena di dalam rumah itu hanya ada dia sendiri,
karena rumah itu adalah rumah pribadi Richo.
Dia lebih sering disana dari pada pulang ke rumah Orang tua nya.
Richo pun beranjak dari tempat duduknya, untuk membuka pintu rumah nya.
Dan ternyata di balik pintu tersebut adalah Nia.
"Selamat siang tuan saya Nia," ucap Nia memperkenalkan diri.
"Yah saya tau! bagaimana sudah dapat uang ganti ruginya?"tanya Richo dengan nada Datar.
"Maaf pak saya belum bisa ganti rugi, saya kesini hanya ingin bapak bersabar, sampai saya bisa membayar ganti ruginya pak." ucap Nia.
"Tidak bisa, kamu harus segera bayar ganti ruginya, kamu harus bayar 150 juta," ucap Richo.
Nia pun kaget dengan jumlah uang tersebut, Mata nya terbelalak ketika mendengar jumlah uang yang di ucapkan Bibir tipis Seksi Milik Richo.
"Saya tidak ada uang sebanyak itu pak ," ucap Nia.
Richo terdiam akan jawaban Nia, dia pun melihat Nia.
"Seperti nya dia tidak akan bisa, tapi dia harus tanggung jawab, Agar kedepannya dia tidak ceroboh lagi, dan merugikan orang lain." batin Richo.
"Kalau kamu tidak bisa bayar ganti ruginya, kamu harus bekerja dengan saya selama tiga tahun Tampa gaji, jadi pembantu di rumah ini." ucap Richo.
Nia terkejut dengan ucapan Richo.
"Selama tiga tahun bagaimana dengan kuliah saya?
bagaimana dengan keluarga saya di kampung?" batin Nia.
"Saya masih kuliah pak, saya harus ngirim juga ke ayah dan Ibu saya," ucap Nia.
Richo pun memikirkan ucapan Nia.
Richo pun memberikan keringanan kepada Nia, tapi tetap akan jadi pembantu di rumah nya, Nia tetap kuliah dan Richo akan memberikan Nia gaji selama dia bekerja disana.
Nia pun tersenyum.
dia bersyukur masih bisa bekerja dan mencicil hutang nya.
Nia pun pamit untuk pulang.
"Terimakasih pak, saya pulang dulu yah pak." ucap Nia senang karena akhirnya dia mempunyai keringanan.
"Kamu bakalan tidur di sini dan tinggal di sini! selama hutang kamu belum kamu bayar." ucap Richo.
"Saya akan jemput baju saya Pak," ucap Nia.
Richo pun terdiam, dia sudah salah paham karena Richo fikir Nia akan kembali ke rumah nya.
"Pergilah," ucap Richo.
Tapi baru saja akan keluar dari gerbang
Richo memanggil Nia.
"Hey," panggil Richo sedikit keras.
Nia pun menoleh ke arah Richo.
"Ada apa pak?" tanya Nia.
"Biar saya antar, nanti kamu malah kabur lagi," ucap Richo.
Nia pun mengiyakan saja, kebetulan juga uang saku nya tidak ada untuk membayar angkutan umum.
Mereka pun langsung menuju kos dimana selama ini Nia tinggal.
Sesampainya di kos, Nia dan Richo turun dari mobil,
dan masuk kedalam kos itu.
"Selama ini kamu tinggal di tempat seperti ini,
sempit panas kotor apa kmu betah?" tanya Richo sambil memerhatikan sekeliling nya.
"Saya bisa tinggal disini saja sudah bersyukur sekali Pak, saya tinggal di sini sudah hampir satu tahun, jadi tempat ini sudah seperti rumah saya sendiri," ucap Nia.
Ia pun selesai membereskan barang-barang nya.
mereka keluar dari kost Nia tersebut,
Nia meletakkan semua barang nya di mobil Richo.
Nia pun berjalan menuju satu arah dan Richo pun heran.
"Hey, kamu mau kemana?" tanya Richo.
"Saya mau pamit dulu sama ibu yang punya kost ini," ucap Nia.
"Saya ikut," ucap Richo.
mereka mengetuk pintu ibu kost tersebut
dan pintu terbuka.
"Eh Nak Nia. Ada apa Nia? apa ada yang bisa ibu bantu?" tanya Ibu kost itu.
"Ini Buk, Nia mau pamit sekaligus berterima kasih kepada Ibu, Nia mau pindah buk!" ucap Nia.
"Nia udah tidak kerja tempat biasa! Nia sudah dapat kerja baru Buk," ucap Nia.
"Oohh begitu yah Nak, kalau yang bersama nak Nia nih siapa?" tanya Ibu kost.
"Ini majikan saya Buk, saya bekerja di rumah Bapak ini," ucap Nia.
Ibu itu pun memerhatikan Richo, Ibu itu tak asing dengan wajah Richo.
Richo pun heran melihat Ibu itu, tapi Richo hanya diam saja.
"Bukan Nya ini Pemilik Perusahaan Ahmadiyah? Apa ibu tidak mimpi bisa bertemu dengan nya langsung!" ucap ibu itu sambil memegang pipi nya.
Richo pun mengangguk, Ibu kost itu pun kegirangan
"Ternyata lebih ganteng asli dari pada di tv," ucap ibu kost sambil memandangi Richo.
Eh Hem. Nia berdehem.
"Buk kami pamit dulu yah, keburu sore," ucap Nia
"Oh Iyah nak, hati-hati yah," ucap ibu kost.
Mereka pun segera berangkat dari tempat itu.
saat di mobil, keadaan nya hening tidak ada percakapan. Hanya ada bunyi mesin mobil yang sedang melaju arah pulang.
kruk kruk kruk.
bunyi perut Nia kelaparan.
Richo pun tersenyum namun Nia tidak mengetahui nya
Nia pun merutuki kebodohan nya, karena perut nya tidak bisa di ajak kerjasama.
Wajar saja jika Nia lapar, tadi siang dia tidak makan karena menemui Richo.
Richo pun berhenti di sebuah restoran mewah.
"Kita mau ngapain pak? ini sudah sore kita lebih baik pulang pak," ucap Nia.
Richo pun melihat ke arah Nia yang kebingungan.
"Keluar lah! Mau ini sore, gelap, Kamu tidak berhak untuk membantah ataupun mengatur Saya!" ucap Richo dengan Nada tegas.
"Bukan seperti itu Pak, Tapi kenapa kitavke sini?" tanya Nia lagi.
"Kalau menurut kamu kalau kita ke sini mau ngapain? mau main? Tidak mungkin lah." ucap Richo sambil membuka pintu mobil.
"Ayo masuk! kalau tidak saya tidak akan memberi kamu makan hingga besok," ancam Richo.
Nia pun mengikuti Richo dari belakang, mereka memesan makanan yang sama.
Richo dan Nia menikmati makanan yang ada di atas meja,
tidak ada percakapan sama sekali Hanya bunyi sendok dan piring yang bersentuhan karena yang di rasakan Nia sekarang adalah rasa segan.
Namun walau segan dan malu, Nia tetap makan dengan lahap.
Habis makan mereka langsung pulang ke rumah Richo.
Sampai di rumah Richo menunjukkan kamar Nia, tepat sebelah kamar nya.
Nia pun masuk ke kamar nya dan Richo pun langsung membersihkan diri di kamar mandi yang khusus untuk kamar nya.
Di Dalam Nia sangat takjub dengan desain Serta luas kamar nya yang begitu bagus dan sudah jelas beda jauh dari kamar kost nya.
"Ini bahkan sama dengan luas nya dengan rumah dikampung ku, kamar ku saja seperempat besar dari kamar ini," ucap Nia.
"Ini bagus sekali," ucap Nia lagi.
Nia langsung membereskan, pakaian nya ke dalam lemari yang ada di sana.
Setelah baju nya tertata rapi di lemari besar itu, Alena pun Meraih handuk warna pink nya dan masuk ke kamar mandi yang juga ada khusus untuk kamar nya.
...----------------...
Makasih sudah mampir di karya Aku teman
jangan lupa kasih saran yah.
jangan lupa juga kalau suka dengan cerita saya. di klik yah di vote juga KK.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 255 Episodes
Comments
Evie Haryanti
sebetulnya Nia apa Alena sich?
2023-04-23
0
Ernawaty Ena
si boznya baik jga..
2023-01-13
0
azril arviansyah
bagus thor ceritanya aku suka
2022-08-31
0