Jaraknya Masih Sama, Tapi Rasanya Berbeda

Selamat membaca dan menikmati karya dari lyiinglawx. Semoga setiap bagiannya memberi kesan yang mendalam.
⚠️ Episode ini mengandung dialog tajam, tatapan penuh makna, dan rasa yang belum bernama. Kamu mungkin nggak sadar, tapi... ada yang berubah di antara dua orang yang bahkan belum saling panggil nama. — Lyiinglawx
🎸S.T.A.T.C 🎸
🎸S.T.A.T.C 🎸
Not support
🎸S.T.A.T.C 🎸
🎸S.T.A.T.C 🎸
Song Name: 🎧 “Invisible String” – Taylor Swift
---
Sejak kerja kelompok itu, mereka mulai terbiasa duduk berdua entah di perpustakaan, kafe kampus, atau bahkan tangga gedung sebelah yang sepi. Masih diam. Masih saling sindir. Tapi suasana itu mulai berubah. Ada jeda yang terasa lebih nyaman dari sebelumnya.
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
(menyandarkan kepala di lengan) Lo sadar nggak sih... sekarang kita lebih sering bareng dibanding lo sama siapa pun?
Arven Kaelith Reiner
Arven Kaelith Reiner
(mengetik di laptop) Statistiknya iya. Rasanya... bisa diperdebatkan.
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
(nyengir kecil) Lo emang nggak pernah ngaku kalau nyaman ya?
Arven Kaelith Reiner
Arven Kaelith Reiner
Gue cuma nggak anggap nyaman itu sesuatu yang harus diumbar.
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
Tapi lo ngerasa?
Arven Kaelith Reiner
Arven Kaelith Reiner
(berhenti mengetik, menoleh) Gue ngerasa lo makin bawel.
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
(ketawa tipis) Setidaknya lo ngerasa. Itu kemajuan.
Arven Kaelith Reiner
Arven Kaelith Reiner
(melirik presentasi di layar) Slide lo... estetik juga.
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
(menaikkan alis) Lo baru pertama kali muji?
Arven Kaelith Reiner
Arven Kaelith Reiner
Gue muji kalau emang pantas.
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
Berarti selama ini gue nggak pantas?
Arven Kaelith Reiner
Arven Kaelith Reiner
(diam sebentar) Mungkin gue aja yang terlalu keras.
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
(terdiam) Gue juga.
(Hening. Tapi bukan hening yang membeku.)
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
(memandang layar) Gue heran, lo tuh punya temen deket nggak sih?
Arven Kaelith Reiner
Arven Kaelith Reiner
(tanpa menoleh) Nggak banyak. Mungkin karena gue nggak butuh.
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
Tapi lo juga nggak nolak gue kan?
Arven Kaelith Reiner
Arven Kaelith Reiner
(tenang) Lo beda. Lo nggak maksa masuk. Tapi tetep ada.
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
(pelan) Gue juga nggak ngerti kenapa.
Arven Kaelith Reiner
Arven Kaelith Reiner
Mungkin karena kita sama...
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
Sama keras kepala?
Arven Kaelith Reiner
Arven Kaelith Reiner
Sama... rusaknya.
(Sierra menoleh pelan, namun tak membantah.)
Tiba-tiba, Lira datang menghampiri, dengan ekspresi penasaran dan gaya santainya yang khas.
Lira Avenleigh Sagara
Lira Avenleigh Sagara
(berdiri sambil memeluk map) Oke, kalian berdua makin aneh. Lo sadar nggak, Sierra?
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
(menyandarkan punggung) Aneh gimana?
Lira Avenleigh Sagara
Lira Avenleigh Sagara
Lo yang biasanya cuek sama cowok, sekarang bisa duduk bareng Arven tiap hari?
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
(melirik Arven) Mungkin karena dia bukan cowok biasa.
Arven Kaelith Reiner
Arven Kaelith Reiner
(datarnya khas) Gue lebih suka dibilang "nggak biasa" daripada "biasa aja".
Lira Avenleigh Sagara
Lira Avenleigh Sagara
(membelalak) Jadi lo udah saling cocok nih?
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
Cocok buat bikin emosi. Tapi... nggak nyebelin kayak dulu.
Arven Kaelith Reiner
Arven Kaelith Reiner
Gue bisa nyebelin lagi kalau lo rindu.
Lira Avenleigh Sagara
Lira Avenleigh Sagara
(menggeleng) Gila. Lo berdua harus banget dijadiin eksperimen sosial.
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
(menertawakan Lira) Tenang, kita belum saling bunuh kok.
Lira Avenleigh Sagara
Lira Avenleigh Sagara
Tapi udah saling mikirin?
(Sierra menatap diam. Arven juga tak membantah. Lira mematung sebentar, lalu menghela napas dramatis.)
Lira Avenleigh Sagara
Lira Avenleigh Sagara
Gue pamit deh. Kalian dua orang terlalu intens buat gue.
(Lira pergi. Mereka kembali hanya berdua.)
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
(pelan) Kadang gue mikir... kalau tugas ini selesai, lo bakal ilang.
Arven Kaelith Reiner
Arven Kaelith Reiner
(berdiri pelan, mengambil botol minum) Gue juga mikir gitu.
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
Dan lo nggak keberatan?
Arven Kaelith Reiner
Arven Kaelith Reiner
(menatapnya) Gue keberatan. Tapi gue juga takut.
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
Takut apa?
Arven Kaelith Reiner
Arven Kaelith Reiner
Takut deket sama orang... dan ngerasa kehilangan setelahnya.
(Sierra diam. Tangannya menggenggam ujung lengan jaketnya.)
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
Gue nggak jago deket sama orang. Tapi... kalau lo tetep ada, gue mau coba.
Arven Kaelith Reiner
Arven Kaelith Reiner
(menatap lurus) Kita coba pelan-pelan. Lo tetep bisa nyindir gue. Gue tetep bisa cuek.
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
Tapi jangan ilang.
Arven Kaelith Reiner
Arven Kaelith Reiner
Gue janji nggak bakal duluan.
(Mereka berjalan keluar kafe kampus dalam diam. Tapi bukan diam yang asing. Itu diam... yang nyaman.)
---
“Jarak nggak selalu soal seberapa jauh lo duduk dari seseorang. Kadang... jarak paling nyakitin itu yang nggak kelihatan.” — Arven Kaelith Reiner

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!