Cold Can't Resist Fire

Cold Can't Resist Fire

Pertemuan yang Seharusnya Tak Terjadi

Hello readers, welcome to lyiinglawx's work. (Halo pembaca, selamat datang di karya lyiinglawx.)
⚠️Sebelum membaca harap baca deskripsi agar paham bagaimana alur cerita akan berjalan.⚠️
NovelToon
🚫 Peringatan Hak Cipta: Dilarang keras memposting ulang, menjiplak, mengakui sebagai karya sendiri, atau melakukan tindakan apapun yang dapat merugikan penulis. Mohon hormati karya ini dan dukung penulis dengan tidak menyebarkan tanpa izin. Pelanggaran akan ditindak sesuai ketentuan yang berlaku.
.
Selamat membaca dan menikmati karya dari lyiinglawx. Semoga setiap bagiannya memberi kesan yang mendalam.
🎸S.T.A.T.C 🎸
🎸S.T.A.T.C 🎸
Not support
🎸S.T.A.T.C 🎸
🎸S.T.A.T.C 🎸
Song Name: “Enemies” – Lauv
[RUANG KULIAH FAKULTAS HUKUM]
Pagi itu suasana ruang kuliah Fakultas Hukum tampak seperti biasa—penuh dengan suara ketikan laptop, bisik-bisik pelan, dan aroma kopi dari tumbler para mahasiswa. Namun situasi berubah sedikit berbeda ketika seorang dosen muda memasuki ruangan dengan langkah tegas.
Dr. Nathania Elva Pramesti
Dr. Nathania Elva Pramesti
Selamat pagi. Sebelum kita mulai, saya ingin mengenalkan mahasiswa transfer baru yang akan bergabung di kelas ini.
Seluruh kepala menoleh bersamaan. Seorang gadis melangkah masuk tanpa ekspresi berlebihan. Rambutnya panjang bergelombang, berpakaian serba hitam dengan jaket jeans yang sedikit usang. Ia tampak seperti seseorang yang tidak peduli pada penilaian siapa pun.
Dr. Nathania Elva Pramesti
Dr. Nathania Elva Pramesti
Silakan, perkenalkan diri.
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
(datar, malas) Nama gue Sierra. Gue nggak suka ditanya-tanya soal pribadi. Itu aja.
Beberapa mahasiswa mulai berbisik sambil melirik-lirik.
Somebody
Somebody
(bisik ke temannya) Galak bener cewek baru ini…
Somebody
Somebody
Udah kayak cewek street fighter.
Dr. Nathania Elva Pramesti
Dr. Nathania Elva Pramesti
(berdeham pelan) Silakan duduk di kursi kosong yang tersedia.
Tanpa banyak bicara, Sierra melangkah menuju deretan bangku belakang dan tanpa sengaja duduk tepat di sebelah seorang pria yang tidak menunjukkan reaksi sama sekali Arven. Sosok mahasiswa populer yang dikenal karena kejeniusannya, sekaligus sikap dingin dan tertutupnya terhadap semua orang.
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
(sambil mengeluarkan buku catatan) Eh, lo punya pulpen cadangan nggak?
Arven Kaelith Reiner
Arven Kaelith Reiner
(tanpa menoleh) Enggak.
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
“Yah… cocok sih. Muka lo aja udah kelihatan nggak suka bantuin orang.
Arven Kaelith Reiner
Arven Kaelith Reiner
Gue gak suka diganggu.
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
Tenang aja. Gue juga gak doyan ngobrol sama orang sok misterius.
Arven Kaelith Reiner
Arven Kaelith Reiner
Bagus. Jadi lo bisa diem.
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
(senyum tipis) Tenang. Gue di sini bukan buat dengerin ocehan lo.
Setelah kelas selesai, Sierra keluar kelas dengan langkah tenang. Tak lama kemudian, sahabatnya, Lira Avenleigh Sagara, sudah menunggunya di depan kelas dengan wajah penuh rasa ingin tahu.
Lira Avenleigh Sagara
Lira Avenleigh Sagara
Nggak salah gue liat tadi… lo duduk sebelahan sama Arven?
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
Iya. Terus kenapa?
Lira Avenleigh Sagara
Lira Avenleigh Sagara
Kenapa? Si Arven itu terkenal banget di sini. Dingin, nyebelin, nyaris nggak pernah ngobrol sama siapa pun. Kayak... batu es jalan.
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
Ya biarin. Gue juga bukan panci anget yang doyan ngobrolin orang.
Lira Avenleigh Sagara
Lira Avenleigh Sagara
(tertawa) Gue makin yakin, kalau lo sama dia kerja bareng, kampus bisa gempa.
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
Kalau dia retak, itu bukan salah gue. Salah dia sendiri terlalu kaku.
Di sudut kantin, Arven duduk sendiri seperti biasa. Sebatang kopi hitam di tangan, matanya fokus pada laptop. Tak lama, Sierra mendekat dan duduk satu meja dengannya tanpa permisi.
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
Lo gak capek ya, jadi manusia paling anti sosial sejagad raya?
Arven Kaelith Reiner
Arven Kaelith Reiner
Gue gak butuh validasi dari keramaian.
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
Santai aja, gue juga gak bawa piagam 'teman terbaik'. Cuma iseng.
Arven Kaelith Reiner
Arven Kaelith Reiner
Lo iseng ke orang yang salah.
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
Salah? Yang salah tuh orang yang hidup tapi gak hidup.
Arven Kaelith Reiner
Arven Kaelith Reiner
(tersenyum sinis) Lo terlalu cerewet buat orang yang katanya pendiam.
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
Gue pendiam, tapi lo ganggu banget buat diabaikan.
---
[PERPUSTAKAAN KAMPUS]
Sierra sedang mencari buku referensi tugas di salah satu rak tinggi. Saat tangannya menggapai sebuah buku, tangan lain tiba-tiba menyentuhnya, Arven. Mereka menatap satu sama lain, refleks saling tarik.
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
Eh, serius lo? Banyak buku lain, kenapa harus ini?
Arven Kaelith Reiner
Arven Kaelith Reiner
Karena ini satu-satunya edisi asli. Dan gue yang duluan nyari.
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
Gue yang duluan pegang.
Arven Kaelith Reiner
Arven Kaelith Reiner
Gue lebih butuh.
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
Gue lebih butuh.
Arven Kaelith Reiner
Arven Kaelith Reiner
Gue nggak peduli.
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
Lo gak bakal menang. Gue bisa gigit.
Arven Kaelith Reiner
Arven Kaelith Reiner
(datar) Silakan coba.
Tiba-tiba langkah Dr. Nathania terdengar mendekat.
Dr. Nathania Elva Pramesti
Dr. Nathania Elva Pramesti
Kalian berdua. Pas sekali. Saya sedang cari pasangan kelompok untuk tugas minggu ini.
Keduanya menoleh bersamaan, ekspresi tidak percaya.
Dr. Nathania Elva Pramesti
Dr. Nathania Elva Pramesti
Kalian akan jadi satu tim. Tugas akan dikumpulkan dua minggu lagi. Jangan lupa, 40% nilai akhir.
Sierra & Arven (bersamaan): “Apa?!"
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
Bu, nggak bisa diganti pasangan?
Dr. Nathania Elva Pramesti
Dr. Nathania Elva Pramesti
(tersenyum) Tidak. Ini kesempatan baik untuk saling mengenal dan belajar.
Setelah dosen itu pergi, mereka saling tatap. Wajah Sierra jelas tidak senang, sedangkan Arven menahan diri untuk tidak menegur nasib.
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
Lo percaya karma gak?
Arven Kaelith Reiner
Arven Kaelith Reiner
Gue percaya sial.
---
[KANTIN, LIRA DAN SIERRA]
Lira Avenleigh Sagara
Lira Avenleigh Sagara
Gue gak percaya. Lo satu tim sama Arven?!
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
Gue juga gak percaya. Tapi Tuhan emang suka bercanda.
Lira Avenleigh Sagara
Lira Avenleigh Sagara
Lo bakal kerja sama bareng dia?
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
Mau gak mau. Tapi kalau dia macem-macem, gue tusuk pake pena.
Lira Avenleigh Sagara
Lira Avenleigh Sagara
Please... jangan bikin drama dulu sebelum minggu pertama kelar.
Sierra Vayne Drast
Sierra Vayne Drast
Kalau meleleh, itu salah dia sendiri. Gue cuma api kecil kok.
🎬 END OF EPS 1: "Pertemuan yang Seharusnya Tak Terjadi"
"Gue gak nyari orang buat ngerti gue. Gue cuma pengen lihat, siapa yang cukup nekat buat tetap tinggal saat gue jadi diri sendiri." — Sierra Vayne Drast
Terpopuler

Comments

lyiinglawx

lyiinglawx

Maaf ya ini sebenernya salah harusnya rambutnya pendek pirang, Sorry ya para readers😭. Ini salah aku karna buat narasi nya dulu, baru cari foto tokoh. dan aku mau edit tapi udah selesai review😭😭 maaf ya para readers.

2025-07-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!