Setelah acara selesai, Siena dan Falresia kembali ke kereta kuda yang saat ini berada di dalam Istana, Siena dan Falresia, hendak pulang ke penginapan.
"Tadi sungguh luar biasa Adikku," ucap Falresia dengan gembira.
Sementara Siena, hanya tersenyum melihat raut wajah Falresia yang bahagia itu. "Kak, walaupun kita melakukan hal yang luar biasa, dan membuat siapapun kagum kepada kita, tapi kita tidak boleh sombong atau bersikap angkuh kepada siapapun," ucap Siena.
"Aku tahu Adik, terimakasih sudah mengingatkanku." Siena mengangguk.
Setelah sampai di tempat penginapan, Siena meminta Falresia untuk memesan makanan, sementara dirinya akan mengistirahatkan tubuhnya sejenak.
Tak lama, makanan yang ia pesan pun sampai, di sana Chio, Siena dan Falresia makan bersama, diikuti tawa bahagia mereka. Kehidupan Siena berubah drastis, semenjak ia menginjakkan kakinya di jaman ini, banyak kebahagiaan yang ia peroleh di sini bersama dengan Falresia dan Chio.
"Kak Siena, Chio boleh minta sesuatu gak?" tanya Chio pada Siena.
"Iya? Chio mau minta apa?" jawab Siena.
"Chio mau minta, Kak Siena di sini terus sama Chio." Siena yang mendengar permintaan Chio pun tertegun, Siena tersenyum sembari mengelus pucuk kepala Chio.
"Chio tenang aja ya? Kak Siena tetep di sini kok sama Chio ya gak, Kak Falresia." Falresia tersenyum diikuti sebuah anggukan.
Tetapi Siena tidak bisa janji untuk terus berada di sini, ia harus berkeliling negeri ini untuk membantu orang yang dalam kesusahan itulah janji yang sudah dibuat oleh Siena.
"Kak, Siena mau keluar sebentar," ucap Siena.
"Hati-hati ini sudah malam, cepatlah pulang Adik." Siena mengangguk dan segera keluar dari tempat penginapan.
Saat Siena sedang berjalan-jalan disekitar penginapan, ia melihat seorang wanita yang sedang membawa sebuah dompet merah sedang berjalan, diikuti dengan seorang laki-laki yang sejak tadi, melihat ke arah tas yang dibawa oleh wanita tersebut. Dan terjadilah pencurian di sana, Siena tidak tinggal diam, ia pun mengejar pencuri itu, hingga akhirnya pencuri tersebut berhadapan dengan Siena.
"Kenapa kamu mencuri," tanya Siena dengan tenang, sementar pencuri tersebut terlihat seperti sedang ketakutan, dengan cepat Siena mencmgunci tangan pencuri tersebut ke belakang, tidak sia-sia Siena ikut Karate.
"Maafkan aku, aku terpaksa melakukan ini, karena Ibuku sedang sakit, dan aku tidak memiliki biaya untuk mengobatinya," jelas pencuri tersebut kepada Siena.
"Aku akan memaafkanmu. Tapi, sebelum itu, kembalikan dulu dompet ini kepada pemiliknya." pencuri tersebut mengangguk, dan segera mengembalikan dompet wanita itu.
"Bawa aku ke rumahmu," ucap Siena kepada laki-laki yang sedang menunduk lemas tersebut.
"Untuk apa?" tanyanya.
"Kamu menginginkan Ibumu sembuh bukan?" laki-laki itu mengangguk.
Akhirnya, Siena pun diajak pergi oleh laki-laki itu, sepanjang perjalanan, Siena bertanya kepada laki-laki itu, mulai dari nama, umur, dan pekerjaan yang sebenarnya. Namanya adalah Kaili, umurnya 17 tahun—satu tahun lebih muda dari Siena, ternyata Kaili belum mendapatkan sebuah pekerjaan, jadi dirinya terpaksa mencuri.
"Kita sudah sampai," ucap Kaili.
"Sekarang kamu cari tabib terbaik yang ada di sini," ucap Siena, sementara Kaili tidak percaya apa yang ia dengan barusan. "Cepat."
"Baik." Kaili pun segera pergi untuk mencari tabib.
Setelah ibu Kaili diperiksa dan diberi obat, Kaili tiba-tiba bersujud kepada Siena. "Eh?! Kenapa kamu sujud kepadaku? Aku bukan tuhan loh? Sekarang bangunlah, Ibumu sudah selesai diperiksa," ucap Siena.
"Terimakasih banyak Tuan—" Di sana Siena, masih mengenakan pakaian pria. "Saya berhutang budi kepada Tuan," lanjutnya.
"Tidak perlu sungkan, aku hanya menolong saja," ucap Siena. "Oh iya! Kamu belum mendapatkan pekerjaan 'kan? Bagaimana jika kamu bekerja denganku, dan Ibumu tinggal bersama dengan saudaraku untuk membantu toko kami."
"Sekali lagi saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Tuan, saya berjanji, saya akan setia kepada Tuan, sampai akhir hayat saya," janji si Kaili kepada Siena.
"Tidak perlu begitu, sudah kewajiban kita sebagai manusia untuk saling tolong menolong," ucap Siena.
Ternyata masih ada manusia yang sebaik Tuan ini, aku pasti akan menepati janjiku, batin Kaili.
...***...
Di Istana Guang ....
Seorang Pangeran keempat sedang duduk di hadapan Pangeran Mahkota. "Kakak pertama, apa kamu tahu? Siang tadi, aku bertemu dengan seorang wanita yang menatapku dengan tatapan tajam, sepertinya dia sama sekali tidak mengenalku," ucap Pangeran keempat kepada Pangeran Mahkota yang tengah sibuk mengurusi berkas kerajaan.
"Apa kamu tidak memakai giokmu?" tanya Pangeran Mahkota.
"Tentu saja aku memakainya terus, aku rasa dia bukan sebangsa ras kita Kak, dari mata dan cara berbicaranya berbeda dengan bangsa kita," jelas Pangeran keempat yang mencurigai seorang wanita yang ia temui siang tadi.
Pangeran Fengying percaya dengan ucapan Pangeran keempat, sejak pertama kali dirinya bertemu dengan wanitanya itu. Ia melihat pakaian aneh—baru pertama kali dirinya melihat pakaian tersebut, dan juga barang aneh yang dibawa oleh wanitanya itu.
"Mungkin itu perasaanmu saja, sekarang istirahatlah, ini sudah sangat larut," perintah Pangeran Mahkota kepada Pangeran keempat.
"Baiklah Kak, aku akan pergi untuk istirahat, Kakak juga jangan lupa untuk istirahat." ucapan Pangeran diangguki oleh Pangeran Mahkota.
Apa mungkin wanita yang baru saja Adik keempat ucapkan, adalah wanita yang selama ini aku cari? Batin Pangeran Makhota.
"Salam Yang Mulia ...." ucap seorang wanita cantik yang mengenakan pakaian yang sedikit menonjolkan belahan dadanya.
"Ada apa Selir Roulan, malam-malam seperti ini datang ke sini."
"Yang Mulia, tolong izinkan saya tidur di sini untuk malam ini saja," ucap selir Roulan dengan genit.
"Maaf Selir Roulan, malam ini saya ingin sendiri," tolak Pangeran Mahkota, dan itu membuat selir Roulan kesal.
"Baiklah Yang Mulia, saya undur diri." selir Roulan pun pergi meninggalkan Pangeran Mahkota sendirian di sana.
Berarti, wanita itu masih berada di kawasan ini, batin Pangeran Mahkota.
Pangeran Fengying tenggelam dalam pikirannya, ia masih tidak bisa melupakan seseorang yang sudah mengambil hatinya itu.
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Daniela Whu
hello kpn senia ngambil hatix 😏 pede banget bang... kenal juga kagak
2022-06-28
0
Dianita Indra
next
2022-03-19
0
Susan Handayani
perkiraan sy y tuh s pangeran blm nikah ternyata banyak selirnya 😁😁😁
2021-10-26
0