4

Siena, Falresia, dan Chio, sekarang berada di sebuah tempat penginapan, karena rumah mereka saat ini sedang berada di tahap renovasi.

Mereka bertiga sedang berkumpul di meja makan, tampaknya mereka bertiga kelelahan dengan banyaknya kegiatan yang terjadi hari ini. Terutama si Chio—ia tampak begitu lahap saat menyantap makanan yang ada di tangannya itu, sementara Siena, dan Falresia hanya menggeleng melihat tingkah laku bocah 7 tahun itu.

"Adik pertama, apa kamu tahu? Jika besok ada acara festival di Istana," ucap Falresia yang memberitahu Siena.

Siena yang dipanggil adik pertama, hanya diam, dan melongo. Ia tidak percaya, dirinya akan dipanggil oleh Valresia, sementara Valresia yang melihat Siena yang melamun, melambaikan tangannya di hadapan Siena.

"Ada apa Adik pertama? Apa ada masalah?" tanya Falresia, Siena yang mendengar ucapan Falresia pun membuyarkan lamunanya itu.

"Eh! Tidak ada kok, apa Kak Falresia ingin mendaftar acara itu?" tanya Siena yang diangguki oleh Falresia.

"Iya, aku ingin menampilkan bakat kecapiku, aku ingin Ibu, melihatku bermain kecapi di hadapan orang Istana." Siena yang mendengar penuturan Falresia hanya terdiam, Siena jadi ingat akan masa lalunya bersama Ibu yang sangat ia sayangi.

"Baiklah Kak, aku akan membantumu," ucap Siena dengan antusias.

Sebenarnya di sana, Siena malas untuk kembali ke Istana itu, tapi ... karena ini demi Falresia, ia akan berusaha memberikan yang terbaik untuk kakak angkatnya itu.

Tapi sebelum itu, Falresia menjelaskan, jika, banyak sekali wanita dari anak kalangan pejabat yang ikut serta dalam acara tersebut.  Sementara Siena hanya menganggap anak dari kalangan pejabat bukanlah saingannya, ia meyakinkan Falresia, bahwa dirinya dan Falresia akan mendapatkan sebuah kepuasan hasil usaha mereka.

...***...

Keesokan harinya ....

Tidak banyak orang yang mendaftar acara tersebut, hanya para wanita dari anak kalangan pejabat yang mendaftar. Siena dan Falresia, sengaja mendaftar paling terakhir, Siena yakin, jika ia dan Falresia akan membuat semua orang yang ada di dalam Istana terpukau akan penampilan mereka berdua.

"Aku yakin, kita berdua bisa membuat mereka terpukau dengan penampilan kita," ucap Falresia dengan sangat antusias, sementara Siena—ia hanya mengukir senyuman.

"Justru aku 'lah yang akan membuat mereka terpukau akan kecantikanku nanti, kau jangan pernah bermimpi," ucap seorang wanita dengan dandanan yang begitu berlebihan.

Siena melihat Falresia sedang menahan amarahnya segeran medekatinya. "Sudahlah Kak, biarkan saja," ucap Siena yang menenangkan Falresia.

Setelah selesai mendaftar, mereka berdua duduk di tempat yang sudah disediakan. Di sana banyak sekali tamu terhormat yang datang—terlihat dari pakaiannya yang mewah dan berbeda dari yang lain.

Di sana, banyak wanita yang memuji Siena akan ketampanannya,padahal Siena sudah menggunakan masker tapi tetap saja ia dipuji, tapi tidak ada yang tahu jika Siena adalah seorang wanita, kecuali Falresia, yang sejak tadi tangannya terus memegang tangan Siena.

"Tanganmu dingin Kak," bisik Siena pada Valresia, merasa ucapannya tidak direspon oleh Falresia, Siena melihat arah pandang Valresia—ia melihat, jika Falresia melihat seorang pria berambut hitam–panjang, serta menggunakan pakaian yang begitu mewah, Siena rasa pria itu adalah seorang Pangeran.

"Apa Kakak, mengenal Pria itu?" tanya Siena.

"Eum ... dia adalah Pangeran keempat, aku sangat mengaguminya, bukan karena ketampanannya, melainkan karena bakatnya yang pandai bermain kecapi."

"Ooo, aku rasa, kalian berdua seimbang."

"Eh! Sudah mulai acaranya." Siena tahu, jika Falresia tidak mau merespon ucapannya.

Tanpa sengaja saat Siena mengelilingi pandangannya, ia melihat seorang pria yang sangat ia benci, pria yang pernah menyuruh seseorang membawanya, dan juga, pria yang pernah mencekal lengannya yaitu Fengying, tapi Siena tetap bersikap biasa saja, ia justru masih menikmati acara tersebut.

Semua penampilan yang ditunjukkan oleh peserta tak lain dan tak bukan, hanyalah sebuah tarian, seni bela diri, kecapi, paling banyak tarian—namun berbeda-beda. Apa yang dilihat oleh Siena, tampak biasa-biasa saja, bukannya sombong, tapi, Siena sendiri pernah mengikuti tarian dance, karate, olahraga kuda, panah, renang, intinya semua cabang olahraga, sastra, dan seni ia ikuti. Tapi ada satu kelemahan Siena—ia sangat membenci yang namanya matematika.

"Kini, giliran peserta terakhir, yaitu Nona Falresia dan Tuan Alex." panggil pelayan tersebut.

"Apa Kakak sudah siap?" tanya Siena yang diikuti oleh anggukan Falresia.

Di sana hanya Falresia yang sudah siap dengan kecapinya, sementara Siena, menunggu waktunya ia masuk ke dalam permainannya. Semua tampak biasa-biasa saja, namun beberapa menit kemudian ... lagu yang dimainkan Falresia berubah menjadi lagu Marron 5 – Memories, setelah Falresia memainkan lagu tersebut. Keluarlah Siena dengan biola kesayangannya, mereka berdua duet dengan sengit, sehingga membuat para penonton yang menyaksikan mereka berdua merasa sangat gemas dengan permainan yang dibawakan oleh keduanya.

Tidak sampai di situ saja, selain bermain biola, Siena juga melakukan dance. Mereka yang melihat penampilan Siena dan Valresia merasa terpana, 3 menit berlalu, kini penampilan mereka berdua sudah selesai.

"Wow! Hebat sekali! Mainkan lagi!" seru mereka semua yang ada di dalam Istana.

"Kak, jangan sembarangan minum atau makan di dalam Istana, aku sudah menyuruh Chio untuk membawakan Kakak minum dan makanan di dalam kereta kuda," bisik Siena pada Falresia, Falresia paham maksud Siena, ia pun mengangguk.

Setelah selesai bermain, mereka berdua kembali duduk di tempatnya masing-masing, mereka sama sekali tidak menyentuh makanan bahkan minuman. Siena tahu, jika di dalam Istana banyak sekali kejahatan, terutama kejahatan dalam pemberian racun di dalam makanan dan minuman. Kenapa Siena bisa tahu? Karena, ia sering sekali melihat drama Cina, drama Korea, intinya tentang kerajaan.

Selesai dengan semua penampilan mereka, sang Kaisar pun segera mengumumkan pemenangnya. "Untuk pemenangnya, akan kuserahkan kepada ... Nona Falresia dan Tuan Alex, dengan hadiah, 1 juta keping emas, dan lahan seluas 300 hektar," jelas sang Kaisar.

Siena dan Falresia, yang mendengar ucapan yang keluar dari mulut Kaisar, sama sekali tidak percaya. "Maaf Yang Mulia, tujuan saya mengikuti acara ini, hanya untuk menghibur saja, bukan untuk mendapatkan sebuah hadiah," ucap Siena.

"Kok malah nolak sih, padahal 'kan itu banyak banget."

"Dasar laki-laki bodoh!"

Banyak orang yang mencaci Siena, namun, Siena sama sekali tidak memasukannya ke hati.

"Yang mengikuti acara ini, dan dialah pemenangnya, maka, harus menerima pemberian dari kerajaan tanpa terkecuali," tegas sang Kaisar.

Siena sedang berpikir untuk tidak mengambil semua pemeberian dari Kaisar. "Bagaimana jika lahan seluas 300 hektare dijadikan sebuah perkebunan saja. Mungkin di sini masih banyak anak muda yang pengangguran, itung-itung perkebunan itu bisa dijadikan sebuah lapangan pekerjaan, selain itu, hasil dari panen tersebut bisa mengisi dana kas kerajaan—" jelas Siena, yang membuat sang Kaisar dan orang-orang yang ada di sana berpikir. "Saya cukup menerima 500 keping emas saja Yang Mulia," lanjutnya.

"Maaf Yang Mulia ... apakah ini sama saja merendahkan Yang Mulia," protes seorang wanita cantik, namun sayang, wanita itu sangatlah bodoh! Ia tidak tahu berurusan dengan siapa.

"Huft! Saya tanya, bagian mana saya merendahkan Yang Mulia hmm?" tanya Siena pada wanita itu.

"Karna kau merendahkannya dengan cara menolak pemberian Yang Mulia, selain itu, kau juga mengatur urusan kerajaan." Siena yang mendengar ucapan yang keluar dari mulut wanita cantik itu, hanya tersenyum dan menggeleng.

"Aku tidak menolak, buktinya aku hanya mengambil 500 keping emas, untuk masalah tadi, aku hanya memberikan pendapat kepada Yang Mulia, apakah itu salah? Bukannya setiap rakyat memiliki hak untuk mengeluarkan pendapat, hmm?" jelas Siena kepada wanita tersebut dengan santai.

"Pria ini sangatlah unik," ucap seorang pria yang sedang memperhatikan Siena dan wanita, yang sedang berdebat tersebut.

Tbc

Terpopuler

Comments

okta hutasoit

okta hutasoit

ku jg

2023-02-24

0

Cahaya Warna

Cahaya Warna

benar2 sebuah fiksi 😅

2022-06-10

0

Na Ys

Na Ys

Hadiah & Angpao/Uang Yaaaa... Harus Diambil Semua 100% Dong Ah... 💎💚💰🧐🤑😁

2022-04-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!