Love You In The Second Round [HEEHOON] BXB
Debu di sore hari
Tangan hee membelai pelan perut Hoon. Yoonhee, sampai prajurit lain di belakang membelalak kaget.
"ada apa dengan yang mulia Lee?!"
Lee Sung Hoon
"s-sakittttttt~"
Lee Heeseung
"jika sakit turuti printah ku. Jangan melakukan sesuka mu, kau tau siapa aku."
Lee Sung Hoon
"terimakasihhhh~"
Lee Heeseung
"terimakasih apanya, Kamu merepotkan."
Detak jantung heeseung memuncak. Wajahnya juga ikut memerah, mirip buah kesemek
Lee Sung Hoon
" .... Maafff~"
Lee Heeseung
*salah bicara lagi?, cihhh. Sudah lah*
Lee Heeseung
"lupakan, sekarang bagaimana?"
Lee Sung Hoon
"huunggggg??"
Lee Heeseung
"maksud ku perutmu, apa masih sakit?"
Lee Sung Hoon
"e-eummm ... T-tidak, ini sudah baikan"
Lee Heeseung
"perjalanan masih lumayan, kamu yakin kuat untuk ini?"
Lee Sung Hoon
"ini sudah lebih baikan"
Lee Heeseung
"itu ucapanmu, kita lanjutkan perjalanan. Matahari akan tenggelam sebentar lagi"
Rasanya kepala hoon berputar putar, ia memilih berpegangan di batang pohon. Bahaya jika ia sampai jatuh, bisa bisa bayinya dalam bahaya
Lee Sung Hoon
"unggghhhh~"
Hoonie masih berusaha melihat kedepan, rasanya semua berputar
Lee Heeseung
"panggil suami mu jika tak bisa, dasar pemalu."
Tanpa aba aba Lee Heeseung menggendong Hoon begitu saja. Hoon yang terkejut tak bisa berbuat banyak, ia juga tak bisa berjalan sendiri ke arah kuda dengan kondisi tadi
Lee Sung Hoon
" m-maaf ... Aku merepotkan mu lagi~"
Lee Heeseung
"Kau tidak akan merepotkan jika sikap pemalu mu itu hilang"
Pelayan Yoonhee
*aku ingin berteriak, DEMI APAPUN AKU PERTAMA KALO MELIHAT TUAN PERHATIAN KE NYONYAAA!!!!. HAAAA AKU SANGAT SENANG!!!!!*
Perjalanan kembali berlanjut, kali ini Hee menempatkan Hoon di depannya. Jaga jaga jika pinguin kecil itu oleng lagi
Lee Sung Hoon
"unggg ... apa masi jauh??"
tatap hoon langsung, eye contact tak terhindari. Desir kecil angin tak menggeser tautan mata heehoon
Lee Heeseung
"bentar lagi ..."
Kalimat singkat menjawab pertanyaan Hoon, ia kembali duduk dengan tenang. Sesekali ia menoleh ke samping, pandangnya teralih saat melihat bunga bunga lucu di sekitar
Hoon turun dengan bantuan hee
Pasutri itu kembali berpisah, seolah tak terjadi apapun
Hoon berjalan menuju paviliun kediamannya, sementara Hee berjalan menuju paviliun miliknya di sisi yang bersebrangan
Pelayan Yoonhee
*u-udah?, gitu aja?, ga ada ucapan selamat tinggal dari tuan?. YANG BENAR SAJAA ... HOUHHHH, AKU KECEWAA DEWAA!!*
Lee Sung Hoon
"Yoonhee kamu ikut dengan kuu??"
Hoon sudah berjalan lebih dulu, meninggalkan Yoonhee yang masih bingung
Pelayan Yoonhee
"i-iyaaaa sayaa ikuttt!!!"
Pelayan Yoonhee
*menyusul hoon
Lee Heeseung
*park Sunghoon ya?, ya setidaknya dia tidak begitu buruk. sepertinya aku harus memberi ekstra pengawasan untuk pinguin kecil itu*
Hee memandang punggung Sunghoon yang sudah berjalan jauh. Sementara ia dari kejauhan hanya bisa berbicara dengan batinnya sendiri
Lee Heeseung
"kerahkan beberapa pengawal untuk turun ke paviliun permaisuri. Pengawasannya lebih ekstra sekarang"
Lee Heeseung
*lanjut berjalan
Han Ri-ki
"Baik, saya mengerti"
Han Ri-ki
"apa anda tidak ingin memilih langsung pengawalnya tuan?"
Lee Heeseung
"saya tidak punya waktu, sebentar lagi jongseong akan datang. Kamu urus sendiri dulu."
Han Ri-ki
"baik yang mulia"
Han Ri-ki
*berlalu pergi setelah memberi hormat
Lee Sung Hoon
"heyyy, apa yang kamu pikirkan Yoonhee??"
Pelayan Yoonhee
"h-hah??, b-bukan apa apa ..."
Lee Sung Hoon
"hungggg??, kamu berbohong ya?"
Pelayan Yoonhee
"a-aihhhh ... Mana mungkin saya berbohong pada nyonyaaa"
Pelayan Yoonhee
*gawat...*
Lee Sung Hoon
"yasudah ... Aku percaya"
Pengawal
"permisi nyonya, saya izin melapor. Pengawasan di sekitar paviliun di tambah demi keamanan nyonya dan bayi"
Lee Sung Hoon
"o-ohhhh, i-iyaaaa ... Terimakasih atas perhatiannya. Kamu boleh kembali ke tempat mu"
Lee Sung Hoon
"haisssss .... Bagaimana caranya kita keluar jika seperti ini??"
Pelayan Yoonhee
"nyonya benarrr ... Huaaa aku dan nyonyaaa akan terperangkap lagiii"
Lee Sung Hoon
"apa yang harus kita lakukan .... Di sini terlalu sepii, akan sangat bosan"
Pelayan Yoonhee
"tapiii ... Dulu nyonya suka tempat yang sepi, nyonya pasti akan berdiam diri di sana sampai sore"
Lee Sung Hoon
"haihhhh, aku tidak mengingat apapun. Apa benturan kepalaku se parah itu??"
Pelayan Yoonhee
"tuan Lee saja sampai datangkan tabib terkenal untuk nyonya"
Lee Sung Hoon
"dia melakukan itu?"
Pelayan Yoonhee
"tuan Lee bilang, selamatkan keduanya. Jika tak bisa, selamatkan salahsatunya"
Lee Sung Hoon
*mikir apa sih?, dia ga bakal bilang 'selamatkan ibunya', dia cuma mau keturunan doang. Sisanya dia mana peduli*
Lee Sung Hoon
"yaaa ... Sedikit aneh mendengar yang mulia Lee Heeseung mengatakan hal seperti itu"
Lee Sung Hoon
*senyum canggung
Pelayan Yoonhee
"nyonyaa benarrr"
Lee Sung Hoon
"sudah lahh, Yoonhee ayo bantu aku ... "
Lee Sung Hoon
*bangun dari kursinya
Pelayan Yoonhee
"eihhhh??, kita akan kemana?"
Lee Sung Hoon
"taman belakang, di sana ada bunga cantik. Aku ingin bermain di sana"
Lee Sung Hoon
*berjalan lebih dulu
Pelayan Yoonhee
*sejak kapan nyonya suka bunga??*
Pelayan Yoonhee
"b-baikkkkk"
Suara teriakan berasal dari sisi lain paviliun. Hoon dan Yoonhee saling pandang, suara siapa tadi?
Hoon mendekatkan kupingnya ke tembok, begitu juga Yoonhee yang ikut ikutan
"LEPASSS!!!, JIKA SAMPAI SUAMIKU TAU. DIA AKAN MENGHUKUM MU!!!"
Lee Sung Hoon
" .... Geer ... "
Pelayan Yoonhee
"h-hah??, maksud nyonya??"
Lee Sung Hoon
"panggil prajurit kemari!!!"
Pelayan Yoonhee
"b-baikkk!!"
"H-HIKSSS, LEPASSSS .... "
Lee Sung Hoon
"CK, klo udah gini. Gw yg harus turun tangan"
Hoon memanjat tembok dengan cekatan. Tangannya kuat mencengkram bagian atas tembok. Membawa tubuhnya naik ke atas tembok
Pengawal
"NYONYA LEE!!, SAYA MOHON TURUN DARI SANA. DI SANA BERBAHAYA"
Lee Sung Hoon
"hey!!, naik dan bantu aku!"
Hoon mendarat sempurna. Tatapnya langsung mengarah ke someone di depannya
Lee Sung Hoon
*dia Geer??"
Lee Sung Hoon
*ngeliatin someone di depannya
***
"wahhhh, langsung dapet 2 ??"
Salah satu dari someone di depan Hoon mulai bergerak
Tangannya ingin meraih pergelangan hoon
Lee Sung Hoon
"CK, segini mana berasa!?"
Hoon membalik tubuh someone tadi dengan cepat. Ternyata hanya tubuh Hoon yang berpindah. Tapi kekuatannya masih punya Sunghoon.
Lee Sung Hoon
*gw jadi kangen tubuh lama gw ... Hiksss, udah lama gw nge gym ituuu kocakkkk!!!. Malah pindah tubuhh!!!*
Pengawal tersontak kaget, mereka matung tak percaya dengan apa yang mereka lihat
Lee Sung Hoon
"sakit?, mau langsung di hilangin sakitnya??"
Suara seret dari pedang, Hoon mengambil alih pedang p3cundang di depannya. Mengangkat dengan enteng ke ujung kepala
***
"a-ampunn ... jangan b*nuh sayaa~"
Lee Sung Hoon
"CK, enak bngt dong??. Udah lah nyulik istri orang, minta biar ga di hukum lagi. Situ sehat?!!"
***
"m-maafff, s-saya bersalah"
Lee Sung Hoon
"giliran mau di b*nuh aja tau salah Lo. S1alan, m4ti sana!!!"
Hoon melempar pedang itu ke tanah. Dengan cekatan Hoon memasang gerak mengunci dengan kedua tangan someone kebelakang
Lee Sung Hoon
"pengawal, bawa b4jingan ini menjauh. Sisanya terserah kalian"
Pengawal
"b-baik yang mulia .... "
Lee Sung Hoon
*balik badan
Lee Sung Hoon
"hallo??, kamu siapa?"
Park Jungwon
"a-aku ... J-jungwon ... "
Lee Sung Hoon
"tenang lahh ... Aku juga seorang Geer, kamu tidak perlu takut dengan ku"
Park Jungwon
"h-hiksss ... H-hiksss, t-terimakasihhh ... H-huaaaaa~"
Lee Sung Hoon
*LAHH??, KOK NANGISSS??"
Lee Sung Hoon
"h-heyyy ... Jangan menangis, apa kau ingin ku peluk sebentar kucing kecil??"
Lee Sung Hoon
"baiklahhh ... Kalau begitu peluk aku"
Lee Sung Hoon
*s-sebentar, park?!!. DIA BERMARGA SAMA DENGAN KU?!!, OH ASTAGAAA*
Park Jungwon
"h-hiksss ... kaa jongseong~"
Lee Sung Hoon
"apa kamu kenal dia kucing kecil??"
Park Jungwon
"dia suamiku ... "
Lee Sung Hoon
*Damnnnnn, hahaha ... Aku menghajar penjahat di depan istri raja Jongseong~
kerja bagus Park Sunghoon, kau menghancurkan nama Lee Sung Hoon dalam 1 kali coba~*
Park Jeongseon
"kemarilah syng ... "
Lee Sung Hoon
"datanglah padanya kucing kecil .... "
Park Jungwon
*berlari ke arah suaminya
Dua pasutri romantis itu berpelukan. Tak satu dua kali pria dengan marga park itu menciumi kucing kecil dengan nama jungwon itu
Lee Sung Hoon
*awhhhhh, SANGAT LUCUUU ... AKU MELELEHHH!!!*
Lee Sung Hoon
*baper sendiri
Lee Heeseung
"kau menemukannya?"
Lee Heeseung
*datang dari sisi lain tembok
Lee Sung Hoon
*OHHH DEWA?!!!, APA APAAN INIII!!!!*
Lee Sung Hoon
*kaget langsung spontan sembunyi di balik pohon
Park Jeongseon
"ya .... Sudah"
Lee Heeseung
"ada apa?, kenapa kau melihat ke sana?"
Park Jeongseon
"ada laki kecil tadi yang menyelamatkan jungwon, dia berdiri di sana tadi. Akhhhh s1al, aku bahkan tak mengucapkan terimakasih"
Park Jungwon
"kaakaaa ..."
Park Jeongseon
"iya syngg??"
Park Jungwon
"laki laki cantik itu menjatuhkan ini ... "
Park Jungwon
*memberikan cincin yang ia temukan
Park Jeongseon
"hmm?!, hey Lee Heeseung"
Park Jeongseon
"lihat ini."
Park Jeongseon
*memberikan cincin
Lee Heeseung
*???, cincin nya sama dengan punya ku. Apa jangan"*
Lee Heeseung
*berjalan ke arah pohon tempat hoonie bersembunyi
Lee Sung Hoon
*mmpuss, tamat sudahhh ... Gimana ini, harus lari kemana?!!"
Hoon hendak melompat ke bawah, namun sesuatu menghentikannya
Tarikan kencang membawa Hoon mundur, memutar tubuhnya hingga sampai di dekapan
Tatap hoon garang, kesal dengan someone yang menariknya dengan kasar
Lee Heeseung
"benar ternyata, hey pinguin kecil. apa ini punyamu?"
Lee Heeseung
*menunjukan cincin di tangannya
Lee Sung Hoon
*cincin gw?!!*
Lee Sung Hoon
"i-iyaa ... t-terimakasihhh ... "
Lee Sung Hoon
*hendak mengambil
Lee Heeseung
"siapa yang mengatakan kau boleh memilikinya dengan mudah?"
Lee Sung Hoon
"h-huhhhhh?!!!"
Lee Sung Hoon
*apa yang laki laki ini inginkan, ohhh god. Aku sudah muakkk*
Lee Heeseung
"apa kau yang membuat penjahat tadi babak belur hmmm??"
Lee Heeseung
*tatapan serius
Lee Sung Hoon
*sudah lah, ini akhir. Selamat tinggal dunia*
Lee Heeseung
*tepat sasaran.*
Lee Sung Hoon
"a-awhhhhhhhh~"
Lee Sung Hoon
*APA APAAN INI?!!, KENAPA MEM*KUL KEPALAKUUU?!!*
Lee Heeseung
"kamu sedang hamil, apa kamu lupa?!. Jangan karena perut mu masih rata itu tidak akan bahaya. Kau malah berhadapan dengan pria seperti itu, jika terjadi sesuatu apa kamu tau resikonya?!!"
Lee Sung Hoon
*kenapa marah gitu?, bukanya bilang ga peduli padaku?. Kenapa marahhhh?!!!*
Lee Heeseung
"mulai besok, kamu di larang keluar dari paviliun."
Hoon mendongak cepat. Tatapnya tak percaya.
Lee Sung Hoon
"k-kenapa?? ... "
Lee Heeseung
"masih bertanya kenapa?"
Lee Sung Hoon
"m-maaf ... "
Park Jungwon
"k-ka Lee ... Dia udah nolongin jungwon. Jangan marah ke dia ... "
Park Jeongseon
"Tenangkan diri mu Lee Heeseung, dia sedang hamil. Tak baik untuknya jika kau terus membentaknya"
Lee Sung Hoon
*nunduk. Takut
Lee Heeseung
"keluar harus dengan izin dari ku. Paham?"
Lee Heeseung
*sedikit lebih lembut
Lee Sung Hoon
"hunggggg~
H-hoon boleh keluar??~"
Mata kelinci itu berkaca kaca, perlahan meneteskan air matanya
Lee Heeseung
"iya, berhentilah menangis. Kau jelek saat melakukannya"
Lee Sung Hoon
"h-hiksss ... M-maaf~"
Park Jeongseon
"peluk, jangan hanya menonton"
Lee Heeseung
"ck, kau terlalu banyak ikut campur"
Lee Sung Hoon
"h-hiksss .... H-hiksssss~"
Lee Heeseung
"tak apa, setidaknya kamu tak terluka"
Lee Heeseung
*ngelus pelan kepala hoon
Lee Sung Hoon
" m-maaf ... "
Park Jeongseon
*setidaknya dia lebih lembut sedikit ke kelinci kecil itu*
Comments