Love You In The Second Round [HEEHOON] BXB
Kediaman Park dan Jalan setapak
Lee Sung Hoon
"iyaaa hyunggg ... Hbis ini hoonie istirahat kokk~"
Park Jaeyun
"yaudah yaudah, Hyung anter ke kamar ya?? ... "
Park Jaeyun
*masih stay megangin hoon
Lee Sung Hoon
"iyaa, makasi hyunggg ... "
Jaeyun mendudukan Hoon di kasur, sementara ia sendiri ikut duduk di sebelah adiknya
Park Jaeyun
"kamu masih tinggal di sini?"
Lee Sung Hoon
"iya hyunggg ... "
Park Jaeyun
"CK, suami kamu ga kasian?, kamu lagi hamil gini tapi masih di tempatin jauh ... Harusnya kamu itu di temenin. Kalo kenapa' sama kamu gimana??"
Lee Sung Hoon
"suttttt, sutttt, udahh hyungg udahhh ... Hoonie suka kok di sini ... "
Park Jaeyun
"m-maksud kamu??"
Lee Sung Hoon
"hoonie suka tempatnya, di sini bersih ... Trs banyak bunga, Hoon suka bunga hyunggg~"
Park Jaeyun
" .... Hyung tau, tpi maksud Hyung kamu harusnya lebih-
Lee Sung Hoon
"lebih di perhatikan??, hoonie ga papa Hyung ... Di sini semuanya perhatian sama hoonie jadi hyung-
Pelayan Yoonhee
"NYONYAAAA LEEEEE~"
Pelayan Yoonhee
*nangis langsung meluk hoon
Lee Sung Hoon
"Yoonhee, kenapaa??"
Lee Sung Hoon
*ngelus kepala Yoonhee yg bersimpuh di depannya
Pelayan Yoonhee
"h-hikssssss, n-nyonyaa kemanaa ajaa ... Saya khawatir tadiii, h-hiksssss saya kiraa nyonyaa kenapa' ... Jngn ninggalin sayaaaa~"
Lee Sung Hoon
"m-maaf yaaa??, tadi cuma ke belakang kok ... kamu lagi sibuk, makanya ga manggil kamu tadi"
Pelayan Yoonhee
"h-hiksss ... Nyonyaa ga bolehh gtu lagii, sayaa takutt~"
Lee Sung Hoon
"iyaaaa ... Ga lagi' kok ... "
Lee Sung Hoon
"a-aihh ... m-maaf Hyung, ini Yoonhee dia pelayan pribadi hoonie"
Pelayan Yoonhee
*langsung spontan bangun
Pelayan Yoonhee
"s-saya Sim Yoonhee"
Pelayan Yoonhee
*nunduk hormat
Park Jaeyun
"iya ... Terimakasih sudah menghawatirkan adik saya"
Pelayan Yoonhee
"i-iyaaa ... d-dengan senang hati tuan park"
Park Jaeyun
"hoonie mau ikut Hyung pulang??"
Lee Sung Hoon
"p-pulang??"
Park Jaeyun
"iyaaa ... Kamu bilang kangen rumah kan sebelumnya??, kalo gitu ayo Hyung anter pulang ... "
Hoon dan Yoonhee saling pandang, sepertinya yang ada di pikiran mereka sama
"keluar dan bersenang-senang benar??"
Lee Sung Hoon
"baik hyungg, Hoon izin bawa Yoonhee ya ?? ... Takutnya di sana Hoon perlu bantuan Yoonhee"
Hoon mengedipkan satu matanya pada Yoonhee, mengartikan rencana mereka berhasil
Pelayan Yoonhee
*nyonya pintar*
Park Jaeyun
"naiklah ... "
Jaeyun memberikan tangannya, membiarkan Hoon naik ke kuda dengan bantuannya
Lee Sung Hoon
"baik hyungg ... "
Selama perjalanan, hoon menikmati perjalanannya. Rasanya tinggal di bawah dinasti ini tak terlalu buruk?
Park Sun-hee
"selamat datangg hoonieee .... "
Peluk wanita ini erat, hoonie yang baru mengingat setengah siapa wanita ini. Hanya tersenyum palsu
Lee Sung Hoon
*CK, wanita berwajah dua ternyata?*
Pelayan Yoonhee
*nyonya ... *
Park Sun-hee
"bagaimana kabarr cucuu omaaa??"
Park Sun-hee
*ngelus perut Hoon
Lee Sung Hoon
"baik omaaa .... "
Park Sun-hee
"aihhhh, maaf kan aku ... Aku lupa kau sudah menjadi permaisuri sekarang"
Park Sun-hee
"masuklah dan minum sesuatu ... "
Lee Sung Hoon
"baik Bu .... "
Lee Sung Hoon
*ikuti permainan dengan tenang park Sunghoon. Kita lihat apa yang nyonya ini siapkan*
Park Sun-hee
"ini minumlah"
Park Sun-hee
*menyuguhkan teh
Pelayan Yoonhee
*n-nyonya tidak akan meminumnya kan??*
Lee Sung Hoon
*baunya terlalu menyengat, dasar 4ni". Apa dia tak tau pemilik tubuh ini belajar ilmu perobatan kuno??*
Lee Sung Hoon
"Bu ... Aku tidak bisa meminumnya"
Park Sun-hee
*dasar bod0h, kenapa tidak di minum?!!*
Park Sun-hee
"l-lhooo kenapa?, apa anda ga suka?"
Lee Sung Hoon
"bukan seperti itu, baunya terlalu menyengat ... aku sedang hamil, jadi aku merasa sedikit mual saat menciumnya"
Park Jaeyun
*berarti ad yang aneh dengan teh nya*
Park Sun-hee
"minum saja sedikit, ini teh dari nenek mu"
Park Sun-hee
*mencoba membujuk hoon
Pelayan Yoonhee
"nyonya!, sebaiknya jauhkan teh itu dari nyonya Lee ... Beliau sedang hamil, akan sangat sensitif dengan bau menyengat"
Lee Sung Hoon
*kerja bagus gadis ku*
Lee Sung Hoon
*mengedip ke arah yoonhee
Pelayan Yoonhee
*jadi ini siasat nyonya??*
Park Jaeyun
"bibi, jangan paksa hoonie meminumnya ... Dia bilang tidak suka kan?, kasihan dia ... "
Ucapnya yang langsung merangkul Hoon agar tetap aman
Park Sun-hee
"a-ahahahahaha ... Iya, a-aduhh maaf kan aku ya??"
Park Sun-hee
*pelayan dan anak ini sangat menggangu. Harusnya 4lat ini (yg ia maksud adalah Hoon) sudah k3racunan karena teh ini*
Lee Sung Hoon
"hyunggg ... hoonie mau pulang"
Park Jaeyun
"lhooo??, kita baru sampai hoonie .... Sudah mau pulang??"
Park Sun-hee
"benarrr benarrr, kamu tumben mau main ke rumah hoonie ... Setelah menikah hidup kamu mewah jadi ga sempet pulang ke kampung kann??"
Lee Sung Hoon
*sangat mewah, sampai sampai permaisuri saja trauma*
Pengawal
"permisi nyonya Lee, yang mulia Lee datang menjemput anda"
Park Jaeyun
*Heeseung Lee?!. CK, m4niak itu datang untuk menjemput hoonie?. Atau untuk meny1ksanya?!*
Lee Sung Hoon
*Hahahaha, kemenangan berpihak pada ku. Akhirnya aku bisa pulang!!!*
Lee Sung Hoon
"Hyung ... Ibu ... Saya izin pamit lebih dulu, senang bertemu kalian lagi setelah sekian lama."
Lee Sung Hoon
*bungkuk hormat
Park Sun-hee
"i-iyaa .... "
Park Jaeyun
"hoon, ayo Hyung antar sampai depan ... "
Lee Sung Hoon
"iyaaa ... Makasih hyungggg"
Jaeyun menggandeng tangan sung hoon erat. Seolah sedang waspada dengan sesuatu. Hoon yang lupa dengan masalalu pemilik tubuh ini malah santai, tak berfikiran aneh
*Pintu Depan Kediaman Park*
Anging berhembus kencang, membawa poni hoonie ke sembarang arah.
1 meter dari tempatnya berdiri, ada seseorang yang menarik perhatiannya, someone itu berpakaian bangsawan. Sama sepertinya.
Cahaya menyirat dari kanannya, membuatnya kesulitan melihat lebih jelas, siapa someone di depannya??
Lee Sung Hoon
*s-silau ... Ga bisa liat mukanya*
Someone itu berjalan ke arah hoonie, perlahan ikut terkena siratan cahaya bersamanya. Wajah bersinar itu terlihat sangat sempurna. Walau someone di depannya tak tersenyum, mata datar itu sudah cukup untuk di puji
"siapa yang mengizinkan mu keluar dari kediaman dan pergi kemari??."
Nada itu datar, namun cukup untuk membuat sung hoon bergidik ngeri
Park Jaeyun
"izin menjawab yang mulia. Saya yang sudah membawa permaisuri kemari. Sebelumnya beliau sempat memohon agar bisa bermain sebentar di sini, jadi hamba mengabulkannya."
Sela jaeyun. Sebisa mungkin ia helak semua pertanyaan yang menyudutkan adik sepupu kesayangannya, tubuhnya tetap membungkuk hormat. Terus menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan oleh someone
Lee Heeseung
"jadi anda, tuan muda park. Mengabulkan permintaan adik anda, tanpa meminta izin pada pemiliknya(dirinya sndiri)?"
Lee Sung Hoon
*jadi suami gw ini?, ganteng sih. Tapi banyak yapping jir, males ah dengernya*
Lee Heeseung
"dan kamu pinguin kecil, siapa yang mengizinkan mu keluar dari kediaman?!."
Lee Sung Hoon
*oke mampus, dia nanya gw sekarang*
Lee Sung Hoon
*bodo lah, jawab jawab aj. Lagian terserah gw dong mau kemana*
Lee Sung Hoon
"maaf kan saya yang mulia, saya tidak berniat membuat anda marah."
Lee Heeseung
*ada apa dengannya?, biasanya dia akan selalu manja dan menempel pada ku?. Kenapa sekarang rasanya berbeda?*
Lee Heeseung
" .... Apa mereka memberikan sesuatu pada mu?"
Lee Sung Hoon
"hunggggg??, maksud anda?"
Lee Heeseung
"apa yang kamu minum tadi?"
Lee Sung Hoon
"t-tidak ada .... "
Lee Sung Hoon
*Napa dah, kok tiba tiba nanya gitu?!. Dia ga mau gw minum di rumah sndiri gtu??*
Lee Heeseung
".... ikut saya pulang, kamu harus kembali sebelum matahari terbenam"
Lee Heeseung pergi lebih dulu, meninggalkan Sunghoon yang jalannya lebih pelan
Lee Sung Hoon
*jaman dinasti orangnya emng dingin" ya?*
Lee Heeseung
"permaisuri Lee Sunghoon, apa yang kamu pikirkan?"
Suara berat itu mengagetkan Hoon, lamunannya langsung buyar kemana mana.
Lee Sung Hoon
"u-ungggg ... B-bukan apa apa"
Lee Heeseung
*tabib harus memeriksanya lagi. Ada yang salah dengan tingkah lakunya*
Lee Heeseung
"naiklah ... "
Hee memberikan tangannya, membiarkan hoonie naik dengan bantuannya
Lee Sung Hoon
"iyaaaa ... Saya izin ... "
Hoonie meraih tangan di depannya, ia naik ke kuda dengan bantuan Lee Heeseung
Selama perjalanan, pasutri ini hanya diam. Tak ada obrolan apapun yang keluar, prajurit dan Yoonhee saja sampai heran
Pelayan Yoonhee
*setidaknya tuan Lee tidak marah saat bersama nyonya hari ini*
Lee Sung Hoon
"u-unggggggg~"
Lee Heeseung
*s-sebentar, ad apa ini?!.*
Rombongan langsung berhenti. Hee menoleh ke belakang, sedikit khawatir dengan hoonie di belakangnya
Lee Sung Hoon
"shhhhhh ... S-sakithhhh~"
Ringis hoonie pelan, ia memeluk perutnya sndiri. Bisa ia rasakan, rasa sakit itu menjalar sampai ubun ubun. Sangat sakit
Lee Heeseung
"a-ada apa?!. hey?!!"
Pelayan Yoonhee
"n-nyonyaaaaq!!!"
Yoonhee turun dari kudanya. Segera berlari menghampiri hoon
Pelayan Yoonhee
"t-tuannn!!, s-sebaiknya baringkan nyonya dulu ... "
Pelayan Yoonhee
*mencoba tak takut
Gerak hee langsung cepat, menurunkan hoonie dengan cekatan. Gendongannya berakhir di bawah pohon besar.
Pelayan Yoonhee
"t-tuan, biar saya-
Lee Heeseung
"tak apa, saya saja. Kamu bantu dia"
Pelayan Yoonhee
*t-tuan Lee mau megangin nyonya?!!!. Mimpi apa aku semalam!!!!*
Yoonhee mencoba fokus, sebentar ia tekan pelan perut Hoon.
Lee Sung Hoon
"a-akhhhhhhh~ "
Hoon yang kesakitan tak sadar jika ia sedang bersandar di tubuh hee
Lee Heeseung
*CK, ekspresi apa ini?!. Kenapa rasanya aku ikut sedih?!*
Lee Heeseung
"apa kau harus melakukan itu?, sepertinya dia kesakitan"
Pelayan Yoonhee
"s-saya hanya mengecek bayinya"
Lee Heeseung
"memang bayinya kenapa?"
Pelayan Yoonhee
"bayinya baik baik saja ... Jadi tuan tenang saja"
Lee Heeseung
"bayinya baik, lalu ibunya?"
Pelayan Yoonhee
*lhoooo?!!!, bukankah biasanya tuan Lee hanya menanyakan keadaan bayinya?. Saat nyonya pingsan ia juga hanya menanyakan bayi itu hidup atau tidak*
Pelayan Yoonhee
"n-nyonya masih perlu istirahat ... K-kondisi nya memang masih lemah jadi-
Lee Heeseung
"dengar itu, jangan lakukan hal konyol seperti tanpa izin dari ku. Kamu merepotkan.*
Comments