Past Life from Love – Episode 5
⏳ Judul Episode: “Satu Tatapan, Dua Dunia”
📍 Setting: Kantor LSH Holdings, Rumah Yu-Na, Rumah Sung-Hoon
---
[SCENE 1 — KANTOR LSH HOLDINGS, PAGI HARI]
(Yu-Na sedang menyusun berkas dengan serius di depan meja kerja kecilnya. Sung-Hoon keluar dari ruangannya, melihat ke arah Yu-Na. Sekilas ekspresi cemas.)
Lee sung-hoon
“Saya butuh laporan proyek merger Jepang. Sekarang.”
Hyung yu-na
“Akan saya kirimkan ke email Anda sebentar lagi.”//(masih menunduk)
Lee sung-hoon
“Tidak. Saya ingin Anda membawanya langsung.”
(Yu-Na menahan napas. Bangkit dengan berkas di tangan, lalu masuk ke ruangannya.)
Lee sung-hoon
“Kau… baik-baik saja?”//(tanpa menatapnya)
Hyung yu-na
“Kalau pertanyaan ini keluar dari atasan saya, saya akan jawab ‘ya’. Tapi kalau ini datang dari seseorang yang bicara tentang masa lalu yang absurd… saya tidak tahu harus jawab apa.”
Lee sung-hoon
“Aku tahu sulit dipercaya, tapi…”//(menahan diri)
Hyung yu-na
“Saya bukan Putri siapa pun, CEO Lee. Saya Hyung Yu-Na. Sekretaris biasa yang butuh gaji tiap bulan.”//(tegas, menatap matanya)
(Yu-Na pergi. Sung-Hoon menatap pintu yang tertutup pelan.)
[SCENE 2 — KANTOR BAGIAN FINANCE, SIANG]
(Kang Ji-Woon sedang membuka file digital lama perusahaan. Ia menemukan nama “Han-Seo Foundation” — yayasan yang tak aktif lagi.)
kang ji-woon
“Yayasan Han-Seo...? Didirikan 6 tahun lalu oleh… Sung-Hoon sendiri?”//(gumam)
(Ia menyipit. Mengetik sesuatu lagi. Tiba-tiba, muncul gambar medali kerajaan tua—mirip dengan mimpi Yu-Na.)
[SCENE 3 — KAFE LUAR, MALAM HARI]
(Yu-Na bertemu dengan Cho Hee-Rin, sahabatnya. Mereka duduk sambil minum cokelat panas.)
cho hee-rin
“Kau yakin nggak mau cerita sama sekali? Kamu pucat, lingkar matamu parah.”
Hyung yu-na
“Aku nggak bisa jelaskan, Hee-Rin… Aku merasa kayak… ada bagian dari diriku yang bukan aku. Yang… terlalu sedih padahal aku nggak tahu kenapa.”//(bingung)
cho hee-rin
“Hey… aku pernah baca tentang terapi hipnosis. Past life regression. Bisa bantu lihat masa lalu…”//(sambil berpikir)
Hyung yu-na
“Jangan ikut-ikutan CEO-ku, ya. Satu orang percaya aku putri istana aja udah cukup.”
cho hee-rin
“Kalau kalian berdua halu bareng, siapa tahu ternyata itu bukan halu.”
(Yu-Na tertawa pelan, tapi jelas ada ketakutan di matanya.)
---
[SCENE 4 — RUMAH SUNG-HOON, MALAM]
(Sung-Hoon duduk di depan proyeksi digital besar. Ia memutar video presentasi lama Yu-Na saat wawancara kerja pertamanya. Wajahnya tampak sangat terpukul.)
Lee sung-hoon
“Waktu kau bicara… intonasi itu. Cara menatapku. Bahkan senyummu yang canggung. Semua itu… sama.”//(monolog)
(Ia menutup mata. Kilasan masa lalu kembali datang—Lee-Soo menangis di tangga istana, memegang kalung yang patah.)
---
[SCENE 5 — FLASHBACK JOSEON – MALAM PELARIAN]
(Putri Lee-Soo dan Han-Seo berlari di bawah langit malam. Suara pasukan mengejar mereka.)
Park Han seo
“Kita tidak akan berhasil kabur. Kau harus kembali.”
putri kim Lee Soo
“Tanpa dirimu? Itu bukan hidup, Han-Seo!”
Park Han seo
“Kalau aku mati… aku akan menunggumu. Meski seribu tahun lagi.”
[SCENE 6 — KEMBALI KE MODERN – RUMAH YU-NA, TENGAH MALAM]
(Yu-Na terbangun dari tidurnya dengan napas tersengal. Air matanya mengalir. Ia menatap tangannya—keringat dingin di telapak tangan. Ia melihat bayangan siluet dalam cermin… bayangan wanita dengan hanbok merah.)
Hyung yu-na
“…Aku tahu tempat itu. Aku tahu perasaan itu… tapi kenapa?”//(gemetar)
[EPISODE 5 END – Musik Ballad Masuk]
OST: “Who Was I?” – Punch
---
🔚 Cliffhanger Episode 5:
Yu-Na mulai mengalami penglihatan visual dan emosi dari masa lalu tanpa bisa menjelaskannya, sementara Ji-Woon mulai mencium ada sesuatu yang disembunyikan Sung-Hoon dari masa lalu perusahaan dan keluarga mereka.
Comments