Past Life from Love – Episode 2
⏳ Judul Episode: “Tatapan yang Tak Asing”
📍 Setting: Kantor LSH Holdings, apartemen Sung-Hoon, dan kilasan era Joseon.
---
[SCENE 1 — RUANGAN CEO, PAGI HARI]
(Yu-Na sedang mengetik di meja kecilnya tepat di luar ruangan CEO. Sung-Hoon membuka pintu dan berdiri memperhatikannya.)
Lee sung-hoon
“Kau biasa bekerja secepat itu, atau sedang ingin mengesankan atasanmu?”
Hyung yu-na
“Kalau saya bisa menyenangkan atasan dan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, kenapa tidak?”//(tidak mendongak)
Lee sung-hoon
“Jawaban yang pintar. Tapi hati-hati, terlalu pintar bisa membuatmu dikeluarkan.”//(sinis)
Hyung yu-na
“Kalau saya bekerja terlalu bodoh, saya juga akan dikeluarkan, kan?”//(mengangkat alis, lalu menatapnya)
(Sung-Hoon terdiam. Senyumnya muncul setengah detik sebelum ia berbalik masuk ke ruangannya.)
---
[SCENE 2 — RUANG MEETING LSH HOLDINGS, SIANG HARI]
(Rapat bersama divisi pemasaran. Yu-Na berdiri, menjelaskan materi presentasi. Sung-Hoon duduk diam, menatap layar — lalu tatapannya berpindah ke Yu-Na.)
Hyung yu-na
“…jadi target pasar utama kita adalah perempuan usia 30–40 tahun dengan pengeluaran aktif di sektor gaya hidup dan keuangan pribadi.”
kang ji-woon
“Itu presentasi yang bagus, Sekretaris Hyung.”//(tersenyum tipis)
Lee sung-hoon
“Kau… pernah tinggal di Gyeongju sebelumnya?”//(masih menatap)
Hyung yu-na
“Maaf?”//(terkejut)
Lee sung-hoon
“Gyeongju. Kau terlihat seperti seseorang yang berasal dari sana.”
Hyung yu-na
“…Saya lahir di Busan. Tapi saya pernah study tour ke Gyeongju sekali waktu SMP. Kenapa?”//(kikuk)
Lee sung-hoon
“Tidak. Tidak penting.”//(pelan, hampir seperti berbicara ke diri sendiri)
[SCENE 3 — APARTEMEN SUNG-HOON, MALAM HARI]
(Sung-Hoon duduk sendirian di ruang kerjanya. Ia membuka buku tua berisi sejarah Joseon. Ada gambar sketsa wanita dengan hanbok, mirip Yu-Na. Ia mendesah.)
Lee sung-hoon
“Kim Lee-Soo. Tatapanmu… sama seperti dia.”//(monolog)
(Ia menutup buku, lalu menatap keluar jendela.)
---
[SCENE 4 — KILAS BALIK JOSEON, SENJA BERKABUT]
(Putri Lee-Soo berdiri di bawah gerbang istana. Han-Seo mendekat dengan membawa bunga liar.)
putri kim Lee Soo
“Kau terlambat.”//(kecilkan suara)
Park Han seo
“Sulit mencuri waktu dari mata-mata ayahmu. Tapi aku tak peduli.”//(tersenyum)
“Kalau cinta itu dosa… maka aku rela dihukum setiap malam.”
[SCENE 5 — KEMBALI KE MODERN – KANTOR, KEESOKAN PAGI]
(Yu-Na tiba pagi-pagi sekali. Ia menatap refleksi dirinya di kaca lift… wajahnya sekilas berubah — mengenakan hanbok, mata berkaca-kaca.)
Hyung yu-na
“Apa itu… aku?”//(berbisik)
(Lift terbuka. Sung-Hoon sudah berdiri di depan, menatapnya tajam.)
Lee sung-hoon
“Mulai dari hari ini, kau ikut denganku ke semua lokasi rapat.”
Hyung yu-na
“Semua? Bahkan yang ke luar kota?”//(heran)
Lee sung-hoon
“Terutama yang ke luar kota.”//(serius)
(Yu-Na terdiam, mencoba menebak maksudnya. Musik menggantung.)
---
💫 [EPISODE 2 END — Musik Ending Masuk]
Judul OST: “Silent Eyes” – BIBI
---
Cliffhanger Episode 2:
Lee Sung-Hoon diam-diam mengatur rapat ke Gyeongju—lokasi sejarah masa lalu mereka—tanpa memberi tahu Yu-Na alasannya.
Comments