Past Life from Love – Episode 3
⏳ Judul Episode: “Bayangan di Gyeongju”
📍 Setting: Perjalanan bisnis ke Gyeongju – lokasi istana kuno, hotel modern, & museum
---
[SCENE 1 — MOBIL PERUSAHAAN DALAM PERJALANAN, SIANG HARI]
(Sung-Hoon menyetir sendiri, Yu-Na duduk di samping. Mereka hampir satu jam dalam keheningan. Yu-Na mulai gelisah.)
Hyung yu-na
“Biasanya CEO tak menyetir sendiri.”
Lee sung-hoon
“Biasanya sekretaris tak banyak bicara dalam perjalanan bisnis.”
Hyung yu-na
“Berarti kita sama-sama tak biasa.”//(berdecak pelan)
(Sung-Hoon melirik Yu-Na tanpa berkata. Lalu ia berkata setelah jeda lama.)
..............
Lee sung-hoon
“Kau pernah mengalami mimpi yang terasa terlalu nyata… sampai membuatmu mempertanyakan siapa dirimu sebenarnya?”
Hyung yu-na
“…Akhir-akhir ini, iya.”//(terdiam, menatap keluar jendela)
[SCENE 2 — HOTEL DI GYEONGJU, MALAM HARI]
(Keduanya menginap di hotel yang sama untuk keperluan rapat keesokan harinya. Yu-Na berada di balkon kamar hotel, menatap kota malam yang sunyi. Ia menerima panggilan video dari sahabatnya, Cho Hee-Rin.)
cho hee-rin
“GILA! Gyeongju tuh kota cinta kerajaan tau nggak? Banyak kisah cinta tragis dari zaman Silla sampai Joseon!”
Hyung yu-na
“Tragis banget, sampai aku mulai mimpiin istana dan bajunya juga…”//(sambil tersenyum lemas)
cho hee-rin
“Hah? Mimpiin hanbok? Jangan-jangan kamu reinkarnasi putri kerajaan—”//(terkejut)
Hyung yu-na
“Berhenti. Jangan mulai teori-teorimu lagi.”
[SCENE 3 — LOBI MUSEUM ISTANA KUNO, BESOK PAGI]
(Sung-Hoon dan Yu-Na mengunjungi lokasi rapat sekaligus museum warisan kerajaan. Mereka berjalan di koridor dengan lukisan dan replika peninggalan era Joseon.)
Hyung yu-na
“Dulu kamu pernah ke sini?”
Lee sung-hoon
“Bukan ke sini. Tapi entah kenapa… setiap kali aku di tempat seperti ini, ada rasa aneh di dadaku. Seperti kehilangan sesuatu.”
(Yu-Na menatap sebuah lukisan seorang putri kerajaan. Wajahnya mirip dengannya. Ia tertegun.)
Hyung yu-na
“…Dia… mirip sekali…”
Lee sung-hoon
“Karena itu aku bawa kau ke sini.”//(menatapnya)
Hyung yu-na
“…Apa maksudmu?”//(menoleh cepat)
Lee sung-hoon
“Kau bukan sekadar sekretarisku, Yu-Na.”
[SCENE 4 — KILAS BALIK JOSEON – MALAM DI TAMAN ISTANA]
(Lee-Soo dan Han-Seo bersembunyi di taman istana. Suara lonceng malam terdengar samar.)
putri kim Lee Soo
“Aku ingin lari dari sini. Dari aturan. Dari perjodohan itu.”
Park Han seo
“Kalau kau lari… kau tak akan lagi jadi putri. Kau akan jadi… orang biasa. Sepertiku.”
putri kim Lee Soo
“Itu mungkin pertama kalinya aku merasa ingin jadi manusia biasa.”//(tersenyum sedih)
(Tangan mereka saling menggenggam.)
[SCENE 5 — KEMBALI KE MODERN – DI LUAR MUSEUM, PETANG]
(Hujan mulai turun saat Sung-Hoon dan Yu-Na keluar dari museum. Mereka berdiri di bawah atap. Yu-Na tampak pucat, matanya sayu.)
Hyung yu-na
“Leherku sakit… seperti dicekik…”//(berbisik)
Lee sung-hoon
“Itu karena… di kehidupanmu sebelumnya, kau… meninggal karena menahan diri dari menangis setelah aku…”//(menahan napas, pelan)
(Yu-Na menatapnya terkejut.)
Hyung yu-na
“Setelah… apa?”
Lee sung-hoon
“…Aku terbunuh.”
[EPISODE 3 END – Musik Instrumental Mengalun]
OST: “Tears in Dust” – Paul Kim (instrumental version)
---
Cliffhanger Episode 3:
Yu-Na mulai merasakan sakit fisik dan emosional yang tak bisa dijelaskan setelah mengunjungi tempat yang terkait dengan masa lalu mereka. Sung-Hoon semakin yakin bahwa Yu-Na adalah Lee-Soo, tetapi ia belum berani membongkar semuanya.
Comments