"Woaa gede banget rumah Nya Sha,." ucapku menatap tabjuk melihat rumah teman Nya shasa yang sangat besar dan indah itu.
"Iya lah dia kan anak Nya bos alias CEO di perusahaan."Ucap shasa.
ternyata pestanya di rayakan di belakang rumah, yang menjadikan kolam renang sebagai media utamanya karena berada di tengah-tengah, dengan di hias oleh bola warna warni.
Lampu berkelap-kelip, bunga bunga di sisipkan di belahan belahan hiasan dekor yang berwarna silver dan gold itu. Sungguh indah dan glanmor.
"Wah sha, ini kayak di negeri dongeng aja yah. kayanya Kakak enggak pantes deh berada di sini."ucap ku
" Ih ngomong apa sih kak, eh lihat tuh kak teman aku Selviana ayo ikut aku untuk mengucapkan selamat." ucap Shasa yang sengaja mengalihkan pembicaraan.
"mmm iya ayok." ucap ku.
***
" wah lihat serasi banget pasangan di sana."
"iya yah, aduh jadi ngiri aku."
banyak orang orang yang membicarakan seseorang yang sedang bersama pasangan Nya, dan aku pun melihat siapa yang sedang mereka bicarakan.
Deg
Jantung ku terasa berhenti berdetak, air mata jatuh dengan sendirinya, dan tubuhku terasa kaku.
"Kak, kakak Sisil."
aku tak menghiraukan lagi ucapan orang yang memanggil manggil namaku, aku lari dengan perasaan yang tak menentu. yah aku ingin mencari ketenangan.
"Kenapa aku jadi seperti ini, kenapa aku harus marah, kenapa aku begitu sesak saat melihat Nya bersama perempuan lain apalagi tadi mereka sedang berdansa bersama dan mereka melakukan ahh tidak!.. aku tak sanggup mengatakan Nya." ucapku sambil terisak.
sekarang hanya angin malam yang menemaniku, aku terduduk sendiri di samping rumah teman Shasa.
"kakak tadi kenapa sih, dari tadi aku cari kakak ternyata ada di sini."ucap Shasa yang mengagetkan aku
aku pun langsung menyembunyikan air mataku dengan menghapus Nya.
"ohh tidak kenapa-kenapa sha, kakak cuma mencari udara segar saja, soal nya tadi kakak merasa tidak nyaman karena suara musik Nya yang memekakkan telinga kakak." ucapku berbohong.
"ohh begitu, kalau gitu ayo kita masuk lagi kak sekarang acara inti nya akan di mulai."
ku lihat semua orang bersorak gembira dan bertepuk tangan kala melihat seorang yang sedang meniupkan Lilin ulang tahun Nya.
Dan Shasa pun memarik ku untuk menghampiri Selviana dan memberikan nya kado.
"Selamat ulang tahun Selvi, ini kado dari ku semoga panjang umur yah." ucap Shasa
" terimakasih sha, ngomong ngomong kamu kesini sama pacar kamu?." tanya Selvi
" aku belum punya pacar sha, jadi aku mengajak kakak aku kenalin nama nya kak Sheilla." ucap Shasa memperkenalkan ku.
"hallo Selvi selamat ulang tahun." ucap ku
"iya,." ucap Selvi ketus.
"eh sha beneran cewe ini tuh kakak kamu?." tanya selvi kepada Shasa.
" iya lebih tepat nya sepupu aku, emang kenapa?."tanya Shasa.
" kirain pembantu kamu, oh iya dia kan kakak kelas di sekolah kita yah sha, yang so pintar dan kucel itu." cibir Selvi yang mengataiku.
"kok kamu jahat sih Ngomong nya, dia itu kakak aku. aku gak terima yah kalau ada yang menghinanya." ucap shasa yang membela ku.
aku hanya diam memperhatikan mereka, karena aku sadar, memang benar aku selalu memakai seragam yang sudah berwarna tidak cerah lagi karena sudah lama ku pakai.
Aku tidak sakit hati bila di kata kata in seperti itu, mungkin udah terbiasa jadi udah kebal.
Aku hanya melihat Anggara yang berada di samping Selviana bersama kekasihnya dia melihat ku dengan raut wajah datar Nya. yah memang benar dari tadi aku hanya mencuri curi pandangan ke arah Anggara.
" Aduh Selvi, kenapa kamu jadi bawel gini sih kalau kamu gak suka sama dia usir aja lah." ucap wanita yang selalu bersama Anggara, yah dia kekasihnya Anggara sekaligus sahabat Nya selvi, hanya berbeda sekolah saja.
"emang salah saya apa yah?." tanya ku yang tidak mengerti kenapa mereka semua tidak menyukai aku.
" yah karena kamu itu tidak selevel dengan orang-orang yang hadir di sini, lihat aja dandanan kamu pada luntur gitu, pasti pakai makeup yang murah yaKan?." cibir wanita yang menjadi kekasihnya Anggara.
" iya bener kamu dinda, Sha kamu bawa pulang deh tuh pembantu." ucap Selvi kepada Shasa.
aku baru tahu nama nya Dinda, yah Dinda itu kekasihnya Anggara, memang orang Nya sangat cantik, tapi tidak dengan hatinya.
Karena merasa terpojokan tak terasa air mata ku jatuh begitu saja, mungkin karena mereka sangat keterlaluan mengatai ku.
" Yah kalian memang benar aku ini tidak pantas berada di tempat ini, mohon maaf sebelumnya karena aku, acara ini terganggu." ucapku sambil berderaian air mata.
" dan kamu sha, kamu tidak usah pergi dari sini, biar kakak saja yang pergi kamu nikmati aja pesta Nya bersama teman teman kamu ." lanjut ku pada Shasa.
setelah berkata demikian aku langsung pergi dari sana, dan tidak menghiraukan teriakan Shasa yang memanggil ku. dan hanya melirik ke arah Anggara, laki laki itu terlihat cuek dan seperti biasa Nya datar. memang benar aku ini transparan yang tidak ada di matanya, sungguh mengharap sekali aku ini.
" bodoh kamu , bodoh Sisil." teriak ku memaki diri sendiri.
aku tidak terlalu sakit saat di hina ataupun di maki maki. aku lebih sakit saat melihat Anggara yang tidak bereaksi apapun saat aku di hina.
"Haha emang aku ini siapa Nya dia jangan Ngada Ngada kamu Sisil."
aku pun memberhentikan taksi yang lewat, di dalam taksi pun tak henti Nya aku menangis. tidak terasa sudah di depan rumah ku saja.
aku pun terburu buru menghapus air mataku, takut ibu menanyai ku.
" pak berhenti di depan."
"ini ongkos Nya pak, terimakasih." ucapku pada sang supir taksi.
" Assalamualaikum mah , pah Sisil pulang."
"Wa'alaikumussalam." ucap papa.
"Mama kemana pa?." tanya ku
"itu sedang menonton televisi." ucap papa
"oh ya udah kalau gitu, aku mau pamit langsung tidur ya pah Tolong kasih tau ke Mama." ucapku
"iya sana tidurlah."ucap papa.
aku pun pergi membersihkan dulu tubuh ku yang terasa lengket.
" aku jadi malu kalau bertemu lagi dengan Anggara."
" mengapa aku harus mencintai orang yang salah, dia sudah mempunyai kekasih tapi meskipun dia singel juga aku yakin dia tidak akan pernah mau dengan ku."
" aku harus belajar melupakan Nya, meskipun dia cinta pertamaku aku yakin bisa melupakannya."
aku berbicara pada diriku sendiri seaaka aku sedang mencurahkan isi hati ku, pada benda-benda yang ada di kamarku.
karena terlalu sibuk dengan pemikiran ku aku pun tertidur, mungkin rasa lelah ku ini beserta rasa cinta ku pada dia akan hilang keesokan nya, meski itu mustahil tapi aku yakin pasti bisa.
***
"Maaf kan aku sil, aku sangat mencintaimu."
**hayohh, siapa tuh yang nyatain cinta❤️😂
mau tau mau tau?
kalau gitu next chapter berikut Nya gaess..
jangan lupa VOTE terus yahh zeyenk..
di like dan komen sebanyak\-banyaknya😚**
@nurrjnhh\_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Rokhmi Nh
sil gak usah sedih wajah cantik tapi hatix busuk 🤔
2021-06-28
0
sahabat syurga
aneh jg si sisil bkn pacarnya dan bkn pula temannya kok nangis lht angga sm cweknya kan aneh
2021-04-02
0
Nurhasmin Mahdin
Cinta monyet
2020-12-16
0