Dalam ujian kali ini sungguh membuatku merasa bersemangat untuk datang ke sekolah, karena telah menjadi kebiasaan ku untuk mencuri-curi pandang dan menatap Nya saat ujian sedang berlangsung.
***
Satu Minggu sudah berlalu, tinggal menunggu hasil ujian yang akan keluar dan pembagian raport. Begitu pula dengan hati ini yang semakin hari semakin merindu saja pada Nya. karena setelah ujian para siswa di bebas kan untuk tidak datang ke sekolah, aku pun menghabiskan waktu di rumah dengan membantu ibu mengerjakan pekerjaan rumah, karena memang ibu ku seorang ibu rumah tangga dan ayah ku bekerja di sebuah pabrik.
Aku tidak bertemu lagi dengan Nya, dan saat ini aku sangat merindukan Nya. Aku pun berharap dia juga merindukan ku, tapi itu semua sangat tidak mungkin.
derrt derrt derrt
" sil itu handpone mu bergetar terus, mungkin ada yang menelepon." teriak ibu padaku yang sedang menyapu halaman.
"Iya Bu biarkan saja, karena tidak ada yang penting."
setelah selesai membantu Mama, aku pun bergegas membersihkan diri, karena hari ini aku berjanji akan mengantar sepupu ku Shasha ke pasar.
derrtt derrtt derrtt
"Siapa sih ganggu aja."
"Hallo, ada apa sha?."
"ayo kak cepetan ke rumahku, kan kakak udah janji mau antar aku ke pasar."
"iya bentar kakak sedang siap siap."
"Oke, aku tunggu kak" Langsung di matikan panggilan Nya oleh Shasha.
"Anak ini, suka Nya mengganggu saja huh."
*****
"Wahhh, ramai sekali kak pasar Minggu di sini."Ucap Shasa, menatap tabjuk keramaian pasar.
"Iya pasti ramai lah sha, kalau mau sepi itu ya di kuburan." Memang Shasa ini orang Nya sangat cerewet, masalah yang biasa pun di besar besarkan. "Emang Nya kamu mau membeli apa sih, sampai harus ke pasar." tanya ku.
"Aku mau membeli sesuatu, buat Hadiah ulang tahun teman aku."ucap Shasa
"Ohh, teman Nya cewe apa cowo sha?." Tanyaku
"Cewe kak, kira kira aku ngasih hadiah apa yah kak?." tanya balik Shasa kepadaku.
"Lebih baik membeli pakaian saja sha, tuh di depan ada toko pakaian khusus wanita." Kataku sambil menunjuk toko di depan ku dan Shasa.
"Ide yang bagus kak, ayo kita ke sana."
Kami pun memilih tiga setelan pakaian, untuk ku, Shasa dan untuk teman Shasa yang berulang tahun.
" Kak pilih baju nya yang buat ke pesta, nanti ikut aku ke pesta ulang tahun temen aku." ucap Shasa.
" enggak ah sha, aku tidak mau ikut kan aku tidak di undang." ucapku.
"Tidak apa apa kak, semua teman ku akan membawa pasangan Nya masing-masing, karena aku belum punya pacar jadi aku mengajak kakak saja." jelas Shasa.
"Beneran tidak apa apa sha?."ucapku
"Iya benar lah kak, masa aku bohong sih."Ucap shasa meyakinkanku.
"Baiklah, tapi kapan pesta Nya Sha?" kata ku.
"Malam besok kak, tepat nya jam tujuh malam mulai pesta Nya." ucap Shasa.
"Tapi kamu harus bantu aku dapatkan ijin mamaku."
"Tenang saja kak, pasti bibi mengijinkan mu."
" Ya udah, ayo kita pulang udah hampir sore nih."
"iya bentar kak, aku bayar dulu baju nya."
***
"Assalamualaikum, ma pa Sisil pulang." ucapku.
"Wa'alaikumussalam." jawab Mama dan papa serempak.
"Eh ada Shasa, ayo masuk sha." ucap mama pada Shasa.
"Iya bi." ucap Shasa
"Ma aku mau minta ijin bolehkan besok aku ikut Shasa ke pesta ulangtahun teman Nya."
"Jam berapa?."tanya Mama
"jam tujuh malam ma." ucapku.
"apakah lama pesta Nya?." tanya Mama lagi.
" tidak bibi, karena setelah aku mengucapkan selamat pada teman ku, aku dan kak Sisil langsung pulang." sela Shasa, meyakinkan mamaku.
" Baiklah Mama mengijinkan mu sil, jaga diri kamu yah dan jangan pulang terlalu larut."
"Siapp ma, terimakasih."
" Kalau sudah dapat ijin, aku sekarang harus segera pulang kak karena mau membungkus hadiah untuk besok." ucap Shasa.
"Ya udah, hati hati di jalan Nya yah." kataku
"Baiklah, aku pamit pulang dulu bibi, kak. Assalamualaikum."
" Wa'alaikumussalam." ucap ku dan Mama.
***
Apakah aku akan bertemu dengannya besok di pesta, Pastinya dia pergi bersama pasangannya, tapi tak apalah yang penting aku bisa melihat Nya.
"Astaga aku belum mencoba gaun pesta ku."
Karena larut dalam pikiran ku, aku pun lupa untuk mencoba gaun pesta Nya.
gaun berwarna dusty pink sangat cocok membalut tubuhku yang kuning Langsat ini.
Dengan taburan manik manik di rok nya yang menutupi tubuhku sampai lutut.
Aku memilih baju yang sopan dan tidak terlalu memperlihatkan lekuk tubuh ku.
"Sisil tolong kamu kesini sebentar, Mama ada perlu sama kamu." teriak Mama
" Aku ganti baju dulu ma." ucapku
" tidak udah di ganti dulu, cepetan sil." teriak Mama lagi.
"Baik ma, aku kesana sekarang."
karena terburu buru, aku pun tersandung meja di depan ku, dan oh tidak gaun Nya robek.
"Ya ampun bagaimana ini gaun Nya robek, aku tidak punya gaun lagi, dan jikalau harus membeli lagi aku tak punya uang nya."
Pupus sudah harapan ku untuk bisa bertemu dengan Nya besok, mana mungkin aku bisa berangkat ke pesta dengan memakai gaun robek ini.
"Iya mah ada apa memanggil aku?." tanya ku setelah sampai di ruangan tempat mamaku berada.
" sil tolong bantu mama un.., loh kok gaun kamu robek gitu sil katanya buat di pakai besok ke pesta." perhatian mama kini memusat pada pakaian ku yang robek
" mmmm iya ma, tadi tidak sengaja aku kesandung dan membuat gaun Nya robek." kataku lemah.
" trus kamu tidak akan pergi ke pesta besok?." tanya Mama.
" tidak mungkin lah ma, kan ini gaun satu satunya punyaku." ucap ku
" hmm ya sudah lah kalau begitu, oh iya sekarang tolong kamu kasih kan kue ini pada Shasa dan keluarga Nya, untuk mereka cicipi." perintah Mama padaku.
"Baik ma, aku ke kamar dulu yah ma untuk berganti pakaian."
" ya udah sana."
"Ahh iya sekalian aja aku mau bilang kepada Shasa karena tidak bisa hadir ke pesta teman Nya." ucapku lirih
****
"Aduh kenapa kamu repot-repot membawa kan kue segala untuk kami, sil apalagi ini sudah malam." kata Mama Shasa.
" tidak repot kok bi, tadi Mama sengaja membuat kue banyak untuk di kasihkan ke bibi, agar bisa mencicipi kue buatan Mama." ucap ku.
" kue buatan kak Lilis emang selalu the best."ucap Mama Shasa sambil mengacungkan jempolnya. "Terimakasih yah" sambungnya lagi.
"iya sama-sama bi, ngomong ngomong Shasa ada di mana bi?." tanya ku.
" ada di kamar Nya sil." kata Mama Shasa
" aku mau ketemu Shasa dulu yah bi."
"iya sil."
***
tok tok tok
" masuk."
"hai sha."
" Kak Sisil, kok kakak ada di sini?." ucap Shasa.
" iya barusan kakak di suruh mengantarkan kue ke Mama kamu." kata ku.
Shasa pun ber oh ria saja.
" Sha kakak besok tidak bisa ikut ke pesta ulang tahun teman kamu, maaf ya sha." Ucap ku hati hati, takut mengecewakan Shasa.
" loh, kenapa sih kakak? apa ada masalah?" tanya Shasa yang pura pura kecewa.
"mmm itu gaun kakak nya robek sha."
" kok bisa sih kak?."
" iya tadi saat kakak sedang mencoba gaun Nya tidak sengaja kakak jatuh, dan membuat gaun Nya kegores sampai robek." jelas ku.
"Gimana kalau kakak pakai gaun lama ku saja?."
" memang Nya tak apa sha?." ucapku tak enak, karena harus memakai gaun punya Shasa.
" tak apa lah kak, sekarang aku akan pilihkan gaun Nya untuk kakak."
aku pun hanya melihat Shasa yang sedang memilihkan gaun untuk ku.
"Nahh ini dia gaun Nya kak, pasti cocok deh di tubuh kakak, ini juga masih baru kok kak."
Shasa menunjukkan gaun yang berwarna hitam.
" makasih yah sha, akan kakak coba dulu gaun Nya." Aku pun pergi ke kamar mandi Shasa untuk mencoba gaun Nya
" woww, kakak sangat cantik dan anggun coba kakak ngaca deh."
memang benar apa yang di katakan Shasa, aku jadi terlihat lebih anggun dan cantik apalagi gaun Nya yang pas dengan tubuhku dan memperlihatkan bahu putih ku.
" kak sekalian cobain heals Nya kak nih."
ucap Shasa sambil menenteng heals berwarna hitam mengkilat. aku pun memakai Nya dan sangat pas di kaki ku
" wuahhh kakak benar benar perfect deh." puji Shasa untuk ku.
" apaan sih kamu terlalu berlebihan tau."
setelah mencoba gaun Shasa, aku pun jadi Untuk ikut pesta ulangtahun teman Shasa besok.
"Aku pamit pulang yah sha, bi. Assalamualaikum." pamit ku kepada Shasa dan Mama Shasa.
" hati-hati kak."
"wa'alaikumussalam." jawab Shasa dan mamanya.
***
" hadeuhh, emang udah kebiasaan kamu yah sekarang suka senyum senyum ga jelas, atau jangan jangan kamu ketempelan sama hantu di jalan yah?."
"Aduh Mama apa apaan sih, masa anak sendiri di katain ketempelan segala, aku ini lagi senang mah karena besok aku jadi pergi ke pesta." ucapku pada Mama.
" emang gaun Nya udah ada?."
" ada ma, sama Shasa di pinjemin, nihh." aku pun memperlihat kan gaun Nya.
" syukurlah kalau begitu, sekarang kamu tidurlah udah larut malam sil." ucap Mama.
" baik lah ma, selamat malam ma."
aku sangat bahagia, yah karena besok akan melepas rindu. Semoga dia belum mempunyai kekasih, semoga saja.
**Haduhh Sisil terlalu berharap yah 😂😂
jangan terlalu berharap sil takut ujungnya kecewa loh.😭..
dukung terus karyaku dengan vote sebanyak banyak nya...❤️❤️
jangan lupa like dan jika ada masukan silahkan komen manteman ku tercinta😚😚**
@nurrjnhh\_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Auristella Rosalind___
hai kak aku mampir nih bawa like 🤗, semangat terus kak di tunggu kelanjutannya.
sesama author ayo saling dukung 🤗.
mampi juga ke cerita ku
MENJALANI KETERPAKSAAN
salam hangat ❤️
2020-12-19
0