DINIKAHI PAKSA DOKTER KANDUNGAN KU

DINIKAHI PAKSA DOKTER KANDUNGAN KU

MENGGELIAT SEKSI

Terlihat seorang wanita cantik, memakai pasangan blazer warna putih dan rok selutut dengan warna senada.

Ia sedang mengadakan pesta dengan para manager perusahaannya dan sahabat terdekat karena merayakan kemenangan menjadi "CEO WANITA TERBAIK MENGINSPIRASI 2025" Kota Madrid, Spanyol.

*ilustrasi party di club Kota Madrid

"KAMU LUAR BIASA, LUS!" teriak Sophie, salah satu sahabatnya dan dijadikan asisten pribadi alias sekretaris sang CEO.

"YAAA!! AKU JUGA SANGAT BANGGA KEPADAMU SAHABATKU, LUSI CASIA VANHOLAND!!" timpal Ester yang juga sahabat sang CEO itu sekaligus manager departemen SDM di perusahaan.

"Terima..Terima kasih kalian sudah mendukungku sampai di titik ini. Aku juga bangga memiliki kalian" sahut Lusi, wanita yang memenangkan award CEO wanita terbaik 2025 itu.

Tapi Lusi terlihat sudah semakin mabuk namun kedua sahabatnya mengira jika wanita itu terlalu banyak minum dan membiarkannya sebagai rasa puas meraih kemenangan dinobatkan sebagai CEO Wanita menginspirasi diusia 29 Tahun.

Badan Lusi semakin sempoyongan sampai menenggor kanan kiri lantai dance di club tempat mereka berpesta.

"Coba lihat..CEO cantik kita sudah mabuk" lirih salah satu manager yang memang memiliki rencana jahat kepada bosnya itu.

Pria berumur hampir 50 tahunan itu seperti pria hidung belang dengan mata jelalatan kesana kemari.

"Ya betul..dia sudah terkena obat ramuan gairah yang telah kita susupkan diminumannya tadi" sahut manager yang lain dengan usia tak beda jauh.

"Sepertinya kita berdua akan bersenang senang malam ini" ujar salah satu kedua pria belang itu.

"Ini pelajaran untuk bos muda yang seenaknya sendiri memotong bonus kita hanya karena gagal memenuhinya target marketin semester ini padahal saham tetap naik" ucap yang lain.

"Ya! Dia tidak akan tau siapa yang telah menikmati tubuhnya malam ini karena benar benar aku buat dia pingsan nantinya. Dosis tinggi untuk wanita ambisius tak sadar diri" jelas pria satunya lagi.

Lalu keduanya sengaja menyewa beberapa 3 tamu pria di club itu secara acak yang terlihat butuh uang untuk mengalihkan perhatian Sophie dan Ester.

Dan benar saja, ketiga pria itu mampu membuat kedua sahabat Lusi berpaling darinya.

Lusi diam diam dibawa oleh satu pria sewaan lainnya keluar club lewat jalan belakang.

Kedua pria tua hidung belang itu sudah menunggu disana.

"Ini tuan, wanita yang kalian minta" ucap pria sewaan itu.

"Kerja bagus! Ini uangmu!" sahut salah satu pria tua itu dan satunya lagi menerima tubuh Lusi yang sudah hampir tak sadarkan diri.

Diam diam, ada seorang pria yang mengamati perbuatan orang orang brengsek itu, memakai jaket kulit dan kacamata hitam.

Pria dengan perawakan tubuh tinggi, gagah, dengan rambut coklat terang dan mata beriris warna biru dibalik kaca mata yang ia pakai mulai mendekat.

"Ck, pria hidung belang tidak tau aturan!" batinnya sambil melangkah mendekati.

Kedua pria hidung belang yang membawa tubuh Lusi kearah parkiran, tiba tiba salah satunya ditarik oleh pria asing tersebut hingga terjengkang kebelakang.

Lalu merebut wanita yang telah tak sadarkan diri dari pria lainnya.

"BRENGSEK!! SIAPA KAMU!!" teriak pria yang baru saja jatuh di tanah.

Pria asing dengan ketenangannya memeluk tubuh Lusi erat dan berhadapan dengan kedua pria berperut buncit dihadapannya.

"Jika kalian ingin membawa wanita tak sadarkan diri ini keluar club tanpa seizinnya berarti kalian yang brengsek" sahut pria asing tersebut santai.

"SIALAN!! KAMU TIDAK TAU SAPA KITA HAH??" teriak salah satu pria buncit itu.

"Hmmm, siapapun kalian tidak penting dan aku tidak peduli" sahut pria asing.

Lalu karena berpengalaman dalam mengenali obat aneh aneh, pria asing itu berkata lagi.

"Ck Ck Ck, dasar kalian pria tua tidak malu! Kalian memberikan wanita ini obat perangsang!" tebak pria berkacamata hitam.

Kedua pria itu saling tatap dan mulai ketakutan.

"Ba..bagaimana bisa..kamu tau?" ragu salah satu pria tua itu.

"Lebih baik kalian pergi dari sini sebelum aku membuat kalian ke rumah sakit" ancam pria asing yang masih tetap memeluk tubuh Lusi.

"S*IT! AWAS JIKA AKU BERTEMU DENGANMU LAGI ANAK MUDA! AKU TIDAK AKAN MELEPASKANMU!" ancam pria buncit penuh penekanan.

"Aku tunggu bertemu denganmu lagi, kakek tua!" ucap pria asing itu dengan senyuman smirk.

Lau kedua pria hidung belang dengan perut buncit berjalan menjauh dari posisi Lusi dengan pria asing. Mereka masuk lagi ke club entah untuk apa.

"Hmm, wanita ini..aku rasa dia akan kepanasan sebentar lagi saat obat benar benar bereaksi" gumam pria asing itu.

Yang tadinya niat menolong, tapi kini pria asing itu membayangkan hal panas yang ia ketahui dari efek obat perangsang yang diterima oleh wanita dipelukannya.

"NOOO!! TAHAAAN GASAN!!! TAHAAAN!!! BAWA DIA KERUMAH SAKIT DARIPADA KAMU BAWA KEHOTEL! JIKA AKU BAWA KEHOTEL SAMA SAJA AKU SEPERTI KEDUA PRIA TUA ITU! SIALAN!" batinnya meronta ronta sambil memalingkan tatapan dari wajah merah wanita yang ia tolong dan mulai menggeliat di pelukannya.

Segera, pria asing yang memanggil dirinya sendiri dengan nama Gasan, membawa tubuh wanita yang tidak ia kenal masuk ke mobil mewahnya.

* Hispano-Suiza Boulogne dengan hanya 2-seater

"Sabar. Kamu lebih baik diobati secara medis daripada dengan pelampiasan gairah" gumam Gasan saat sudah meletakkan Lusi di bangku penumpang yang hanya ada 1 disamping driver.

Lalu ia berjalan memutar untuk duduk di bangku pengemudi.

"Baru sampai Madrid langsung disuguhi oleh pasien korban ramuan gairah" lirih Gasan lalu ia memancapkan gas mobilnya.

Sesekali saat menyetir, fokusnya benar benar teralihkan saat wanita disampingnya mulai setengah sadar sambil menggeliat membuka bajunya.

"Heh!! Jangan buka baju disini" tahan Gasan namun wanita itu seperti tidak mendengarnya.

Jalanan sepi, namun Gasan menggunakan google map untuk menuju rumah sakit terdekat yang ternyata waktu tempuhnya lumayan lama sekitar 30 menitan.

Padahal pria itu prediksi 15 menit lagi, wanita itu pasti akan berteriak meminta sentuhan gairah.

Lama kelamaan, Gasan benar benar teralihkan pandangannya antara jalan dan wanita disampingnya.

"SH*T!" kesalnya namun tetap berusaha melanjutkan perjalanan.

Tapi, tiba tiba tangan wanita yang tidak ia kenal itu memegang pusakanya secara mendadak.

Grep!

Gasan langsung membelokkan setirnya ke tepi jalan hingga membuat wanita itu malah jatuh ketubuhnya akibat rem mendadak.

"APA YANG KAMU LAKUKAN?" teriak Gasan marah padahal seharusnya ia tidak bisa marah pada pasien yang hampir tak sadarkan diri dan kehilangan kendali.

"A..aku..aku kepanasan.." jawab lirih wanita itu dengan mata yang sudah berkabut gairah dan wajah memerah seperti demam tinggi.

"Ya! Aku tau! Itu akibat obat perangsang yang kamu terima dari dua pria hidung belang!" sahut Gasan.

"Hmm...si..alan..berani..beraninya mereka..aaaakh panas..tubuhkuu" gumam Lusi sambil mengeluarkan suara seksi yang belum sepenuhnya keluar sambil tetap menggeliat membuka semua kancing kemejanya setelah melepaskan blazer putih.

"Bagaimana ini?" batin Gasan sambil tetap memerhatikan pergerakan wanita yang namanya pun belum ia ketahui.

Kebimbangan seorang Gasan Samiel Pedros antara jiwa lelakinya bertarung dengan etika moral profesi yang ia geluti yaitu sebagai dokter.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!