Episode 4

Julio menggendong Ana ke dalam kamar, di sepanjang jalan menuju kamar, bibir mereka saling bertautan. Bibir manis Ana bagai candu yang membuat Julio seakan tidak bisa lepas.

Julio membuka pintu kamar dengan menggunakan siku tangannya dan mendorong dengan menggunakan kakinya.

Julio merebahkan tubuh Ana dengan hati-hati di atas kasur yang di penuhi dengan taburan bungan mawar merah yang harum dan segar.

Cahaya rembulan masuk di sela-sela jendela membuat suasana menjadi sangat romantis. Julio menatap wajah Ana dalam-dalam, wajah Ana bersemu memerah malu-malu karena di tatap oleh kekasihnya.

Julio mengecupi leher Ana sambil memberikan gigitan-gitan kecil, membuat tanda kepemilikan.

Ana tidak bisa menolak, tubuhnya seolah-olah sudah bukan lagi menjadi miliknya. Ana tidak lagi bisa berfikir, ia membiarkan julio berbuat semaunya.

Secara perlahan julio mulai melepaskan satu persatu pakaian yang Ana kenakan, ia sangat terpesona melihat tubuh polos Ana, kemudian ia pun melepaskan pakaian yang ia kenakan.

Julio kembali mencium bibir Ana, tangannya mulai menggerayangi tubuh Ana, ia mere*as dengan lembut kedua dada ana. kemudian ia turun kebawah, julio melu*at kedua puti*g ana secara bergantian.

Kenikmatan yang julio berikan semakin memabukan ana, ana mende*ah hebat ketika julio bermain di area sensitifnya.

"Sayang, bolehkah?" tanya Julio meminta izin kepada Ana.

Tanpa di sadari ana, ana menganggukkan kepalanya, memberikan izin kepada julio untuk melakukannya.

Julio pun memasukan tubuhnya ketubuh ana, dengan dua kali hentakan tubuh julio masuk secara sempurna.

"Awww..." Ana merasakan perih di bagian sensitifnya, ia meremas seprai dengan sangat kencang.

Julio kembali mencium bibir ana agar ana lebih rileks, kemudian ia mulai menggerakan bagian sensitifnya secara perlahan.

Semakin lama rasa sakit itu hilang menjadi sebuah kenikmatan yang ana rasakan.

Malam itu menjadi malam yang tak terlupakan bagi ana, karna kali pertamanya ana memberikan hal yang paling berharga dalam hidupnya.

Selepas melepaskan hasratnya, julio tertidur memeluk ana. Ana berusaha memejamkan matanya namun tidak bisa tidur, ia masih tidak menyangka bahwa ia dan julio telah melakukannya.

Anganya memikirkan jika ia akan segera menjadi istri julio, setelah ia lulus kuliah, hati ana mejadi berbunga-bunga, ana sudah tidak sabar menunggu julio untuk melamarnya.

Ana berharap impiannya memiliki keluarga kecil yang bahagia saling menjaga dan menyayangi satu sama lain akan segera terwujud. Berlama-lama memikirkan hal tersebut membuat ana pun ikut tertidur di dekapan hangat julio.

Ana terbangun ketika ana mendengar sayup-sayup suara julio dari luar kamar, ana mengambil pakaiannya untuk menutup tubuhnya.

Ana berjalan perlahan menahan perih di bagian sensitifnya karena aktivitas semalam bersama dengan julio. ana keluar mencari keberadaan julio, ana melihat julio sedang menelepon seseorang.

Ana nampak sedikit heran, karena biasanya jika julio menelepon seseorang, julio tidak sampai mejauh dari ana.

"Honey... Telepon siapa pagi-pagi begini? "

Julio tersentak mendengar suara ana, dengan secepat kilat julio mematikan teleponnya.

"Honey kenapa di matiin teleponnya? Telepon siapa?"

"Bu...bukan siapa-siapa sayang, hanya... hanya Staf kantor ia staf kantor, mereka menanyakan perihal pekerjaan kepadaku"

Sebelum ana semakin curiga karna jawaban julio yang terlihat gugup, julio mengalihkan perhatian ana.

"Honey mari mandi bersamaku yuk." Ajak julio.

"I'm ashamed honey." Wajah ana memerah seperti tomat.

"Aku sudah melihat dan menikmati tubuh indahmu tadi malam." Julio menggendong ana menuju kamar mandi, dengan perlahan julio membuka pakaian ana.

Hasrat julio kembali bergejolak ketika melihat tubuh polos ana, dengan secepat kilat julio membuka pakaiannya dan mereka melakukannya lagi di dalam kamar mandi.

Selesai melakukan aktivitas mandi yang melahkan, julio membantu ana mengeringkan rambutnya.

" Honey, mau sarapan di pinggir pantai?" Tanya julio.

Ana hanya menganggukan kepalanya, karana ia sedang sibuk menggunakan skin care di wajahnya, bukan hanya di wajahnya saja, ana juga menggunakan tabir surya di seluruh tubuhnya, ana teramat sangat menjaga wajah dan tubuhnya.

Julio menggandeng ana keluar dari dalam kamar untuk menikmati sarapan pagi dan berjalan-jalan menikmati keindahan Maldives.

Selesai sarapan ana dan julio berkeliling menikmati keindahan maldives dengan menggunakan private speed ferry, siang itu cuaca sangat terik sekali. Kisaran 30-33 derajat celcius, membuat air laut berwarna semakin jernih, hingga terjadi warna gradasi tosca kebiruan.

Ana tidak melewatkan moment tersebut, ana mengabadiaknnya lewat kamera yang telah di persiapkannya sebelum berangkat berlibur.

Petualangan paling seru dan tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh ana adalah berenang bersama nurse shark di laut lepas. Hiu-hiu tersebut bukan jenis hiu pemangsa manusia, sehingga sangat aman jika bedekatan berenang bersamanya.

Tiga hari sudah ana dan julio menikmati keindahan Maldives, tiba waktunya untuk mereka kembali ke indonesia, Kembali ke rutinitas mereka masing-masing. Ana berharap suatu saat bisa kembali lagi berlibur menikmati keindahan maldives ini lagi.

Terpopuler

Comments

💖🍁K@$m! Mυɳҽҽყ☪️🍁💖

💖🍁K@$m! Mυɳҽҽყ☪️🍁💖

Semoga hayalan kamu buat nikah sama Julio bisa Jadi kenyataan ya Ana

2022-11-08

1

N⃟ʲᵃᵃ࿐DHE-DHE"OFF🎤🎧

N⃟ʲᵃᵃ࿐DHE-DHE"OFF🎤🎧

waktu berbuat aja ngga mikirin dosa
giliran tekdung nangis,, udah gitu baru tau kali ternyata pacarnya udah punya anak istri,, kasian sekali

2022-07-02

0

𝐦𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐭𝐨𝐛𝐚𝐤

𝐦𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐭𝐨𝐛𝐚𝐤

sweet sih tp klo lelaki dah menyimpan kebohongan buat apa

2022-02-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!