Rahasia Dibalik Cahaya Dua Jiwa
Suara Dari Cermin
🏠[Lokasi: Kamar Nayla - Malam hari, pukul 22.57]
[Nayla duduk di lantai kamarnya, bersandar pada lemari. Lampu tidur menyala remang. Angin dari jendela yang sedikit terbuka menggerakkan tirai putih.]
[Di depannya: cermin besar berbingkai kayu tua, yang dulu dibawa Ayahnya dari ekspedisi kuno.]
Nayla Azzura/Lyra
"Apa kamu benar-benar gerbangnya...Jembatan antara masa lalu dan sekarang
[bisiknya di dalam hati]
Nayla Azzura/Lyra
[Tangannya perlahan menyentuh permukaan cermin. Dingin. Tapi kali ini... ada getaran halus dari permukaannya. Seolah napas.]
???
"Lyara... dengar aku..."
Nayla Azzura/Lyra
[tersentak, tubuhnya mundur ke belakang. Napasnya berat. Matanya melebar.]
Nayla Azzura/Lyra
[Ketakutan]
"Siapa... siapa kamu?!"
[berdiri perlahan, menatap cermin dengan gemetar]
"Itu bukan nama aku..."
📢Suara itu kembali, lebih lembut:
???
"Bukan... Nayla... kau hanya tertidur terlalu lama."
📞[Ponsel Nayla bergetar di atas meja.]
📱Nama kontak: Arzlan Rayen
Nayla Azzura/Lyra
[Masih gemetar]
[mengambil ponsel dengan tangan gemetar]
Nayla Azzura/Lyra
📞"Halo...?"
Azlan Rayen/Caelum
📞"Jangan panik. Apapun yang kamu lihat... jangan biarkan dia menarikmu masuk."❄️❄️
[suaranya tenang tapi tegas]
Nayla Azzura/Lyra
📞"Kamu... kamu tahu tentang ini?!"
Azlan Rayen/Caelum
📞"Aku akan datang besok pagi. Jangan berdiri di depan cermin sendirian malam ini."
Nayla Azzura/Lyra
[terdiam. la memeluk lututnya. Di balik kaca, pantulan dirinya mulai kabur... bukan lagi seperti dirinya.]
🏫[Keesokan harinya - Sekolah Elonia, Lorong Lantai Dua]
[Nayla berjalan sendirian. Buku di tangan. Langkahnya lambat.]
Saat melewati cermin kecil di dinding lorong, ia melihat sekilas: bayangan seorang gadis bergaun putih berdiri di belakangnya.]
Nayla Azzura/Lyra
[menoleh cepat. Tak ada siapa pun.]🤷🏻♀️
Tiba-tiba-Althea menarik lengan Nayla dari belakang]
Althea roselle
"Kamu jalan kayak zombie! Jangan bilang kamu belum tidur semalaman lagi?"
[tersenyum riang]
Nayla Azzura/Lyra
"Aku denger suara dari cermin... lagi."
Zeren alex
[Muncul dari belakang tiang, sok dramatis]
"Cermin bisa ngomong, sekarang? Jangan-jangan kamu punya HP model baru?"🤣
Maellyn Fara
"Kamu yakin itu suara dari luar... atau dari dalam kamu?
[menjawab dengan serius]
[Nayla menunduk. Keira berjalan mendekat, menyelip di antara mereka.]
Keira Mavelin
"Kamu nggak boleh terlalu percaya sama pantulan, Nayla. Kadang cermin hanya memperlihatkan apa yang kamu mau lihat."
[Nayla menatap Keira dengan ragu. Ada sesuatu dalam suaranya... seperti menyindir, tapi lembut.]
📓[Kelas Sejarah Kuno,Siang Hari]
[Arzlan berdiri di depan kelas, sedang menjelaskan tentang artefak peninggalan kerajaan lama.]
Azlan Rayen/Caelum
[menatap lurus ke arah Nayla]
"Di kerajaan Calvaria, cermin bukan sekadar benda. Mereka digunakan untuk melihat apa yang pernah... dan apa yang akan terjadi."
[Semua murid fokus ke papan. Tapi tatapan Nayla dan Arzlan bertemu. Sunyi, tapi dalam.]
📚[Usai kelas, di perpustakaan belakang sekolah]
Nayla Azzura/Lyra
[menghampiri Arzlan yang duduk membaca buku kulit tua.]
"Aku butuh tahu. Siapa aku... sebenarnya?"
Azlan Rayen/Caelum
[Menutup bukunya perlahan]
"Aku bisa tunjukkan siapa kamu... tapi kamu harus siap kehilangan segalanya yang kamu tahu."
[suaranya rendah, nyaris seperti bisikan di telinga]
"Karena masa lalu bukan hanya kenangan... tapi penentu siapa yang akan bertahan."
Comments